Anda di halaman 1dari 27

Estimasi penduduk adalah

perkiraan penduduk antar


sensus atau segera setelah
sensus.
Hanya memberikan perkiraan
jumlah penduduk.
Proyeksi penduduk bukan merupakan
ramalan jumlah penduduk tetapi suatu
perhitungan ilmiah yang didasarkan pada
asumsi dari komponen-komponen laju
pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran,
kematian, dan perpindahan (migrasi).
 Population data in the past and present can
now be accessed from the results of previous
surveys (SENSUS dan SUPAS)
 The need of population data in the future?
 PROYEKSI PENDUDUK
 Semua rencana pembangunan, baik ekonomi
maupun sosial, menyangkut pertimbangan
tentang jumlah serta karakteristik penduduk
di masa mendatang
 proyeksi mengenai jumlah serta struktur
penduduk dianggap sebagai persyaratan
minimum untuk proses perencanaan
pembangunan
 Di bidang Pangan:
Menentukan kebutuhan akan bahan pangan
sesuai dengan gizi serta susunan penduduk
menurut umur.
 Di bidang Kesehatan:
Menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan,
jumlah tempat tidur di rumah-rumah sakit yang
diperlakukan selama periode proyeksi.
 Di bidang Pendidikan:
Dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk
usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru,
gedung-gedung sekolah, pendidikan masa yang
akan datang.
 Di bidang Tenaga Kerja :
Menentukan jumlah angkatan kerja 
penyediaan lapangan kerja erat hubungannya
dengan proyeksi tentang pendidikan
memungkinkan perencanaan untuk
memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan
‘skilled’ dan pengalaman tenaga kerja.
 Di bidang Produksi Barang dan Jasa :
Adanya proyeksi angkatan kerja  ada data
mengenai produktivitas dasar estimasi produksi
barang-barang dan jasa di masa mendatang.
 Liniergrowth model
 Exponential growth model
 Geometrik model
 Cohort model
 Regression model
 Target oriented
 Pn = Po + cn atau Pn = Po (1+ rn)
 Dimana :
 Pn : penduduk pada tahun n
 Po : penduduk pada tahun awal
 c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai
absolut)
 r : angka pertambahan penduduk (%)
 n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun
n
 Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus.
 Model ini berasumsi bahwa penduduk akan
bertambah/berkurang sebesar jumlah absolute yang
sama/tetap (β) pada masa yang akan datang sesuai
dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu.
 Pittengar (1976), mengemukakan bahwa model ini
hanya digunakan jika data yang tersedia relatif
terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan model lain.
 Selanjutnya, Isserman (1977) mengemukakan bahwa
model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah
kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak
tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah yang lebih
luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
 Pertumbuhan penduduk secara geometrik
pertumbuhan penduduk yang menggunakan
dasar bunga majemuk
 Angka pertumbuhan penduduk dianggap
sama untuk setiap tahun

 dimana:
 Pn : penduduk pada tahun n
 Po : penduduk pada tahun awal
 r : angka pertumbuhan penduduk (%)
 n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
 Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah
147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38 juta.
Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah secara
geometrik dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar
1,96% pertahun selama periode 1980-1990, berapakah
jumlah penduduk tahun 1991?
 Jawab:

P1991 = 147,79 juta (1+0,0196) 1991-1980


= 182,89 Juta
 Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah 182,89
juta
 Pertumbuhan penduduk secara terus menerus
setiap hari dengan angka pertumbuhan
konstan

 Po : penduduk pada tahun awal


 n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
 r : angka pertumbuhan penduduk (%)
 Pn : penduduk pada tahun n
 e : bilangan pokok sistem logaritma natural =
2,7182818
 catatan:
Hasil metode
eksponensial dan
geometrik hampir
sama jika laju
pertumbuhannya (r)
relatif rendah
(antara 1-2%)
 Contoh
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980
adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38
juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah secara
eksponensial dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar
1,94% pertahun selama periode 1980-1990, berapakah jumlah
penduduk tahun 1991?

 Jawab:
P1991 = 147,79 juta x e (0,0194)x(1991-1980)
= 147,79 juta x 2,7182818 (0,0194x11)
= 182,89 Juta
 Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah 182,89
juta
 Model komponen kohor mengacu pada
perubahan-perubahan komponen penduduk
(yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi)
secara terpisah.
 Penduduk secara keseluruhan dibagi kedalam
beberapa kohor/kelompok umur. Interval (k)
dari kohor ini umumnya dalam satu tahunan
(0-1, 1-2, 2-3 dst), lima tahunan (0-4, 5-9,
10-14 dst), atau 10 tahunan (0-9, 10-19, 20-
29.
 Selanjutnya, kohor dibagi lagi berdasarkan
gender dan etnis
 Hasil proyeksi matematik dan komponen
akan tidak terlalu berbeda (hampir sama)
jika jangka waktu proyeksi relatif pendek
(kurang dari 5 tahun)
 Metode matematik hanya menghasilkan
jumlah penduduk total pada periode
proyeksi.
 Jika terjadi perubahan tingkat kelahiran,
kematian, dan migrasi metode matematika
kurang bisa diterima
P = P0 + (B – D) + (Mi –Mo)

 Dimana:
 P : jumlah penduduk
 P0 : jumlah penduduk tahun awal
 B – D : pertumbuhan alamiah (kelahiran –
kematian)
 Mi – Mo : migrasi netto (migrasi masuk – migrasi
keluar)
 Dimana :
 Pt : Jumlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t.
 X : Nilai yang diambil dari variabel bebas
 a,b : Konstanta
 N : Jumlah tahun data pengamatan
 Nilai a dan b dapat dicari dengan metode selisih kuadrat minimum yaitu :

a dapat diganti dengan b dapat diganti dengan slope


intercept dalam excel dalam excel
Tahun Jmlh. Pddk

2000 500 Intercept :


=Intercept(Jmlh. pddk;Tahun)
2001 700

2002 750
Slope :
2003 800 =slope(Jmlh. pddk;Tahun)
2004 1000
Analisis daya tampung penduduk dilakukan
berdasarkan arahan rasio tutupan lahan dengan
menggunakan luas lahan permukaan.
Kemudian dengan menggunakan asumsi 1 KK
terdiri dari 5 (lima) orang dan memerlukan lahan
seluas 100 m.
Sehingga dapat diperoleh daya tampung
berdasarkan luas lahan permukiman di tiap
kelurahan adalah sebagai berikut:

 Daya Tampung (n) = Luas Lahan Permukiman (m2) x 5 jiwa


100
Jumlah Kapling Rumah Wilayah Perencanaan

Luas Luas Kapling


Tipe Rumah Perbandingan Jumlah Rumah
Perumahan (m2) (m2)

Besar 0,17 150.912,34 800 189


Sedang 0,33 292,947,48 600 488
Kecil 0,5 443.859,82 200 2.219
Jumlah 1 887719,646 1600 2.896

Jumlah Pertambahan Penduduk Ideal Wilayah Perencanaan Tahun 2034

Tipe Rumah Jumlah Rumah Jumlah Penduduk (Jiwa)

Besar 189 755


Sedang 488 1.953
Kecil 2.219 8.877
Total 2.896 11.585
 Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980
adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990
adalah 179,38 juta. Dengan menggunakan
perkiraan antarsensus, hitung jumlah penduduk
tahun 1986!
 Dengan soal sama dengan no 1, hitung jumlah
penduduk tahun 1995 menggunakan perkiraan
setelah sensus!
 Jumlah penduduk pada tahun 1986 adalah 12
juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk
2% per tahun. Berapa jumlah penduduk tahun
1990 dan 1998? Hitung dengan menggunakan
geometrik dan eksponensial!
 Jumlah penduduk Indonesia tahun 1961 =
9.7019.000 jiwa dan tahun 1971 =
119.232.000 jiwa. Berapakah angka
pertumbuhan penduduk setiap tahun dalam
periode 1961-1971? Hitung dengan
menggunakan geometrik dan eksponensial!
 Jumlah penduduk pada tahun 1950 = 40.400
jiwa dan jumlah penduduk tahun 1975 =
59.538 jiwa. Berapakah angka pertumbuhan
penduduk setiap tahun selama 1950-1975
dengan menggunakan model linear aritmatik,
geometrik dan eksponensial?

Anda mungkin juga menyukai