Anda di halaman 1dari 16

Pengertian, Rumus, dan Persamaan Garis Fungsi Naik dan

Sifat-Sifat Turunan Fungsi Singgung pada Fungsi Turun


Kurva

Kemampuan yang akan diperoleh

• Menjelaskan arti fisis dan arti Menentukan persamaan • Menentukan interval di mana
geometri turunan di satu titik. garis singgung pada suatu suatu fungsi naik atau turun.
• Menggunakan aturan turunan kurva. • Menentukan titik stasioner
untuk menghitung turunan suatu fungsi beserta jenis
fungsi aljabar. ekstrimnya.
• Menentukan laju perubahan • Menentukan titik belok suatu
nilai fungsi terhadap variabel fungsi.
bebasnya. • Menggambarkan grafik fungsi.
• Menggunakan sifat-sifat
turunan untuk menghitung
turunan fungsi aljabar.

Ilmu ini akan berguna bila kita bekerja dalam


bidang kependudukan, ekonomi, maupun
sebagai materi dasar bagi pembelajaran hitung
integral.

206 Turunan Fungsi


Sumber: Pasific ”Friend” 05 Vol. 29 No. 01

Dilihat dari kuantitas atau jumlah penduduk, Indonesia menduduki urutan keempat terbesar di dunia
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk Indonesia selama tahun 1990–2000
adalah sebesar 1,49%. Jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 sebesar 179,3 juta jiwa, sedangkan
tahun 2000 jumlahnya menjadi 206,3 juta jiwa. Jumlah ini meningkat menjadi 207,5 juta jiwa di awal
tahun 2002. Dengan melihat pertumbuhan penduduk dari kurun waktu ke kurun waktu tertentu itu,
dapatkah kalian memprediksikan pertumbuhan penduduk pada saat tertentu?

PG Matematika Kelas XI 207


A. Pengertian, Rumus, dan Sifat-Sifat Turunan
Fungsi
1. Pengertian Turunan Fungsi
Pada bab ini kita akan mempelajari turunan suatu fungsi dan
cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
penggunaan turunan adalah tentang pertumbuhan populasi di suatu
tempat.
Misalkan populasi penduduk kecamatan Metro dinyatakan
sebagai fungsi P(t) = 100 + 4t + 0,3t2 dengan P dalam ribuan dan t
dalam tahun. Tabel di samping menunjukkan populasi penduduk
Pertumbuhan penduduk merupa-
kan pertambahan rata-rata pen-
tahun 1990 sampai dengan tahun 1999 kecamatan Metro.
duduk per tahun pada periode
Tahun t P(t)
tertentu. Jumlah penduduk suatu
negara diketahui melalui sensus. Di 1990 1 104,3
Indonesia sensus diadakan setiap 1991 2 109,2
10 tahun. 1992 3 114,7
1993 4 120,8
1994 5 127,5
1995 6 134,8
1996 7 142,7
1997 8 151,2
1998 9 160,3
1999 10 170,0

Pertumbuhan populasi penduduk dari tahun 1994 (t = 5) sampai


tahun 1997 (t = 8) adalah:
_ ∆P P(8) − P(5) 151,2 − 127,5
p= = 8−5
= = 7,9 ribu/tahun.
∆t 3

Pertumbuhan populasi penduduk dari tahun 1994 (t = 5) sampai


Tentukan pertumbuhan populasi tahun 1996 (t = 7) adalah:
penduduk sesaat dari kecamatan _ ∆P
Metro pada tahun 1999.
P(7) − P(5) 142,7 − 127,5
p= = = = 7,6 ribu/tahun.
∆t 7−5 2
Jawaban:
P(t ) − P(10) Pertumbuhan populasi penduduk dari tahun 1994 (t = 5) sampai
p = lim
t → 10 t − 10 tahun 1995 (t = 6) adalah:
_ ∆P P(6) − P(5) 134,8 − 127,5
100 + 4t + 0,3t 2 − 170
= lim p= = = = 7,3 ribu/tahun.
t → 10 t − 10 ∆t 6−5 1
2
= lim
0,3t + 4t − 970 Dari uraian di atas, pertumbuhan populasi penduduk dari t = t1
t − 10
t → 10
sampai t = t2 = t1 + ∆t dirumuskan dengan:
3t 2 + 40t − 700 _ ∆P P(t 2 ) − P(t 1) P(t 1 + ∆t ) − P(t 1)
= lim
t → 10 10(t − 10) p= = =
∆t ∆t ∆t
(3t + 70)(t − 10)
= lim Jika ∆t cukup kecil (∆t → 0), maka pertumbuhan populasi penduduk
t → 10 10(t − 10)
sesaat pada t = t1 dirumuskan dengan:
3t + 70
= lim = 10 P(t 1 + ∆t ) − P(t 1)
t → 10 10 p= lim atau
Jadi, pertumbuhan populasi penduduk ∆t → 0 ∆t
sesaat dari kecamatan metro pada
P(t1 + ∆t) − P(t1)
tahun 1999 adalah 10.000. p = lim
t → t1 t − t1

208 Turunan Fungsi


Pertumbuhan populasi penduduk pada tahun 1994 (t = 5)
merupakan perubahan populasi (P) dibagi perubahan waktu (t) untuk
t mendekati 5.
P(t ) − P(5)
p = lim
t→5 t−5

100 + 4t + 0,3t 2 − 127,5


= lim t−5
t→5

0,3t 2 + 4t − 27,5 10
= lim t−5
×
t→5 10

3t 2 + 40t − 275
= lim
t→5 10(t − 5)
x semakin dekat ke c
(3t + 55)(t − 5) berarti h semakin kecil
= lim 10(t − 5)
t→5 atau h mendekati 0.

3 ⋅ 5 + 55
= =7
10
Jadi, pertumbuhan populasi pada tahun 1994 adalah 7 ribu/tahun.
Permasalahan di atas merupakan permasalahan pertumbuhan
populasi, yaitu perubahan populasi (P) terhadap waktu (t). Dalam
bab ini kalian akan belajar tentang perubahan sesaat nilai fungsi
terhadap variabelnya yang disebut turunan fungsi.
Perhatikan gambar berikut.
Y Nilai x mendekati c sama artinya
f(x)
dengan nilai h mendekati nol.
f(x)
f(x) − f(c)
f(x) – f(c) Nilai limit untuk x men-
x−c
f(c)
h dekati c disebut laju perubahan nilai
f di x = c. Limit ini disebut turunan
fungsi f di x = c.
c x X
0

Rumus turunan fungsi f di x = c adalah:

f(x) − f(c) Bila nilai limitnya ada berarti fungsi f


f′(c) = lim
x→c x−c ☞ mempunyai turunan (terdeferensial)
di x = c.

Dengan mensubstitusikan x = c + h, diperoleh bentuk lain dari turunan


fungsi di x = c, yaitu:

f(c + h) − f(c)
f′(c) = lim
h→0 h

Secara umum, rumus turunan fungsi f terhadap x adalah:

f(x + h) − f(x )
f′(x) = lim f′(x) disebut turunan pertama fungsi
h→0 h
☞ f(x) terhadap x.

Coba kalian pahami cara menentukan turunan fungsi dengan


melengkapi isian berikut.

PG Matematika Kelas XI 209


1. Jika f(x) = 3x – 5, hitunglah laju perubahan fungsi f di
x = 2.
Jawab:
f(x) = 3x – 5
f(2) = 3 · 2 – 5 = . 1. .
f(x) − f(2) (3x − 5) − . 1. .
f′(x) = lim = lim
Gottfried Wilhelm x→2 x − 2 x→2 x−2
Leibnizt
(1646–1716) 3x − . 6. . 3(x − .2
. .)
= lim = lim = . 3. .
Sumber: The VNR Concise
Encyclopedia of
x→2 x−2 x→2 x−2
Mathematics
Cara lain:
Ada beberapa notasi yang dapat f(x) = 3x – 5
digunakan untuk menyatakan limit
fungsi y = f(x).
(i) f(2) = 3 · 2 – 5 = 1
Notasi turunan f′ atau y′ diperkenal- (ii) f(2 + h) = 3(2 + h) – 5 = 3h + . 1. .
kan oleh Lagrange (1736–1813). Dari (i) dan (ii) diperoleh:
Sebelumnya, Leibnizt telah mem- f(2 + h) – f(2) = (3h + . 1. .) – 1 = 3h + . 0. .
d(f(x))
perkenalkan notasi turunan dx f(2 + h) − f(2)
Sehingga: f′(2) = lim
dy
h→0 h
atau dx
.
Misal y = f(x) = 6x2 + 1, maka: 3h + .0. .
= lim
2
d(6x + 1) h→0 h
f′(x) = = 12x
dx
.3h
..
= lim = . 3. .
h→0 h

Jadi, laju perubahan fungsi f di x = 2 adalah . .3. .


2. Diketahui f(x) = 2x2. 3
Tentukan f′(x) dan f′(1).
Jawab:
(i) f(x) = 2x2
(ii) f(x + h) = 2(x + h)2
2
= 2(x2 + 2xh + .h. 2.) = 2x2 + .4xh . . . + .2h
...
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
2
f(x + h) – f(x) = (2x2 + 4xh + .2h . . .) – 2x2
. .2. = h(4x + .2h
= 2xh + .4h . .)
f(x + h) − f(x)
Sehingga: f′(x) = lim
h→0 h

h(4x + .2h
. .)
= lim
h→0 h
= .4x
. . + 0 = .4x
..
f′(1) dapat dicari dengan mensubstitusikan x = 1 ke f′(x),
yaitu f′(1) = . 4. . · 1 = . .4. .

2. Rumus dan Sifat-Sifat Turunan Fungsi


Pada pembahasan ini, kalian akan belajar tentang rumus dan
beberapa sifat turunan fungsi yang dapat kalian gunakan untuk
memperoleh turunan suatu fungsi aljabar.

210 Turunan Fungsi


a. Rumus Turunan Fungsi
Diketahui f(x) = axn dengan n bilangan asli dan a bilangan nyata.
Coba kalian pahami langkah-langkah menentukan turunan
fungsi f(x) berikut. Binomium Newton

f(x + h) − f(x ) Apabila a dan b bilangan nyata dan


Rumus turunan fungsi: f′(x) = lim n bilangan asli, maka berlaku
h→0 h
(a + b)n
Pertama kali tentukan f(x + h), kemudian f(x + h) – f(x).
= nC0 an +nC1 an – 1 b + nC2 an – 2 b2
f(x + h) = a(x + h)n
n(n − 1) n – 2 2 + . . . + nCn – 1 abn – 1 + nCn bn
= a(xn + n xn – 1 h + x h + . . . + hn)
2 n(n − 1)
= an + nan – 1b + 2
an – 2 b2 + . . .
n(n − 1) n – 2 2
f(x + h) – f(x) = a(xn + n xn – 1 h + x h + . . . + hn) – axn + nabn – 1 + bn
2
n(n − 1) n – 2 2
= a(n xn – 1 h + x h + . . . + hn)
2
n(n − 1) n – 2
= ah(n xn – 1 + x h + . . . + hn – 1) Secara umum, rumus di samping
2
berlaku untuk semua n bilangan
Sehingga diperoleh: rasional. Untuk n bilangan negatif
f(x + h) − f(x) n(n − 1) n – 2 dan n bilangan pecahan akan
= a(n xn – 1 + x h + . . . + hn – 1) dibuktikan pada tingkat yang lebih
h 2
lanjut.
Jadi, turunan fungsi f(x) adalah:
f(x + h) − f(x)
f′(x) = lim
h→0 h
n(n − 1) n – 2
= lim a(n xn – 1 + x h + . . . + hn – 1)
h→0 2
= an xn – 1

Turunan dari f(x) = axn adalah f′(x) = _______.


anxn – 1

Untuk turunan fungsi yang berbentuk penjumlahan, langkah-langkah


penurunan rumusnya dapat kalian pahami berikut ini.
Fungsi f(x) merupakan penjumlahan u(x) dan v(x), yaitu: Buktikan sifat berikut.
f(x) = u(x) + v(x) Turunan dari f(x) = u(x) – v(x)
Tentukan nilai f(x + h) – f(x) dengan menentukan f(x + h) terlebih adalah f′(x) = u′(x) – v′(x).
dahulu. Jawaban:
f(x + h) = u(x + h) + v(x + h) f(x + h) − f(x)
h
f(x + h) – f(x) = (u(x + h) + v(x + h)) – (u(x) + v(x))
u(x + h) − v(x + h) − u(x) + v(x)
= u(x + h) – u(x) + v(x + h) – v(x) =
h
Turunan fungsi f(x) adalah: u(x + h) − u(x) v(x + h) − v(x)
= –
h h
f(x + h) − f(x)
f′(x) = lim f(x + h) − f(x)
h→0 h f′(x) = lim
h→0 h
u(x + h) − u(x) + v(x + h) − v(x) u(x + h) − u(x)
= lim = lim h

h→0 h h→0
v(x + h) − v(x)
u(x + h) − u(x) v(x + h) + v(x) lim
= lim + lim h→0 h
h→0 h h→0 h = u′(x) – v′(x)
= u′(x) + v′(x)

PG Matematika Kelas XI 211


Rumus turunan fungsi penjumlahan f(x) = u(x) + v(x) adalah
u′(x) + ____.
f′(x) = ____ v′(x)

Selanjutnya, lakukan kegiatan berikut.

1. Tentukan turunan fungsi dari fungsi berikut.


1 6
a. f(x) = x
Turunan fungsi konstan adalah nol. 3
f(x) = c, dengan c = konstan dan b. g(x) = x2 – x + 6
c ∈ R, f(x + h) = c.
c. h(x) = 4x3 – 7x2 + 10
f′(x) = lim
f(x + h) − f(x) ☞ Jawab:
h→0 h

c−c
Jika f(x) = axn, maka f′(x) = anxn – 1.
= lim = lim 0 = 0
h→0 h h→0 1 6
a. f(x) = x
3
1
f′(x) = . .5.
· 6x6 – 1 = .2x
3
b. g(x) = x2 – x + 6
2 1
g′(x) = 2x. . . – 1 – 1x. . . – 1 + 0
= 2. x. . – . 1. .
Misal y adalah biaya produksi dan c. h(x) = 4x3 – 7x2 + 10
pemasaran total dari x unit barang 2
yang diberikan oleh fungsi y = f(x). h′(x) = 4 · . 3. .x3 – 1 – 7 · 2x. . . – 1 + 0
1. Biaya rata-rata per unit: . .x2 – 14. x. .
= .12
_ y f( x )
y= =
x x
2. Sebuah perusahaan memperkirakan bahwa total biaya
2. Biaya marginal adalah kenaik- produksi dan biaya pemasaran (dalam rupiah) dari x unit
an biaya yang harus dikeluar- barang adalah y = f(x) = 750.000 + 150x + 0,1x2 dengan
kan karena adanya tambahan x ≥ 0. Tentukan:
barang yang diproduksi. Jika
a. biaya marginal jika 100 ≤ x ≤ 200,
produksi barang ditingkatkan
sejumlah h dari x unit dan biaya b. biaya produksi marginal pada tingkat produksi 200
yang bersangkutan dengan ke- barang.
naikan x adalah f(x + h) – f(x), Jawab:
maka kenaikan rata-rata per
Perubahan biaya total
unit adalah
f(x + h) − f(x)
dan a. Biaya marginal (MC) =
h Perubahan jumlah barang
biaya marginal pada tingkat Biaya total: y = f(x) = 750.000 + 150x + 0,1x2
produksi x didefinisikan sebagai:
Biaya total pada x = 100 adalah:
f(x + h) − f(x) dy
lim
h
=
dx
= f′(x) f(100) = 750.000 + 150 · 100 + (0,1) · 1002
h→0
= .766.000
........
Jadi, biaya marginal merupakan
laju perubahan biaya total ter-
Biaya total pada x = 200 adalah:
hadap jumlah unit barang yang f(200) = 750.000 + 150 · 200 + (0,1) · 2002
diproduksi. = .784.000
........

212 Turunan Fungsi


Biaya marginal pada tingkat produksi dari 100 sampai
200 adalah:
f(200) − f(100)
MC = 200 − 100

.784.000
. . . . . . . . − .766.000
........ .18.000
.......
= =
100 100
= .180
. . . per unit
b. Biaya marginal pada x = 200 adalah f′(200).
Kita tentukan dulu fungsi biaya marginalnya. Fungsi biaya
marginal adalah turunan pertama dari fungsi biaya to-
tal.
f′(x) = 150 + .0,2 . . .x
f′(200) = 150 + (.0,2 . . .)(200)
= .190
...
Jadi, biaya marginal pada tingkat produksi 200 barang
adalah Rp.190,00. . . . . . per unit.

Kerjakan soal-soal berikut.


1. Ubahlah ke bentuk y = axn kemudian tentukan 5 −5 −5 5
turunannya. g. y =– 2 = 1
= = –5x– 2
x x 1
x2 · x 2
x 22
a. y = 5x e. y = 44 x
1 5 7 25 1 25
b. y = 2x5 f. y=– y′ = (–5)(– )x– 2 = · 7 = 3
x 2 2 2 x x
x2
5 1
c. y = –3x3 g. y=– h. y = 2 3 x = 2x 3
x2 x
d. y = 4x x h. y = 23x 1 –2 2 1 2
y′ = 2 · x 3 = · =
3 3 2 3
3 x2
Jawaban: x 3

a. y = 5x
2. Tentukan nilai f′(1) dari fungsi-fungsi berikut.
y′ = 5
b. y = 2x5 2
a. f(x) = 5x d. f(x) =
y′ = 2 · 5x4 = 10x4 x
c. y = –3x3 b. f(x) = x e. f(x) x2 + 3x
y′ = (–3) · 3x2 = –9x2 c. f(x) = 3x 2 f. f(x) = x2 + 2x
3
d. y = 4x x = 4x 2 Jawaban:
a. f(x) = 5x ⇒ f′(x) = 5
3 1
y′ = 4 · x 2 =6 x f′(1) = 5
2
1 1
e. y = 4 4 x = 4x 4 b. f(x) = x ⇒ f′(x) =
2 x
1 3 1
y′ = 4 · x– 4 = 1 1
4 4
x3 f′(1) = =
2 1 2
1 1
f. y =– = –x– 2 c. f(x) = 3x2 ⇒ f′(x) = 6x
x
f′(1) = 6 · 1 = 6
1 3 1
y′ = (–1)(– )x– 2 =
2 2x x

PG Matematika Kelas XI 213


2 2 3x 2 + 2 3
d. f(x) = ⇒ f′(x) = – c. f(x) = = x + x–1
x x2 2x 2
3 3 1
2 f′(x) = – x–2 = – 2
f′(1) = – = –2 2 2 x
12
e. f(x) = x2 + 3x ⇒ f′(x) = 2x + 3 4. Diketahui fungsi f(x) = 4x2 + 5x + 3.
f′(1) =2·1+3=5 a. Tentukan laju perubahan nilai fungsi f
f. f(x) = x2 + 2x ⇒ f′(x) = 2x + 2 terhadap x.
f′(1) =2·1+2=4 b. Tentukan laju perubahan nilai fungsi f di
x = 2.
3. Tentukan turunan pertama fungsi-fungsi
berikut. Jawaban:
a. f(x) = x3 + x f(x) = 4x2 + 5x + 3
b. f(x) = x2 + 2x + 1 a. Laju perubahan nilai f terhadap x me-
rupakan turunan pertama dari f, yaitu:
3x 2 + 2
c. f(x) = f′(x) = 8x + 5
2x
b. Laju perubahan nilai f di x = 2:
Jawaban: f′(2) = 8 · 2 + 5 = 21
a. f(x) = x3 + x
f′(x) = 3x2 + 1
b. f(x) = x2 + 2x + 1
f′(x) = 2x + 2

Selesaikan soal-soal berikut.


1. Jika fungsi biaya total (jutaan rupiah) suatu 2. Jumlah persediaan suatu barang di pasaran
produk adalah y = f(x) = 10 + 2x + 0,3x2 dinyatakan dalam persamaan:
dengan x menunjukkan kuantitas barang yang f(x) = 2x3 – x2 + 3x – 4.
diproduksi. Sedangkan laju permintaannya dinyatakan
a. Tentukan biaya total untuk menghasilkan f(x + h) − f(x )
5 barang. sebagai lim . Tentukan laju per-
h→0 h
b. Jika biaya marginal didefinisikan sebagai
mintaan barang tersebut pada:
f(x + h) − f(x ) a. x = 2
lim , tentukan biaya marginal
h→0 h b. x = 11
untuk memproduksi barang itu. c. x = 600
Jawaban: Jawaban:
Fungsi biaya total: Fungsi jumlah persediaan barang:
y = f(x) = 10 + 2x + 0,3x2 f(x) = 2x3 – x2 + 3x – 4
a. Biaya total untuk x = 5: Laju permintaan dinyatakan sebagai
f(5) = 10 + 2 · 5 + (0,3) · 52 = 27,5 f(x + h) − f(x )
Jadi, biaya total untuk menghasilkan 5 lim merupakan turunan dari
h→0 h
barang adalah Rp27.500.000,00.
b. Fungsi biaya marginal didefinisikan f(x). Sehingga fungsi laju permintaannya:
f′(x) = 6x2 – 2x + 3.
f(x + h) − f(x )
sebagai lim merupakan a. Untuk x = 2, maka laju permintaannya:
h→0 h
f′(2) = 6 · 22 – 2 · 2 + 3 = 23
turunan dari f(x). Jadi, biaya marginalnya b. Untuk x = 11, maka laju permintaannya:
adalah: f′(x) = 2 + 0,6x. f′(11) = 6 · 112 – 2 · 11 + 3 = 707

214 Turunan Fungsi


c. Untuk x = 600, maka laju permintaan- d′(t) = 0 ⇔ t2 – 5t – 60 =0
nya: 5 ± 25 + 4 · 60
f′(600) = 6 · 6002 – 2 · 600 + 3 ⇔t=
2
= 2.158.803 5 ± 265
⇔t=
3. Diketahui harga suatu permintaan barang 2
dinyatakan dalam persamaan: 5 + 265 5 − 265
⇔ t1 = atau t2 =
1 3 5 2 2
d(t) = t – t2 – 60t + 500, t > 0
3 2 5 + 265
dengan d(t) adalah harga per satuan barang Karena t > 0, maka t = ≈ 11.
2
(rupiah) dan t adalah lamanya barang di Jadi, lamanya barang dipasaran sekitar
pasaran (bulan). Sedangkan laju permintaan- 11 bulan.
nya terhadap lamanya barang di pasaran
4. Sebuah pabrik memproduksi suatu barang
d(t + h) − d(t)
dinyatakan sebagai d′(t) = lim . dengan biaya tetap (FC) sebesar Rp10.000,00.
h→0 h
1 2
Bila d′(t) = 0, tentukan lamanya barang di Sedangkan biaya variabelnya adalah VC = x,
2
pasaran.
dengan x adalah banyaknya barang yang di-
Jawaban: produksi. Jika biaya total (TC) = FC – VC, maka
Fungsi harga permintaan barang: tentukan persamaan dari biaya marginal (MC).
1 3 5 2
d(t) = t – t – 60t + 500, t > 0 Jawaban:
3 2 Biaya total: TC = FC – VC
Laju permintaan terhadap lamanya barang di
1 2
pasaran dinyatakan sebagai: = 10.000 – x
2
d(t + h) − d(t ) Biaya marginal merupakan turunan dari biaya
d′(t) = lim
h→0 h
dTC
merupakan turunan pertama dari d(t). total: MC = = –x.
dx
Jadi, persamaan biaya marginal adalah
MC = –x.

b. Turunan Fungsi Berbentuk Perkalian Fungsi dan Pembagian


Fungsi Jika fungsi f′(x) diturunkan lagi dan
Berikut ini rumus turunan yang dapat kalian gunakan untuk men- hasilnya merupakan fungsi, maka
turunan dari f′(x) ditulis dengan f′′(x)
diferensialkan atau menurunkan suatu fungsi yang berbentuk
dan dibaca f dobel aksen x.
perkalian fungsi dan pembagian fungsi. Jadi, f′(x) adalah turunan pertama
dari f(x) dan f′′(x) adalah turunan
Turunan dari y = u · v adalah y′ = u′v + uv′. kedua dari f(x) atau turunan
pertama dari f′(x).
u u′v − uv ′ Dalam notasi Leibnitz, turunan
Turunan dari y = adalah y′ = .
v v2 d 2 f( x )
kedua ditulis dengan atau
Dengan u dan v adalah suatu fungsi. dx 2
d2 y
.
dx 2
Lakukan kegiatan berikut bersama teman sebangkumu untuk
Contoh:
membuktikan rumus di atas.
Fungsi f(x) = 3x2 – 2x + 1
f′(x) = 6x – 2
f′′(x) = 6

PG Matematika Kelas XI 215


a. Aturan perkalian
f(x) = u(x) · v(x)
Tentukan nilai f(x + h) – f(x) dengan menentukan f(x + h)
terlebih dahulu.
Ada manipulasi aljabar, yaitu f(x + h) = u(x + h) v(x + h)
dengan menambah u(x)v(x + h),
tetapi juga dikurangi u(x)v(x + h)
☞ f(x + h) – f(x)
= u(x + h) v(x + h) – u(x) v(x)
sehingga tidak mempengaruhi
hasil. = u(x + h) v(x + h) – u(x) v(x + h) + u(x) v(x + h) – u(x) v(x)
= (u(x + h) – u(x)) v(x + h) + u(x)(v(x + h) – . v(x)
. . . .)
Turunan fungsi f(x) adalah:
f(x + h) − f(x)
f′(x) = lim
h→0 h
(u(x + h) − u(x)) v(x + h) + u(x)(v(x + h) − .v(x)
. . . .)
= lim
h→0 h
u(x + h) − u(x) v(x + h) − .v(x)
....
= lim v(x + h) + lim u(x)
h→0 h h→0 h
= u′(x) · v(x) + u(x) · . v′(x)
....
Jadi, y′ = u′v + u. v′
.. (terbukti)
b. Aturan pembagian
u(x)
f(x) =
v(x)
Tentukan nilai f(x + h) – f(x) dengan menentukan f(x + h)
terlebih dahulu.
u(x + h)
f(x + h) =
v(x + h)
u(x + h) u(x) u(x + h)v(x) − u(x).v(x . . . .+. .h)
..
f(x + h) – f(x) = – =
v(x + h) v(x) v(x + h) ⋅ v(x)
u(x + h) v(x) − u(x) v(x) − u(x).v(x
. . . .+. .h)
. . + u(x) v(x)
=
v(x + h) ⋅ v(x)
(u(x + h) − u(x)) v(x) − u(x)(.v(x
. . . .+. .h)
. . − v(x))
=
v(x + h) v(x)
Turunan fungsi f(x) adalah:
f(x + h) − f(x)
f′(x) = lim
h→0 h
(u(x + h) − u(x)) v(x) − u(x) (.v(x
. . . . +. . .h)
. . . − v(x))
v(x + h) v(x)
Ada manipulasi aljabar pada pem- = lim
h→0 h
bilang, yaitu dengan mengurangi
u(x)v(x), tetapi juga menambah ☞ = lim
(u(x + h) − u(x)) v(x) − u(x) (.v(x . . . .+. .h)
. . − v(x))
u(x)v(x) sehingga tidak mem- h→0 h v(x + h) v(x)
pengaruhi hasil. u(x + h) − u(x) v(x)
= lim · v(x + h) v(x) –
h→0 h
u(x) .v(x
. . . .+. .h)
. . − v(x)
lim ·
h→0 v(x + h) v(x) h
v(x) u(x) u′(x) v(x) − .u(x) . . . . .v′(x)
.....
= u′(x) – .v′(x)
....=
(v(x))2 (v(x))2 (v(x))2
u v − .uv′
Jadi, y′ = ′ 2
...
(terbukti)
v

216 Turunan Fungsi


Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut.
1. y = x2 + 2x5 2x + 5
Jawaban: 7. y=
2−x
y = x2 + 2x5
Jawaban:
y′ = 2x + 10x4
2x + 5 u
y = =
2 2−x v
2. y = 4x –
x u′v − uv ′
y′ =
Jawaban: v2
2(2 − x) − (2x + 5)(−1) 9
2 1 = =
y = 4x – = 4x – 2x– 2 (2 − x) 2
(2 − x ) 2
x
1 3 1 x+2
y′ = 4 – 2(– )x– 2 = 4 + 8. y=
2 x x 2x − 1

3. y = (2x – 1)(x + 5) Jawaban:


Jawaban: x+2 u
y = =
y = (2x – 1)(x + 5) 2x − 1 v
= 2x2 + 9x – 5 u′v − uv ′
y′ = 4x + 9 y′ =
v2
4. y = (x2 + 1)(x2 – 4x) =
1(2x − 1) − 2(x + 2)
=
−5
Jawaban: (2x − 1) 2
(2x − 1)2
y = (x2 + 1)(x2 – 4x) = u · v (2x − 5)(x + 2)
y′ = u′v + uv′ 9. y=
2x − 1
= 2x(x2 – 4x) + (x2 + 1)(2x – 4)
= 4x3 – 12x2 + 2x – 4 Jawaban:
(2x − 5)(x + 2) 2x 2 − x − 10 u
2 y = = =
2x − 1 2x − 1 v
5. y=
6x + 5 u′v − uv ′
y′ =
Jawaban: v2

2 u (4x − 1)(2x − 1) − (2x 2 − x − 10) · 2


y = = =
6x + 5 v (2x − 1)2

u v − uv ′ 0 · (6x + 5) − 2 · 6 −12 4x 2 − 4x + 21
y′ = = = =
v2 (6x + 5)2 (6x + 5)2 (2x − 1)2

3x (3x + 1)(x + 1)
6. y= 10. y =
x2 + 1 2x 2 + x

Jawaban: Jawaban:
3x u (3x + 1)(x + 1) 3x 2 + 4x + 1 u
y = = y = = =
2
x +1 v 2x + x2
2x 2 + x v
u′v − uv ′ u v − uv ′

y′ = y′ =
v2 v2
3(x 2 + 1) − 3x · 2x − 3x 2 + 3 (6x + 4)(2x 2 + x) − (3x 2 + 4x + 1)(4x + 1)
= = =
(x 2 + 1)2 (x 2 + 1)2 (2x 2 + x)2
−5x 2 − 4x − 1
=
(2x 2 + x)2

PG Matematika Kelas XI 217


Selesaikan permasalahan-permasalahan berikut.
1. Sebuah pabrik mainan mempunyai fungsi c. Biaya total: C = 400.000 + 1.200x
biaya rata-rata (AC) dengan persamaan Untuk x = 975, maka:
AC = x2 – 8x + 25 (ribuan rupiah), dengan x C = 400.000 + 1.200 · 975
menyatakan banyaknya barang yang diproduksi. = 1.570.000
a. Tentukan persamaan biaya totalnya (C). Keuntungan marginal:
b. Tentukan persamaan biaya marginalnya MR – C = 2.100.000 – 1.570.000
(MC). = 530.000
c. Tentukan biaya marginalnya pada saat
3. Seorang produsen memberikan penawaran
banyaknya barang 100 satuan.
pada konsumen dengan persamaan:
Jawaban: h(x) = x2 + 2x + 10
a. Biaya rata-rata per x unit barang: h adalah harga per satuan barang yang di-
AC = x2 – 8x + 25 pasarkan dan x adalah banyaknya unit barang
maka biaya totalnya: yang dipasarkan.
C = x · AC = x3 – 8x2 + 25x a. Jika banyaknya barang yang terjual
b. Biaya marginal merupakan turunan dari adalah 100 unit, tentukan penerimaan
biaya total: total produsen.
dC b. Tentukan penerimaan marginal produsen
MC = = 3x2 – 16x + 25 pada penjualan 100 unit barang.
dx
c. Untuk x = 100, maka: Jawaban:
MC = 3 · 1002 – 16 · 100 + 25 = 28.425 a. Persamaan penawaran:
Jadi, biaya marginal pada saat banyak- h(x) = x2 + 2x + 10
nya barang 100 adalah Rp28.425.000,00. Penerimaan total x unit barang:
T = x · h(x)
2. Penerimaan total (R) dari suatu produksi
= x3 + 2x2 + 10x
adalah R = x · p(x) (ribuan rupiah) dengan
Untuk x = 100, maka:
p(x) adalah fungsi permintaan dan x banyak-
T = 1003 + 2 · 1002 + 10 · 100
nya barang yang dipasarkan. Pendapatan
= 1.021.000
marginal (MR) didefinisikan sebagai:
Jadi, penerimaan total produsen pada
dR
MR = dan p(x) = 6.000 – 2x. Tentukan: saat barang yang terjual 100 unit adalah
dx
a. persamaan pendapatan marginalnya; Rp1.021.000,00.
b. besar pendapatan marginal untuk barang b. Penerimaan marginal merupakan turunan
yang terjual sejumlah 975 satuan barang; dari penerimaan total:
dan dT
c. jika biaya totalnya adalah: PM = = 3x2 + 4x + 10
dx
C = 400.000 + 1.200x rupiah, berapakah Untuk x = 100, maka:
besar keuntungan marginal untuk pen- PM = 3 · 1002 + 4 · 100 + 10
jualan 975 buah barang tersebut? = 30.410
Jawaban: Jadi, penerimaan marginal produsen pada
a. R = x · p(x) = 6.000x – 2x2 penjualan 100 unit adalah Rp30.410,00.
Persamaan pendapatan marginalnya: 4. Biaya total untuk membuat x buah jam pada
dR suatu pabrik memenuhi persamaan:
MR = = 6.000 – 4x
dx 10
b. Untuk x = 975, maka: C(x) = 2.000 + 25x + (ribuan rupiah).
x
MR = 6.000 – 4 · 975 = 2.100 Tentukan:
Jadi, besar pendapatan marginal saat barang a. biaya marginal bila x = 40 dan
terjual 975 satuan adalah Rp2.100.000,00. b. biaya membuat jam ke-41.

218 Turunan Fungsi


Jawaban: 5. Pendapatan total sebuah perusahaan
10 dinyatakan oleh fungsi f(x) = x(24 – 3x) (dalam
Biaya total: C(x) = 2.000 + 25x + jutaan rupiah). Tentukan pendapatan total saat
x
a. Biaya marginal: pendapatan marginal sama dengan 6 juta
dC(x ) 10
rupiah.
MC = = 25 – Jawaban:
dx x2
Untuk x = 40, maka: Pendapatan total:
f(x) = x(24 – 3x) = 24x – 3x2
10
MC = 25 – = 24,99 df ( x )
40 2 Pendapatan marginal: = 24 – 6x
dx
Jadi, biaya marginal untuk 40 jam adalah
Rp24.990,00. Pendapatan marginal = 6 juta, maka:
b. Biaya membuat jam ke-41 adalah: 6 = 24 – 6x ⇔ x = 3
C(41) – C(40) = 24,99 ≈ 25 Untuk x = 3, maka:
Jadi, biaya membuat jam ke-41 men- f(3) = 24 · 3 – 3 · 32 = 45
dekati Rp25.000,00. Jadi, pendapatan total pada saat pendapatan
marginal 6 juta adalah 45 juta.

B. Persamaan Garis Singgung pada Kurva


Perhatikan bola boling di
samping. Lintasan bola pada
lantai berupa garis. Permukaan
bola berupa bidang lengkung.
Misalkan bidang bola sebagai
suatu kurva dan lintasan bola
sebagai garis yang melalui
kurva. Bagian bidang bola yang
menyentuh lantai disebut titik
singgung garis pada kurva. Jika
Archimedes
digambarkan dalam bidang (287–212 SM)
koordinat sebagai berikut. Sumber: The VNR Concise
Encyclopedia of
Y Mathematics

Masalah garis singgung pada kurva


Kurva y = f(x) telah dibicarakan para ahli Mate-
matika sejak zaman ilmuwan besar
yunani, Archimedes (287–212 SM).
Garis singgung Selanjutnya di abad ke-17 ilmuwan
Titik singgung terkenal Newton mengembangkan
teori yang kemudian disebut kalkulus.
X

PG Matematika Kelas XI 219


1. Gradien Garis Singgung pada Kurva
Gradien garis singgung kurva Perhatikan gambar kurva berikut ini.
y = f(x) merupakan laju
perubahan nilai fungsi y Y Y
terhadap variabelnya x. f(x) f(x)
k
f(a + h) Q
A A

f(a) R f(a)
P P
α X
a a X
a+h
←→
h
(i) (ii)

Perhatikan gambar (i). Titik P(a, f(a)) dan Q(a + h, f(a + h)) adalah
sembarang titik pada kurva. Garis A adalah garis singgung kurva di
titik P. Misalkan sudut antara garis PQ dengan sumbu X positif adalah α,
maka:

Ingat: Gradien garis k : mk = tan α


f(a + h) − f(a) QR f(a + h) − f(a)
lim = f′(a) = =
h→0 h
PR h

Jika Q bergerak mendekati P sepanjang kurva f(x), maka h akan


mendekati nol. Akibatnya, garis k hampir berimpit dengan garis A.
Sehingga gradien garis A adalah:

Berapakah gradien garis singgung mA = lim f(a + h) − f(a)


kurva y = f(x) yang sejajar sumbu X? h→0 h
Jawaban:
Persamaan garis yang sejajar Jadi, gradien garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, f(a)) merupakan
dengan sumbu X adalah y = k, nilai turunan dari fungsi y = f(x) di x = a.
dengan k = konstanta. Gradien
kurva f(x) adalah m = y′ = 0.

Pastikan titiknya pada Gradien garis singgung kurva y = f(x) di titik P (a, f(a))
kurva. Selanjutnya, baru adalah f′(a).
tentukan gradien garis
singgung di titik tersebut.

Agar kalian lebih paham, lakukanlah kegiatan berikut.

Tentukan gradien garis singgung kurva f(x) di titik yang diberikan.


1. Diketahui f(x) = 4x2 – 16 di Q(–2, 0). f(–2) = 4(–2)2 – 16 = 0.
Berarti titik Q(–2, 0) dilalui kurva f.
f′(x) = 8x
Gradiennya adalah m = f′(–2) = . –16 ...

220 Turunan Fungsi


4 14
2. Diketahui f(x) = di R(1, 4). f(1) = = 4.
x2 12
Berarti titik R(1, 4) pada kurva f.
8
f′(x) = –
x
Gradiennya adalah m = f′(1) = . –8
...

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar.


1. Tentukan gradien garis singgung kurva 4. Jika titik P mempunyai absis dan ordinat sama,
f(x) = 3x2 – 5x + 2 di titik P(1, –3). maka tentukan gradien garis singgung kurva
Jawaban: 1 2
f(x) = x di P.
f(x) = 3x2 – 5x + 2 2
Gradien garis: m = f′(x) = 6x – 5 Jawaban:
Gradien di P(1, –3) adalah: 1 2
f(x) = x , maka f′(x) = x
m = f′(1) = 6 – 5 = 1 2
Misal P(x1, y1), absis dan ordinat P sama maka
2. Gradien garis singgung titik R pada kurva
x1 = y1.
1 2
f(x) = x + 12 adalah 1. Tentukan koordinat 1 2
4 f(x1) = y1 ⇔ x = x1
titik R. 2 1
Jawaban: ⇔ x12 – 2x1 = 0
1 2
⇔ x1(x1 – 2) = 0
f(x) = x + 12 ⇔ x1 = 0 atau x1 = 2
4
1 Sehingga koordinat P adalah (0, 0) atau (2, 2).
Gradien: m = f′(x) = 1 ⇔ x=1 Gradien garis singgung kurva f(x) di P adalah
2
⇔ x=2 m = f′(0) = 0 atau m = f′(2) = 2.
1 5. Garis singgung titik Q pada kurva f(x) =
Untuk x = 2, maka f(2) = · 22 + 12 = 13.
4 x2 – 2x + 1 sejajar dengan garis A: 2x – y + 1 = 0.
Jadi, koordinat R(2, 13). Tentukanlah koordinat titik Q.
3. Jika f(x) = x3 – 12x + 1, maka tentukan gradien Jawaban:
garis singgung di titik yang absisnya –1. A: 2x – y + 1 = 0 mempunyai gradien 2.
Garis singgung di Q pada f(x) = x2 – 2x + 1
Jawaban:
sejajar A, maka gradiennya m = 2.
f(x) = x3 – 12x + 1
Sehingga: m = f′(x) = 2 ⇔ 2x – 2 = 2
Gradien: m = f′(x) = 3x2 – 12
⇔ x=2
Absisnya – 1 maka x = –1.
f(2) = 22 – 2 · 2 + 1 = 1
Gradien garis singgung di titik yang absisnya
Jadi, koordinat titik Q adalah (2, 1).
–1 adalah m = f′(–1) = 3 · 12 – 12 = –9.

PG Matematika Kelas XI 221

Anda mungkin juga menyukai