Anda di halaman 1dari 16

Nama : Tri Rahayu

NIM : 2017111096
Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan
Dosen : Dr. Andi Fitriadi D.T.,S.E.,M.M.,

Soal :
1.      Konsep Dasar Anggaran
a.       Pengertian Anggaran dan Penganggaran
Anggaran merupakan rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,
produksi dan keuangan); anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran merupakan penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
b.      Sifat Penganggaran
-    Realistis. Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
-    Luwes. Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan yang
mungkin berubah. Untuk itu pihak manajemen perlu mengamati perubahan lingkungan yang
terus menerus terjadi agar dapat melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.
-    Kontinyu. Artinya membutuhkan perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu usaha
yang insidentil.

c.       Tujuan Penganggaran dan Anggaran


-    Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
-    Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
-    Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok  dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
-    Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
-    Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta
menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

d.      Macam jenis anggaran


1. Anggaran untuk perusahaan manufaktur, terdiri dari:
a. Anggaran penjualan g. Anggaran biaya tenaga kerja
b. Anggaran produksi h. Anggaran biaya overhead pabrik
c. Anggaran piutang usaha i. Anggaran biaya administrasi
d. Anggaran bahan baku j. Anggaran kas
e. Anggaran pembelian bahan baku k. Anggaran laba rugi
f. Anggaran bahan baku yang l.  Anggaran neraca
habis digunakan
2.  Anggaran untuk perusahaan perdagangan, terdiri atas:
a. Anggaran penjualan f. Anggaran beban bunga dan pajak
b. Anggaran pembelian barang dagangan g. Anggaran kas
c. Anggaran HPP barang dagangan h. Anggaran piutang
d. Anggaran biaya pemasaran langsung i.  Anggaran laba-rugi
e. Anggaran biaya umum & administrasi j.  Anggaran neraca
3.  Anggaran untuk perusahaan jasa keuangan, terdiri dari:
a. Anggaran laba rugi d. Anggaran kas
b. Anggaran biaya operasional e. Anggaran neraca
c.  Anggaran pendapatan
4. Anggaran untuk perhotelan, terdiri dari:
a. Anggaran pendapatan opersional d. Anggaran laba rugi
b. Anggaran biaya operasional e. Anggaran neraca
c. Anggaran kas
5. Anggaran jasa kontraktor, terdiri dari:
a. Anggaran pendapatan operasi d. Anggaran laba-rugi
b. Anggaran biaya operasi e. Anggaran neraca
c. Anggaran kas

e.       Anggaran harus formal dan sistematis


Maksudnya adalah: Anggaran harus disusun dan dibuat dalam bentuk formal dalam bidang
usahanya serta sistematis agar lebih terperinci dan terstruktur dalam anggaran-anggaran yang
dibuat.

f.       Pembuat, penanggung jawab dan pelaksana anggaran


-    Anggaran dibuat dan disusun oleh accounting per departemennya dan ditetapkan sendiri
oleh masing-masing head departemen.
-    Penanggungjawab atas penyusunan anggaran ini adalah pucuk pimpinan itu sendiri. Untuk
melaksanakan tanggung jawab ini, maka biasanya pucuk pimpinan membentuk suatu panitia
anggaran, yang anggota-anggotanya terdiri atas pimpinan-pimpinan bidang pemasaran,
produksi, personalia, keuangan, Litbang dan bendaharawan pada masing-masing bagian.
Panitia anggaran ini diketuai oleh pucuk pimpinan itu sendiri.
-    Sebagai koordinator atau pelaksana teknis anggaran ditunjuk seorang kepala anggaran,
anggaran dilaksanakan oleh bawahan tanpa adanya keterlibatan bawahan dalam
penyusunannya. 

2.      Manajemen Anggaran


a.       Pengertian Manajemen anggaran
Adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien dalam suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan
ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu setahun.

b.      Perbedaan anggaran operasional dan anggaran keuangan


Anggaran Operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan
utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan didalam suatu periode tertentu, sedangkan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas
operasi perusahaan, mereka mampu membagi uang pada tiap-tiap bagian sehingga mereka
mampu menjalankan aktifitasnya

c.       Yang termasuk dalam anggaran operasional


Anggaran pendapatan, anggaran biaya dan anggaran laba
d.      Yang termasuk dalam anggaran keuangan
Anggaran investasi, anggaran kas dan proyeksi neraca

3.      Anggaran Penjualan


a.       Pengertian dan manfaat anggaran penjualan
Anggaran Penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana
tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual,
harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Manfaat anggaran penjualan:
-    Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
-    Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
(contoh dalam rencana pemasaran).
-    Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba
yang menyeluruh.
-    Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan

b.      Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membuat anggaran penjualan


·   Faktor Pemasaran
-    Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan,
apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera
konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
·   Faktor Keuangan
-    Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan
baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
·   Faktor Ekonomis
-    Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
·   Faktor Kebijakan Perusahaan
-    Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan
untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
tor Perkembangan Penduduk
-    Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan
kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
·   Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
·   Faktor Teknis
-    Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang
dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
·   Faktor Lainnya
-    Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan
pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
·   Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut yaitu:
-    Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.
-    Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang
pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan
sebagainya.
-    Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.
-    Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, kemungkinan
pengembangannya diwaktu yang akan datang.
-    Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang.
·   Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di
luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
-    Keadaan persaingan dipasar.
-    Posisi perusahaan dalam persaingan.
-    Tingkat pertumbuhan penduduk.
-    Tingkat penghasilan masyarakat.
-    Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama
akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan
disusun.
-    Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
-    Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun
keamanan.
-    Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
-    Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan
perubahannya, dan sebagainya.

c.       Yang dimaksud dengan anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka
panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai
potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas
bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek harus
disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.

d.      Diketahui : Q1=5.000; Q2=6.000; Q3=8.000; Q4=8.500; Q5=8.750


P1=Rp100; P2=Rp105; P3=Rp110; P4=Rp115; P5=Rp125
Ditanya : Q6 dengan metode Rata-Rata Bergerak, Perkiraan Asosiatif dan Trend
Moment.
Jawab :
Metode rata-rata bergerak
Q6 = (Q1=5.000 + Q2=6.000 +Q3=8.000 + Q4=8.500 + Q5=8.750)
Q6 = 36.250 : 5
Q6 = 7.250 Unit

Metode persamaan asosiatif


QM ( PM Q2 (X) 2QP
Y) (X) (X.Y)
5.000 Rp10 Rp10.00 500.000
0 0
6.000 Rp10 Rp11.02 630.000
5 5
8.000 Rp11 Rp12.10 880.000
0 0
8.500 Rp11 Rp13.22 977.500
5 5
8.750 Rp12 Rp15.62 1.093.7
5 5 50
36.25 Rp55 Rp61.9 4.081.2
0 5 75 50

Dik : Y = 36.250
X = 555
X2 = Rp 61.975
XY = 4.081.350
b=
a= 5
Persamaan Regresinya

Metode Trent Moment


Q Y X XY X2
Q1 5.000 0 0 0
Q2 6.000 1 6.000 1
Q3 8.000 2 16.000 4
Q4 8.500 3 25.500 9
Q5 8.750 4 35.000 16
∑ 36.250 10 82.500 30

∑ Y = n.a +b. ∑ X → 36.250 = 5.a + b.10 x2


2
∑ XY = A. ∑X + b. ∑X → 82.500 = 10.a + b.30 x1

72.500 = 10.a + b.20


82.500 = 10.a + b.30 -
- 10.000 = b – 10
10b = 10.000
b = 10.000/10
b = 1.000

Kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a +b. ∑ X
36.250 = 5. a + 1.000 (10)
36.250 = 5 .a + 10.000
5 a = 36.250 – 10.000
5 a = 26.250
a = 5.250

Kemudian masukkan ke dalam persamaan :


Y = a + bx
Y = 5.250 + 1.000 (5)
Y = 5.250 + 5.000
Y = 10.250

Jadi penjualan Q6 adalah 10.250 Unit

e.       Diketahui : Q1=10.000; Q2=15.500; Q3=16.700; Q4=18.850; Q5=19.600; Q6=22.250


P1=Rp85; P2=Rp95; P3=Rp105; P4=Rp115; P5=Rp140; P6=Rp155
Ditanya : Q7 dengan metode Rata-Rata Bergerak, Perkiraan Asosiatif dan Trend
Moment.
Jawab :
Metode rata-rata bergerak
Q7 = (Q1=10.000; Q2=15.500; Q3=16.700; Q4=18.850; Q5=19.600; Q6=22.250)
Q7 = 102.900 : 6
Q7 = 17.150 Unit

Metode persamaan Asosiatif


Y X X2 X.Y
10.000 Rp.85 Rp7.225 850.000
15.500 Rp.95 Rp9.025 1.472.500
16.700 Rp.105 Rp11.025 1.753.500
18.850 Rp.115 Rp13.225 2.167.750
19.600 Rp.140 Rp19.600 2.744.000
22.250 Rp.155 Rp24.025 3.448.750
102.90 Rp.695 Rp84.125 12.436.500
0

Dik : Y = 102.900
X = Rp.695
X2 = Rp84.125
XY = 12.436.500
b=
a= 6
Persamaan Regresinya

Metode Trend Moment


Q Y X X.Y X2
Q1 10.000 0 0 0
Q2 15.500 1 15.500 1
Q3 16.700 2 33.400 4
Q4 18.850 3 56.550 9
Q5 19.600 4 78.400 16
Q6 22.250 5 111.250 25
∑ 102.900 15 295.100 55
∑ Y = n.a +b. ∑ X → 102.900 = 6.a + b.15 x5
∑ XY = A. ∑X + b. ∑X2→ 295.100 = 15.a + b.55 x2

514.500 = 30.a + b.75


590.800 = 30.a + b.110 -
-76.300 = -35b
35b = 76.300
b = 2.180

kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu
:
∑ Y = n.a + b. ∑ X
102.900 = 6. a + 2.180 (15)
102.900 = 6 .a + 32.700
-6 a = -102.900 + 32.700
-6 a = -70.200
a = 11.700
Kemudian masukkan ke dalam persamaan :
Y = a + bx
Y = 11.700 + 2.180 . 6
Y = 11.700 + 13.080
Y = 24.780

Jadi penjualan Q7 adalah 24.780 Unit

f.       Diketahui : Q1=20.500; Q2=22.600; Q3=14.800; Q4=27.000; Q5=27.200; Q6=27.400;


Q7=27.600
P1=$5,5; P2=$5,55; P3=$5,7; P4=$5,87; P5=$5,93; P6=$6,05; P7=$6,375
Ditanya : Q8 dengan metode Rata-Rata Bergerak, Perkiraan Asosiatif dan Trend
Moment.
Jawab :
Metode rata-rata bergerak
Q8 = (Q1=20.500; Q2=22.600; Q3=14.800; Q4=27.000; Q5=27.200; Q6=27.400;
Q7=27.600)
Q8 = 167.100 : 7
Q8 = 23.871,42 Unit

Metode Persamaan Asosiatif


Y X X2 XY
20.500 $5,5 $30,25 112.750
22.600 $5,55 $30,8025 125.430
14.800 $5,7 $32,49 84.360
27.000 $5,87 $34,4569 158.490
27.200 $5,93 $35,1649 161.296
27.400 $6,05 $36,6025 165.770
27.600 $6,375 $40,640625 175.950
167.10 $ $240,407,425 984.046
0 40,975
Dik : Y = 167.100
X = $ 40,975
X2 = $240,407,425
XY = 984.046
b=
a= 7
Persamaan Regresinya

Metode Trend Moment


Q Y X XY X2
Q1 20.500 0 0 0
Q2 22.600 1 22.600 1
Q3 14.800 2 29.600 4
Q4 27.000 3 81.000 9
Q5 27.200 4 108.800 16
Q6 27.400 5 137.000 25
Q7 27.600 6 165.600 36
∑ 167.100 2 544.600 91
1

∑ Y = n.a + b. ∑ X → 167.100 = 7.a + b.21 x3


∑ XY = A. ∑X + b. ∑X2 → 544.600 = 21a + b.91 x1

501.300 = 21.a + b.63


544.600 = 21.a + b.91 -
- 43.500 = -28b
28b = 43.500
b = 1.553,57

Kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a + b. ∑ X
167.100 = 7 a + 1.553,57 . 21
167.100 = 7 a + 32.624,97
-7 a = -167.100 + 32.624,97
-7 a = -134.475,03
a = 19,21 Unit

Kemudian masukkan ke dalam persamaan :


Y = a + bx
Y = 19,21 + 1.553,57 (7)
Y = 19,21 + 10.875
Y = 10.894,21

Jadi penjualan Q8 adalah 10.894,21Unit

4.      Anggaran Produksi


a.       Pemahaman, fungsi, dan manfaat
Anggaran Produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk
yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana
mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
Manfaat Anggaran Produksi
-    Manfaat secara umum
Sebagai pedoman kerja, pengkordinasian kerja dan pengawasan kerja.
-    Manfaat secara khusus
1. Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa produk dapat disediakan sesuai dengan waktu
yang sudah direncanakan
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai (supaya persediaan tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil)
3. Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin

Fungsi Anggaran Produksi, adalah sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian dan


pengawasan. Anggaran produksi disusun dengan berdasarkan pada anggran penjualan yang
telah disusun sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa semua hal yang berhubungan dengan
produksi, seperti kebutuhan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin,
penambahan modal dan kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan menjual.
Jelaslah bahwa anggran produksi mempunyai fungsi sebagai alat perencanan. Apabila
anggran produksi disusun dengan baik, maka anggaran inipun akan berfungsi sebagai alat
pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan
diproduksi dengan keadaan finansial, keadaan permodalan, perkembangan produk dan tingkat
penjualan.

b.      Hal yang mempengaruhi anggaran produksi secara internal dan eksternal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan:
-    Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
-    Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
-    Syarat pembayaran barang yang dijual
-    Pemilihan saluran distribusi
-    Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
-    Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
-    Fasilitas yang dimiliki perusahaan
-    Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.

Faktor eksternal, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan:


-    Persaingan
-    Tingkat pertumbuhan penduduk
-    Tingkat penghasilan masyarakat
-    Tingkat pendidikan masyarakat
-    Tingkat penyebaran masyarakat
-    Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
-    Kebijaksanaan pemerintah
-    Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.

c.       Diketahui : Sales=800unit, beginning period inventory=600unit, end period


inventory=250unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi
pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab :
Jumlah yang di produksi per tahun
= (800 unit + 250 unit) – 600 unit
= 1.050 unit – 600 unit
= 450 unit
Jumlah yang di produksi per bulan
= 450 unit / 12 bulan
= 37.5 unit

d.      Diketahui : Sales=100.000unit, beginning period inventory=18.000unit, end period


inventory=
13.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi
pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab :
Jumlah yang di produksi per tahun
= (100.000 unit + 13.000 unit) – 18.000 unit
= 113.000 unit – 18.000 unit
= 95.000 unit

Jumlah yang di produksi per bulan


= 95.000 unit / 12 bulan
= 7.916.7 unit

e.       Diketahui : Sales=180.000unit, beginning period inventory=25.000unit, end period


inventory=
16.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi
pertahun, dan berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi
perbulannya.
Jawab :
Jumlah yang di produksi per tahun
= (180.000 unit + 16.000 unit) – 25.000 unit
= 196.000 unit – 25.000 unit
= 171.000 unit

Jumlah yang di produksi per bulan


= 171.000 unit / 12 bulan
= 14.250 unit

f.       Diketahui : Sales=500.000unit, beginning period inventory=150.000unit, end period


inventory=
85.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi
pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab :
Jumlah yang di produksi per tahun
= (500.000 unit + 85.000 unit) – 150.000 unit
= 585.000 unit – 150.000 unit
= 435.000 unit

Jumlah yang di produksi per bulan


= 435.000 unit / 12 bulan
= 36.250 unit
5.      Anggaran Bahan Baku
a.       Pengertian, fungsi dan manfaatnya
Anggaran Bahan Baku adalah semua anggaran yg berhubungan dan merencanakan secara
lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yg
akan datang.
Manfaat Anggaran Bahan Baku
-    Untuk keperluan Produk Costing, yaitu perhitungan harga pokok barang yang dihasilkan
perusahaan
-    Untuk keperluan pengawasan penggunaan bahan baku
Fungsi Anggaran Bahan Baku
-    Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan bahan
mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah yang dibutuhkan
oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses produksi.
-    Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya bahan mentah
ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut dibutuhkan untuk proses
produksi.
-    Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

b.      Bahan Baku, Bahan Pelengkap, dan Bahan Suplies Pabrik


-          Bahan baku adalah barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses
produksi (persediaan bahan utama)
Contoh: kayu, dll
-          Bahan pelengkap adalah barang-barang yang diperoleh untuk digunakan melengkapi
atau pendukung dalam proses prosukai (bukan bahan utama produksi)
Contoh: melamin, cat, paku, lem,dll
-          Bahan supplies adalah persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi,
tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi
Contoh: pipa hias, palu, gergaji, amplas

c.       Faktor-faktor yang menentukan dalam pembuatan rencana persediaan bahan baku
-    Anggaran Unit yang akan Diproduksi, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) barang yang akan diproduksi dariwaktu ke waktu selama periode yang
akan datang. Semakin besar jumlah unit yang akan diproduksi, akan semakin besar pula
jumlah unitbahan bakunya, semakin kecil jumlah unit yang akan diproduksi, akansemakin
kecil pula jumlah unit bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.
-    Berbagai standar pemakaian bahan (Standard Usage Rate) dari masing-masing jenis bahan baku
untuk proses produksi yang telahditetapkan perusahaan. Dalam rangka mengetahui jumlah
unit bahanbaku yang dibutuhkan untuk proses produksi, pada umumnyaperusahaan telah menetapkan
standar-standar pemakaian tiap-tiap jenisbahan baku
-    Anggaran unit kebutuhan bahan baku
-    Biaya pengadaan (set-up cost)
-    Biaya-biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan (carrying cost)
-    Fluktuasi harga bahan baku di pasar
-    Tersedianya bahan baku di pasar
-    Modal kerja yang tersedia
-    Kebijaksanaan perusahaan terhadap persediaan bahan baku, yang pada umumnya
dipengaruhi oleh : fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian, biaya-
biaya penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku, lead time dan modal kerja
yang dimiliki

d.      Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang A menganggarkan
produksinya sebanyak 182 unit. Standar bahan baku perunit adalan 2 ons bahan X dan 2 ons
bahan Y. Harga perons bahan X adalah Rp100 dan bahan Y adala Rp60. Hitung berapa bahan
baku yang dipakai dalam unit dan nominal
Jawab :
Anggaran Bahan Baku X yang di butuhkan:
= (182 unit x 2 ons) x Rp.100
= 364 x Rp.100
= Rp 36.400

Anggaran bahan Baku Y yang di butuhkan:


= (182 unit x 2 ons) x Rp 60
= 364 x Rp 60
= Rp. 21.840

e.       Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang B menganggarkan
produksinya sebanyak 12.000 unit. Standar bahan baku perunit adalan 18 ons bahan X dan 3
ons bahan Y serta 5,27 ons bahan Z. Harga perons bahan X adalah $0,62 dan bahan Y adalah
$1,73 dan bahan Z adalah $3,06. Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan
nominal
Jawab :
Anggaran Bahan Baku X yang di butuhkan:
= (12.000 unit x 18 ons) x $ 0,62
= 216.000 x $ 0,62
= $ 133.920

Anggaran Bahan Baku Y yang di butuhkan:


= (12.000 unit x 3 ons) x $ 1,73
= 36.000 x $ 1,73
= $ 62.280
Anggaran Bahan Baku Z yang di butuhkan:
= (12.000 unit x 5,27 ons) x $ 3,06
= 63.240 x $ 3,06
= $ 193.514,4

f.       Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang C menganggarkan
produksinya sebanyak 15.850 unit. Standar bahan baku perunit adalan 1,85 ons bahan W,
2,75 ons bahan X dan 8,63 ons bahan Y serta 4,85 ons bahan Z. Harga perons bahan W
adalah $2,55 dan bahan X adalah $1,12, bahan Y adalah $3,76 dan bahan Z adalah $0,36.
Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan nominal

Jawab :
Anggaran Bahan Baku W yang di butuhkan:
= (15.850 unit x 1,85 ons) x $ 2,55
= 29.332,5 x $ 2,55
= $ 74.772,4

Anggaran Bahan Baku X yang di butuhkan:


= (15.850 unit x 2,75 ons) x $ 1,12
= 43.587,5 x $ 1,12
= $ 48.818

Anggaran Bahan Baku Y yang di butuhkan:


= (15.850 unit x 8,63 ons) x $ 3,76
= 136.785,5 x $ 3,76
= $ 514.313,5

Anggaran Bahan Baku Z yang di butuhkan:


= (15.850 unit x 4,85 ons) x $ 0,36
= 76.872,5 x $ 0,36
= $ 27.674,1

g.       Dari soal d, diperoleh informasi tambahan untuk bahan X biaya setiap kali pesan adalah
Rp700 dan Y adalah Rp500, sedangkan biaya penyimpanan bahan baku di gudang masing-
masing adalah 40%. Hitung EOQ kedua bahan tersebut:
Jawab:
EOQ = √ 2R. S
C / Unit

EOQ Bahan X: EOQ Bahan Y


EOQ = √ 2* 43.587,5*700 EOQ = √ 2* 136.785,5*700
40 % 40 %
EOQ = √ 61.022.500 EOQ = √ 136.785,5
40 % 40 %
EOQ = √ 7.811,69 EOQ = √ 11.695,53
40 % 40 %
EOQ = Rp. 19.529,33 EOQ = Rp. 29.238,83

6.      Anggaran Biaya Tenaga Kerja


a Pengertian, fungsi dan manfaatnya
Anggaran Tenaga Kerja adalah anggaran yang merencanakan tentang berapa jumlah tenaga
kerja, berapa gaji dari tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi dalam
rangka menghasilkan barang/produk yang telah direncanakan.
Dalam hal ini tenaga kerja yang di anggarkan adalah tenaga kerja yang terlibat langsung
dalam proses produksi, walaupun dalam proses produksi tersebut dikerjakan oleh mesin,
tetapi tenaga manusia tetap digunakan.
Fungsi Anggaran Biaya Tenaga Kerja, adalah:
-    Penggunaan tenaga kerja lebih efisien karena perencanaan yang matang
-    Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
-    Harga
-    pokok barang dapat dihitung secara tepat
-    Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja
Manfaat Anggaran Biaya Tenaga Kerja, adalah:
-    Penggunaan tenaga kerja secara efisien
-    Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat diatur lebih efisien
-    Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat
-    Alat pengawasan biaya tenaga kerja
b. Diketahui anggaran produksi perusahaan tahun 2015
Triwulan Produk V Produk W Produk X ProdukY Produk Z Total
1 22 13 9 30 125 …
2 23 13 10 40 155 …
3 24 14 9 50 180 …
4 25 14 10 55 195 …
Total … … … … … …

Ditanya :
-          Buatlah anggaran pemakaian jam tenaga kerja untuk tiap produk setiap triwulannya,
buatlah anggaran biaya tenaga kerja untuk setiap produk di setiap triwulannya. Buat dalam
bentuk tabel dan perhitungan masing-masing.
-          Jika waktu standar TK u produksi Produk V,W, X,Y,Z masing2adalah 0,85; 1,15; 1,475;
1,726; 1,934 jam.
Dan standar upah TK perjam untuk masing2produk adalah (dlmRupiah): 5.545; 6.752; 7.225;
7.425; 9.452
Buatlah anggaran TK u masing2 produk tsb.

Jawab :
Produk V
Triwula Produk Jam Jam Upah Jumlah Upah
n V Kerja TK/tw Kerja/jam
1 22 0,85 jam 18,7 jam Rp 5.545 Rp 103.915,5
2 23 0,85 jam 19,55 jam Rp 5.545 Rp 108.404,75
3 24 0,85 jam 20,4 jam Rp 5.545 Rp 113.118
4 26 0,85 jam 22,1 jam Rp 5.545 Rp 122.544,5
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.   22 x 0,85 jam = 18,7 jam 1. 18,7 jam x Rp 5.545 = Rp 103.915,5
2.   23 x 0,85 jam = 19,55 jam 2. 19,55 jam x Rp 5.545 = Rp 108.404,75
3.   24 x 0,85 jam = 20,4 jam 3. 20,4 jam x Rp 5.545 = Rp 113.118
4.   26 x 0,85 jam = 22,1 jam 4. 22,1 jam x Rp 5.545 = Rp 122.544,5

Produk W
Triwula Produk Jam Jam Upah Jumlah Upah
n W Kerja TK/tw Kerja/jam
1 13 1,15 jam 14,95 jam Rp 6.752 Rp 100.942,4
2 13 1,15 jam 14,95 jam Rp 6.752 Rp 100.942,4
3 14 1,15 jam 16,1 jam Rp 6.752 Rp 108.707,2
4 14 1,15 jam 16,1 jam Rp 6.752 Rp 108.707,2
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.   13 x 1,15 jam = 14,95 jam 1. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
2.   13 x 1,15 jam = 14,95 jam 2. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
3.   14 x 1,15 jam = 16,1 jam 3. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
4.   14 x 1,15 jam = 16,1 jam 4. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
Produk X
Triwula Produk X Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 9 1,475 jam 13,275 jam Rp 7.225 Rp
95.911,875
2 10 1,475 jam 14,75 jam Rp 7.225 Rp
106.568,75
3 9 1,475 jam 13,275 jam Rp 7.225 Rp
95.911,875
4 10 1,475 jam 14,75 jam Rp 7.225 Rp
106.568,75
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.   9 x 1,475 jam = 13,275 jam 1. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
2.   10 x 1,475 jam = 14,75 jam 2. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75
3.   9 x 1,475 jam = 13,275 jam 3. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
4.   10 x 1,475 jam = 14,75 jam 4. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75

Produk Y
Triwula Produk Y Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 30 1,726 jam 51,78 jam Rp 7.425 Rp 384.466,5
2 40 1,726 jam 69,04 jam Rp 7.425 Rp 512.622
3 50 1,726 jam 86,3 jam Rp 7.425 Rp 640.777,5
4 55 1,726 jam 94,93 jam Rp 7.425 Rp
704.855,25
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.   30 x 1,726 jam = 51,78 jam 1. 51,78 jam x Rp 7.425 = Rp 384.466,5
2.   40 x 1,726 jam = 69,04 jam 2. 69,04 jam x Rp 7.425 = Rp 512.622
3.   50 x 1,726 jam = 86,3 jam 3. 86,3 jam x Rp 7.425 = Rp 640.777,5
4.   55 x 1,726 jam = 94,93 jam 4. 94,93 jam x Rp 7.425 = Rp 704.855,25

Produk Z
Triwula Produk Z Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 125 1,934 jam 241,75 Rp 9.452 Rp 2.285.021
jam
2 155 1,934 jam 299,77 Rp 9.452 Rp
jam 2.833.426,04
3 180 1,934 jam 384,12 Rp 9.452 Rp
jam 3.630.702,24
4 195 1,934 jam 377,13 Rp 9.452 Rp
jam 3.564.632,76
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.   125 x 1,934 jam = 241,75 jam 1. 241,75 jam x Rp 9.452 = Rp 2.285.021
2.   155 x 1,934 jam = 299,77 jam 2. 299,77 jam x Rp 9.452 = Rp
2.833.426,04
3.   180 x 1,934 jam = 384,12 jam 3. 384,12 jam x Rp 9.452 = Rp
3.630.702,24
4.   195 x 1,934 jam = 377,13 jam 4. 377,13 jam x Rp 9.452 = Rp
3.564.632,76

Anda mungkin juga menyukai