Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya selama kehamilan, persalinan, dan dalam masa nifas. WHO

(World Health Organization) 2014 menyatakan bahwa hampir 75% kematian

ibu adalah perdarahan 27%, preeklampsia dan eklampsia 14%, infeksi 11%,

partus macet 9%, abortus 8% (Muhani dan Besral, 2015).

Kematian ibu dapat menjadi salah satu indikator derajat kesehatan.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

100 ribu kelahiran hidup menurun dibandingkan AKI tahun 2012 yaitu 359

per 100 ribu kelahiran hidup (DepKes RI, 2015). Di Indonesia preeklampsia

dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu selain perdarahan dan

sepsis. Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar 1,5 sampai

25%, sedangkan kematian bayi antara 45-50% (Manuaba, 2010).

Angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011 ada

120 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2012 AKI meningkat menjadi 125

per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan,

2013).

Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat

terjadi ante, intra, dan postpartum. Dari gejala-gejala klinik preeklampsia

1
2

dapat dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat

(Prawirohardjo, 2011).

Faktor predisposisi preeklampsia terdiri atas molahidatidosa, diabetes

mellitus, kehamilan ganda, hidropfetalis, obesitas, serta umur yang lebih dari

35 tahun (Padila, 2015). Dalam Yudasmara 2010 faktor risiko ibu untuk

terjadinya preeklampsia antara lain kehamilan pertama, usia kurang dari 18

tahun atau lebih dari 35 tahun, riwayat preeklampsia pada kehamilan

sebelumnya, riwayat keluarga dengan preeklampsia, obesitas atau

kegemukan, dan jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10

tahun (Mahdiyah et al, 2015). Mayoritas kematian karena preeklampsia dapat

dihindari melalui penyediaan tepat waktu dan perawatan yang efektif untuk

para wanita yang hadir dengan komplikasi ini (WHO, 2011).

Angka kelahiran di Indonesia masih tinggi dan kira-kira 15% dari

seluruh wanita hamil mengalami komplikasi dalam persalinan. Hal ini

membutuhkan penanganan khusus selama persalinan. Sectio caesarea adalah

jalan keluar untuk penanganan persalinan dengan komplikasi (Mochtar,

2011). Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin

dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim

dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.

Sectio caesarea biasanya dilakukan karena beberapa indikasi diantaranya

komplikasi kehamilan (preeklampsia), disproporsisefalo pelvic, partus lama,

ruptur uteri, cairan ketuban yang tidak normal, kepala panggul (Padilla et al,

2008).
3

Berdasarkan studi pendahuluan, kejadian preeklampsia di Ruang

Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yaitu pada tahun 2016

terdapat 420 kasus yang menempati peringkat kedua penyakit terbanyak

setelah BSC. Pada tahun 2017 preeklampsia menduduki peringkat pertama

yaitu terdapat 457 kasus di rumah sakit tersebut. Pada Januari sampai

September 2018 prevalensi kejadian postpartum dengan preeklampsia

sebanyak 77 kasus. (RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, 2016-

2018).

Dari data diatas terjadi peningkatan kejadian postpartum preeklampsia

di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dari tahun 2016-2017, oleh

karena itu penulis tertarik melaksanakan “Asuhan Keperawatan Maternitas

pada Ibu Nifas dengan Post Sectio Caesarea Preeklampsia di RSUD Dr. H.

Moch. Ansari Saleh Banjarmasin” secara holistik dan komprehensif.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan maternitas pada ibu nifas dengan post

sectio caesarea preeklampsia di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh

Banjarmasin?
4

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan maternitas yang

holistik dan komprehensif pada ibu nifas dengan post sectio caesarea

preeklampsia di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian pada asuhan keperawatan maternitas

pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di RSUD Dr.

H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


b. Menganalisa data pada asuhan keperawatan maternitas pada ibu nifas

dengan post sectio caesarea preeklampsia di RSUD Dr. H. Moch.

Ansari Saleh Banjarmasin.


c. Merumuskan masalah keperawatan pada asuhan keperawatan

maternitas pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


d. Menentukan intervensi keperawatan pada asuhan keperawatan

maternitas pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


e. Melaksanakan implementasi keperawatan pada asuhan keperawatan

maternitas pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


f. Melakukan evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan maternitas

pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di RSUD Dr.

H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


g. Melakukan dokumentasi keperawatan pada asuhan keperawatan

maternitas pada ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia di

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.


D. Manfaat
1. Secara Teoritis
5

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan

rujukan dan sumber informasi dalam pengembangan ilmu

pengetahuan kesehatan khususnya tentang asuhan keperawatan pada

ibu nifas dengan post sectio caesarea preeklampsia.


2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
Manfaat hasil laporan kasus ini dapat menambahkan

pengetahuan, wawasan keilmuan, dan pengalaman dalam

mengaplikasikan asuhan keperawatan pada ibu nifas dengan post

sectio caesarea preeklampsia.


b. Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat laporan kasus ini bagi pasien yaitu dapat

mengurangi hari rawat di rumah sakit dan meningkatkan derajat

kesehatan pasien serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan

keluarga dalam menghadapi anggota keluarganya yang sakit.


c. Bagi Rumah Sakit Umum
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi pihak RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu nifas dengan post

sectio caesarea preeklampsia.


d. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan kasus ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan

referensi dan informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang.

Anda mungkin juga menyukai