“H”
UMUR 24 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN
37 MINGGU INPARTUKALA 1 II.III.
Disusun oleh :
Nim: A022817029
2020
i
KATA PENGANTAR
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati
kami mohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
Sentani, 28 September
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
persalinan ibu dan bayi dalam keadaan baik (Siwi Elisabeth Walyani,
kehamilan oleh sebab apapun, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan
Matematika. 2016).
iii
Menurut Saddiyah Rangkuti, faktor penyebab kematian ibu dapat
disebabkan oleh dua faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak
Jumlah kematian ibu maternal adalah kasus kematian pada ibu yang
disebabkan oleh karena kondisi pada masa kehamilan atau persalinan dan
rutin data kematian per puskesmas diperoleh data kematian ibu sebanyak
5 kasus dari 4.187 kelahiran hidup (KLH) atau 119/1000 KLH, 5 kematian
iv
ini terjadi pada ibu bersalin dan ibu nifas dengan penyebab kematian
pada tahun 2018 ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2017,
sehingga jika merujuk pada target RPJMN angka kematian ibu masih
2018).
Sentani dari bulan Januari 2019 hingga Desember 2019 berjumlah 2.390
ibu yang melahirkan normal sedangkan ibu hamil dengan komplikasi yang
dirujuk berjumlah 315 ibu (Data Puskesmas Sentani Ruang VK. 2019).
melakukan asuhan kebidan pada ibu bersalin guna untuk mencegah angka
v
B. Rumusan Masalah
kehamilan 39 minggu.
A0 kala IV normal “
C. Tujuan
1. Umum
vi
2. Khusus
persalinan normal
persalinan normal
D. Manfaat
a. Bagi Penulisan
kebidanan pada ibu bersalin normal serta menerapkan ilmu yang telah
didapat.
vii
b. Bagi Lahan Praktik
normal.
kebidanan pad aibu bersalin normal yang telah diberikan oleh institusi
viii
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Persalinan
ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan
2008).
1
konsepsi ( janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban) dari
uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
3. Paritas, adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500
24 minggu.
plasenta.
2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
antaranya :
c. Passager
dari panjang ibu. 96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
3
d. Psikis ibu
perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara
persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi. Arti penting
4
menyebabkan kenaikan tekanan darah. Dalam hal ini perlu
dapat afeksia. Oleh karena itu posisi tidur ibu selama persalinan
2) Perubahan Metabolisme
5
berlangsung lama, kenaikan suhu ini mengindikasikan adanya
selaput ketuban sudah pecah atau belum, karena hal ini bisa
4) Denyut Jantung
adanya infeksi.
5) Pernafasan
6
tindakan untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari
6) Perubahan Renal
merupakan hal yang tidak wajar, keadaan ini lebih sering pada
eklamsia.
7) Perubahan Gastrointestinal
7
banyak atau minum berlebihan, tetapi makan dan minum
8) Perubahan Hematologis
9) Kontraksi Uterus
8
bekerja kuan dan lama untuk mendorong jani ke bawah,
atas dengan sifat otot yang lebih tebal dan kontraktif. Pada
yang tipis dan elastis, pada bagian ini banyak terdapat otot
9
Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi ostium
uteri tidak saja karena penarikan SAR akan tetapi juga karena
14) Show
yang lepas.
10
15) Tonjolan Kantong Ketuban
Jika seorang ibu hadir dalam persalinan, bidan harus menerima ibu
sangatlah penting bagi ibu dan keluarganya untuk merasa diterima. Hal ini
akan menolong ibu merasa lebih nyaman dan menguras stres. Dengan
11
terjadinya rasa percaya dana saling menghormati pada saat pertama kali
gawatdarurat.
apakah ibu sedang dalam persalinan, ibu dan bayi dalam keadaan baik, dan
keatas, ibu merasa nyeri abdomen berulang diserta dengan cairan lendir
jika:
12
a. Kontraksi terjadi teratur, minimal 3 kali dalam 10
berikut.
13
ketegangan ligamentum rotondum dan gaya berat janin
3. Lightening
14
berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh
4. Pollakisuria
disebut pollakisuria.
5. False Labor
b) Tidak teratur
berkurang.
pembuakan serviks.
6. Perubahan serviks
15
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan serviks
7. Energi Spurt
8. Gastrointestinal Upsets
16
karena efek penurunan hormon terhadap sistem
pencernaan.
depan.
intensitasnya.
serviks.
3. Blody Show
17
dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat
dapat berjalan.
18
2. Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan
rectum terbuka.
kuat tersebut.
19
9. Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu
10. Sesudah anak lahir, sering keluar sisia air ketuban, yang tidak
darah.
11. Lama kalai II pada primi kurang lebih 50 menit pada multi
menit timbul lagi disebut “his pengeluaran uri” yaitu his yang
uteri naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian
20
5. Naiknya fundus uteri disebabkan karena plasenta jatuh dalam
Persalinan Semu.
SESUNGGUHNYA
serviks
kontraksi
kedepan
21
Dengan berjalan bertambah Tidak ada perubahan rasa
nyeri.
janin
semu.
E. Manisme Persalinan
dengan palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat sebelum atau pada saat
22
awal persalinan dengan pemeriksaan vagina (toucher). Pada kebanyakan
sutura sagitalis melintang. Oleh karena itu kita uraikan dulu mekanisme
dalam panggul, maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan
bentuk panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul
dan pada pintu bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja jika
sutura sagitalis dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul, maka
adalah ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya pada pintu
a. Penurunan kepala.
b. Fleksi.
23
c. Rotasi dalam ( putaran paksi dalam)
d. Ekstensi.
e. Ekspulsi.
akan tetapi untuk lebih jelasnya akan dibicarakan gerakan itu satu
persatu.
a. Penurunan Kepala.
24
simpisis atau agak ke belakang mendekati promontorium, maka
25
mengejan atau adanya kontraksi otot-otot abdomen dan
b. Fleksi
26
c. Rotasi Dalam (Putaran Paksi Dalam)
d. Ekstensi
27
maka kepala akan tertekan pada perineum dan dapat
menembusnya.
gerakan ekstensi.
28
belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadikum
sepihak.
f. Ekspulsi
lahir.
29
atau mungkin tidak terjadi sama sekali, khususnya kalau
janin besar.
F. Patofisiologi Persalinan
30
BAB III
SKENARIO
A. KASUS
tanda nyeri pada pinggang menjalar sampai ke ari – ari sejak pukul
31
positif, penurunan kepala stasion 0. Pemeriksaan laboratorium semua
menjelaskan kepada ibu dan suami untuk berjalan – jalan dan relax
Bidan mengajarkan ibu dan suami untuk membantu rasa nyeri selama
B. KLARIFIKASI ISTILAH
32
tiga kehamilan, atau saat kontraksi sebelum
persalinan
C. IDENTIFIKASI MASALAH
detik
D. ANALISIS MASALAH
Jawaban :
33
1) beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa
bawah
yang bersifat
b) Tidak teratur
sering berkurang
cervix
sifat :
34
a) Nyeri melingkar dari punggung memancar keperut
bagian bawah
b) Teratur
intensitasnya
pembukaan servix
detik
detik?
1) factor-faktor hormonal
35
a) Rasio estrogen terhadap progesterone
kontraktilitas uterus
b) Teori oxitosin
kehamilan.
persalina
36
hipofisis posterior meningkatkan sekresi
oksitosin.
berlangsung lama.
uterus.
d) Teori prostaglandin
persalinan.
2) Factor-faktor mekanis
37
a) Regangan otot-otot uterus
Jawaban :
38
3) Pada fase aktif, minimal terjadi dua kontraksi dalam 10
E. KERANGKA KONSEP
39
F. HIPOTESIS
40
Ny. H umur 16 tahun G2P1A0 mengalami fase aktif kala I dilatasi
maksimal.
41
BAB IV
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS SENTANI
LANGKAH I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
42
Suku : NTT Suku : Toraja
a. Alasan Kunjungan
b. Keluhan utama
ke ari – ari.
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat kesehatan
43
Ibu mengatakan baik dalam pihak keluarga maupun suami
e. Perilaku kesehatan
mengkonsumsi obat-obatan.
4) Iritasi vagina
44
Kehamilan Persalinan Nifas KB
Sentani
45
6) Ibu mengatakan pemeriksaan keenam pada kehamilan 9 bulan
d. Imunisasi
07-2020
Ibu mengatakan
TM II : Tidak ada
f. Keluhan pusing
TM I : Tidak ada
TM II : Tidak ada
g. Oedem
TM I : Tidak ada
TM II : Tidak ada
46
h. Nyeri perut
TM I : Tidak ada
TM II : Tidak ada
i. Penglihatan
TM I : Penglihatan jelas
TM II : Penglihatan jelas
TM II : Tidak ada
l. Gerakan janin
8. Aktifitas sehari-hari
47
NO
Pola kebutuhan Sebelum Hamil Selama Hamil
.
a. Nutrisi
Jenis Minuman Air putih, teh Air putih, susu dan teh
BAB
BAK
48
Frekuensi 4-5x/hari 7-8x/hari
c. Pola istirahat
Bersihkan alat
lembab
49
e. Pola Seksualitas 2x/minggu 2x/bulan
9. Riwayat pernikahan
Lama : 3tahun
Menikah ke : 1 (Pertama)
kehamilannya
direncanakan
e. Kegiatan spiritual
50
f. Riwayat kembar dan operasi
1) Riwayat kembar
2) Riwayat operasi
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
N : 80 x/menit S : 36,5oC
g. BB sebelum hamil : 54 kg
h. BB sekarang : 70 kg
i. Kenaikan BB : 16 kg
51
a. IMT BB : 54 = 54
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
2) Tekstur : Lurus
3) Kebersihan : Bersih
b. Muka
c. Mata
d) Sklera : Putih
52
e) Kebersihan : Bersih
f) Penglihatan : Jelas
d. Hidung
a) Kebersihan : Bersih
a) Mukosa : Lembab
b) Lidah : Bersih
f. Telinga
b) Kebersihan : Bersih
c) Pendengaran : Jelas
g. Leher
53
b) Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
h. Dada
b) Pernapasan : Normal
i. Payudara
e) Areola : Hiperpigmentasi
j. Abdomen
54
f) Oedema : Tidak ada
g) Linea : Nigra
k. Pemeriksaan kebidanan
a) Palpasi uterus
terbawah (kepala)
c) Auskultasi
55
(3) Puntum maximum: Perut bagian kiri bawah
d) Kontraksi
l. Ekstremitas
m. Genitalia
a) Inspeksi
Vulva/vagina
b) Pemeriksaan dalam
56
(1) Dinding vagina : Tidak ada luka parut
b) Kebersihan : Bersih
C. Pemeriksaan penunjang
a. HB : Tidak dilakukan
57
1. Diagnosa
intra uteri
DO :
b. Kesadaran : Composmentis
c.Tanda-tanda vital
N : 80 x/menit S : 36,5oC
: 54 / (1,55 x 1,55)
58
Usia Kehamilan : 37 minggu
Palpasi Leopold
terbawah (kepala)
Auskultasi
59
His Kontraksi : 3 – 4 x/dalam 10 menit, durasi 30
x/detik
Pemeriksaan dalam
Pembukaan : 7 cm
Ketuban : Utuh
Portio : Lunak
Presentasi : 2/5
Penurunan : Hodge II
2. Masalah
Tidak ada
Tidak ada
60
LANGKAH IV. ANTISIPASI TINDAKAN
Tidak ada
LANGKAH V. PERENCANAAN
kesehatan
61
7. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi,
cukup kejanin.
selama persalinan.
pada ibu.
BBL.
persalinan.
62
11. Observasi tanda dan gejala kala II
atau belum
a. Tanda-tanda vital
Respirasi : 23 x/mrnit
Nadi : 80 x/mneit
a. Pembukaan : 7 cm
63
Kontraksi : 5x/10menit,durasi 42 detik
pada ibu
yaitu vit k dan salep mata, pakaian ibu, dua kantong plastik, underpad
64
Tanggal : 28 september 2020 Jam : 07.20 WIT Oleh : Mhs. Santa
65
G2P1A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU
DI PUSKESMAS SENTANI
1. Data Subjektif
belakang
2. Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
N : 75 x/menit S : 37 oC
e. Perineum menonjol
h. Pembukaan serviks 10 cm
i. Ketuban (J)
j. Presentase kepala
66
k. Posisi UUK
o. Molase 0
Diagnosa kebidanan :
Ibu : Ny. “H” umur 24 tahun G2P1A0, usia kehamilam 37 minggu inpartu kala
presentasi kepala
belakang
DO :
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
N : 70 x/menit S : 37
Tidak ada
67
Tidak ada
LANGKAH V. PERENCANAAN
R/Agar darah atau cairan yang keluar dari jalan lahir ibu tidak merembes
R/ Agar saat bayi lahir, bayi bisa langsung dikeringkan diatas perut ibu
4. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian alas bokong ibu
5. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan
7. Bantu lahirkan kepala dan bahu bayinya, saat tampak kepala bayi dengan
9. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan
68
R/ untuk memudahkan lahirnya seluruh kepala bayi
10. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal
11. Setelah kepala dan bahu bayi lahir, lakukan sanggah susur
12. Telusuri tangan atas berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki
4. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian alas bokong ibu
69
5. Membuka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan
bahan
7. Membantu lahirkan kepala dan bahu, saat tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan
9. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan
10. Setelah putaran paksi luar selesai pegang kepala bayi secara biparietal dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
di bawah arkus pbis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk
11. Setelah kepala dan bahu bayi lahir, geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
12. Menelusuri tangan atas berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki,
memegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan
pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi yang lain agar
13. Melakukan penilaian sepintas, bayi cukup bulan, menangis kuat, gerakan
aktif
70
14. Mengeringkan tubuh bayi diatas perut ibu
15. Memeriksa kembali uterus memastikan hanya ada satu bayi yang lahir dan
lengkap
4. Sudah meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagian alas bokong
ibu
7. Sudah membantu lahirkan kepala dan bahu, saat tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan
71
11. Sudah melakukan sanggah susur
DI PUSKESMAS SENTANI
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
N : 84 x/menit S : 37oC
72
2) Tali pusat memanjang
Diagnosa kebidanan :
pergerakan aktif
Tidak ada
Tidak ada
pemotongan
73
5. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu
7. Letakkan satu tangan (kiri) di atas perut (diatas simpisis), dan tangan
dapat dilahirkan
introitus vagina.
plastik khusus
74
Tanggal : 28 september 2020 Jam : 08.15 WIT Oleh : Mhs. Santa
1. Memberi tahu ibu bahwa dia akan disuntikkan oksitosin 3 cc di 1/3 paha
bagian luar
Pegang tali pusat pijat 5cm dari pusat bayi pasang klem, lalu pijat
4. Memotong tali pusat dan menjepit tai pusat. Dengan satu tangan,
pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi kepala bayi) dan lakukan
5. Tidak dilakukan karena akan segera diberikan pemberian salep mata dan
tegangan tali pusat ke arah bawah sambil tangan lain mendorong uterus
arah dorso ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kea rah distol
75
maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
disediakan.
panjang tali pusat 55 cm, lebar plasenta 17, berat plasenta 500 gram,
tebal 2,5 cm
5. Tidak dilakukan
7. Sudah meletakkan tangan kiri diatas perut ibu dan tangan kanan
plasenta lahir
76
10. Sudah menangkap plasenta dengan kedua tangan dan plasenta sudah
dilahirkan
11. Sudah melakukan masase uterus searah jarum jam selama 15 detik
DI PUSKESMAS SENTANI
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
N : 88 x/menit S : 37oC
d. Perdarahan : + 100 cc
77
LANGKAH II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa kebidanan :
DO :
Tidak ada
Tidak ada
LANGKAH V. PERENCANAAN
perineum
R/ Untuk mengetahui ada robekan atau tidak jika ada segera dilakukan
penjahitan
78
3. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik
klorin 0,5%
dalam uterus
6. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masasse pada uterus dan nilai
kontraksi
8. Lakukan observasi 2 jam post partum TTV dan pastikan keadaan ibu baik
9. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik
10. Tempatkan semua alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
penolong
79
R/Untuk menjaga kebersihan dan menghindari terkontaminasi ke pasien
lain
12. Bersihkan ibu dari sisa darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air
DTT
R/ Untuk membersikan tempat tidur dari cairan tubuh dan darah ibu
15. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam larutan
R/Untuk dekontaminasi darah atau cairan tubuh ibu yang menempel pada
sarung tangan.
80
R/ HB-0 untuk imunisasi pertama bayimenghindari hepatitis B dan
Tanggal :28 september 2020 Jam : 08.38 WIT Oleh : Mhs. Santa
0,5 %, bersihka noda darah dan cairan tubuh, lepaskan sarung tangan
meletakan tangan ibu diatas perut (diatas simpisis) me mutar searah jarum
jam
81
7. Melakukan pengecekan kehilangan darah ibu 3/5 bagian underpad sekitar
82
Jam ke Wakt TD N SB TFU Kontraksi Kandung Kemih Perdarahan
u Uterus
1 07.38 110/60 mmHg 90x/m 36,8ºC Setinggi pusat Baik Kosong 50 cc
07.53 103/70 mmHg 90x/m - 1 jari dibawah Baik Kosong -
pusat
08.08 110/70 88x/m - 1 jari dibawah Baik Kosong -
mmHg pusat
08.23 110/80 90x/m - 2 jari dibawah Baik Kosong -
mmHg pusat
2 08.53 120/90 88x/m 37ºC 2 jari dibawah Baik Kosong -
mmHg pusat
09.23 120/80mmHg 86x/m - 2jaridibawah pusat Baik Kosong 30 cc
83
9. Memantau keadaan bayi dan pernafasan baik, hidung kembang kempis
10. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
setelah didekontaminasi
tersedia
12. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT, dan bersihkan tempat tidur atau sekitaran ibu
13. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan minum. Setelah itu
15. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balik
16. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan
bayi
18. Memberikan salep mata (dorampenicol) dan vitamin k 1mg/2mg dosis 0,5
cc dipaha kiri bawah lateral, dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
b. Antropometri :
BB : 3,910 gram LP : 35 cm
84
PB : 52 cm LD : 35 cm
LK : 34 cm LILA : 12 cm
20. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
6. Sudah mengajarkan ibu cara melakukan massase yang benar dan ibu
mengerti
10. Sudah menempatkan alat bekas pakai di larutan klorin 0,5 %, selama 10
85
13. Keluarga sudah memberikan ibu makanan dan minuma, setelah itu ibu
tissue kering
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kasus ini, dilakukan asuhan kebidanan pada NY. “H” umur 24 tahun
kasus karena pada saat di lakukan pengkajian semua dalam batas normal
B. Saran
1. Bagi Penulis
87
3. Bagi Institusi Pendidikan
88
DAFTAR PUSTAKA
Siwi Elisabeth Walyani, Purwoastuti Endang. 2019. Asuhan Persalinan Dan Bayi
Sumarah, dkk. (2008). Perawatan ibu bersalin (Asuhan kebidanan pada ibu
Sarihusada.2012.Asuhan Persalinan
89