Anda di halaman 1dari 4

Ketentuan Penulisan Cerita Islami Mapsi SD Ke-22 Tahun 2019

Tingkat Provinsi Jawa Tengah

A. Pengertian
Lomba Penulisan Cerita Islami MAPSI SD Ke-22 Tahun 209 Tingkat Provinsi Jawa Tengah
adalah penulisan cerita yang mengandung unsur dakwah Agama Islam, memiliki karakter unik
dipandang dari sudut tema, amanat dan tokoh utamanya.
Tema penulisan cerita Islami peserta harus sesuai dengan hasil undian masing-masing
kelompok tema. Agar memudahkan yuri dalam penilaian, maka setiap tema yang dipilih harus
dicantumkan pada sudut kiri atas halaman sebelum judul.
Tema bukanlah judul cerita. Oleh sebab itu, pemilihan judul cerita diserahkan sepenuhnya
pada masing-masing peserta.

B. Tujuan
Tujuan utama Lomba Penulisan Cerita Islami MAPSI SD Ke-22 Tahun 209 Tingkat Provinsi
Jawa Tengah mendapatkan hasil penulisan cerita yang paling bagus sesuai dengan peringkat peserta
untuk memilih sebagai juara 1, juara 2, dan juara 3.
Tujuan kedua, memilih dari sekian banyak naskah cerita Islami yang dihasilkan peserta
untuk diterbitkan sebagai buku kumpulan cerita Islami kategori anak-anak. Naskah yang dipilih
akan dikembalikan terlebih dahulu agar diperbaiki, sehingga layak diterbitkan.

C. Ketentuan Tulisan
Penulisan pada lembaran kertas folio bergaris yang disediakan panitia lomba MAPSI ke-22,
dengan ketentuan margin kiri 2 cm, margin kanan 1,5 cm dari tepi kertas. Sedangkan margin atas
dan margin bawah menyesuaikan dengan batas baris yang ada pada folio bergaris.
Guna keperkuan pembuatan alinea, peserta dianjurkan membuat garis bantuan 3,5 cm dari
tepi kiri kertas.
Panjang tulisan paling sedikit empat halaman, dan paling panjang sepuluh halaman kertas
folio bergaris.
Penulisan bebas menggunakan huruf latin maupun menggunakan huruf tegak bersambung.

D. Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian Penulisan Cerita Islami meliputi :
1. Unsur-unsur intrinsik cerita Islami, yakni : Tema, Amanat, Tokoh dan Penokohan, Plot (Alur),
Setting (latar), Point of View (Sudut Pandang), Gaya Bahasa.
2. Keutuhan cerita Islami.
Skor nilai terendah 20 dan skor nilai tertinggi 100.
Rentang Penilaian
Penilaian Unsur Instrinsik Cerita Islami
Aspek-aspek Penilaian
Point of View
Tokoh dan Plot Setting Gaya Keutuhan Jumlah
Tema Amanat (Sudut
Penokohan (Alur) (latar) Bahasa Cerita
Pandang)
20 – 100 20 – 100 30 – 100 30 – 100 20 – 100 50 – 100 50 – 100 50 – 100 270 – 800
E. Tema-tema yang dikembangkan
TEMA KELOMPOK 1 :
Kreativitasku Meneladani Rasul Ulul Azmi
1. Aku dan Keteladanan Nabi Nuh as,
2. Aku dan Keteladanan Nabi Ibrahim as
3. Aku dan Keteladanan Nabi Musa as
4. Aku dan Keteladanan Nabi Isa as
5. Aku dan Keteladanan Nabi Muhammad saw

TEMA KELOMPOK 2 :
Kreativitasku Meneladani Rasul Allah Pilihan (1)
1. Aku dan Keteladanan Nabi Adam as
2. Aku dan Keteladanan Nabi Idris as
3. Aku dan Keteladanan Nabi Hud as
4. Aku dan Keteladanan Nabi Salih as
5. Aku dan Keteladanan Nabi Lut as

TEMA KELOMPOK 3 :
Kreativitasku Meneladani Rasul Allah Pilihan (2)
1. Aku dan Keteladanan Nabi Ismail as
2. Aku dan Keteladanan Nabi Ishak as
3. Aku dan Keteladanan Nabi Yakub as
4. Aku dan Keteladanan Nabi Yusuf as
5. Aku dan Keteladanan Nabi Ayyub as

TEMA KELOMPOK 4 :
Kreativitasku Meneladani Rasul Allah Pilihan (3)
1. Aku dan Keteladanan Nabi Su’aib as
2. Aku dan Keteladanan Nabi Harun as
3. Aku dan Keteladanan Nabi Ilyas as
4. Aku dan Keteladanan Nabi Ilyasa’ as
5. Aku dan Keteladanan Nabi Zulkifli as

TEMA KELOMPOK 5 :
Kreativitasku Meneladani Rasul Allah Pilihan (4)
1. Aku dan Keteladanan Nabi Dawud as
2. Aku dan Keteladanan Nabi Sulaiman as
3. Aku dan Keteladanan Nabi Yunus as
4. Aku dan Keteladanan Nabi Zakaria as
5. Aku dan Keteladanan Nabi Yahya as

TEMA KELOMPOK 6 :
Kreativitasku Meneladani Sahabat / Isteri Rasulullah
1. Aku dan Keteladanan Sahabat Abu Bakar As-Sidiq ra
2. Aku dan Keteladanan Sahabat Umar bin Khattab ra
3. Aku dan Keteladanan Sahabat Usman bin Affan ra
4. Aku dan Keteladanan Sahabat Ali bin Abi Talib kw
5. Aku dan Keteladanan Khadijah rah Isteri Rasulullah
TEMA KELOMPOK 7 :
Kreativitasku Meneladani Waliyullah
1. Aku dan Keteladanan Sunan Gresik
2. Aku dan Keteladanan Sunan Bonang
3. Aku dan Keteladanan Sunan Gunungjati
4. Aku dan Keteladanan Sunan Kudus
5. Aku dan Keteladanan Sunan Kalijaga

Catatan :
1. Tema-tema tersebut bukanlah judul cerita. Peserta dianjurkan untuk membuat judul cerita Islami
sendiri yang sesuai dengan tema.
2. Tema berhubungan dengan amanat cerita,

F. Pengertian Unsur-unsur Intrinsik Cerita Islami dan Keutuhan Cerita Islami


Pengertian :
1. Unsur-unsur intrinsik cerita Islami, meliputi :
a. Tema
Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada
dari cerita.

b. Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat dipetik dari cerita.
Biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dalam cerita.

c. Tokoh dan Penokohan


Tokoh adalah pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita.
Penggambaran watak dapat dilakukan ucapan tokoh, pemikiran dan pandangannya dalam
melihat masalah.

Jenis tokoh ada 4, yaitu :


1) Protagonis : Tokoh yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat
yang baik.
2) Antagonis : Tokoh ini juga menjadi menjadi lawan dari tokoh utama.
3) Tritagonis : Tokoh penengah dari protagonis dan antagonis.
4) Figuran : Tokoh pendukung dalam cerita

Penokohan cerita
Penggambaran watak tokoh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Analitik : penggambaran secara langsung. misalnya : keras kepala, penakut,
pemberani, pemalu dan sebagainya
2) Dramatik : penggambaran sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui
tingkah laku tokoh cerita

d. Plot (Alur)
Plot atau alur adalah tahapan jalan cerita yang disampaikan oleh penulis, yang meliputi :
1) Tahap perkenalan
2) Tahap penanjakan
3) Tahap klimaks
4) Anti klimaks
5) Tahap penyelesaian
Penulis dapat menata alur dengan bebas, misalnya : maju – mundur dengan beberapa
variasi untuk menarik pembaca

e. Setting (latar)
Setting atau latar meliputi waktu, tempat, dan suasana terjadinya cerita.

f. Point of View (Sudut Pandang)


Point of view / sudut pandang merupakan teknik pengarang cerita untuk menyampaikan
ceritanya.

Ada tiga teknik yang bisa digunakan, yakni :


1) Sebagai orang pertama (sebagai aku yang terlibat dalam isi cerita)
2) Sebagai orang kedua (sebagai kamu yang terlibat dalam isi cerita)
3) Sebagai orang ketiga (sebagai dia yang terlibat dalam isi cerita)
4) Sebagai orang yang berada di luar cerita.

g. Gaya Bahasa.
Gaya Bahasa merupakan ciri khas penulis dalam menyampaikan cerita. Termasuk diksi dan
varian kalimat-kalimatnya.

2. Keutuhan Cerita Islami.


Cerita yang dibuat penulis harus utuh sebagai sebuah cerita, satu bagian dengan bagian lainnya
merupakan bagian dari satu cerita Islami dalam judul yang dipilih.

Surakarta, 15 Agustus 2019


Sugeng Wisyhnu H.

Anda mungkin juga menyukai