Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TERNAK

ACARA XI
XANTHOPYL TELUR

Disusun oleh :
Kelompok I
Istiana Fitri Nurlaely PT/06638
Ramandya Ikhsanul Hakim PT/06666
Bambang Setiawan Danutirta PT/06669
Restu Wulandari PT/06692
Rakha Imadi Fadli PT/06844
Asisten: Annas

LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI


BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
ACARA XI
XANTHOPYL TELUR

Tujuan Praktikum
Praktikum xanthopyl telur bertujuan untuk menentukan kadar
xanthopyl dalam kuning telur.

Tinjauan Pustaka
Warna kuning telur yang disukai konsumen salah satunya
dipengaruhi oleh zat pewarna xanthopyl yang banyak terdapat dalam
golongan hidroxikarotenoid. Zat tesebut selain mempengaruhi warna
kuning telur, juga warna kulit, shank, paruh dan pigmen ini akan disimpan
di kuning telur. Penyebab keragaman kuning telur selain disebabkan oleh
jumlah kandungan xanthopyl dalam bahan pakan, juga disebabkan oleh
perbedaan galur, keragaman individu, sangkar, morbiditas, cekaman,
lemak dalam pakan, oksidasi xanthopyl dalam bahan pakan tertentu
(Amrullah, 2003).
Xanthopyl merupakan pigmen turunan karotenoid yang
mengandung gugusan hidroksil, terdapat pada tanaman tertentu sebagai
kapsantin. Pada udang sebagai astexantin yang berikatan dengan protein
sehingga memberikan warna kebiru-biruan. Bila udang dipanaskan protein
mengalami denaturasi sehingga astexantin berwarna merah. Berdasarkan
banyaknya gugusan hidroksil xanthopyl dibagi menjadi lutein dengan dua
buah gugus hidroksil dan criptoxanthin terdapat satu gugus hidroksil.
Lutein terdapat dalam kuning telur, criptoxanthin terdapat pada kulit biji
jagung, pepaya, dan kulit jeruk (Makfoeld et al., 2002).
Proses terbentuknya telur dibantu oleh proses pertumbuhan lambat
dan proses pertumbuhan cepat. Penambahan kuning telur dengan warna
putih (white yolk) terjadi pada saat pertumbuhan lambat. Pertumbuhan
cepat merupakan saat dimana terjadi deposisi kuning telur cerah (yellow
yolk) yang kaya akan xanthopyl. Penambahan selalu berselang-seling
sehingga memberikan gambaran bahwa kuning telur tersebut berlapis-
lapis secara konsentris. Kuning telur dibungkus oleh membran vitelina
yang kaya akan lemak. Kuning telur mengandung mineral (terutama P, Fe,
Cu), vitamin dan pigmen xanthopyl (Yuwanta, 2007).
Xanthopyl telur sangat penting berada dalam telur. Suryana (2008)
menyatakan hal ini terjadi karena kualitas kuning telur unggas merupakan
penentu harga di pasaran. Telur itik tambak warna kuningnya lebih cerah
kemerah-merahan dan harganya berbeda dibanding dengan warna kuning
telur dari itik yang dipelihara secara intensif. Sudaryani (1996)
menyatakan bahwa kecerahan warna kuning telur merupakan salah satu
indikator yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas telur.
Materi dan Metode

Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum xanthopyl telur antara
lain botol timbang, kertas saring, spektrofotometer, labu takar, pipet pump,
dan tabung reaksi.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum xanthopyl telur
antara lain telur, aseton, khloroform, dan Na 2SO4 padat.

Metode
  Metode yang digunakan dalam praktikum xanthopyl telur adalah
sampel telur ditentukan beratnya kemudian dipecah dan dipisahkan putih
telur dari kuningnya lalu kuning telur dari tiap sampel ditimbang kemudian
dihomogenkan untuk ditentukan intensitas warnanya lalu diambil
homogenat kuning telur sebanyak 0,25 gram menggunakan botol timbang
lalu diaduk selama 2 menit. Sebanyak 7,5 cc campuran aseton dan
khloroform (perbandingan 1:1) ditambahkan lalu diaduk kembali selama 3
menit kemudian campuran tersebut disaring menggunakan kertas saring
yang telah ditaburi dengan Na 2SO4 padat lalu larutan tersebut kemudian
ditera pada spektrofotometer pada λ440 nm. Nilai absorban yang
diperoleh pada persamaan standar berikut

Y = 0,355314X - 0,01689

Keterangan : Y = absorbansi sampel

X = kadar xanthopyl dalam larutan (mg/100 ml)

Kadar xanthopyl (%) = X x Faktor Pengenceran x 100%

Berat Sampel x 100


Hasil dan Pembahasan

Perlakuan pada praktikum xanthopyl telur meliputi sampel telur


ditentukan beratnya, hal ini bertujuan untuk mengetahui berat total telur
(kerabang telur, putih telur, dan kuning telur) yang digunakan untuk
pengujian. Telur yang sudah ditimbang dipecah dan dipisahkan putih telur
dengan kuning telurnya. Fungsi pemisahan telur yaitu memisahkan kuning
telur yang akan diuji dengan putih telur karena yang mengandung pigmen
xanthopyl adalah kuning telur saja. Kuning telur diaduk-aduk hingga
tercampur rata. Fungsi perlakuan pengadukan yaitu untuk
menghomogenkan kuning telur. Telur yang sudah di homogenkan diambil
sebanyak 0,25 gram dengan bantuan timbangan. Fungsi perlakuan ini
yaitu menyesuaikan sampel dengan jumlah reagen yang lain dan untuk
mengetahui pigmen xanthopyl yang ada di 0,25 gram kuning telur. Setelah
itu ditambah 7,5 cc campuran aseton dan khloroform (perbandingan 1:1)
dan diaduk lagi selama 3 menit. Tujuan pengadukan adalah untuk
menghomogenkan antara larutan dengan yolk, sedangkan penambahan
campuran aseton dan khloroform adalah untuk melarutkan lemak yang
terkandung dalam kuning telur. Pengadukan berfungsi melarutkan
pigmen-pigmen yang belum terlarut sehingga dapat diukur absorbansinya.
Setelah diaduk campuran disaring dengan kertas saring yang telah
ditaburi dengan Na2SO4 padat. Amrullah (2003) menyatakan bahwa
tujuan pemberian Na2SO4 adalah untuk menyerap air yang terdapat pada
telur tersebut. Larutan dengan spektrofotometer dengan λ 440 nm.
Amrullah (2003) menyatakan bahwa tujuan dari peneraan adalah untuk
mengetahui absorbansi dari pigmen xanthopyl yang ada pada kuning
telur.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh nilai
absorbansi sampel 0,207, kadar xanthopyl dalam larutan 0,64 mg/100ml
atau 2,29%. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan uji xanthopyl
telur yaitu ketepatan aseton khloroform. Ketepatan perbandingan aseton
dan khloroform 1:1 mempengaruhi hasil uji. Homogenitas pengadukan
kuning telur menyebabkan hasil pengujian xanthopyl telur lebih akurat.
Lama pengadukan menyebabkan homogenitas telur diperoleh dengan
tepat.
Faktor yang mempengaruhi kadar xanthopyl kuning telur antara lain
jenis pakan dan umur. Kljak (2012) menyatakan bahwa xanthopyl sangat
erat hubungannya dengan pakan. Jika pakan yang diberikan kepada
ayam kaya akan xanthopyl maka telur yang dihasilkan ayam akan
mengandung kuning telur yang kaya akan xanthopyl juga. Kebanyakan
pakan unggas yang mengandung pigmen xanthopyl didapat dari jagung.
 
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan


nilai absorbansi sampel 0,207, kadar xanthopyl dalam larutan 0,64
mg/100ml atau 2,29%.

Saran

Alat yang digunakan dalam praktikum xanthopyl telur diperbanyak


lagi, sehingga para praktikan dapat melakukan uji satu orang satu uji,
sehingga para praktikan tidak bosan karena menunggu giliran untuk
melakukan uji dalam percobaan. Alat yang digunakan diperbarui lagi
karena alat yang digunakan ada yang tidak berfungsi dengan baik. Diskusi
yang dilakukan oleh asisten dijelaskan lebih detail lagi sehingga para
praktikan diharapkan akan lebih paham tentang materi yang diujikan.
Daftar Pustaka

Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi.


Bogor.
Kljak, K., D. Martina, K. Danijel, G. Darko. 2012. Pigmentation effi ciency
of croatian corn hybrids in egg production. University of Zagreb.
Croatia.
Makfoeld, D., W. M. Djagal, H. Pudji, A. Sri, R. Sri, S. Sudarmanto, dan
Suhardi. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Kanisius.
Yogyakarta.
Sudaryani. 1996. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suryana dan H. Agus. 2008. Usaha tani ayam buras di Indonesia:
permasalahan dan tantangan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Selatan. Banjarbaru.
Yuwanta, T. 2007. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Lampiran

Perhitungan

Diketahui :

Y sampel = 0,207

Y = 0,355314X - 0,01689

Keterangan : Y = absorbansi sampel

X = kadar xanthopyl dalam larutan (mg/100ml)

Z = kadar xanthopyl (%)

Ditanyakan : Berapakah kadar xanthopyl dalam larutan?

Jawab : Kadar xanthopyl dalam larutan

Y = 0,355314X – 0,01689

 0,207 = 0,355314X – 0,01689

0,22389 = 0,355314X

X = 0,22389

0,355314

= 0,64 mg/100ml

Z = X x Faktor Pengenceran x 100%

Berat Sampel x 100

= 0,63012 x 100%

0,2750 x 100

= 0,63012 x 100%

27,5

= 2,29%

Anda mungkin juga menyukai