Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS PRA PKK

ASUHAN KEBIDANAN NORMAL, KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS,


BAYI BARU LAHIR, KB, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI BPM EVI SEPTIANI, Amd. Keb

Disusun Oleh :
USWATUN HASANAH
154012014079

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN
Nama

: Uswatun Hasanah

NIM

: 154012014081

Judul Kasus :
1. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd. Keb
2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd. Keb
3. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
4. Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal terhadap Ny. A di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
5. Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik terhadap Ny. S di BPM EVI
SEPTIANI, Amd.keb
6. Asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dengan gangguan keputihan terhadap
Ny. O di BPM EVI SEPTIANI, Amd.keb
Pembimbing Lahan

Pringsewu, Februari 2016


Pembimbing Akademik

EVI SEPTIANI, Amd.keb

Analia Kunang, S.ST M.kes

Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan

Sumi Anggraeni, M.Keb


NBM. 1168283

KATA PENGANTAR

ii

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan studi
kasus asuhan kebidanan [ada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas,
akseptor KB dan kesehatan reproduksi dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dengan kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan studi kasus ini,
antara lain:
1. Ns. Asri Rahmawati, S.kep, M.Kes selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
2. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku ketua prodi D III Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Analia Kunang, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Akademik
4. EVI SEPTIANI, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik
5. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materil kepada saya
6. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini
Dalam penulisan laporan kasus pra PKK ini masih banyak kesalahan dan
kekeliruan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik
yang sifatnya membangun dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Pringsewu, Februari 2016

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................1
C. Waktu dan Tempat............................................................................2
D. Strategi Kegiatan Pra Praktik...........................................................2
E. Evaluasi............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Kehamilan Normal.........................................................................3
Persalinan Normal........................................................................10
Nifas.............................................................................................14
Bayi Baru Lahir............................................................................16
Metode Kontrasepsi.....................................................................19
Kesehata Reproduksi Dengan Gangguan Reproduksi.................24

BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................26


BAB IV PEMBAHASAN

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal...............................27


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Normal.............................28
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir...................................29
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas..............................................29
Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Suntik......................................30
Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi (Desminorea)...........31

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................33
B. Saran.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majelis Penddikan Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Prodi DIII kebidanan bertujuan menghasilkan tenaga Ahli Madya
Kebidanan yang professional dan berkualitas sesuai dengan fungsi dan
kompetensi yang ada, beriman dan berperilaku kreatif dinamis dan
kepribadian yang tinggi dan terbuka terhadap seni dan berbagai masalah
dimasyarakat khususnya masalah ibu dan anak.
Kegiatan Pra PKK ini adalah salah satau upaya untuk mewujudkan seorang
bidan yang berkualtas selah masa pendidikan dimana sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang ada. Diharapkan pengalaman belajar Pra PKK dapat
menghasilkan keterampilan yang maksimal bagi peserta didik.
Selain itu diharapkan adanya kerja sama yang baik antara institusi penddikan
dan pihak lapangan dalam mewujudkan tenaga bidan yang berkualitas.
B. Tujuan
1. Setelah Mengikut Tujuan Umum
Setelah mengikuti Pra PKK

diharapkan

mahasiswa

mampu

mengimplementasikan seluruh pengetahuan dalam memberkan asuhan


kebidanan secara komprehensif dengan benar dan tepat.
2. Tujuan Khusus
Pra PKK diharapkan mahasiswa mampu dan trampil dalam melaksanakan
asuhan kebidanan yaitu:
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dalam kehamilan normal
b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dalam persalinan normal
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nfas normal
e. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB normal
f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi
normal
C. Waktu Dan Tempat
1. Waktu
Kegiatan pra pkk dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2016 - 24 Januari
2016 selama 21 hari (3 minggu)
2. Tempat
Di BPM EVI SEPTIANI, Amd.keb
1

D. Srategi kegiatan praktik


a. Persiapan
1. Setiap mahasiswa membaca dan mempraktikan prosedur klinik
2. Kontrak belajar antara mahasiswa
b. Pelaksanaan
1. Setiap mahasiswa melaksanakan pra pkk dengan kehadiran 100 %
2. Setiap mahasiswa membuat laporan dalam buku panduan
E. Evaluasi
1. Prosedur
: Melalui proses
2. Alat
:
a. Laporan kasus
b. Kehadiran
3. Cara
a. Observasi
b. Performance test

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
Masa kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat
kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan cukup bulan
adalah masa gestasi 37-42 inggu (259-294 hari). Kehamilan kurang bulan
adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari). Kehamilan lewat
bulan adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari), kehamilan
dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Triwulan 1 kehamilan 0-12 minggu
b. Triwulan 2 kehailan 12-28 minggu
c. Triwulan 3 kehamilan 28-42 minggu
2

2. Diagnosa Kehamilan
a. Tanda Tanda Gejala Kehamilan
1. Tanda Yang Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Amenorhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil apabila sudah
kawin mengeluh terlambat haid, maka perkiraan bahwa dia
hamil. Meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis,
dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
b. Mual Muntah
Mual muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak
enak sampai muntah yang berkepanjangan. Istilah ini sering
dikenal

dengan

morning

sicccknes

karena

munculnya

seringkali pagi hari.


c. Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara
disebabkan payudara membesar. vaskularissi bertammbah,
asinus dan duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan
progesteron.
d. Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya
disadari oleh wanita pada kehamilan usia 18-20 minggu.
e. Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,
disebabkan karna desakan uterus yang membesar dan tarikan
oleh uterus ke cranial.
f. Konstipasi
Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau
dapat juga karena perubahan pola makan.
g. Perubahan berat badan
Pada kehamilan 8-12 minggu sering terjadi penurunan berat
badan karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah.
Pada minggu berikutnya berat badan akan selalu naik sampai
stabil menjelang aterm.
h. Perubahan temperatur basal
Antara lain cloasma yaitu warna kulit yang kehitaman pada
dahi, punggung, hidung dan kulit pada daerah tulang pipi,

terutama pada wanita pada usia tua biasanya muncul pada usia
kehamilan 16 minggu.
Perubahan ini disebabkan karena perubahan stimulasi MSH
(melanocyte stimulating hormone)
i. Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara menskresi
colostrum. Biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
j. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak dan bentuknya
globullar, teraba balotement pada minggu ke 16-20 minggu
kehamilan setelah rongga rahim mengalami oblit erasi dan
cairan amnion cukup banyak.
k. Tanda piskacek
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus
yang dekat dengan impantasi sperma.
l. Tanda heggar
Berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan
uterus malah difleksikan.
m. Tanda goodells
Servik teraba lebih lunak, penggunaan kontrasepsi oral juga
dapat memberikan dampak ini.
n. Tanda chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti warna kebiru-biruan
o. Tanda mc donald
Fundus uteri dan vagina bisa dengan mudah difleksikan satu
sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan
isthmus.
p. Terjadinya pembesaran abdomen
Pembesaran abdomen menjadi nyata setelah minggu ke-16
q. Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan ibu mengeluh perutnya
kencang tetapi tidak disertai rasa sakit.
2. Tanda Pasti Kehamilan
a. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke 1718, pada orang gemuk lebih lambat.

Dengan stetoskop ultrasonic (doppler) djj dapat didengar lebih


awal sekitar minggu ke-12
b. Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin, biasanya menjadi
jelas setelah minggu ke-22

gerakan janin dapat dirasakan

dengan jelas setelah minggu ke-24.


3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
a. Oksigen
Pada prinsipnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu
udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara dan tidak bau.
Prinsipnya hindari ruangan yang dipenuhi polusi udara (terminal
dan ruangan yang sering digunakan untuk merokok).
b. Nutrisi
Nutrisi ibu hamil bersangkutan dengan proses pertumbuhan yaitu
pertumbuhan fetus, makanan diperlukan untuk pertumbuhan janin,
plasenta, uterus, payudara dan yang lain.
c. Gizi
Trimester 1(1-12 minggu) kebutuhan gizi masih seperti biasa,
trimester 2 (13-28 minggu) dimana pertumbuhan janin cepat, ibu
memerlukan kalori 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya lebih
dari1,5 g/kg bb.
Triester 3 (29 minggu-lahir)kalori sama dengan trimester2 tetapi
protein naik menjadi 2 g/kg bb.
2. Personal Hygiene
Personal hygiene antara lain mandi,perawatan gigi, rambut, payudara,
vagina, kuku, kebersihan kulit, pakaian harus longgar, bersih dan tidak
ada ikatan yang ketat pada daerah perut dan leher.
3. Eliminasi
Masalah eliminasi tidak sering mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar, untuk mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum
dan menjaga kebersihan alat kelamin.
4. Seksualitas
Aktifitas seksual pada asa kehamilan
a. Trimester 1

tidak

ada

kontra

indikasi

kecuali

ada

riwayat

abortus

berulang,persalinan premature, perdarahan pervaginam, abortus


iminent.
b. Trimester 2

Biasanya pada trimester ke-2 gairah seks meningkat, tidak ada


kontra indikasi untuk elakukan hubungan seks namun disarankan
untuk modifikasi posisi untuk tidak melakukan penetrasi terlalu
dalam.
c. Trimester 3
Biasanya ketidak nyamanan akan dipengaruhi oleh ketidak
nyamanan dan body image, tidak ada kontraindikasi untuk
melakukan hubungan seks namun disarankan untuk modifikasi
posisi dan melakukan dengan lembut dan hati-hati.
5. Mobilisasi dan body mekanik
Wanita hamil dianjurkan memiliki kebugaran jantung,kebanyakan ahli
menyarankan agar anda mengurangi olahraga sampai 70-80 % dari
kadar olahraga pra kehamilan.
a. Senam hamil
Beberapa persyaratan untuk melakukan senam hamil diantaranya :
1. Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 22
minggu
2. Diutamakan

kehamilan

pertama

atau

pada

kehamilan

berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan anak premature


pada persalinan sebelumnya.
3. Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
4. Berpakaian cukup longgar
5. Menggunakan kasur/matras.
b. Imunisasi
Vaksin adalah subtansi yang diberikan untuk melindungi dari zat
asing (infeksi)
Ada 4 macam vaksin :
a. Toksoid dari aksin yang mati
b. Vaksin virus mati
c. Virus hidup
d. Preparat lobulin imun
6. Pemberian tablet tambah darah
Tujuanya adalah untuk memenuhi kebutuhan fe pada ibu hamil dan
nifas. Karena pada masa kehamilan kebutuhanya meningkat seiring
dengan pertumbuhan janin.(depkes RI 1997)

Arah pemberianya adalah satu tablet fe/hari sesudah makan selama


masa kehamilan dan nifas.
Dosis yang dibutuhkan ibu hamil dengan anemia berat adalah
sebanyak 1-2x 100 mg/hari selama 2 bulan sampai melahirkan.
4. Tanda bahaya selama kehamilan
Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal hanya 1012% kehailan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis.
1. Perdarahan
Perdarahan pada usia muda atau usia kehamilan dibawah 20 minggu
umumnya disebabkan oleh keguguran. Perdarahan pada kehamilan
lanjut diatas 20 mingggu pada umumnya disebabkan oleh plasenta
previa, plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat
menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului perdarahan bercak atau
berulang sebelumnya.
2. Preeklampsi
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 20 minggu
disertai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering
diasosiasikan dengan preeklampsi.
Gejala dan tanda lain dari preeklampsi adalah::
a. Hiperfleksia(iritabilitas susunan syaraf pusat)
b. Sakit kepala yang tidak membaik dengan pengobatan umum.
c. Gangguan penglihatan sperti pandangan kabur.
d. Nyeri epigastrium
e. Oliguria
f. Tekanan darah sistolik 20-30 mmhg dan diastoli 10-20 mmhg
diatas batas normal.
g. Protein urine (diatas positif 3)
h. Oedema menyeluruh.
3. Nyeri hebat didaerah abdomen
Bila hal tersebut terjadi pada trimester 2 dan 3 disertai dengan riwayat
dan tanda-tanda dibawah ini maka diagnosisnya mengarah pada
solusio plasenta:
a. Trauma abdomen
b. Preeklampsi
c. Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia masa kehamilan.
d. Bagian-bagian janin sulit diraba
e. Uteru tegang dan nyeri
f. Janin mati didalam rahi
4. Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai

a.
b.
c.
d.

Untah yang berlebihan yang berlangsung selama kehamilan


Disuria
Menggigil atau demam
Ketuban peah dini atau sebelum waktunya
e. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan
sesungguhnya.
Pada pemeriksaan kehamilan dilakukan tindakan 14 T yaitu:
a. Penimbangan berat badan
Timbang berat bdan setiap kali kunjungan.kenaikan berat badan
normmal selama kehamilanrata-rata ialah sebesar 6-12 kg,dan
minimal sebesar 6-7 kg.
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80-140/90 mmhg.bila melebihi
dari 140/90 mmhg perlu diwaspasai adanya preeklampsi maupun
eklampsi.
c. Ukur tinggi fundus uteri
Perhatikan ukuran tfu ibu apakah sesuai dengan umur kehamilan.
1. 12 minggu: 3 jari diatas simpisis
2. 16 minggu: pertengahan pusat simpisis
3. 20 minggu: 3 jari dibawah pusat
4. 24 minggu: sepusat
5. 28 minggu: 3 jari diatas pusat
6. 32 minggu: pertengahan pusat-px
7. 36 minggu: 3 jari dibawah px
5. Pemeriksaan HB
HB pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr %karna ditakutkan
ibu akan mengalami anemia.
B. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau jalan lain. Dengan bantuan atau tanpa bantuan (manuaba 2002)
2. Jenis-jenis Persalinan
a. Persalinan spontan
Yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
b. Persalinan buatan
Yaitu persalinan yang dibantu tenaga dari luar seperti forcep.
c. Persalinan anjuran

Yaitu persalinan yang berlangsung setelah dilakukan sesuatu tindakan


misalnya pemecahan ketuban dan pemberian pytogin.(manuaba 2002)
3. Sebab sebab Persalinan
a. Turunnya hormon progesteron
b. Uterus yang makin lama makin membesar
c. Nutrisi janin menurun
d. Tekanan pada ganglion servikal dari tektus frankenhauser yang
menghasilkan kontraksi uterus.(manuaba 2002)

4. Fisiologi persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah:
a. Power
His (kontraksi otot rahim)
Kontraksi otot dinding perut
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
b. Passanger : janin dalam plasenta
c. Passage : jalan lahir lunak dan tulang (manuaba 2002)
d. Penolong
5. Tanda-tanda mulainya persalinan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karna robekan kecil
pada servik
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d. Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada
6. Kala dalam persalinan
1. Kala 1
Dimulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang
bercampur darah, bloody show sampai pembukaan lengkap (10 cm),
proses ini terbagi menjadi 2 yaitu:
Fase laten
Berlangsung selama 8 jam servik membuka sampai 3 cm.
Fase aktif
Dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Fase aktif akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm meningkat menjadi 4 cm.
2. Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan terjadi sangat cepat dari 4 cm
menjadi 9 cm.

3. Fase deselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm (lengkap).
2. Kala 2
Kala 2 mulai bila pembukaan servik lengkap.
Umumnya pada akhir kala 1atau permulaan kala 2 dengan kepala janin
sudah masuk ruang panggul, ketuban pecah sendiri.
Bila ketuban belum pecah maka ketuban harus dipecahkan.(hanifa
2007;197)
Tanda dan gejala kala 2:
Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
Ibu merasa adanya tekanan pada rectum atau vagina.
Perineum menonjol
Vulva, vagina dan sfingter ani membuka
Meningkatnya pengeluaran lendir darah
pada kala 2 his lebih kuat dan lebih cepat,kira-kira 2-3 menit sekali
karena biasanya dalam hal ini kepala sudah masuk diruang panggul,
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara refleksifitas menimbulkan rasa mengedan.
3. Kala 3
Kala ketiga persalinan terjadi setelah kelahiran bayi dan melibatkan
kontraksi uterus yang akan berkontraksi dan mengecil.
Karena plasenta tidak ada yang menekan, kemudian mengelupas dari
dinding uterus dan kemudian dikeluarkan melalui vagina.(vicky
chapman,2006;29)
a. Dua tingkat pada pengeluaran plasenta
1. Melepasnya plasenta dari tempat implantasinya pada dinding
uterus
2. Pengeluaran plasenta dari uteri
b. Tanda pelepasan plasenta
1. Keluar darah sekonyong-konyong
2. Pemanjangan tali pusat yang terlihat pada introitus vagina.
3. Perubahan bentuk uterus dari discoid kebentuk globuller
sewaktu uterus sekarang berkontraksi sendiri
c. Perubahan posisi uterus
Uterus meninggi didalam abdomen karena bagian terbesar plasenta
dalam segmen bawah uterus atau ruang vagina atas mendesak
uterus keatas.
10

d. Manajemen aktif kala 3


a. Pemberian suntik oksitosin
b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
c. Masase fundus uteri
4. Kala 4
Sebelum meninggalkan wanita postpartum harus diperhatikan 7 pokok
penting;
Kontraksi uterus harus baik
Tidak ada perdarahan dari vagina atau alat genetalia lain
Plasenta dan selaput ketuban harus telah lahir lengkap
Kandung kemih harus kosong
Lika-luka pada perineum terawat dengan baik dan tidak ada

hematom
Bayi dalam keadaan baik
Ibu dalam keadaan baik, tekanan darah normal, nadi normal, tidak
sakit kepala, adanya frekuensi nadi yang menurun dengan volume
yang baik adalah suatu gejala baik.(sarwono 2007:70)

Kala 4 berisi data tentang tekanan darah, nadi, teperatur, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Pemantauan kala 4 sangat penting terutmaa untuk mendeteksi dini
resiko atau kesiapan penolong untuk mengantisipasi komplikasi
perdarahan pasca persalinan. Memantau kala 4 setiap 15 menit pada
jam pertama setelah postpartum dan 30 menit pada satu jam
berikutnya.

5. Partograf
Adalah alat bantu untuk memantau keajuan persalinan dan informasi
untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaa
partograf adalah;
1. Mencatat hasil obserasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pebukaan servik dengan melakukan peeriksaan dalam.
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan dengan normal juga
dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, bayi,
grafik kemajuan proses persalinan bahan dan medikametosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium membuat keputusan klinik

11

dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu


dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin
dan bayi baru lahir.
C. Nifas
1. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai drai persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama
masa nifas yaitu 6-8 minggu.
2. Periode Nifas
Puerperium Dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan
jalan dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja

setelah 40 hari.
Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8

minggu.
Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.

3. Tujuan Asuhan Masa Nifas


a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi.
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk setelah bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
4. Kunjungan Masa Nifas
a. Kunjungan 1
Kunjungan pertama yaitu kunjungan pada 6-8 jam setelah persalinan.
Tujuannya adalah untuk mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,

12

peberian asi awal, melakukan hubungan ibu dan bayi baru lahir
(bonding attahment), menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermi.
b. Kujungan 2
Kunjungan kedua yaitu 6-8 hari setelah persalinan, tujuanya yaitu
memastikan involusi uterus berjalan normal, menilai adanya tandatanda demam, infeksi, atau perdarahan normal, memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu
menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit,
memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
c. Kunjungan 3
Kunjungan ke 3 yaitu kunjungan 2 minggu setelah persalinan
tujuannya sama seperti kunjungan ke2.
d. Kunjungan 4
Kunjungan ke 4 yaitu kunjungan 6 minggu setelah persalinan
tujuannya yaitu menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ibu atau bayi alami dan memberikan konseling untuk kb secara
dini.
5. Tanda Bahaya Masa Nifas
1. Perdarahan pervaginam yang luar biasa/tiba-tiba bertambah banyak
lebih dari perdarahan biasa,memerlukan penggantian pembalut 2-3
2.
3.
4.
5.
6.
7.

dala waktu jam.


Pengeluaran vagina yang baunya busuk
Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung
Sakit kepala yang terus menerus atau nyeri epigastrium
Gangguan masalah penglihatan atau penglihatan kabur
Pembengkakan diwajah atau tangan
Demam, muntah, atau rasa sakit waktu BAB atau merasa tidak enak

badan
8. Payudara yang berubah menjadi merah, panas atau merasa sakit
9. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
10. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki
11. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
diri sendiri
12. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

13

D. Bayi Baru Lahir


1. Pengertian
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
Sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukan usaha pernafasan spontan
dengan sedikit bantuan atau gangguan.(saifudin 2005:30)

2. Asuhan bayi baru lahir


Tujuan asuhan bayi baru lahir adalah memberikan asuhan komprehensif
kepada bayi baru lahir pada saat masih diruang rawat serta mengajarkan
kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang
percaya diri.
Tujuan utama asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah :
Membersihkan jalan lahir
Memotong dan merawat tali pusat
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Identifikasi
Mencegah infeksi
Pengkajian fisik bayi baru lahir
Tahap ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir pada
kehidupan didalam uterus ke kehidupan luar uterus yaitu dengan
penilaian APGAR meliputi appeareance (warna kulit), pulse(denyut
jantung), grimace (respon atau reflek rangsangan), activity (tonus
otot), and respiration (usaha bernafas).
Bayi normal : 7-10
Bayi asfiksia sedang atau ringan : 4-6
Bayi asfiksia berat : 0-3
Ciri-ciri bayi baru lahir normal

Berat badan 2500-4000 gr


Panjang badan 48-52 cm
Lingkar dada 30-38 cm
Lingkar kepala 33-35 cm
Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180x/menit kemudian

turun setelah tenang kira-kira 120-160x/menit


Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
Genetalia dan anus ada
Reflek hisap ,genggam, jalan terbentuk dengan baik
14

Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar 24 jam pertama,


mekonium berwarna hitam kecoklatan.

Imunisasi dasar
1. Hepatitis b
Imunisasi ini

diberikan

sedini mungkin

setelah

lahir

untuk

memutuskan rantai transmisi maternal ibu ke bayi.


Jadwal selanjutnya diberikan dengan interval 1 bulan setelah imunisasi
pertama.
2. Bcg (bacille almatte guerin)
Adalah vaksin hidup dibuat dari mycobacterium bovis yang dibiakan
selama 1-3 th hingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih
memiliki imunologbulen.
Diberikan pada bayi kurang dari atau sama dengan 2 bulan.
Dosis untuk bayi kurang dari 1 tahun adalah 0,05 ml dan anak 0.10 ml.
3. Anti Polio
Oral polio vacine (opv)
Vaksin virus polio hiduo aral berisi polio tipe 1,2,3 suku sabin yang
masih hidup tetapi sudah dilemahkan.vaksin digunakan rutin sejak
bayi lahir sebagai dosis awal dengan dosis 2 tetes (0,1 ml)
4. Dpt
Adalah toksoid difteri digabung dengan toksoid tetanus dan pertusis .
dosis pemberian vaksin adalah 0,5 ml diberikan melalui suntikan im.
Reaksi kipi vaksin ini adalah reaksi loal kemerahan, bengkak ,nyeri
pada lokasi injeksi, demam ringan, gelisah dan menangis terus
menerus beberapa jam pasca penyuntikan.
5. Campak
campak ada 2 jenis vaksin ampak yaitu yang berasal dari virus campak
hidup yang dilemahkan dan vaksin yang berasal dari virus yang
dimatikan. Vaksin campak dianjurkan diberikan dalam 1 dosis 0,5 ml
melalui suntikan subcutan pada umur 9 bulan.

E. Metode Kontrasepsi
a. Kontrasepsi suntik
1. Pengertian
15

Kb adalah usaha untuk mengatur banyak nya jumlah kelahiran sedemikian


rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarganya dan
masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kelahiran tersebut.
2. Jenis
Tersedia 2 jeniskontrasepsi suntikan yang mengandung progestin yaitu:
a. Depomedroksiprogesteron
asetat
mengandung
150
mg
nerotidron,dibeerikan

setiap

bulan

dengan

cara

disuntik

intramuskular.
b. Deponerotisteron enantat yang mengandung 200 mg nerotidron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.
3. Cara kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lendir kemampuan menurunkan prestasi sperma
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
4. Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang dapat
mencegah

kehamilan/100

perempuan/tahun

asalkan

penyuntikanya

dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.


5. Keuntungan
a. Sangat efektifitas
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh terhadap asi
f. Sedikit efek samping
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 th sampai premenopause
6. Kerugian
a. Peredaran darah yang tidak menentu
b. Terjadi amenore berkepanjangan
c. Masih terjadi kemungkinan hamil
7. Yang boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Usia produksi
b. Nulipara yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas
d.
e.
f.
g.

tinggi
Menyusi dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abprtus
Memiliki banyak anak tapi tidak menghendaki tubektomi

16

h. Tekanan darah <180/110 mmhg dengan masalah gangguan pebekuan


darah
i. Menggunakan obat untuk epilepsi dan obat tuberculosis
8. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Hamil
b. Perdarahab peraginam yang belum jelas penyebab nya
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,terutama amenore
d. Menderita kanker payudara
e. Diabetes melitus disertai komplikasi
9. Kapan suntikan kb dapat diberikan
a. Pasca persalinan
b. Pasca abortus
c. Segera setelah perawatan
d. jadwal waktu suntikan diperhitungkan
e. Interval
f. Hari ke-5 menstruasi
b. Kontrasepsi Pil
1. Pengertian
Pil merupakan sutu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/
tablet didalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan
hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron
saja.
Kebijaksanaan penggunaan pil diarahkan terhadap pemakaian Pil
dosisi rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih
disediakan terutama untuk membina peserta KB lama yang
menggunakan pil dosis tinggi.
2. Jenis Pil menurut kandungan hormon estrogennya adalah :
Dosis:
a. Pil dosis tinggi ( high dose) : berisi 50 mcg
Adalah yang mengandung estrogen 50-150 mcg dan progesteron 110 Mg
Yang termasuk jenis ini adalah :
Pil KB noriday (dari population cauncil)
Pil KB Kimia Farma
Pil KB ovostat
b. Pil dosis rendah ( Low Dose): berisi 30 cmg
Adalah pil yang mengandung 30-50 mcg esterogen dan kurang dari
1 mg progesteron.
Yang termasuk jenis ini adalah:
Pil KB mycrogynon 30 (PT screning)
Pil KB marvelon ( PT organon)
17

c. Pil Mini
Adalah pil yang mengandung hormon progesteron sebesar kurang
dari 1 mg.
Yang termasuk jenis ini adalah PIL KB exlulon.
3. Jumlah :
Jumlah tablet pada setiap strip barvaries, yaitu 28 tablet dari 21 tablet.
Pada strip yang berisi 26 tablet terdiri dari 21 tablet yang mengandung
vitamin. Pada strip yang berisi 21 tablet. Kesemuanya mengandung
hormon estrogen dan progesteron.
4. Cara Kerja
Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita

dari indung telur.


Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/ sperma tidak

dapat masuk kedalam rahim.


Menipiskan lapisan endometrium.
5. Efektifitas
Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada
disiplin si pemakai. Kegagalan teoritis lebih 0,35 %, tetapi dalam
peraktek berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, 3-10% untuk minipil.
6. Keuntungan
Reversibilitasnya sangat tinggi
Mudah menggunakannya
Mengurangi rasa sakit pada waktu menstruasi
Mencegah anemia defesiensi zat besi
Mengurang kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan ektopik.
Mengurangi resiko kanker ovarium
Cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan pertama dari

pus muda.
Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung

progesteron antara lain exluton/minipil.


7. Kerugian
Memerlukan disiplin dari pemakai
Dapay mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen
Dapat meningkatkan resiko infeksi klamida, eksternal genital

warta.
Kembalinya kesuburan agak lambat.
Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur diatas 30 tahun karena

akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh


8. Kontra Indikasi
Menyusui, kecuali pil mini

18

Pernah sakit jantung


Tumor/ keganasan
Kelainan jantung, varises dan darah tinggi
Perdarahan pervaginam (perdarahan melalui liang senggama,

kecuali tidak diketahui penyebabnya.


Migren ( pusing kepala yang hebat)
9. Cara menggunakan
Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berlurut- lurut
setiap hari satu pil. Khusus untuk pil-pil dengan kemasan khusus
dimulai pada hari pertama haid sesuai pada petunjuk pada
kemasannya.digunakan terutama bagi wanita PUS yang ingin menunda
kehamilan, atau yang ingin menjarangkan kehamilan, atau yang ingin
menjarangkan kehamilan sesudah selesai masa menyusui dan tidak
mempunyai kontra indikasi medis. Khusus pil mini (exuton),
digunakan untuk ibu-ibu yang menyusul.
10. Efek Samping
Manakala terjadi:
Perdarahan
Tekanan Darah Tinggi
Perubahan Berat Badan
Kloasma
Tromboeboll
Air Susu Berkurang
Rambut Rontok
Varises
Perubahan Libido
Depresi
Pusing Dan Sakit Kepala

F. Kesehatan reproduksi dengan gangguan reproduksi


1. Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik maupun mental,bahkan sosial dan bukan semata-mat terbatas
dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya.
Gangguan
atau
kelaian
pada
organ
mempengaruhikesuburan

seseorang.apabila

19

reproduksi
gangguan

dapat

kesuburan

seseorang menyebabkan terjadinya ketidakhamilan walaupun tanpa alat


kontrasepsi

selama

tahun

maka

kondisi

ini

disebut

kemandulan(sterilitas).
2. Jenis-jenis Gangguan Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian
Disminore adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga
dapat menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Derajat nyerinya
bervariasi mencakup ringan (berlangsung beberapa saat dan masih dapat
meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang (karena sakitnya diperlukan
obat untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat melakukan
pekerjaannya),

berat(rasa

nyerinya

demikian

beratnya

sehingga

memerlukan istirahat dan pengobatan untuk menghilangkan rasa


nyerinya) (Manuaba, 2008).
Disminore adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga
dapat menimbulkan gangguan sehari-hari. Derajat nyerinya bervariasi
mencakup ringan, sedang dan berat (Werdiningsih, 2010).
Disminore (nyeri perut) yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Disminore primer terjadi jika tidak ditemukan
penyebab yang mendasarinya (Maulana, 2009). Sementara menurut
Maryanti Disminore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa ada
kelainan, terapi yang diberikan dapat berupa konseling, pereda rasa
nyeri dan terapi hormonal (Maryanti 2009).

2. Gejala dan Tanda disminore


Nyeri pada perut bagian bawah, yang biasanya menjalar
kepunggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram
yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerur ada
(Blogdokter, 2007). Gejala dan tanda disminore ini adalah nyeri pada
perut bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kramyang
hilang dan timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada
(Manuaba, 2009).
3. Klasifikasi Dismenorrhoe

20

Dismenorrhoe dikenal 2 bentuk, yakni:


1. Dismenorrhoe Primer
Disminore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 15%
diantaranya mengalami nyeri yang hebat (Wednesday, 2009). Bentuk
ini biasanya mulai 2-3 tahun setelah menarche dan mencapai
maksimal antara usia 15 dan 25. Frekuensi menurun sesuai dengan
pertambahan usia dan biasanya berhenti setelah melahirkan.
Disminore spasmodik atau primer dialami oleh 60-75 % wanita
muda. Pada tiga perempat wanita yang mengalaminya, intensitas
kram ringan atau sedang, tetapi pada 25 % nyeri berat dan membuat
penderitanya tidak berdaya (Jones, 2011).
Sekitar lebih dari 50 % wanita yang mengalami menstruasi
mengalami dismenorea. Tingginya angka prevalensi dan morbiditas
dismenorea primer kurang mendapat perhatian dari dunia medis,
dikarenakan banyak wanita yang dianggap mengalami rasa sakit itu
sebagai sesuatu yang normal dan bersifat psikis walaupun hal
tersebut menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan
kualitas hidup mereka. Salah satu faktor resiko terjadinya
dismenorea primer adalah stress (SOFI, 2009) Dismenorrhoe primer
terjadi jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya (Maulana,
2009).
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu
sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Maulana, 2009). Rasa
nyeri timbul bersama-sama pada permulaan haid dan berlangsung
untuk beberapa jam atau beberapa hari (Sarwono, 2005).
2. Dismenorrhoe Sekunder
Disminorea sekunder didapat jarang sekali terjadi sebelum usia
30

tahun.

Pada

kebanyakan

kasus

penyebabnya

adalaha

endometriosis atau penyakit peradangan pelvik. Nyeri kram yang


khas mulai mulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya
semakin hebat pada akhir menstruasi (Jones, 2001). Dismenorea
sekunder pada pemeriksaan terdapat kelainan ginekologi, misalnya
radang kronik saluran sel telur, stenosis/penyempitan leher rahim,

21

endometriosis dan sebagainya.Dismenore sekunder lebih jarang


ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.
Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,
adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara
organ di dalam perut, dan pemakaian IUD (dr. Fadlina, 2008).
4. Ciri-Ciri Dismenorrhea Primer:
a. Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak haid pertama
(menarche)
b. Rasa nyeri timbul sebelum haid, atau di awal haid. Berlangsung
beberapa jam, namun adakalanya beberapa hari.
c. Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk. Pada umumnya di
perut bagian bawah, kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang, paha
depan)
d. Adakalanya disertai mual, muntah, sakit kepala, diare.
5. Faktor Penyebab Dysmenorea Primer

Menurut Naylor Etiologi dismenorrhoe primer memiliki ciri - ciri


sebagai berikut: meningkatnya PGF2, peningkatan kontraksi uterus,
ujung saraf tersensitisasi, penurunan aliran darah uterus, iskemia uterus
relatif (Naylor, 2002).
6. Faktor kejiwaan
Faktor kejiwaan yaitu :emosi yang labil, terlebih pada mereka yang
belum mendapatkan keterangan yang baik mengenai haid. Beberapa
penyakit dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri,
misalnya

anemia

(kurang

darah),

penyakit

menahun

dan

sebagainyaFaktor psikis. Para gadis dan emak-emak yang emosinya gak


stabil (gampang cemas, ngamukan, murang-muring), lebih mudah
mengalami nyeri haid.
7. Faktor alergi
Faktor alergi yaitu: peningkatan kadar prostaglandin dan hormon
progresteron yang berlebihan yaitu menyatakan bahwa nyeri haid timbul

22

karena peningkatan produksi prostaglandin (oleh dinding rahim) saat


menstruasi.
8. Faktor lain
Faktor lain yang pernah dikemukakan ialah adanya sumbatan pada
rongga rahim dan faktor endokrin yang berhubungan dengan kontraksi
(pengkerutan) rahim yang berlebihan (dr.Fadlina, 2008).
Selain teori-teori di atas, masih ada beberapa teori lain yang diduga
sebagai faktor prnyebab timbulnya dysmenorrhea primer (faktor
hormonal, faktor alergi, dll).
9. Faktor Resiko
Beberapa faktor di bawah ini dianggap sebagai faktor resiko timbulnya
Nyeri Haid, yakni:
a. Haid pertama (menarche) di usia dini (kurang dari 12 tahun)
b. Wanita yang belum pernah melahirkan anak hidup (nullipara)
c. Darah haid berjumlah banyak atau masa menstruasi yang panjang.
d. Smoking.
e. Adanya riwayat nyeri haid pada keluarga.
f. Obesitas
(Pradita, 2010).

23

BAB III
TINJAUAN KASUS
24

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan di BPM EVI SEPTIANI,
Amd.keb ada beberapa perbedaan antara teori yang penulis dapatkan dari STIKes
Muhammadiyah dengan dilahan praktek seperti pada:
1. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS PADA NY. E
USIA 32 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 8 MINGGU DI BPS EVI
SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus Ny. H umur 23 tahun hamil 35 minggu G1P0A0 pada pemeriksaan
ibu hamil normal.
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan normal
1. Melakukan pemeriksaan fisik hanya pada bagian mata, abdomen,
ekstremitas dan TTV
2. Melakukan palpasi leopold I-IV
3. Melakukan pemeriksaan DJJ

Asuhan yang diberikan


1. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
3. Memberikan terapi obat penambah darah (fe) dan kalsium
4. Menganjurkan ibu untuk sering-sering berjalan karena kehamilan sudah
memasuki bulannya.

25

Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaaan fisik secara lengkap seperti
pemeriksaan rambut, muka, mata, telinga, hidung, mulut, gusi, leher, dada,
payudara, anogenital, ukuran panggul, pinggang dan punggung.
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat, serta pada pemeriksaaan
anogenital dan payudara, pasien sering menolak karena malu. Lalu pada
pemeriksaan panggul pada hamil pertama tidak dilakukan karena
keterbatasan alat.
2. Dilahan tidak ditanyakan aktifitas sehari-hari seperti mandi dan seksualitas.

Alasannya pasien sering merasa malu dan untuk menjaga privasi pasien
3. Dilahan tidak ditanyakan riwayat psikososial spiritual seperti status

perkawinan,

lama

perkawinan,

hubungan

dengan

keluarga,

lama

pernikahan, ataupun umur waktu menikah.


Alasannya karena keterbatasan waktu dan untuk menjaga privasi klien.
4. Dilahan jarang dilakukan pemeriksaan HB sahli pada ibu hamil.
Alasannya karena keterbatasan waktu.
2. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL PADA NY.
W UMUR 32 TAHUN G2P1A0 DI BPS EVI SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus Ny. W umur 32 tahun G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu pada
pemeriksaan ibu bersalin normal.
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
1. Memeriksa tekanan darah
2. Melakukan pemeriksaan fisik hanya pada bagian mata dan ekstremitas
3. Melakukan leopold, DJJ, dan mengukur TFU
4. Melakukan pemeriksaan dalam
Asuhan yang diberikan
1. Memberitahu kepada ibu tentang keadaannya seperti tekanan darah dan
2.
3.
4.
5.
6.

pembukaan
Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika masih kuat
Menganjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri
Memantau DJJ
Memantau kontraksi
Melakukan asuhan persalinan normal (APN)

Kesenjangan
1. Tidak dilakukan pemeriksaaan fisik secara lengkap seperti pemeriksaan
rambut, muka, mata, telinga, hidung, mulut, gusi, leher, dada, payudara,
anogenital, ukuran panggul, pinggang dan punggung.

26

Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat, serta pada pemeriksaaan


anogenital dan payudara, pasien sering menolak karena malu.
2. Ketika melakukan steneng tidak menggunakan duk ketika menahan
perineum
Alasannya karena sudah terbiasa
3. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL NY. S 0
JAM DI BPS EVI SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus bayi Ny. S umur 0 jam pada pemeriksaan bayi baru lahir normal..
Asuhan kebidanan pada BBL
1. Dilihat keadaaan umum bayi seperti warna kulit, tangisan, tonus otot,
pernafasan, kelainan dll.
Asuhan yang diberikan
1. Menjepit dan pemotongan tali pusat
2. Mengeringkan tubuh bayi
3. Melakukan IMD kurang lebih 1 jam
4. Melakukan isap lendir
5. Memakaikan baju bayi seperti baju, popok, gurita, sarung tangan dan
6.
7.
8.
9.

sarung kaki
Memberikan suntikan vitamin K
Membedong bayi
Memberikan salep mata
Melakukan pengukuran dan penimbangan berat badan

Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Alasannya karena keterbatasan waktu
4. ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY. S USIA 18
TAHUN P1A0 HARI KE 1 DI BPS EVI SEPTIANI, Amd.Keb
Pada kasus Ny. S umur 18 tahun P1A0 post partum hari ke 1 pada
pemeriksaan ibu nifas normal.

Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal


1. Memeriksa keadaan umum ibu
2. Memeriksa tekanan darah
3. Observasi pendarahan
Asuhan yang diberikan
1. Memberitahu ibu keadaan umum ibu
2. Memberitahu ibu tanda bahaya masa nifas
3. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar dan baik
27

4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi


5. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya dan bayinya terutama
pada bagian kemaluan dan perineumnya.
Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaaan fisik secara lengkap seperti
pemeriksaan rambut, muka, mata, telinga, hidung, mulut, gusi, leher, dada,
payudara, anogenital, ukuran panggul, pinggang dan punggung.
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat, serta pada pemeriksaaan
anogenital dan payudara, pasien sering menolak karena malu.
2. Dilahan praktek pemantauan lokea tidak mendetail sampai ke jenis lokea,

hanya ditanyakan berapa banyak perkiraan darah yang keluar


Alasannya karena klien sering merasa malu
5. ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. W USIA G1P1A0 42 TAHUN

AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPS EVI SEPTIANI, Amd.Keb


Pada kasus Ny. W umur G1P1A0 42 tahun akseptor KB suntik.
Asuhan kebidanan keluarga berencana
1. Menimbang berat badan
2. Memeriksa tekanan darah
3. Menyiapkan alat
4. Memberikan konseling pada ibu
Asuhan yang diberikan
1. Menimbang berat badan
2. Memeriksa tekanan darah
3. Menyiapkan alat
5. Memberikan konseling pada ibu
a. Asuhan yang diberikan
- Menanyakan pada ibu ingin suntik KB berapa bulan yang 1 bulan atau
-

3 bulan (cyclofem atau depoprogestin)


Menyiapkan suntik KB yang telah dipilih oleh ibu
Melakukan desinfektan pada daerah yang akan disuntik
Menyuntikan obat pada seperti SIAS bokong ibu secara IM

Kesenjangan
1. Dilahan tidak ditanyakan dalam data social tentang status perkawinan
Alasannya karena keterbatasan waktu dan privasi klien
2. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan fisik head to toe
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat

28

6. ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP NY.


N USIA 28 TAHUN DENGAN DESMINOREA DI BPS EVI SEPTIANI,
Amd.Keb
Pada kasus Ny. N umur 28 tahun pada pemeriksaan kesehatan reproduksi
Asuhan kebidanan kesehatan reproduksi
1. Menimbang berat badan
2. Mengukur tekanan darah
Asuhan yang diberikan
1. Memberikan konseling
2. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya
4. Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam dan membersihkan jika
lembab
5. Memberikan terapi obat metronidazole 500mg
6. Menganjurkan ibu untuk berkunjung ulang jika terjadi keluhan
Kesenjangan
1. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan fisik secara head to toe
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat
2. Dilahan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Alasannya karena keterbatasan waktu dan alat

29

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum asuhan kebidanan telah dilakukan pada saat mahasiswa praktik
di BPM, disini penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah didapat saat
diperkuliahan, semua teori diterapkan dilahan praktik, secara keseluruhan
pelayanan yang diberikan cukup baik, namun tetap menjadi bahan
perbandingan baik buruknya dalam penerapan dikemudian hari.
B. Saran
1. BPM
Adanya peningkatan pelayanan kesehatan pada saat pengkajian untuk
memberikan pelayanan yang maksimal bagi klien dan diharapkan lebih
dapat meningkatkan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan oleh klien
2. Institusi
Kualitas bimbingan harus lebih intensif agar mahasisw dilapangan praktik
klinik mengetahui kompetensi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
karna masih kurangnya ketrampilan mahasiswa dalam bidang kebidanan
sehingga

pada

akhirnya

mampu

menghasilkan

bidan

yang

profesional,kompeten dan islami.


3. Penulis
Dalam penyusunan asuhan komprehensif ini masih terdapat kekurangan
yang harus dapat lebih disempurnakan ,sehingga diharapkan dalam
penyusunan asuhan komprehensif yang akan datang akan dapat lebih baik
dan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI

30

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatann Praktik.


Jakarta: PT Asdi Mahasatya..
Dinkes Lampung. 2009. Data Prevalensi Pengguna MOW Provinsi Lampung
Dorland. 2006. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC
Hartanto Hanafi. 2006. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Hidayat, Alimul. 2011. Riset Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Nuha Medika
Mochtar rustam, 2008.sinopsis obstetri fisiologi, obstetri patofisiologi. jakarta
:EGC
Prawirohardjo,2008.buku acuan pelayanan nasional:pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal,jakarta :yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
Sulistyawati,Ari.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas.Jogjakarta:
Andi Offset
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta
: EGC
Abdul Bari, Saifuddin. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : Bina Pustaka.
Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP.
Prawirohardjo,2010.buku acuan pelayanan nasional:pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal,jakarta :yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
Kusniyati 2007. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC.
Winkjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Harianto, 2010. . Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

31

Anda mungkin juga menyukai