Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TUTORIAL

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. E


DENGAN BLIGHTED OVUM DI RUANG MATERNITAS
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH:

CHICI PUSPADILLA MELISA


NPM : 1919001020

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


STIKes MITRA HUSADA MEDAN
T.A 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUTORIAL

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. E


DENGAN BLIGHTED OVUM DI RUANG MATERNITAS
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diketahui Oleh :

Preseptor

Asnita Sinaga, M.Tr.Keb

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan STIKes Mitra Husada Medan
Pendidikan Profesi Bidan Ketua
Program Profesi

Srilina Br Pinem, S.S.T, M.Keb Siti Nurmawan Sinaga, S.S.T, M.Kes


NIDN : 01-1409-8703 NIDN : 01-1810-7402

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur peniliti panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan tutorial yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Ny. E dengan Blighted Ovum di Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas

Sumatera Utara”.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, laporan kasus ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Imran Saputra Surbakti, M.M, selaku Ketua Pengurus Yayasan Mitra

Husada Medan yang sudah banyak memberikan fasilitas sarana dan prasarana

ditempat perkuliahan.

2. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M, M.Kes, selaku Ketua STIKes Mitra Husada

Medan yang siap sedia mengarahkan kami yakni seluruh angkatan ke II Prodi

Kebidanan Profesi Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Mitra Husada Medan untuk dapat melaksanakan praktek di Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara.

3. Srilina Br. Pinem, M.Keb, selaku Ka. Prodi Kebidanan Pendidikan Profesi

Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Medan

yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami selama kami

menyelesaikan praktek hingga penyusunan laporan kasus ini.

ii
4. Asnita Sinaga, M.Tr.Keb, selaku Preseptor yang telah meluangkan waktu

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Melisusyanti Malau, S.Tr.Keb, selaku Mentor yang telah meluangkan waktu

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

6. Ny. E yang bersedia menjadi responden.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi Kebidanan Profesi Bidan Program Profesi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Medan

8. Semua pihak yang telah mambantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan laporan kasus ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih banyak

kekurangan, oleh karena saran sangat peneliti harapkan demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Skenario Kasus .............................................................................. 1
1.2. Analisis Kasus................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengumpulan Data ....................................................................... 15
2.2. Interpretasi Data ........................................................................... 15
2.3. Diagnosa Potensial ....................................................................... 16
2.4. Antisipasi/Tindakan Segera ......................................................... 16
2.5. Rencana Tindakan........................................................................ 17
2.6. Pelaksanaan .................................................................................. 18
2.7. Evaluasi ........................................................................................ 19

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .................................................................................. 20
3.2. Saran ............................................................................................ 20

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. SKENARIO KASUS

Ny. E umur 43 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan riwayat

pengeluaran flek darah (merah kehitaman) dari jalan lahir. Saat dilakukan

USG ke dr. Obgyn tanggal 11 Oktober 2019 diketahui tidak ada janin dalam

kandungan. Sebelumnya Ny. E sudah test pack 3x dan positif hamil. Ny. E

sudah minum obat 10 tablet misoprostol dan tidak ada lendir darah. Ibu

sudah di anjurkan dr. Obgyn untuk dilakukan kuretase.

Pada saat pengkajian data yang dikumpulkan dari data primer ibu

mengatakan sudah memiliki 2 orang anak yang dilahirkan secara sectio

caesarea dan tidak pernah keguguran. Ibu mengatakan tidak ada rencana

untuk hamil anak ketiga tetapi ibu lupa untuk meminum pil KB sehingga

terjadi pembuahan. Sebelum keluar flek darah ibu dan keluarga mau

menerima kehamilan ini, akan tetapi kehamilan tidak dapat dipertahankan.

Dan ibu dan keluarga sudah ikhlas untuk menerima keadaannya serta

janinnya.

1
2

1.2. ANALISIS KASUS

Faktor risiko tinggi dari kasus diatas adalah perdarahan.

Analisa kasus diatas untuk mendapatkan

A. Pengumpulan Data

1. Identitas Biodata

Nama Ibu : Ny. E Nama Suami : Tn. J

Umum : 43 tahun Umur : 45 tahun

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Mandailing

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jln. Setiabudi

Ps 1 Gg. Dame

Kelurahan : Tanjung Sari

Kecamatan : Medan Selayang

No. HP : 0878-6896-7167

2. Anamnesa (Data Subjektif)

Pada Tanggal : 14 November 2019 Pukul : 17.30 WIB

1) Alasan kunjungan saat ini: Ulang

Jika kunjungan ulang, kunjungan yang ke: dua


3

2) Keluhan yang dirasakan: Ibu mengatakan tidak ada janin dalam

kandungan, hal ini diketahui sejak tanggal 11 Oktober 2019 saat

USG ke dr. Obgyn. Sebelumnya Os. sudah test pack 3x dan positif

hamil. Riwayat flek darah (merah kehitaman) bulan 10. Os sudah

minum obat 10 tablet misoprostol dan tidak ada lendir darah.

3) Riwayat menstruasi:

- Haid pertama : 15 tahun

- Siklus : 30 hari

- Banyaknya : 2–3 doek/hari

- Dismonorhoe : Ada

- Teratur/tidak : Tidak

- Lamanya : 3 – 7 hari

- Sifat darah : Encer dan

bergumpal

- Warna darah : Merah


4

4) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu: G3 P2 A0

Komplikasi Bayi Nifas


N Tgl Usia Jenis
o Lahir/ Kehamilan Persalin Ibu Bayi Penol JK BB PB Keadaan Lactasi Lactasi Keadaan
Umur an ong
1. 18 tahun aterm SC dr. Lk 320
Obg 0
2. 12 tahun aterm SC dr. Pr 360
Obg 0
3. H A M

5) Riwayat Kehamilan ini

- HPHT : 1 – 9 – 2019

- TTP : 8 – 6 – 2020

- Keluhan-keluhan : Trimester I : keluar flek darah dari jalan

lahir (merah kehitaman) bulan

10.

- Keluhan yang dirasakan:

Rasa lelah : Tidak ada

Mual dan muntah : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Sakit kepala berat : Tidak ada

Rasa nyeri waktu BAK : Tidak ada

Rasa gatal pada vulva : Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : ada flek darah (warna

kehitaman) pada bulan 10.

Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

Odema : Tidak ada


5

Lain-lain : Tidak ada

- Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada

- Kekhawatira khusus : Khawatir dengan keadaannya

- Pola Eliminasi :

BAK : Frekuensi : 5x/hari

Keluhan : Tidak ada

Warna : Jernih

BAB : Frekuensi : 1x/hari

Keluhan : Tidak ada

- Pola aktifitas sehari-hari

Istirahat tidur : 4 – 5 jam/hari

- Kontrasepsi yang digunakan : KB Pil

6) Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita

- Penyakit jantung : Tidak ada

- Penyakit ginjal : Tidak ada

- Penyakit asma TBC/Paru : Tidak ada

- Penyakit hepatitis : Tidak ada

- Penyakit DM : Tidak ada

- Penyakit Hipertensi : Tidak ada

- Penyakit Epilepsi : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

7) Riwayat penyakit keluarga

- Penyakit jantung : Tidak ada


6

- Penyakit Hipertensi : Tidak ada

- Penyakit DM : Tidak ada

- Gamelli : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

8) Riwayat sosial dan ekonomi

- Status perkawinan : Sah

- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini : Kurang

diinginkan

- Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan : Baik

- Mengambil keputusan dalam keluarga : suami dan istri

- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga : Baik

- Pola makan/minum

Makanan sehari-hari, frekuensi : 3x/hari

Jenis makanan yang dimakan :

Pagi : nasi, sayur, lauk

Siang : nasi, sayur, lauk

Malam : nasi, sayur, lauk

Minum: air putih, teh

Perubahan makan yang dialami : tidak ada

Kebiasaan merokok : tidak ada

Minuman keras : tidak ada

Mengkonsumsi obat terlarang : tidak ada

Kegiatan sehari-hari : kerja dan ibu rumah tangga


7

Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu

persalinan : Rumah Sakit dan dr. Obgyn.

3. Pemeriksaan Fisik

1) Status Emosional : cemas, takut

2) Pemeriksaan fisik umum : BB sebelum hamil : 65 Kg

BB sesudah hamil : 64 Kg

TB : 156 cm

LILA : 28 cm

3) Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg

Pols : 80 x/i

RR : 20 x/i

Temp : 36,8℃

4) Kepala : Kulit Kepala : Bersih

Distribusi Rambut : Merata

5) Wajah : Odema : Tidak ada

Cloasma gravidarum : Ada

Pucat : Tidak

6) Mata : Conjungtiva : Merah Muda

Sklera Mata : Tidak Ikterus

Odema Palpebra : Tidak ada

7) Hidung : Polip : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

8) Mulut : Lidah : Bersih


8

Stomatitis : Tidak ada

Gigi : Tidak Berlubang

Caries : Tidak ada

Tonsil : Tidak meradang

Pharing : Tidak meradang

9) Telinga : Serumen : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

10) Leher : Luka bekas operasi : Tidak ada

Kelenjar tiroid : Tidak membesar

Pembuluh limfe : Tidak membesar

11) Dada : Mammae : Simetris

Areola Mammae : Hiperpigmentasi

Puting Susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

12) Aksila : Pembesaran getah bening : Tidak ada

13) Abdomen : Pembesaran : Ada

Linea : nigra

Striae : albican

Bekas luka operasi : Ada

Odema : Tidak ada

Pergerakan Janin : Tidak ada

Pemeriksaan khusus kebidanan:


9

Palpasi : Soepel, Leopold tidak

Dilakukan

Auskultasi : Peristaltik (+)

14) Genetalia (Vulva dan Vagina)

- Vulva : Pengeluaran : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Kemerahan : Tidak ada

- Perineum : Bekas luka : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

15) Pinggang (Periksa ketok: Costa, Vertebra, Angel, Tendons)

Nyeri : Tidak ada

16) Ekstremitas

- Oedema pada tangan di jari : Tidak ada

- Oedema Ekstremitas bawah : Tidak ada

- Varices : Tidak ada

- Refleks Patella : Tidak ada

4. Pemeriksaan Penunjang

1) Hb : 12,3 g/dL

2) Protein Urin : Negatif

3) Glukosa Urin : Negatif

4) Golongan Darah : O
10

B. Interpretasi Data

Tanggal 14 November 2019 Pukul : 17.35 WIB

1. Diagnosa Kebidanan

Ny. E, G3P2A0, Umur 43 tahun, Umur Kehamilan 10 minggu 3

hari dengan Blighted Ovum.

Data dasar:

1) Subyektif:

a) Ibu mengatakan hami ketiga dan belum pernah keguguran.

b) Ibu mengatakan umur 43 tahun.

c) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 01-09-

2019.

d) Ibu mengatakan pada bulan 10 mengeluarkan flek-flek

darah dari jalan lahir. Tanggal 11-10-2019 melakukan

pemeriksaan ke dr. Obgyn dan saat USG tidak ada janin

dalam kandungan.

2) Obyektif:

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Vital Sign

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Suhu : 36,8℃

Nadi : 80 x/i

RR : 20 x/i
11

d) Pergerakan janin : Tidak terasa

e) HB : 12,3 g/dL

f) USG : Tidak ada janin dalam kandungan

(Tanggal 11-10-2019)

2. Masalah

Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

3. Kebutuhan

Beri dukungan moril dan informasi mengenai keadaan yang

dialami ibu, bahwa Blighted Ovum merupakan suatu keadaan yang

terjadi saat kehamilan muda dan kehamilan tidak dapat

dipertahankan.

C. Diagnosa Potensial

Infeksi

D. Antisipasi/Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dokter SpOG

E. Rencana Tindakan

Tanggal 14 November 2019 Pukul : 18.00 WIB

a) Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga.

Rasional: Membina hubungan yang haronis sehingga proses asuhan

dapat berjalan lancar dan ibu merasa nyaman.


12

b) Observasi tanda-tanda vital pra kuretase.

Rasional: Sebagai indikator untuk mengetahui adanya

penyimpangan.

c) Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu kuretase pada

tanggal 15 November 2019 pukul 10.00 WIB dan menganjurkan

untuk puasa dari pukul 02.00 WIB.

Rasional: Sebagai dasar bahwa yang dilakukan untuk keselamatan

ibu.

d) Siapkan ibu, untuk persiapan tindakan kuretase

Rasional: Segala bentuk persiapan dilakukan sebelum kuretase

dilakukan

e) Lakukan tindakan kuretase oleh dokter SpOG

Rasional: Untuk mengakhiri kehamilan

f) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Rasional: Untuk memperbaiki keadaan ibu

g) Periksa keadaan umum dan vital sign ibu post kuretase

Rasional: Sebagai indikator untuk mengetahui adanya penyimpangan

F. Pelaksanaan

Tanggal: 14 November 2019 Pukul : 18.00 WIB

a) Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga.

Rasional: Membina hubungan yang haronis sehingga proses asuhan

dapat berjalan lancar dan ibu merasa nyaman.


13

b) Mengobservasi tanda-tanda vital pra kuretase.

Rasional: Sebagai indikator untuk mengetahui adanya

penyimpangan.

c) Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu kuretase

pada tanggal 15 November 2019 pukul 10.00 WIB dan

menganjurkan untuk puasa dari pukul 02.00 WIB.

Rasional: Sebagai dasar bahwa yang dilakukan untuk keselamatan

ibu.

d) Mempersiapkan ibu, untuk persiapan tindakan kuretase

Rasional: Segala bentuk persiapan dilakukan sebelum kuretase

dilakukan

e) Melakukan tindakan kuretase oleh dokter SpOG

Rasional: Untuk mengakhiri kehamilan

f) Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Rasional: Untuk memperbaiki keadaan ibu

g) Memeriksa keadaan umum dan vital sign ibu post kuretase

Rasional: Sebagai indikator untuk mengetahui adanya penyimpangan

G. Evaluasi

Tanggal: 15 November 2019 Pukul : 14.00 WIB

a) Ibu merasa nyaman dan tidak khawatir dengan keadaannya.

b) Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal.

TD = 120/80 mmHg, Pols = 80 x/i, RR = 20 x/i, Temp = 36,8 ℃


14

e) Ibu mengerti dengan tindakan yang akan dilakukan dan bersedia

untuk puasa dari pukul 02.00 WIB.

f) Ibu sudah siap untuk dilakukan tindakan kuretase.

g) Kuratese dilakukan selama 2 jam dan berjalan dengan lancar.

h) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

- Cefadroxil 500 mg 2x1 tablet

- B.com 2x1 tablet

- Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tablet

- Metergin 3x1 tablet

i) Keadaan umum: sedang

Kesadaran : composmentis

Vital Sign : TD = 110/70 mmHg, HR = 78x/i, RR = 20 x/i,

Temp = 36,6 ℃.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengkajian

Pada pengkajian ibu hamil dengan Blighted Ovum secara teori

didapatkan tanda dan gejala yaitu perdarahan pervaginam berupa flek-flek

darah dari jalan lahir (Fadillah, 2013). Kantong kehamilan terlihat jelas, tes

kehamilan urin positif. BO terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia

kehamilan memasuki 6 – 7 minggu (Dinarwati, 2015).

Pengkajian data ibu hamil dengan Blighted Ovum yang dialami Ny. E

keluhan utama mengeluarkan flek-flek darah pada bulan Oktober. Pada

tanggal 11 Oktober 2019 saat USG ke dr. Obgyn tidak ada janin dalam

kandungan.

Dari pengkajian ini menunjukkan bahwa dalam pengkajian data ini

tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan di lahan praktek.

2.2. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan yang dapat ditegakkan pada kasus Blighted Ovum

adalah Ny. X, G P A, umur ... tahun hamil ... minggu dengan Blighted Ovum

dan masalah yang sering muncul pada kasus Blighted Ovum adalah merasa

cemas terhadap kehamilannya. Kebutuhan hamil dengan Blighted Ovum

yaitu memberi dukungan mental/moril (Fadillah, 2013).

Sedangkan pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu,

keluarga dan tenaga kesehatan maka didapatkan diagnosa Ny. E, G3P2A0,

15
16

Umur 43 tahun, Umur Kehamilan 10 minggu 3 hari dengan Blighted Ovum.

Masalah yang muncul dari diagnosa kebidanan tersebut adalah klien merasa

cemas terhadap keadaannya karena tidak seperti kehamilan yang

sebelumnya. Untuk mengatasi masalah yang timbul pada Ny. E, maka

kebutuhan yang diberikan adalah dorongan moral dan informasi tentang

Blighted Ovum.

Dari langkah ini menunjukkan bahwa peneliti tidak menemukan

adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

2.3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial dari Blighted Ovum yaitu bila tidak segera

ditangani akan terjadi infeksi (Fadillah, 2013).

Dalam kasus ini diagnosa potensial yaitu infeksi.

Dari diagnosa potensial yang didapatkan maka tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan praktik.

2.4. Antisipasi

Antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil dengan Blighted Ovum

yaitu

a. Penanganan perdarahan

b. Dilakukan kuretase

c. Penanganan infeksi pasang infus, dengan kecepatan 30 – 40 tetes

per menit

16
17

d. Beri antiobiotika, kolaborasi dengan Dokter Spesialis Obstetri

Ginekologi (Saifuddin, 2009).

Sedangkan antisipasi atau tindakan segera pada kasus ini yaitu:

Kolaborasi dengan dokter SpOG.

Dari hasil antisipasi atau tindakan segera tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

2.5. Rencana Tindakan

Rencana asuhan menurut Saifuddin (2009) perencanaan Blighted

Ovum, yaitu:

a. Dilakukan observasi keadaan umum dan vital sign

b. Beri penjelasan pada ibu tentang keadaannya saat ini

c. Pembukaan servik

d. Anjurkan untuk vulva hygiene (Cebok dari depan kebelakang,

mengganti pembalut maksimal 4 jam, gunakan celana dalam dari

bahan katun/yang mudah menyerap, jangan gunakan celana yang

terlalu ketat) untuk pencegah infeksi.

e. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi untuk

mendapatkan terapi dan melakukan kuretase.

Sedangkan pada kasus Ny. E dengan Blighted Ovum peneliti dapat

membuat perencanaan sebagai berikut:

h) Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga

i) Observasi tanda-tanda vital pra kuretase

17
18

j) Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu kuretase

pada tanggal 15 November 2019 pukul 10.00 WIB dan

menganjurkan untuk puasa dari pukul 02.00 WIB.

k) Siapkan ibu, untuk persiapan tindakan kuretase.

l) Lakukan tindakan kuretase oleh dokter SpOG

m) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

n) Periksa keadaan umum dan vital sign ibu post kuretase

Rencana pada kasus ibu hamil Ny. E dengan Blighted Ovum

ditemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

2.6. Implementasi

Pada langkah ini telah dilaksanakan implementasi asuhan kebidanan

secara efisien dan aman berdasarkan dari intervensi yang telah di

rencanakan pada Blighted Ovum dilakukan

a. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

b. Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaannya saat ini,

pembukaan servik

c. Menganjurkan untuk vulva hygiene, untuk pencegah infeksi.

d. Melakukan kolaborasi dengan Dokter Spesialis Obstetri

Ginekologi untuk mendapatkan terapi dan melakukan kuretase.

(Saifuddin, 2009).

Dari hasil penelaksanaan asuhan kebidanan tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

18
19

2.7. Evaluasi

Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan Blighted

Ovum menurut Fadillah (2013) adalah: kehamilan tidak dapat dipertahankan

sehingga harus dilakukan kuretase.

Kasus pada ibu hamil Ny. E dengan Blighted Ovum telah dilakukan

perawatan selamat 3 hari pada tanggal 14 November 2019 sampai dengan

16 November 2019 ibu dilakukan kuretase karena kehamilannya tidak dapat

dipertahankan dan hasilnya ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan. Ibu

mengatakan masih mengeluarkan darah, ibu mengatakan dalam sehari ganti

pembalut 2 kali. Serta diagnosa potensial tidak muncul setelah dilakukan

asuhan kebidanan secara baik.

Penanganan yang tepat dan observasi yang baik dari pelaksanaan

asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien maka hasil evaluasi tidak

ditemukan antara kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

19
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengumpulan informasi atau pengkajian merupakan tahap awal dalam

proses kebidanan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar

bahwa Ny. E mengalami Blighted Ovum. Selanjutnya data dasar tersebut

digunakan untuk menentukan diagnosis kebidanan yaitu Ny. E, G3P2A0,

Umur 43 tahun, Umur Kehamilan 10 minggu 3 hari dengan Blighted Ovum.

Merencanakan asuhan kebidanan, serta tindakan kebidanan untuk mengatasi

masalah-masalah pasien yaitu dengan melakukan pendekatan pada pasien

dan keluarga, mengobservasi tanda-tanda vital pra kuretase, menjelaskan

pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu kuretase, menyiapkan ibu

untuk persiapan tindakan kuretase, melakukan tindakan kuretase oleh dokter

SpOG, melakukan kolaborasi dengan dokter dala pemberian obat,

memeriksa keadaan umum dan vital sign ibu post kuretase.

3.2. Saran

Untuk menjadi bidan professional, kita semestinya mengumpulkan

informasi perlu melakukan pendekatan terapeutik guna mendapatkan data

yang lengkap, akurat dan relevan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

Sehingga dapat mengurangi kesalahan akibat kelalaian dan perbuatan salah.

20

Anda mungkin juga menyukai