Anda di halaman 1dari 3

Mata Ajar : Keperawatan Gawat Darurat

Pembimbing :

LAPORAN PENDAHULUAN

BALUT BIDAI

OLEH :

NUR INTAN ANA SOFIAN

142 2017 0011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
A. PENGERTIAN
Suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu pasien yang mengalami patah
tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /pergeseran sehingga pasien tidak
merasa sakit.
B. TUJUAN
1. Mempertahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak
2. Melindungi bagian tubuh yang cedera
3. Mencegah terjadinya pembengkakan
4. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
C. INDIKASI
Patah tulang terbuka/tertutup
D. PROSEDUR TINDAKAN
1. Persiapan alat
a. Pelindung diri (masker, handscoen)
b. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
c. Kasa steril dan desinfektan
d. Verband/mitela
2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan prosedur pemasangan bidai kepada pasien dan
keluarga
b. Atur posisi pasien sesuai kondisi luka/patah tulang
3. Tindakan
a. Gunakan masker dan handscoen
b. Angkat daerah yang akan dipasang bidai
c. Perawat 2 memeriksa PMS (pulse, motorik dan sensation)
sebelum melakukan pembidaian
1) Pulse: mempalpasi denyut nadi pasien pada bagian
distal dan proksimal yang akan dibidai
2) Motoric: kaji kemampuan pergerakan dengan meminta
pasien menggerakan ekstremitas yang akan dibidai (jika
nyeri dicurigai fraktur)
3) Sensasion: palpasi permukaan kulit pasien dan
tanyakan kepada pasien apakah sentuhan/palpasi
dirasakan atau tidak.
d. Pada fraktur terbuka atau fraktur dengan luka, luka terlebih
dahulu dirawat dan ditutup dengan kassa steril
e. Perawat 2 meletakan bidai melewati dua persendian anggota
gerak
f. Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan
lokasi patah tulang
g. Perawat 1 memperthankan posisi, sementara perawat 2 menikat
bidai. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
longgar
h. Periksa kembali PSM (pulse, motorik, dan sensation)

Anda mungkin juga menyukai