0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan3 halaman
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela dari daerah padat ke daerah yang kurang penduduk untuk mendistribusikan penduduk secara merata dan meningkatkan kesejahteraan. Transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan transmigran melalui pelatihan dan fasilitas di lokasi baru. Untuk menjadi transmigran seseorang harus berusia 18-50 tahun, berkeluarga, sehat, memiliki
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela dari daerah padat ke daerah yang kurang penduduk untuk mendistribusikan penduduk secara merata dan meningkatkan kesejahteraan. Transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan transmigran melalui pelatihan dan fasilitas di lokasi baru. Untuk menjadi transmigran seseorang harus berusia 18-50 tahun, berkeluarga, sehat, memiliki
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela dari daerah padat ke daerah yang kurang penduduk untuk mendistribusikan penduduk secara merata dan meningkatkan kesejahteraan. Transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan transmigran melalui pelatihan dan fasilitas di lokasi baru. Untuk menjadi transmigran seseorang harus berusia 18-50 tahun, berkeluarga, sehat, memiliki
Pengertian transmigrasi menurut H.J.Heeren (1979: 6), “transmigrasi ialah
perpindahan, dalam hal ini memindahkan orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya dalam batas negara dalam rangka kebijaksanaan nasional untuk tercapainya penyebaran penduduk yang lebih seimbang”. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian bahwa pengertian transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dalam suatu wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan tujuan pemeratan penduduk serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Transmigrasi merupakan langkah kongkrit dan nyata untuk meningkatkan
kesejahteraan. Kesejahteraan transmigran didapat melalui tahap seleksi, lalu pembekalan dari berbagai pelatihan pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, kehidupan bertransmigrasi para transmigran didukung fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah secara sukarela ke Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau lokasi permukiman transmigrasi melalui pengaturan dan pelayanan Pemerintah. Pada umumnya sebagian besar calon transmigran terdiri dari penduduk yang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha, dan penduduk yang relatif berpotensi dan ingin lebih meningkatkan kesejahteraannya, serta penduduk yang telah mampu mengembangkan diri dan ingin lebih meningkatkan mutu kehidupannya. Kondisi calon transmigran yang kurang beruntung dengan keadaan sosial ekonomi yang lemah, tetapi mempunyai tekad dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya ternyata jumlahnya tidak sedikit, antara lain petani tanpa tanah, petani gurem, perambah hutan dan peladang berpindah. Calon transmigran yang relatif berpotensi dan yang mandiri ternyata semakin banyak. Calon transmigran seperti pada ketiga kelompok di atas merupakan modal sumber daya manusia pembangunan guna mewujudkan tujuan, sasaran dan arah penyelenggaraan transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian. Dalam hubungan ini pemerintah mempunyai fungsi mengatur, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan ketransmigrasian.
Keikutsertaan sebagai transmigran didasarkan atas kesukarelaan dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Transmigran sendiri terdiri atas kepala keluarga beserta anggota keluarganya. Pada dasarnya untuk memantapkan pembinaan, setiap transmigran harus telah berumah tangga. Akan tetapi, karena pertimbangan khusus, seperti kebutuhan tenaga ahli, guru, dan dai, yang sangat diperlukan sebagai motivator atau penyuluh, meskipun belum menikah, seseorang dapat menjadi transmigran.
Syarat Dan Tata Cara Penetapan Transmigran
Pelaksanaan penetapan, pencabutan status dan penggantian calon transmigran
dan transmigran ditujukan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memperoleh calon transmigran yang berkualitas.
Syarat menjadi transmigran
1. Warga Negara Indonesia
2. Berkeluarga 3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku 4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun 5. Belum pernah bertransmigrasi 6. Berbadan sehat 7. Memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan 8. Menandatangani urat pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban sebagai transmigran 9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan surat keterangan lulus dari tim yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi
Tata cara penetapan sebagai calon transmigran dan sebagai transmigran
1. Bupati/Walikota menetapkan calon transmigran atas usulan Kepala Satuan
Kerja yang bertanggungjawab di bidang ketransmigrasian, selambat- lambatnya 7 hari setelah menerima Surat Pemberitahuan Pemberangkatan (SPP) 2. Penetapan jumlah calon transmigran disesuaikan dengan program perpindahan transmigrasi yang dialokasikan pada kabupaten/kota yang bersangkutan 3. Calon transmigran yang telah ditempatkan di lokasi permukiman transmigrasi ditetapkan sebagai transmigran oleh Bupati/Walikota daerah tujuan transmigrasi selambat-lambatnya 7 hari sejak ditempatkan 4. Calon transmigran dan transmigran yang telah ditetapkan mempunyai hak dan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku
Referensi
Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pemukiman Transmigrasi. 2017.
Perihal transmigrasi. https://ditjenpkp2trans.kemendesa.go.id/hal/perihal-transmigran Diakses pada tanggal 11 Maret 2020