PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preeklampsia adalah proteinuria atau edema atau kedua-duanya
yang disebabkan oleh kehamilan atau dipengaruhi oleh kehamilan yang
sekarang. Biasanya keadaan ini timbul setelah umur 20 minggu
kehamilan tetapi dapat pula berkembang sebelum saat tersebut pada
penyakit trofoblastik. Preeklampsia merupakan gangguan yang terutama
terjadi pada primigravida.
[ CITATION htt16 \l 1057 ].
Menurut WHO pada tahun 2020 gangguan hipertensi kehamilan
adalah hal yang signifikan penyebab morbiditas berat, kecacatan jangka
panjang dan kematian diantara ibu dan bayinya. Di seluruh dunia, mereka
menyumbang sekitar 14% 295.000 jiwa meninggal akibat dari semuanya
kematian ibu. Diantara gangguan hipertensi yang mempersulit kehamilan,
preeklamsia menonjol sebagai penyebab utama ibu dan mortalitas dan
morbiditas perinatal. Sebagian besar kematian karena preeklamsia dan
eklamsia dapat dihindari melalui pemberian perawatan yang tepat waktu
dan efektif kepada wanita yang mengalami komplikasi ini
Kejadian preeklampsia pada tahun 2020 karena riwayat hipertensi
pada tiga bulan terakhir (oktober-desember) meningkat dari (30%), (36%)
menjadi (40%) di indonesia sedangkan obesitas meningkat dari (38%),
(40%) menjadi (46%)[ CITATION Ann20 \l 1057 ].
Kematian ibu di indonesia masih di dominasi oleh tiga, penyebab
utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan meliputi
(preeklampsia-eklampsia) dan infeksi. Penyebab angka kematian ibu
hampir 75% dari seluruh kematian ibu di dunia adalah perdarahan berat,
hipertensi dalam kehamilan meliputi preeklampsia dan eklampsia,
infeksi,partus lama dan abortus[ CITATION And17 \l 1057 ].
Pengetahuan ibu setelah melahirkan dengan Sc mengenai
perawatan luka dapat menentukan kemampuan ibu dalam merawat diri
secara mandiri. Penanganan perawatan luka post sc pada preeklampsia
berat adalah mearawat luka mengganti balutan dengan cara mengganti
balutan atau penutup yang sudah kotor atau lama dengan penutup luka
atau pembalut luka yang baru. Tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya luka infeksi serta memberikan rasa aman dan nyaman pada
pasien[ CITATION wah19 \l 1057 ].
Salah satu penyebab tertinggi kematian ibu selain perdarahan dan
infeksi adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia/eklampsia). Angka kejadian preeklampsia di indonesia
berkisar 1,5-25%[ CITATION Ani18 \l 1057 ].
Salah satu indikasi dilakukan tindakan section caesaria adalah
preeklampsia berat. Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi
kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi atau disertai
proteinuria dan oedema pada kehamilan 20 minggu[ CITATION ripdfput18 \l
1057 ].
Indikator yang umum digunakan dalam kematian ibu adalah
AKI yaitu jumlah kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup. AKI
melonjak drastis dari 228 menjadi 359/100.000 kelahiran
hidup[ CITATION And171 \l 1057 ].
Tabel 1.1 Distribusi 10 penyakit terbanyak di ruang nifas rumah
sakit Ansari Saleh banjarmasin periode tahun 2019.
1. Severe pre-edamsia
0 342 29%
2. Premature rupture of
Membranes, onset of labour 0 192 16%
within 24 hours
3. Maternal care due to uterine
scar from previous surgery 0 112 9%
4. Other
abortion,incomplete,whithout 0 111 9%
complication
5. Obstructed labour due to
breech presentation 0 82 7%
6. Mild hyperemesis
gravidarum 0 74 6%
7. Anaemia complicating
pregnancy, childbirth and the 0 73 6%
puerperium
8. Retained portions of
placenta and membranes, 0 69 6%
witho
9. oligohydramnions
0 68 6%
Dari table 1.1 pada tahun 2019 pasien yang dirawat di Ruang Nifas
RSUD Dr. H. Moch Ansyari Saleh pada bulan januari sampai desember
sebanyak 1187. Adapun pasien dengan kasus ketuban pecah dini
(preeklamsia berat) menempati urutan kedua dengan jumlah 192 orang
dan presentase 16%. Sedangkan untuk distribusi10 penyakit terbanyak
periode 2020 adalah sebagai berikut:
1. Severe pre-eclamsia
0 164 32%
2. Premature rupture of
membranes, onset of labour 0 94 18%
within 24 hours
3. Maternal care due to uterine
scar from previous surgery 0 53 10%
4. Retained portions of
placenta and membranes, 0 36 7%
witho
5. Other abortion, incomplete,
without complication 0 35 7%
6. Mild hyperemesls
gravidarum 0 31 6%
8. Oligohhydramnions 0 25 5%
Dari table 1.1 pada tahun 2020 pasien yang dirawat di Ruang Nifas
RSUD Dr. H. Moch Ansyari Saleh pada bulan januari sampai desember
sebanyak 513. Adapun pasien dengan kasus ketuban pecah dini
(preeklamsia berat) menempati urutan kedua dengan jumlah 94 orang dan
presentase 18%. Sedangkan untuk distribusi10 penyakit terbanyak periode
2020 adalah sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat di buat suatu
perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penerapan asuhan
keperawatan pada klien dengan kasus preeklamsia di ruang nifas
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh banjarmasin?”.
Perumusan masalah dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Apa saja yang dapat dikaji pada pasien dengan preeklamsia di ruang
nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien
dengan kasus preeklamsia di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin?
3. Apa saja rencana tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien
dengan kasus preeklamsia di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin?
4. Apa saja pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan
kasus preeklamsia di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin?
5. Apa saja evaluasi dari proses asuhan keperawatan pada klien
dengan kasus preeklamsia di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin?
6. Bagaimana pendokumentasian dari pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, dan evaluasi pada pasien dengan kasus preeklamsia
di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin?
A. Tujuan Penulisan
Laporan asuhan keperawatan pada pasien dengan
preeklamsia ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan
preeklamsia di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
banjarmasin melalui pendekatan tahapan proses keperawatan
secara komprehensif yang meliputi bio-psiko-sosial-kultural-
spiritual.
2. Tujuan Khusus
Disamping tujuan umum maka pada penulisan studi kasus sesuai
proses keperawatan secara bertahap, yakni sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien preeklamsia.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
dengan preeklamsia.
c. Membuat rencana tindakan keperawatan yang muncul pada
pasien masalah pasien.
B. Manfaat penulisan
Penulisan laporan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
preeklampsia diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Hasil laporan asuhan keperawatan pada pasien dengan
preeklampsia diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang keperawatan sebagai
penunjang asuhan keperawatan pada pasien dengan
preeklampsia
2. Secara praktis
a. Bagi pasien
Sebagai bahan pengetahuan bagi pasien, dalam
mendapatkan perawatan dan pengorbanan yang memadai untuk
mengurangi terjadinya prevelensi penderita preeklampsia, dan
pasien dapat mencapai kemandirian secara optimal.
b. Bagi keluarga
Keluarga dapat ikut serta atau bekerja sama dan memberikan
dukungan penuh dalam pemulihan kesehatan dan pemenuhan
kebutuhan biopsikososial dan spiritual pada pasien dengan
preeklampsia.
c. Bagi perawat
Sebagai suatu acuan untuk perawat dalam penerapan
asuhan keperawatan agar dapat digunakan bagi kepentingan
rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan preeklampsia.
d. Bagi rumah sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam
pemberian asuhan keperawatan dirumah sakit khususnya pada
pasien dengan preeklampsia.
e. Bagi pendidikan
Memberi masukan pengetahuan sebagai gambaran dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada masa yang
akan datang, dan juga sebagai potensi untuk pengetahuan
dan pengembangan dalam memberi asuhan keperawatan
kasus preeklampsia.
f. Penulis
Mendapat pengalaman langsung dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan yang komprehensif dan dapat menentukan kiat
dan seni untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang
berkualitas pada pasien dengan preeklampsia.
3. Studi kasus
Untuk memperoleh data dasar pasien yang komprehensif,
perawat dapat membaca literature yang berhubungan dengan
masalah pasien.
4. Data rekam medik
Diperoleh dengan mengambil data penting yang berkaitan
yang diderita oleh pasien serta mengumpulkan data yang
menunjang asuhan keperawatan berhubungan dengan judul
dan masalah dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.