Anda di halaman 1dari 3

Beberapa Pola Khusus PLC

Ada 3 pola khusus PLC, yaitu Style Life Cycle, Fashion Life Cycle, dan Fad Life Cycle.
Masing-masing pola ini dapat dibedakan satu sama lainnya berdasarkan karakteristik khusus
masing-masing.

Style Life Cycle

Menurut Kotler, gaya (style) adalah cara pengungkapan yang mendasar dan khusus yang
ada dalam suatu bidang usaha manusia. Misalnya, gaya yang tampak pada dunia seni (realistik,
abstrak, surrealis, kubisme), mobil (sedan, station wagon), arsitektur rumah (tradisional, gaya
Portugis, gaya Spanyol, dan lain-lain). Apabila suatu gaya telah ditemukan, maka ada
kecenderungan untuk berlangsung lama sekali, berganti-ganti generasi dan ada periode muncul
dan menghilangnya.

Fashion Life Cycle

Menurut Kotler, fashion merupakan suatu gaya yang sedang berlaku atau populer dalam
suatu bidang tertentu. Contohnya sepatu kets, blue jeans, dan jaket bordiran yang sedang
digemari. Fashion Life Cycle memiliki 4 tahap yaitu :

1) Distinctiveness
Sekelompok konsumen menaruh perhatian pada sesuatu yang baru untuk
diterapkan pada mereka sendiri agar tampak berbeda dari konsumen yang lain.

2) Emulation
Konsumen lainnya ikut masuk untuk menyamai atau menandingi kelompok
pelopor tadi, dan makin banyak produsen yang ikut berproduksi dalam jumlah
yang lebih banyak.

3) Mass-fashion
Tahap dimana mode telah menjadi sangat populer, dan produksi mulai besar-
besaran.
4) Decline
Fase dimana konsumen mulai berpindah ke mode lain yang lebih menarik
perhatian mereka.

Kontroversi PLC

PLC merupakan suatu konsep yang berguna dalam perencanaan dan strategi pemasaran.
Konsep ini sangat familiar bagi sebagian besar pemasar, serta mendapat tempat khusus dalam
setiap buku teks pemasaran. Akan tetapi penerapannya dalam praktik memiliki keterbatasan,
yang sebagian dikarenakan kurangnya model-model normatif yang tersedia untuk aplikasinya
dan sebagian lagi disebabkan data yang diperlukan sangat banyak, dan keterlibatan subjektivitas
dalam penggunaannya. Beberapa penelitian terhadap konsep ini memberikan pendapat pro dan
kontra. Menurut Levitt, dalam penelitiannya menemukan bahwa konsep PLC jarang dipakai para
eksekutif untuk membuat strategi dan taktik pemasarannya sedangkan menurut Smallwood,
dalam penelitiannya menemukan bahwa konsep PLC masih berguna bagi mereka yang tahu
bagaimana memanfaatkannya.

Pada tahun-tahun berikutnya, penelitian terhadap konsep PLC ini yang membantu bagi
penyempurnaan konsep ini. Tellis dan Crawford, misalnya, mengatakan bahwa produk yang
dipengaruhi oleh dinamika pasar, kreativitas manajerial, dan intervensi pemerintah berada dalam
suatu tahap evolusi yang konstan yang mengarah pada efisiensi yang lebih besar, kompleksitas
yang semakin rumit, dan diversitas yang lebih beragam. Tahap-tahap dalam proses evolusi ini,
yang disebut Product Evolutionary Cycle (PEC) adalah :

 Divergence
Merupakan awal dari tipe produk baru.
 Development
Suatu pola dimana penjualan produk baru meningkat dengan cepat dan produk itu
semakin disempurnakan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
 Differentiation
Pola yang terjadi pada saat produk yang sangat sukses didiferensiasikan untuk
memenuhi berbagai kepentingan konsumen.
 Stabilization
Suatu pola yang ditandai dengan sedikit perubahan pada kategori produk, namun
mencakup perubahan yang sangat banyak pada kemasan, pelayanan, dan aksesori
produk.
 Demise
Terjadi pada saat produk gagal memenuhi harapan konsumen atau tidak dapat lagi
memenuhi perubahan permintaan konsumen.

Menurut kerangka diatas, pertumbuhan produk merupakan hasil dari perluasan strategi.
Dengan demikian suatu produk tidak perlu menjadi mature seperti yang sudah dijelaskan dalam
konsep PLC tradisional, dan produk tersebut akan tetap profitable jika ditambah dengan
perubahan yang tepat, sesuai dengan evolusi lingkungan pasar.

Anda mungkin juga menyukai