Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK SURAT BISNIS

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Korespondensi
Yang dibina oleh Bapak Agus Hermaan, M.Pd.

Disusun Oleh:
Idang Rizki M. NIM. 1788201022
M. Alfan NIM. 1788201075
Abdul Rohman NIM. 1788201002
M. Aghni Dana S NIM. 1788201072

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Maret 2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Praktek surat bisnis” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Korespondensi
Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Agus Hermawan, M. Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Korespondensi
2. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Offering A6
angkatan 2017 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian, amiin.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis selanjutnya.

Blitar, 11 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................

1.3 Tujuan..............................................................................

BAB 2: PEMBAHASAN

2.1 ..........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
 
A.     Latar Belakang
Pada umumnya, kegiatan korespondensi berkaitan dengan suatu proses
penyampaian pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis baik dalam bentuk surat,
memo, proposal, agenda, maupun dalam bentuk laporan yang dilakukan oleh
seseorang atau lembaga kepada orang atau lembaga lain untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Oleh karena itu, korespondensi bisnis merupakan bentuk
korespondensi yang dilakukan oleh suatu lembaga/organisasi bisnis dengan
harapan untuk mencapai tujuan bisnis. Salah satu tujuan bisnis adalah
memperoleh keuntungan atau profit.
Untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan korespondensi bisnis, maka dalam makalah ini di bahas antara
lain pengertian surat dan surat bisnis, fungsi surat bisnis, pengelompokan surat,
bagian dan bentuk surat, bahasa surat, dan berbagai contoh surat bisnis.
B.      Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, adapaun yang menjadi rumusan masalah
diantaranya:
·         Apa pengertian surat dan surat bisnis
·         Bagaimana fungsi surat bisnis itu sendiri
·         Bagaimana bagian-bagian surat, bentuk dan format surat
. Contoh-contoh surat bisnis
 
C.      Tujuan Makalah
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca akan dapat:
·         Menjelaskan pengertian surat dan surat bisnis
·         Menjelaskan beberapa fungsi surat bisnis
·         Menjelaskan bagian-bagian surat
. Menjelaskan contoh surat bisnis
BAB 2
DASAR-DASAR KORESPONDENSI BISNIS
 
A.     Pengertian Surat dan Surat bisnis
Bagi masyarakat awam, istilah surat bukanlah sesuatu yang baru atau asing. Surat
digunakan oleh seseorang baik sebagai sarana penyampaian pesan tertulis untuk
berbagai kepentingan, baik pribadi, kedinasan, maupun bisnis dari seseorang
kepada orang atau pihak lain. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang begitu pesat, penulisan dan penyampaian suatu pesan dari
satu pihak kepada pihak lain dapat dilakukan bukan saja dengan kertas tetapi juga
melalui electronics mail (e-mail)

Bagaimana menulis surat dengan baik?


Dalam menulis urat yang baik, perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini :
·         Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Sehingga
yang membaca akan surat kita mengerti dengan baik. Bahasa yang tidak mudah
dipahami akan menimbulkan pengertian yang berbeda dan tidak sama dengan
maksud kita. Sedangkan gaya bahasa yang bertele-tele cenderung menimbulkan
kebosanan bagi sang pembaca surat kita dan mungkin saja memilih untuk tidak
membca lagi pesan dibawahnya karena kebosanan tersebut.
·         Juga pilih ukuran kertas yang baik, bersih, dan ukurannya sesuai dengan
maksud tujuan yang hendak dicapai oleh sang pengirim pesan atau surat.
 Apa itu Surat?
Menurut pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa departemen Pendidikan
Nasional, surat didefinisikan sebagai suatu sarana komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Pengertian surat tersebut bersifat umum dna berlaku untuk berbagai kepentingan
atau keperluan tergantung maksud dan tujuan masing-masing pengirim surat,
dimana surat itu bisa berupa surat undangan rapat, penawaran barang, pengaduan
pelanggan, kontrak kerja, pemutusan hubungan kerja, surat keputusan dan lain-
lain.
 Apa yang dimaksud dengan Surat Bisnis?
Secara umum, definisi dan pengertian surat bisnis adalah surat yang digunakan
oleh seseorang, lembaga organisasi atau institusi yang menyampaikan pesan-
pesan bisnis secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan media tertentu
baik itu berupa pengiriman surat via pos, faksmilie, telepon ataupun lewat jalur
internet.
Contoh-contoh surat bisnis sangat beragam jumlahnya, bisa meliputi surat
perintah kerja, surat perkenalan bisnis, surat pemesanan produk, surat pindah
alamat kantor, surat penagihan, surat kontrak kerjasama, surat perjanjian ataupun
surat pengaduan.

B.      Fungsi Surat Bisnis


Meskipun teknologi informasi dan komunikasi berkembang begiru cepat dengan
adanya telepon genggam (HP), televise, radio, telegram, faksmile, dan computer,
surat tampaknya masih merupakan sarana penghubung/komunikasi yang sangat
penting bagi seseorang, kelompok, maupun organisasi pemerintah dan bisnis.
      Selain sebagai sarana komunikasi, surat bisnis juga memiliki berbagai fungsi
sebagai berikut:
1.      Surat bisnis berfungsi sebagai wakil atau duta bagi pengirim surat. Dalam
kaitannya dengan dunia bisnis, surat berfungsi sebagai pembawa pesan-pesan
bisnis dari pengirim pesan kepada pihak lain.
2.      Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan,
buah pikiran atau gagasan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis,
misalnya: surat permintaan informasi produk baru, surat penawaran produk baru,
surat pemesanan produk, surat tagihan dll.
3.      Alat bukti tertulis (dokumen tertulis), misalnya surat perjanjian jual beli,
surat perintah kerja, surat kerja sama, surat bukti tanda terima, dan faktur.
4.      Alat untuk mengingat, misalnya surat-surat bisnis yang telah di arsipkan.
Pada saat dibutuhkan, surat tersebut dapat dilihat atau di cek kembali untuk
mengingat berbagai kegiatan yang telah dilakukan masa lalu atau sebelumnya.
5.      Bukti sejarah (historis), misalnya pada surat pendirian usaha, surat kepailitan
usaha, dan surat penggabungan usaha (merger). Surat-surat bisnis tersebut
menjadi catatan yang sangat berharga sebagai bukti historis dalam bisnis.
6.      Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah (instruksi
kerja). Surat-surat tersebut berfungsi sebagai pedoman atau acuan dalam
melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
7.      Media promosi bagi pengirim surat. Dalam perkembangannya, surat bisnis
dapat juga digunakan oleh si pengirim surat untuk mempromosikan produk-
produk yang dihasilkan perusahaan kepada pihak lain baik perseorangan maupun
lembaga/organisasi. Contoh: surat perkenalan perusahaan, surat penawaran
produk dll.
Yang tak kalah penting adalah, penyampaian pesan-pesan bisnis
dengan surat lebih ekonomis bila dibandingkan dengan penyampaian pesan-pesan
bisnis melalui telepon atau telegraf.
C.     Bagian Surat dan Bentuk Surat
Secara umum, bagian surat baik untuk surat dinas maupun bisnis mencakup
beberapa komponen penting, antara lain:
 1.       Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian
teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas
dari pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut
serta juga bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi: Logo
atau lambang, Nama instansi,alamat nomor telepon, kode pos dan alamat
email  dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi. Biasanya setelah
penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah
yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain
seperti tempat dan tanggal pembuatan.
2.        Tempat dan Tanggal Surat
Pencantuman tempat dan tanggal surat tersendiri ditujukan untuk memberikan
informasi mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Untuk tempat
biasanya tidak dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di kepala surat yang
berupa alamat instansi. Tapi bagi surat bukan resmi yang tidak memiliki kepala
surat, wajib menuliskan tempat di bagian surat ke 2 ini.
3.        Nomor, lampiran, dan hal atau perihal
Sebuah surat resmi yang mewakili sebuah lembaga, instansi, perusahaan atau
organisasi biasanya menggunakan penomoran terhadap surat yang dikeluarkan
atau yang diterima. Nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat,
kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat.
 Penomoran surat tersebut berfungsi untuk:
·         Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya
kembali apabila diperlukan
·         Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh
organisasi, lembaga atau perusahaan
·         Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
·         Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Bagian lampiran merupakan bagian penjelas yang menginformasikan bahwa ada
sejumlah berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Jika tidak
terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran bisa
ditiadakan.
Pada bagian surat ke lima ini berisi hal atau perihal. Hal berfungsi memberikan
petunjuk bagi pembaca mengenai pokok isi surat tersebut.
 4.       Nama dan Alamat Surat
Dalam penulisan nama seseorang yang akan diruju, hendaklah diperhatikan betul-
betul mengenai kebiasaan memanggil nama yang bersangkutan, termasuk di
dalamnya penggunaan kata sapaan seperti Bapak, ibu, dan Saudara maupun gelar
akademik atau gelar kehormatan. Tulislah nama dan alamat yang dituju serta kata
sapaan dan gelar akademis maupun nonakademis secara benar ejaannya.
 
 
 
5.  Salam Pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis
dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma. Contoh :
Dengan hormat, salam hormat,salam sejahtera, dan assalamualaikum wr wb,
  6.       Isi Surat
Isi surat merupakan inti dari apa yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada
penerima surat. Secara umum, dalam menulis isi surat usahakan untuk tetap
menggunakan kata-kata atau istilah-istilah yang mudah dipahami, tidak bertele-
tele. Secara garis besar, isi surat mencakup tiga hal penting yaitu paragraf
pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
Dalam paragraf pembuka, pengirim surat berkeinginan untuk mengantarkan isi
surat kepada pihak lain baik yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan
atau permintaan.
Contoh paragraf pembuka:
·         Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa………
·         Surat Saudara telah kami terima. Untuk selanjutnya perlu kami
informasikan beberapa hal sebagai berikut.
·         Bersama ini saya kirimkan contoh proposal yang Saudara minta.
·         Dengan ini perkenankanlah kami melaporkan kepada Bapak bahwa ……
Dalam paragraf isi, perlu dikemukakan apa yang sebenarnya ingin disampaikan
kepada si penerima surat. Isi surat hendaklah disampaikan secara singkat, lugas,
dan jelas.
Paragraf penutup merupakan kesimpulan dan kunci isi surat. Penutup dapat juga
mengandung suatu harapan pengirim surat maupaun ucapan terima kasih kepada
penerima surat.
Contoh paragraph penutup:
·         Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
·         Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan
terima kasih.
·         Semoga apa yang menjadi harapan Saudara dapat menjadi kenyataan.
·         Demikian laporan kami, semoga mendapat perhatian Saudara.
 7.       Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan
kata: "Hormat saya, Hormat kami, Wassalam". Penulisan salam penutup tersebut
seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
 
8.        Nama Jelas Pengirim, Tanda tangan, dan jabatan
Surat dinas maupun surat bisnis dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat
yang berwenan, yaitu pimpinan suatu instansi, lembaga, atau organisasi. Nama
pengirim surat ditulis dibawah salam penutup. Dalam hal ini perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
·         Penulisan nama pengirim tidak perlu menggunakan huruf capital
seluruhnya, tetapi menggunakan huruf capital pada setiap awal kata.
·         Nama tidak perlu di tulis di dalam kurung , tidak perlu bergaris bawah dan
tidak perlu di akhiri dengan tanda titik.
·         Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim. Contoh:
 (a). Hormat kami,
       Dr. Muhammad Ridho, M.B.A.
       Direktur Utama
(b). Bila tidak ada salam penutup, penulisan pengirim adalah sebagai berikut:
       Direktur,
       Dr. Muhammad Rifai Hidayat, M.A.
       Manajer Keuangan
 9.       Tembusan
Kata tembusan yang ditulis huruf awal capital diletakkan disebelah kiri pada
bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama
pengirim surat. Contoh:
 Tembusan:
1.      Manajer Personalia PT DIPI PERMATA
2.      Ketua Panitia Expo Produk Unggulan 2005
3.      Kepala Bagian Pemasaran PT GEMAH RIPAH
4.      Drs. Djoko Purwanto, M.B.A
5.      Muhammad Rifai Hidayat, S.E.
 10.  Inisial
Inisial, yang disebut sandi, merupakan tanda pengenal bagi petugas yang
membuat konsep dan yang mengetik surat tersebut. Berguna untuk mengetahui
siapa pengonsep dan pengetik surat sehingga jika terjadi kesalahan dalam
pengetikan surat tersebut, dapat menghubungi pengetik tersebut. Inisial umumnya
ditempatkan pada bagian paling kiri bawah di sebelah kiri. Contoh:
 
            MR/NH (MR= Muhammad Ridho, pembuat konsep; NH= Nur Hidayat,
pengetik surat)
Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak bagian-bagian surat. Setiap
bagian surat mempunyai peranan yang sangat penting artinya sebagai identifikasi
atau penunjuk pengelolaan suatu tempat.

 D.      Bahasa Surat
Agar pesan yang disampaikan tersebut komunikatif dan mudah dipahami oleh
penerima surat, sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam surat-menyurat, seperti bagaimana
memilih kata, pemakaian ejaan yang disempurnakan, penyusunan paragraf, dan
penyusunan kalimat.
      Untuk surat-surat resmi maupun surat-surat bisnis, pilihan kata hendaknya
memenuhi syarat yang baik atau baku, lazim (umum, biasa) dan cermat. Perlu
dihinari penggunaan kata yang belum diakui kebakuannya, misalnya: gimana,
ngapain, kenapa,  dan bikin. Padanan kata-kata tersebut yang
sudah baku adalah bagaimana, mengapa dan membuat.
  E.       Format Lipatan Surat dan Amplop
Format atau bentuk lipatan surat yang baik merupakan bagian dari etika
berkorespondensi dalam dunia bisnis. Bentuk lipatan surat yang terkesan asal-
asalan akan memberikan kesan atau citra yang kurang baik bagi pengirimnya.
 Format Lipatan Surat:
Ada beberpa bentuk lipatan surat yang lazim digunakan dalam dunia
korespondensi bisnis, antara lain:

•      Lipatan baku (standar fold)


•      Lipatan setengah baku (semi standar fold) 
•      Lipatan akordion (accordian fold)
•      Lipatan setengan akordion (semi accordian fold)
•     Lipatan tungal (single fold)
•      Lipatan ganda/paralel (parallel double fold)
•      Lipatan model Perancis (French fold) 
•      Lipatan Model Baron (Barronial Fold)

Aneka Bentuk Amplop


Pada umumnya, pengiriman surat-surat bisnis selalu dilengkapi dengan amplop
baik berukuran kecil, sedang, maupun panjang. Amplop berfungsi sebagai salah
satu cara menjaga kerahasiaan isi surat. Pengiriman surat-surat, proposal, dan
laporan bisnis dalam amplop disamping merupakan bagian dari etika
berkorespondensi juga sekaligus berfungsi sebagai media promosi bagi suatu
organisasi bisnis/perusahaan. Mengapa demikian? Umum diketahui pula bahwa
amplop yang dilengkapi dengan identitas suatu organisasi bisnis, seperti
logo, nama dan alamat lengkap perusahaan merupakan sebuah media promosi
secara tak langsung bagi suatu perusahaan.
Amplop dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, ukurannya, dan
penggunaannya.
a.      Berdasarkan wujudnya, amplop terdiri atas:

 Amplop biasa

 Amplop berjendela
b.      Berdasarkan ukurannya, amplop terdiri atas:

 Amplop resmi

 Amplop kartu

 Amplop bisnis

 Amplop pendek

 Amplop panjang

 Amplop besar

 Amplop catalog

 Amplop mata berkait

 Amplop kancing bertali

c.       Berdasarkan penggunaanny, amplop terdiri atas:

 Amplop catalog

 Amplop mata berkait

 Amplop kancing bertali

F.     Contoh-contoh Surat Bisnis


Ada banyak contoh surat-surat bisnis yang lazim kita jumpai dalam kehidupan
bisnis sehari-hari, seperti surat pemesanan, surat konfirmasi, surat pengaduan
(claim), surat permintaan informasi, surat ucapan selamat, surat pemberitahuan
pindah alamat, surat penagihan, surat peringatan, surat perintah kerja, dan surat
perjanjian.
 

1.      Surat Pemesanan
Surat pemesanan (order letters) merupakan salah saru surat bisnis yang lazim di
jumpai dalam dunia bisnis, baik pada perusahaan yang bergerak dalam proses
pengolahan (manufacturing), perdagangan (trade), maupun jasa (service).  Surat
ini digunakan untuk melakukan pemesanan barang atau jasa kepada
pihak lain guna memenuhi berbagai kebutuhan mereka.
 2.      Surat Konfirmasi
Surat konfirmasi (confirmation letters) adalah surat yang berisi tentang penjelasan
tertentu yang lebih berfungsi sebagai pemberitahuan, penegasan atau meyakinkan
atas sesuatu. Misalnya, surat konfirmasi yang berkaitan dengan pemesanan
barang, pengiriman barang, penawaran harga khusus, atau mengubah suatu
prosedur dan kebijakan.
 3.      Surat Pengaduan
Surat pengaduan (claim letters) adalah surat yang berisi pengaduan pelanggan
kepada pihak lain (manajemen perusahaan) dengan cara-cara yang baik (sopan,
ramah, dan tidak emosional) karena pelanggan merasa dirugikan atau
dikecewakan, agar segera memperoleh solusi (jawaban) terbaik bagi kedua belah
pihak.
4.      Surat Permintaan Informasi
Surat permintaan informasi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang,
kelompok, atau lembaga untuk meminta berbagai informasi penting kepada pihak
lain baik perseorangan maupun lembaga. Sebagai contoh, permintaan informasi
tentang aneka produk baru, jasa pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai bidang
keahlian, jasa perbaikan dan pemeliharaan aneka jenis mesin dan elektronik dll.
 5.      Surat Ucapan Selamat
Surat ucapan selamat adalah surat yang dikirimkan oleh perorangan, kelompok
atau lembaga (institusi) yang berisi pemberian ucapan selamat atas keberhasilan
seseorang, kelompok maupun lembaga dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Misalnya, pemberian berbagai ucapan selamat kepada seseorang yang
telah berhasil menemukan teknologi baru dalam mendesain mesin dengan bahan
bakar hemat energy dan ramah lingkungan.
 6.      Surat Pemberitahuan
Dalam dunia bisnis, surat pemberitahuan merupakan surat yang berisi suatu
pemberitahuan kepada pihak lain baik perorangan maupun organisasi.
Misalnya, surat yang memberitahukan tentang pindah alamat kantor.
 7.      Surat Penagihan
Surat penagihan dalam hal ini merupakan surat yang digunakan untuk menagih
hutang kepada pihak lain yang telah melampaui waktu pembayaran yang telah
ditentukan.

 8.      Surat Peringatan
Surat peringatan merupakan surat yang ditulis untuk member peringatan atas
suatu hal kepada seseorang maupun organisasi. Misalnya, surat peringatan kepada
debitur untuk segera melunasi utangnya dll.
 9.      Surat Perintah Kerja
Surat perintah kerja adalah surat yang ditulis oleh pimpinan suatu perusahaan
kepada pihak lain (seseorang maupun organisasi), yang berisi perintah untuk
mengerjakan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu sesuai prosedur dan
persyaratan yang telah disepakati.
 10.  Surat Pengumuman
Surat pengumuman adalah surat yang digunakan oleh seseorang atau organisasi
untuk memberikan pengumuman kepada pihak lain baik seseorang maupun
organisasi lain, yang dilakukan dengan cara-cara tertentu, seperti : pengumuman
yang dipasang di papan pengumuman atau di media massa.
 11.  Surat Undangan RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan salah satu forum tertinggi
dalam suatu organisasi bisnis yang sangat strategis bagi pengambilan keputusan
strategis, seperti keputusan yang berkaitan dengan bagaimana pengambilan bisnis
ke depan, dan bagaimana menetukan para manajer puncak yang benar-benar
professional di bidangnya.
 12.  Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat pelimpahan kekuasaan yang dilakukan oleh kedua belah
pihak, yaitu pihak pertama sebagai orang yang memberikan kuasa kepada pihak
lain sebagai orang yang menerima kuasa untuk melakukan dan bertindak sesuatu
atas nama pemberi kuasa.
 13.  Surat Perjanjian
Merupakan surat yang berisi suatu perjanjian yang dilakukan antara pihak yang
satu dengan pihak yang lain tentang suatu hal. Yang digunakan untuk
membuat surat perjanjian adalah surat bersegel ataupun surat yang dilengkapi
dengan nilai materai tertentu (misalnya, bermaterai Rp.6000,-). Contoh suratnya
seperti surat perjanjian jual beli, surat perjanjian sewa-menyewa dll.
BAB 3
PENUTUP
 
A.     Kesimpulan
Korespondensi bisnis merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan
dalam dunia bisnis, baik dalam bentuk surat, memo, agenda, proposal, maupun
laporan bisnis. Dijelaskan juga bahwa surat merupakan sarana komunikasi tertulis
yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan menggunakan media
tertentu. Salah satu hal yang membedakan surat biasa dan surat bisnis adalah
tujuan penulisannya. Surat bisnis berorientasi pada kegiatan bisnis
maupun gaya bahasa yang digunakan.
Dalam hal komunikasi bisnis, surat sangat besar perannya untuk menunjang
proses keberlangsungan perusahaan baik itu untuk menjalin kerja sama antara satu
pihak dengan pihak lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Jaenuddin, 2007. Korespondensi Bisnis Indonesia, Jakarta: Lentera Ilmu


Cendekia
Karyanigsih, Ponco Dei, 2018. Korespondensi Surat Bisnis dan Dinas.
Yogyakarta; Samudra biru
https://blogoblokgoblok.blogspot.com/2016/11/makalah-korespondensi-
bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai