Tri Rahayu 2017111096-Penganggaran Smster 6 Sore
Tri Rahayu 2017111096-Penganggaran Smster 6 Sore
NIM : 2017111096
Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan
Dosen : Dr. Andi Fitriadi D.T.,S.E.,M.M.,
Soal :
1. Konsep Dasar Anggaran
a. Pengertian Anggaran dan Penganggaran
Anggaran merupakan rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,
produksi dan keuangan); anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran merupakan penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
b. Sifat Penganggaran
- Realistis. Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
- Luwes. Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan yang
mungkin berubah. Untuk itu pihak manajemen perlu mengamati perubahan lingkungan yang
terus menerus terjadi agar dapat melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.
- Kontinyu. Artinya membutuhkan perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu usaha
yang insidentil.
c. Yang dimaksud dengan anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka
panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai
potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas
bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek harus
disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.
Dik : Y = 36.250
X = 555
X2 = Rp 61.975
XY = 4.081.350
b=
a= 5
Persamaan Regresinya
Kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a +b. ∑ X
36.250 = 5. a + 1.000 (10)
36.250 = 5 .a + 10.000
5 a = 36.250 – 10.000
5 a = 26.250
a = 5.250
Dik : Y = 102.900
X = Rp.695
X2 = Rp84.125
XY = 12.436.500
b=
a= 6
Persamaan Regresinya
kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu
:
∑ Y = n.a + b. ∑ X
102.900 = 6. a + 2.180 (15)
102.900 = 6 .a + 32.700
-6 a = -102.900 + 32.700
-6 a = -70.200
a = 11.700
Kemudian masukkan ke dalam persamaan :
Y = a + bx
Y = 11.700 + 2.180 . 6
Y = 11.700 + 13.080
Y = 24.780
Kemudian di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a + b. ∑ X
167.100 = 7 a + 1.553,57 . 21
167.100 = 7 a + 32.624,97
-7 a = -167.100 + 32.624,97
-7 a = -134.475,03
a = 19,21 Unit
b. Hal yang mempengaruhi anggaran produksi secara internal dan eksternal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan:
- Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
- Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
- Syarat pembayaran barang yang dijual
- Pemilihan saluran distribusi
- Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
- Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
- Fasilitas yang dimiliki perusahaan
- Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
c. Faktor-faktor yang menentukan dalam pembuatan rencana persediaan bahan baku
- Anggaran Unit yang akan Diproduksi, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) barang yang akan diproduksi dariwaktu ke waktu selama periode yang
akan datang. Semakin besar jumlah unit yang akan diproduksi, akan semakin besar pula
jumlah unitbahan bakunya, semakin kecil jumlah unit yang akan diproduksi, akansemakin
kecil pula jumlah unit bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.
- Berbagai standar pemakaian bahan (Standard Usage Rate) dari masing-masing jenis bahan baku
untuk proses produksi yang telahditetapkan perusahaan. Dalam rangka mengetahui jumlah
unit bahanbaku yang dibutuhkan untuk proses produksi, pada umumnyaperusahaan telah menetapkan
standar-standar pemakaian tiap-tiap jenisbahan baku
- Anggaran unit kebutuhan bahan baku
- Biaya pengadaan (set-up cost)
- Biaya-biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan (carrying cost)
- Fluktuasi harga bahan baku di pasar
- Tersedianya bahan baku di pasar
- Modal kerja yang tersedia
- Kebijaksanaan perusahaan terhadap persediaan bahan baku, yang pada umumnya
dipengaruhi oleh : fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian, biaya-
biaya penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku, lead time dan modal kerja
yang dimiliki
d. Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang A menganggarkan
produksinya sebanyak 182 unit. Standar bahan baku perunit adalan 2 ons bahan X dan 2 ons
bahan Y. Harga perons bahan X adalah Rp100 dan bahan Y adala Rp60. Hitung berapa bahan
baku yang dipakai dalam unit dan nominal
Jawab :
Anggaran Bahan Baku X yang di butuhkan:
= (182 unit x 2 ons) x Rp.100
= 364 x Rp.100
= Rp 36.400
e. Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang B menganggarkan
produksinya sebanyak 12.000 unit. Standar bahan baku perunit adalan 18 ons bahan X dan 3
ons bahan Y serta 5,27 ons bahan Z. Harga perons bahan X adalah $0,62 dan bahan Y adalah
$1,73 dan bahan Z adalah $3,06. Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan
nominal
Jawab :
Anggaran Bahan Baku X yang di butuhkan:
= (12.000 unit x 18 ons) x $ 0,62
= 216.000 x $ 0,62
= $ 133.920
f. Sebuah perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang C menganggarkan
produksinya sebanyak 15.850 unit. Standar bahan baku perunit adalan 1,85 ons bahan W,
2,75 ons bahan X dan 8,63 ons bahan Y serta 4,85 ons bahan Z. Harga perons bahan W
adalah $2,55 dan bahan X adalah $1,12, bahan Y adalah $3,76 dan bahan Z adalah $0,36.
Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan nominal
Jawab :
Anggaran Bahan Baku W yang di butuhkan:
= (15.850 unit x 1,85 ons) x $ 2,55
= 29.332,5 x $ 2,55
= $ 74.772,4
g. Dari soal d, diperoleh informasi tambahan untuk bahan X biaya setiap kali pesan adalah
Rp700 dan Y adalah Rp500, sedangkan biaya penyimpanan bahan baku di gudang masing-
masing adalah 40%. Hitung EOQ kedua bahan tersebut:
Jawab:
EOQ = √ 2R. S
C / Unit
Ditanya :
- Buatlah anggaran pemakaian jam tenaga kerja untuk tiap produk setiap triwulannya,
buatlah anggaran biaya tenaga kerja untuk setiap produk di setiap triwulannya. Buat dalam
bentuk tabel dan perhitungan masing-masing.
- Jika waktu standar TK u produksi Produk V,W, X,Y,Z masing2adalah 0,85; 1,15; 1,475;
1,726; 1,934 jam.
Dan standar upah TK perjam untuk masing2produk adalah (dlmRupiah): 5.545; 6.752; 7.225;
7.425; 9.452
Buatlah anggaran TK u masing2 produk tsb.
Jawab :
Produk V
Triwula Produk Jam Jam Upah Jumlah Upah
n V Kerja TK/tw Kerja/jam
1 22 0,85 jam 18,7 jam Rp 5.545 Rp 103.915,5
2 23 0,85 jam 19,55 jam Rp 5.545 Rp 108.404,75
3 24 0,85 jam 20,4 jam Rp 5.545 Rp 113.118
4 26 0,85 jam 22,1 jam Rp 5.545 Rp 122.544,5
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1. 22 x 0,85 jam = 18,7 jam 1. 18,7 jam x Rp 5.545 = Rp 103.915,5
2. 23 x 0,85 jam = 19,55 jam 2. 19,55 jam x Rp 5.545 = Rp 108.404,75
3. 24 x 0,85 jam = 20,4 jam 3. 20,4 jam x Rp 5.545 = Rp 113.118
4. 26 x 0,85 jam = 22,1 jam 4. 22,1 jam x Rp 5.545 = Rp 122.544,5
Produk W
Triwula Produk Jam Jam Upah Jumlah Upah
n W Kerja TK/tw Kerja/jam
1 13 1,15 jam 14,95 jam Rp 6.752 Rp 100.942,4
2 13 1,15 jam 14,95 jam Rp 6.752 Rp 100.942,4
3 14 1,15 jam 16,1 jam Rp 6.752 Rp 108.707,2
4 14 1,15 jam 16,1 jam Rp 6.752 Rp 108.707,2
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1. 13 x 1,15 jam = 14,95 jam 1. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
2. 13 x 1,15 jam = 14,95 jam 2. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
3. 14 x 1,15 jam = 16,1 jam 3. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
4. 14 x 1,15 jam = 16,1 jam 4. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
Produk X
Triwula Produk X Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 9 1,475 jam 13,275 jam Rp 7.225 Rp
95.911,875
2 10 1,475 jam 14,75 jam Rp 7.225 Rp
106.568,75
3 9 1,475 jam 13,275 jam Rp 7.225 Rp
95.911,875
4 10 1,475 jam 14,75 jam Rp 7.225 Rp
106.568,75
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1. 9 x 1,475 jam = 13,275 jam 1. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
2. 10 x 1,475 jam = 14,75 jam 2. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75
3. 9 x 1,475 jam = 13,275 jam 3. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
4. 10 x 1,475 jam = 14,75 jam 4. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75
Produk Y
Triwula Produk Y Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 30 1,726 jam 51,78 jam Rp 7.425 Rp 384.466,5
2 40 1,726 jam 69,04 jam Rp 7.425 Rp 512.622
3 50 1,726 jam 86,3 jam Rp 7.425 Rp 640.777,5
4 55 1,726 jam 94,93 jam Rp 7.425 Rp
704.855,25
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1. 30 x 1,726 jam = 51,78 jam 1. 51,78 jam x Rp 7.425 = Rp 384.466,5
2. 40 x 1,726 jam = 69,04 jam 2. 69,04 jam x Rp 7.425 = Rp 512.622
3. 50 x 1,726 jam = 86,3 jam 3. 86,3 jam x Rp 7.425 = Rp 640.777,5
4. 55 x 1,726 jam = 94,93 jam 4. 94,93 jam x Rp 7.425 = Rp 704.855,25
Produk Z
Triwula Produk Z Jam Jam Upah Jumlah Upah
n Kerja TK/tw Kerja/jam
1 125 1,934 jam 241,75 Rp 9.452 Rp 2.285.021
jam
2 155 1,934 jam 299,77 Rp 9.452 Rp
jam 2.833.426,04
3 180 1,934 jam 384,12 Rp 9.452 Rp
jam 3.630.702,24
4 195 1,934 jam 377,13 Rp 9.452 Rp
jam 3.564.632,76
Perhitungan Jam Tenaga Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1. 125 x 1,934 jam = 241,75 jam 1. 241,75 jam x Rp 9.452 = Rp 2.285.021
2. 155 x 1,934 jam = 299,77 jam 2. 299,77 jam x Rp 9.452 = Rp
2.833.426,04
3. 180 x 1,934 jam = 384,12 jam 3. 384,12 jam x Rp 9.452 = Rp
3.630.702,24
4. 195 x 1,934 jam = 377,13 jam 4. 377,13 jam x Rp 9.452 = Rp
3.564.632,76