Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar 1


Dosen Pembimbing Ika Arum D.S, S.Kep., Ners., M.Biomed

Disusun Oleh:
Dahsya Biru Elwalida (191114201682)
Fany Silvana Herman (191114201690)
Natalia Goncalves (180211604608)
Muhammad Revan (191114201708)
Mariana Saingu (180211604608)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Partial Care.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk untuk melengkapi tugas
Keperawatan Dasar 1. Secara garis besar, makalah ini disusun secara ringkas,
sistematis, dan praktis bertujuan untuk memudahkan para pembaca dapat dengan
mudah memahami isi dari makalah ini.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Rosly Zunaedi, S.Kep.,
Ners. Dan Ibu Ika Arum D.S, S.Kep., Ners., M.Biomed selaku pembimbing dan
fasilitator kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Namun, tersusunnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga
makalah yang akan datang bisa lebih baik dan sempurna. Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat. Aamiin.

Malang, Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Secara umum mutu pelayanan kesehatan di Indonesia masih relatif
belum profesional. Hal ini bisa dilihat dengan adanya kemampuan
profesional terbatas, pengaturan tugas yang kurang efektif, dan fasilitas
maupun alat yang kurang memadai. Kondisi seperti ini terjadi akibat relatif
masih kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan maupun adanya krisis
moral para perilaku pelayan kesehatan akibat krisis di berbagai bidang yang
berkepanjangan.
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif
mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi seluruh
lapisan masyarakat. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas
pelayanan keperawatan. Dan yang menjadi sorotan adalah tindak pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien.

MAR

20

Makalah Konsep Manajemen Asuhan


Keperawatan

MAKALAH
KONSEP  MANAJEMEN  ASUHAN   KEPERAWATAN
DISUSUN :
KELOMPOK 3  K1
SEPTI AYU NINGSIH
DEFRI SANDI 
BELLA SEPTIANI 
ULFIANA PANGESTIKA 
RAISA SILVIANI 
RIO PUJI 
MOCH. RUDI YAQUB 
OKI KURNIAWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


UMITRA LAMPUNG
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Assalamialaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah yang
berjudul ”Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan” ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini penulis buat berdasarkan kebutuhan seorang
perawat dan perawat dalam merawat kliennya. Agar konsep dan teori
keperawatan dapat diterapkan dengan baik. Penulis berterima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini selesai pada waktunya. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini,karena kurangnya bahan dan
buku-buku yang diperoleh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

                                                                                    Bandar Lampung, 12


Desember 2015

                                                                                                              Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Secara umum mutu pelayanan kesehatan di Indonesia masih relatif
belum profesional. Hal ini bisa dilihat dengan adanya kemampuan profesional
terbatas, pengaturan tugas yang kurang efektif, dan fasilitas maupun alat yang
kurang memadai. Kondisi seperti ini terjadi akibat relatif masih kurangnya
penguasaan ilmu pengetahuan maupun adanya krisis moral para perilaku
pelayan kesehatan akibat krisis di berbagai bidang yang berkepanjangan.
Di sisi lain, era globalisasi dengan berbagai konsekuensinya seperti
tuntutan pelayanan rumah sakit yang semakin kompetitif menuntut petugas
kesehatan untuk bertindak profesional. Situasi ini menuntut para pembaharu
di bidang keperawatan untuk mengembangkan suatu metode pemberian
asuhan keperawatan untuk dapat diimplementasikan dalam pengorganisasian
ruang keperawatan sehingga dapat menjamin dan meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemberian asuhan keperawatan. Terdapat beberapa metode
pemberian asuhan keperawatan dengan berbagai keuntungan dan
kerugiannya. Pada akhirnya, diharapkan pimpinan keperawatan dapat
memilih metode pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan falsafah
organisasi, struktur, pola ketenagaan, dan keadaan pasien yang disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia di rumah sakit.
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan
keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar
akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Tujuan asuhan
keperawatan adalah untuk memandirikan pasien sehingga dapat berfungsi
secara optimal. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen
asuhan keperawatan yang profesional, dan salah satu faktor yang menentukan
dalam manajemen tersebut adalah bagaimana asuhan keperawatan diberikan
oleh perawat melalui berbagai pendekatan model asuhan keperawatan yang
diberikan. Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan
yang digunakan di suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah bagaimana pemahaman perawat tentang model-model
asuhan keperawatan tersebut.
Salah satu model konsep yang dapat diterapkan pada saat pemberian
asuhan keperawatan adalah model konsep Dorothea E. Orem. Model konsep
menurut Dorothea E. Orem yang dikenal dengan model Self Care
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan
dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan
kehidupan,kesehatan,kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit.
Selain itu teori Orem secara khusus menjelaskan tentang tingkat
ketergantungan pasien dapat dibedakan menjadi 3 klasifikasi yaitu minimal
care, partial care dan total care. yang mana setiap klasifikasi pasien
membutuhkan tingkat perawatan yang berbeda.
Makalah ini menjelaskan tentang tingkat ketergantungan partial care
pada pasien menurut Teori Orem. Perawatan sebagian ( Partial Care ), yaitu
klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan keperawatan dan
pengobatan tertentu. Misalnya pemberian obat intravena, pengatur posisi, dll.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan perawatan partial care?
2. Apa saja klasifikasi untuk standarisasi pasien partial care?
3. Apa saja aplikasi perawatan partial care?

1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu memahami tentang keperawatan partial care menurut
teori Dorothea E. Orem.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa/i mampu memahami pengertian dari keperawatan partial
care.
b. Mahasiswa/i mampu memahami standarisasi pasien partial care
c. Aplikasi perawatan partial care

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Perawatan partial care adalah tindakan keperawatan pada pasien yang
mencakup pemeriksaan pada monitor tanda-tanda vital, urin reduksi, fungsi
fungsiologis, status emosional, kelancaran drainase atau infus. Pasien partial
care hanya memerlukan bantuan keperawatan sebagian Taylor dan
Renpenning, 2011).
Perawatan sebagian ( Partial Care ), yaitu klien memerlukan bantuan
sebagian dalam tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu. Misalnya
pemberian obat intravena, pengatur posisi, dan lain-lain (Swansburg &
Swansburg, 1999)
Pasien yang mendapat perawatan partial care menandakan bahwa
pasien tersebut memasuki tahap sembuh. Pasien ini tidak terlalu
menggantungkan pada perawat. Namun tetap dalam pengawasan yang
intensif, agar pasien segera sembuh dan pulih kembali. Perawat juga tidak
boleh melepaskan seluruh tanggung jawabnya kepada pasien tersebut.
Perawat harus tetap memberikan dukungan agar pasien tetap semangat
sehingga tidak memerlukan bantuan perawat sama sekali (Swansburg &
Swansburg, 1999).

2.2 STANDARISASI PASIEN PARTIAL CARE


Menurut Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999)
standar dalam menentukan pasien masuk dalam kl sebagai berikut :
a. Memerlukan waktu 3-4 jam/hari.
b. Pasien memerlukan bantuan kebersihan diri.
c. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
d. Pasien memerlukan bantuan untuk ambulasi.
e. Pengobatan dengan injeksi.
f. Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengelauran urin dicatat.
g. Klien dengan infus dan klien dengan pelura pungsi
h. Pasien memerlukan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
i. Post operasi minor 24 jam
j. Melewati fase akut dari post operasi mayor
k. Fase awal dari penyembuhan
l. Gangguan emosional ringan

2.3 APLIKASI PERAWATAN PARTIAL CARE


Aplikasi perawatan partial care pada proses keperawatan, antara lain :
a. Pengkajian
Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah keperawatan
berdasarkan self-care defisit, maka perawat perlu melakukan pengkajian
kepada klien melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat
ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial Care, Total
Care
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan partial care yang dialami oleh klien.
Mengacu pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan
kemungkinan masih lebih berfokus pada masalah fisiologis, namun
diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain sesuai hirarki kebutuhan
dasar yang dikembangkan Maslow.
c. Intervensi keperawatan
Dibuat sesuai dengan diagnosa keperawatan, berdasarkan self care
demand dan meningkatkan kemampuan self care.
d. Implementasi
1) Merumuskan,memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien
dan orang-orang terdekat dalam bantuan keperawatan.
2) Membimbing dan mengarahkan.
3) Memberi dukungan fisik dan psikologis
4) Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung
perkembangan individu
5) Pendidikan
6) Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan
kontak bantuan keperawatan.
7) Kalaborasi, pelimpahan wewenamg.
8) Melibatkan anggota masyarakat.
9) Lingkungan
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan
yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan
keperawatan tercapai atau belum. Menilai keefektifan tindakan
perawatan dalam: meningkatkan kemampuan self care, memenuhi
kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa keperawatan pada
pasien terdapat pembagiaannya. Tingkat ketergantungan pasien dibagi
menjadi tiga, minimal care, partial care, total care. Perawatan partial care
merupakan tindakan keperawatan yang hanya diberikan sebagian oleh
perawat. Dikarenakan pasien tidak memerlukan kesuluruhan bantuan dalam
proses penyembuhannya. Pasien partial care juga dapat dikatakan bahwa
pasien tersebut sudah memasuki tahap sembuh. Dan mulai mobilisasi dengan
mandiri.

3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan perawat mampu

Anda mungkin juga menyukai