Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Pengertian Transmigrasi

Pengertian transmigrasi menurut H.J.Heeren (1979: 6), “transmigrasi ialah


perpindahan, dalam hal ini memindahkan orang dari daerah yang padat ke daerah
yang jarang penduduknya dalam batas negara dalam rangka kebijaksanaan nasional
untuk tercapainya penyebaran penduduk yang lebih seimbang”.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian
bahwa pengertian transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk
meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang
diselenggarakan oleh Pemerintah. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dalam suatu wilayah yang
telah ditetapkan oleh pemerintah dengan tujuan pemeratan penduduk serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Transmigrasi merupakan langkah kongkrit dan nyata untuk meningkatkan


kesejahteraan.  Kesejahteraan transmigran didapat melalui tahap seleksi, lalu
pembekalan dari berbagai pelatihan pembangunan desa yang dilakukan oleh
pemerintah. Selain itu, kehidupan bertransmigrasi para transmigran didukung fasilitas
sarana dan prasarana yang memadai. Transmigran adalah warga negara Republik
Indonesia yang berpindah secara sukarela ke Wilayah Pengembangan Transmigrasi
(WPT) atau lokasi permukiman transmigrasi melalui pengaturan dan pelayanan
Pemerintah. Pada umumnya sebagian besar calon transmigran terdiri dari penduduk
yang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha, dan
penduduk yang relatif berpotensi dan ingin lebih meningkatkan kesejahteraannya,
serta penduduk yang telah mampu mengembangkan diri dan ingin lebih
meningkatkan mutu kehidupannya. Kondisi calon transmigran yang kurang
beruntung dengan keadaan sosial ekonomi yang lemah, tetapi mempunyai tekad dan
semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya ternyata jumlahnya tidak sedikit,
antara lain petani tanpa tanah, petani gurem, perambah hutan dan peladang
berpindah. 
Calon transmigran yang relatif berpotensi dan yang mandiri ternyata semakin
banyak. Calon transmigran seperti pada ketiga kelompok di atas merupakan modal
sumber daya manusia pembangunan guna mewujudkan tujuan, sasaran dan arah
penyelenggaraan transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor
15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.  Dalam hubungan ini pemerintah
mempunyai fungsi mengatur, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
ketransmigrasian.

Keikutsertaan sebagai transmigran didasarkan atas kesukarelaan dan


memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Transmigran sendiri terdiri atas kepala
keluarga beserta anggota keluarganya. Pada dasarnya untuk memantapkan
pembinaan, setiap transmigran harus telah berumah tangga. Akan tetapi, karena
pertimbangan khusus, seperti kebutuhan tenaga ahli, guru, dan dai, yang sangat
diperlukan sebagai motivator atau penyuluh, meskipun belum menikah, seseorang
dapat menjadi transmigran.

Syarat Dan Tata Cara Penetapan Transmigran

Pelaksanaan penetapan, pencabutan status dan penggantian calon transmigran


dan transmigran ditujukan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan memperoleh calon transmigran yang berkualitas.

Syarat menjadi transmigran

1. Warga Negara Indonesia 


2. Berkeluarga 
3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku
4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun 
5. Belum pernah bertransmigrasi 
6. Berbadan sehat 
7. Memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan
potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan 
8. Menandatangani urat pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban
sebagai transmigran
9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan surat keterangan lulus dari tim yang
diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi

Tata cara penetapan sebagai calon transmigran dan sebagai transmigran

1. Bupati/Walikota menetapkan calon transmigran atas usulan Kepala Satuan


Kerja yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian, selambat-
lambatnya 7 hari setelah menerima Surat Pemberitahuan Pemberangkatan
(SPP)
2. Penetapan jumlah calon transmigran disesuaikan dengan program perpindahan
transmigrasi yang dialokasikan pada kabupaten/kota yang bersangkutan
3. Calon transmigran yang telah ditempatkan di lokasi permukiman transmigrasi
ditetapkan sebagai transmigran oleh Bupati/Walikota daerah tujuan
transmigrasi selambat-lambatnya 7 hari sejak ditempatkan
4. Calon transmigran dan transmigran yang telah ditetapkan mempunyai hak dan
kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku

Referensi

Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pemukiman Transmigrasi. 2017.


Perihal transmigrasi. https://ditjenpkp2trans.kemendesa.go.id/hal/perihal-transmigran
Diakses pada tanggal 11 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai