Disusun Oleh :
USWATUN HASANAH
154012014079
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
: Uswatun Hasanah
NIM
: 154012014081
Judul Kasus :
1. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd. Keb
2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd. Keb
3. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
4. Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
5. Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik terhadap Ny. S di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
6. Asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dengan gangguan keputihan terhadap
Ny. O di BPM EVI SEPTIANI, Amd.keb
Pembimbing Lahan
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan studi
kasus asuhan kebidanan [ada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas,
akseptor KB dan kesehatan reproduksi dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dengan kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan studi kasus ini,
antara lain:
1. Ns. Asri Rahmawati, S.kep, M.Kes selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
2. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku ketua prodi D III Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Analia Kunang, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Akademik
4. EVI SEPTIANI, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik
5. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materil kepada saya
6. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini
Dalam penulisan laporan kasus pra PKK ini masih banyak kesalahan dan
kekeliruan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik
yang sifatnya membangun dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Pringsewu, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................1
C. Waktu dan Tempat............................................................................2
D. Strategi Kegiatan Pra Praktik...........................................................2
E. Evaluasi............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Kehamilan Normal.........................................................................3
Persalinan Normal........................................................................10
Nifas.............................................................................................14
Bayi Baru Lahir............................................................................16
Metode Kontrasepsi.....................................................................19
Kesehata Reproduksi Dengan Gangguan Reproduksi.................24
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................33
B. Saran.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majelis Penddikan Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Prodi DIII kebidanan bertujuan menghasilkan tenaga Ahli Madya
Kebidanan yang professional dan berkualitas sesuai dengan fungsi dan
kompetensi yang ada, beriman dan berperilaku kreatif dinamis dan
kepribadian yang tinggi dan terbuka terhadap seni dan berbagai masalah
dimasyarakat khususnya masalah ibu dan anak.
Kegiatan Pra PKK ini adalah salah satau upaya untuk mewujudkan seorang
bidan yang berkualtas selah masa pendidikan dimana sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang ada. Diharapkan pengalaman belajar Pra PKK dapat
menghasilkan keterampilan yang maksimal bagi peserta didik.
Selain itu diharapkan adanya kerja sama yang baik antara institusi penddikan
dan pihak lapangan dalam mewujudkan tenaga bidan yang berkualitas.
B. Tujuan
1. Setelah Mengikut Tujuan Umum
Setelah mengikuti Pra PKK
diharapkan
mahasiswa
mampu
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
Masa kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat
kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan cukup bulan
adalah masa gestasi 37-42 inggu (259-294 hari). Kehamilan kurang bulan
adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari). Kehamilan lewat
bulan adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari), kehamilan
dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Triwulan 1 kehamilan 0-12 minggu
b. Triwulan 2 kehailan 12-28 minggu
c. Triwulan 3 kehamilan 28-42 minggu
2
2. Diagnosa Kehamilan
a. Tanda Tanda Gejala Kehamilan
1. Tanda Yang Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Amenorhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil apabila sudah
kawin mengeluh terlambat haid, maka perkiraan bahwa dia
hamil. Meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis,
dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
b. Mual Muntah
Mual muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak
enak sampai muntah yang berkepanjangan. Istilah ini sering
dikenal
dengan
morning
sicccknes
karena
munculnya
terutama pada wanita pada usia tua biasanya muncul pada usia
kehamilan 16 minggu.
Perubahan ini disebabkan karena perubahan stimulasi MSH
(melanocyte stimulating hormone)
i. Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara menskresi
colostrum. Biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
j. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak dan bentuknya
globullar, teraba balotement pada minggu ke 16-20 minggu
kehamilan setelah rongga rahim mengalami oblit erasi dan
cairan amnion cukup banyak.
k. Tanda piskacek
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus
yang dekat dengan impantasi sperma.
l. Tanda heggar
Berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan
uterus malah difleksikan.
m. Tanda goodells
Servik teraba lebih lunak, penggunaan kontrasepsi oral juga
dapat memberikan dampak ini.
n. Tanda chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti warna kebiru-biruan
o. Tanda mc donald
Fundus uteri dan vagina bisa dengan mudah difleksikan satu
sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan
isthmus.
p. Terjadinya pembesaran abdomen
Pembesaran abdomen menjadi nyata setelah minggu ke-16
q. Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan ibu mengeluh perutnya
kencang tetapi tidak disertai rasa sakit.
2. Tanda Pasti Kehamilan
a. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke 1718, pada orang gemuk lebih lambat.
tidak
ada
kontra
indikasi
kecuali
ada
riwayat
abortus
kehamilan
pertama
atau
pada
kehamilan
a.
b.
c.
d.
4. Fisiologi persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah:
a. Power
His (kontraksi otot rahim)
Kontraksi otot dinding perut
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
b. Passanger : janin dalam plasenta
c. Passage : jalan lahir lunak dan tulang (manuaba 2002)
d. Penolong
5. Tanda-tanda mulainya persalinan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karna robekan kecil
pada servik
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d. Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada
6. Kala dalam persalinan
1. Kala 1
Dimulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang
bercampur darah, bloody show sampai pembukaan lengkap (10 cm),
proses ini terbagi menjadi 2 yaitu:
Fase laten
Berlangsung selama 8 jam servik membuka sampai 3 cm.
Fase aktif
Dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Fase aktif akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm meningkat menjadi 4 cm.
2. Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan terjadi sangat cepat dari 4 cm
menjadi 9 cm.
3. Fase deselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm (lengkap).
2. Kala 2
Kala 2 mulai bila pembukaan servik lengkap.
Umumnya pada akhir kala 1atau permulaan kala 2 dengan kepala janin
sudah masuk ruang panggul, ketuban pecah sendiri.
Bila ketuban belum pecah maka ketuban harus dipecahkan.(hanifa
2007;197)
Tanda dan gejala kala 2:
Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
Ibu merasa adanya tekanan pada rectum atau vagina.
Perineum menonjol
Vulva, vagina dan sfingter ani membuka
Meningkatnya pengeluaran lendir darah
pada kala 2 his lebih kuat dan lebih cepat,kira-kira 2-3 menit sekali
karena biasanya dalam hal ini kepala sudah masuk diruang panggul,
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara refleksifitas menimbulkan rasa mengedan.
3. Kala 3
Kala ketiga persalinan terjadi setelah kelahiran bayi dan melibatkan
kontraksi uterus yang akan berkontraksi dan mengecil.
Karena plasenta tidak ada yang menekan, kemudian mengelupas dari
dinding uterus dan kemudian dikeluarkan melalui vagina.(vicky
chapman,2006;29)
a. Dua tingkat pada pengeluaran plasenta
1. Melepasnya plasenta dari tempat implantasinya pada dinding
uterus
2. Pengeluaran plasenta dari uteri
b. Tanda pelepasan plasenta
1. Keluar darah sekonyong-konyong
2. Pemanjangan tali pusat yang terlihat pada introitus vagina.
3. Perubahan bentuk uterus dari discoid kebentuk globuller
sewaktu uterus sekarang berkontraksi sendiri
c. Perubahan posisi uterus
Uterus meninggi didalam abdomen karena bagian terbesar plasenta
dalam segmen bawah uterus atau ruang vagina atas mendesak
uterus keatas.
10
hematom
Bayi dalam keadaan baik
Ibu dalam keadaan baik, tekanan darah normal, nadi normal, tidak
sakit kepala, adanya frekuensi nadi yang menurun dengan volume
yang baik adalah suatu gejala baik.(sarwono 2007:70)
Kala 4 berisi data tentang tekanan darah, nadi, teperatur, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Pemantauan kala 4 sangat penting terutmaa untuk mendeteksi dini
resiko atau kesiapan penolong untuk mengantisipasi komplikasi
perdarahan pasca persalinan. Memantau kala 4 setiap 15 menit pada
jam pertama setelah postpartum dan 30 menit pada satu jam
berikutnya.
5. Partograf
Adalah alat bantu untuk memantau keajuan persalinan dan informasi
untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaa
partograf adalah;
1. Mencatat hasil obserasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pebukaan servik dengan melakukan peeriksaan dalam.
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan dengan normal juga
dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, bayi,
grafik kemajuan proses persalinan bahan dan medikametosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium membuat keputusan klinik
11
setelah 40 hari.
Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8
minggu.
Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.
12
peberian asi awal, melakukan hubungan ibu dan bayi baru lahir
(bonding attahment), menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermi.
b. Kujungan 2
Kunjungan kedua yaitu 6-8 hari setelah persalinan, tujuanya yaitu
memastikan involusi uterus berjalan normal, menilai adanya tandatanda demam, infeksi, atau perdarahan normal, memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu
menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit,
memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
c. Kunjungan 3
Kunjungan ke 3 yaitu kunjungan 2 minggu setelah persalinan
tujuannya sama seperti kunjungan ke2.
d. Kunjungan 4
Kunjungan ke 4 yaitu kunjungan 6 minggu setelah persalinan
tujuannya yaitu menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ibu atau bayi alami dan memberikan konseling untuk kb secara
dini.
5. Tanda Bahaya Masa Nifas
1. Perdarahan pervaginam yang luar biasa/tiba-tiba bertambah banyak
lebih dari perdarahan biasa,memerlukan penggantian pembalut 2-3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
badan
8. Payudara yang berubah menjadi merah, panas atau merasa sakit
9. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
10. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki
11. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
diri sendiri
12. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.
13
Imunisasi dasar
1. Hepatitis b
Imunisasi ini
diberikan
sedini mungkin
setelah
lahir
untuk
E. Metode Kontrasepsi
a. Kontrasepsi suntik
1. Pengertian
15
setiap
bulan
dengan
cara
disuntik
intramuskular.
b. Deponerotisteron enantat yang mengandung 200 mg nerotidron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.
3. Cara kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lendir kemampuan menurunkan prestasi sperma
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
4. Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang dapat
mencegah
kehamilan/100
perempuan/tahun
asalkan
penyuntikanya
tinggi
Menyusi dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abprtus
Memiliki banyak anak tapi tidak menghendaki tubektomi
16
c. Pil Mini
Adalah pil yang mengandung hormon progesteron sebesar kurang
dari 1 mg.
Yang termasuk jenis ini adalah PIL KB exlulon.
3. Jumlah :
Jumlah tablet pada setiap strip barvaries, yaitu 28 tablet dari 21 tablet.
Pada strip yang berisi 26 tablet terdiri dari 21 tablet yang mengandung
vitamin. Pada strip yang berisi 21 tablet. Kesemuanya mengandung
hormon estrogen dan progesteron.
4. Cara Kerja
Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita
pus muda.
Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung
warta.
Kembalinya kesuburan agak lambat.
Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur diatas 30 tahun karena
18
seseorang.apabila
19
reproduksi
gangguan
dapat
kesuburan
selama
tahun
maka
kondisi
ini
disebut
kemandulan(sterilitas).
2. Jenis-jenis Gangguan Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian
Disminore adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga
dapat menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Derajat nyerinya
bervariasi mencakup ringan (berlangsung beberapa saat dan masih dapat
meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang (karena sakitnya diperlukan
obat untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat melakukan
pekerjaannya),
berat(rasa
nyerinya
demikian
beratnya
sehingga
20
tahun.
Pada
kebanyakan
kasus
penyebabnya
adalaha
21
anemia
(kurang
darah),
penyakit
menahun
dan
22
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
24
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan di BPM EVI SEPTIANI,
Amd.keb ada beberapa perbedaan antara teori yang penulis dapatkan dari STIKes
Muhammadiyah dengan dilahan praktek seperti pada:
1. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS PADA NY. E
USIA 32 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 8 MINGGU DI BPS EVI
SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus Ny. H umur 23 tahun hamil 35 minggu G1P0A0 pada pemeriksaan
ibu hamil normal.
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan normal
1. Melakukan pemeriksaan fisik hanya pada bagian mata, abdomen,
ekstremitas dan TTV
2. Melakukan palpasi leopold I-IV
3. Melakukan pemeriksaan DJJ
25
Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaaan fisik secara lengkap seperti
pemeriksaan rambut, muka, mata, telinga, hidung, mulut, gusi, leher, dada,
payudara, anogenital, ukuran panggul, pinggang dan punggung.
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat, serta pada pemeriksaaan
anogenital dan payudara, pasien sering menolak karena malu. Lalu pada
pemeriksaan panggul pada hamil pertama tidak dilakukan karena
keterbatasan alat.
2. Dilahan tidak ditanyakan aktifitas sehari-hari seperti mandi dan seksualitas.
Alasannya pasien sering merasa malu dan untuk menjaga privasi pasien
3. Dilahan tidak ditanyakan riwayat psikososial spiritual seperti status
perkawinan,
lama
perkawinan,
hubungan
dengan
keluarga,
lama
pembukaan
Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika masih kuat
Menganjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri
Memantau DJJ
Memantau kontraksi
Melakukan asuhan persalinan normal (APN)
Kesenjangan
1. Tidak dilakukan pemeriksaaan fisik secara lengkap seperti pemeriksaan
rambut, muka, mata, telinga, hidung, mulut, gusi, leher, dada, payudara,
anogenital, ukuran panggul, pinggang dan punggung.
26
sarung kaki
Memberikan suntikan vitamin K
Membedong bayi
Memberikan salep mata
Melakukan pengukuran dan penimbangan berat badan
Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Alasannya karena keterbatasan waktu
4. ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY. S USIA 18
TAHUN P1A0 HARI KE 1 DI BPS EVI SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus Ny. S umur 18 tahun P1A0 post partum hari ke 1 pada
pemeriksaan ibu nifas normal.
Kesenjangan
1. Dilahan tidak ditanyakan dalam data social tentang status perkawinan
Alasannya karena keterbatasan waktu dan privasi klien
2. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan fisik head to toe
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat
28
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum asuhan kebidanan telah dilakukan pada saat mahasiswa praktik
di BPM, disini penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah didapat saat
diperkuliahan, semua teori diterapkan dilahan praktik, secara keseluruhan
pelayanan yang diberikan cukup baik, namun tetap menjadi bahan
perbandingan baik buruknya dalam penerapan dikemudian hari.
B. Saran
1. BPM
Adanya peningkatan pelayanan kesehatan pada saat pengkajian untuk
memberikan pelayanan yang maksimal bagi klien dan diharapkan lebih
dapat meningkatkan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan oleh klien
2. Institusi
Kualitas bimbingan harus lebih intensif agar mahasisw dilapangan praktik
klinik mengetahui kompetensi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
karna masih kurangnya ketrampilan mahasiswa dalam bidang kebidanan
sehingga
pada
akhirnya
mampu
menghasilkan
bidan
yang
DAFTAR PUSTAKA
30
31