Titik Taut Adalah Fakta
Titik Taut Adalah Fakta
menunjukkan
pertautan antara perkara itu dengan suatu tempat (negara) tertentu dan karena
itu menciptakan
relevansi antara perkara yang bersangkutan dengan sistem hukum dari tempat
itu.
Ringkasnya : berdasarkan sistem hukum apa kualifikasi dalam suatu perkara HPI
seharusnya dilakukan.
2. Teori-teori Kualifikasi HPI ada 5 yaitu :
1) Teori kualifikasi lex fori ( Franz Kahn & Barhn) : kualifikasi harus
dilakukan berdasarkan
hukum dari pengadilan yang mengadili perkara (lex fori) karena sistem
kualifikasi adalah
bagian dari hukum intern lex fori tsb.
Tahap kedua :
Kualifikasi ini dijalankan setelah lex cause ditetapkan
Kualifikasi pada tahap ini harus dijalankan berdasarkan sistem
kualifikasi inter yang
dikenal pada lex cause
Pada tahap ini semua fakta dalam perkara harus dikualifikasikan
kembali berdasarkan
kategori lex cause
Berdasarkan hasil kualifikasi maka jakim dapat menetapkan kaidah
hukum intern lex
cause yang akan digunakan untuk menyelesaikan perkara
5) Teori kualifikasi HPI : Teori ini bertitik tolak dari pandangan bahwa
setiap kaidah HPI
dianggap memiliki suatu tujuan HPI tertentu yang hendakdicapai melalui HPI
haruslah
diletakkan di dalam konteks kepentingan HPI, yaitu :
Keadilan dalam pergaulan internasional
Kepastian hukum dalam pergaulan internasional
Ketertiban dalam pergaulan internasional
Kelancaran lalu lintas pergaulan internasional
Karena itu, pada dasarnya masalah bagaimana proses kualifikasi harus
dijalankan tidaklah dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan merupakan
hal yang baru akan ditetapkan setelah penentuan kepentingan HPI apa yang
hendak dilindungi oleh suatu kaidah HPI tertentu.
Kepentingan-kepentingan itu dapat meliputi, misalnya : Kepentingan
para
pihak dalam suatu hubungan HPI, kepastian hukum dalam lalu lintas
pergaulan internasional, ketertiban umum, atau keadilan dalam pergaulan
internasional.
BEBERAPA KESIMPULAN
Bila di satu pihak asas “Ketertiban Umum” merupakan pengecualian
terhadap kewajban untuk memberlakukan kaidah hukum asing yang
seharusnyaberlaku berdasarkan Lex Cause , maka di lain pihak asas “ Hak-
hak yang diperoleh” merupakan pengakuan terhadap berlakunya suatu
kaidah hukum intern asing atau hak-hak yang terbit darinya.