Anda di halaman 1dari 5

KERANGAKA ACUAN KEGIATAN

PEMBENTUKAN KESEHATAN JIWA DESA SIAGA DAN

KADER KESEHATAN JIWA

A.    PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju.
Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabakan kematian
secara langsung, namun gangguan jiwa tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu
dalam berkarya serta ketidaktepatan individu dalam berprilaku yang dapat mengganggu kelompok
dan masyarakat serta dapat menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif (Hawari,
2000).

Umumnya manusia memiliki kemampuan untuk menyusaikan diri dengan baik, namun ada juga
individu yang mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi.
Kegagalan dalam memberikan koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami dalam jangka
panjang mengakibatkan individu mengalami berbagai macam gangguan mental. Gangguan mental
tersebut sangat bervariatif, tergantung dari berat ringannya sumber tekanan, perbedaan antara
individu, dan latar belakang individu yang bersangkutan (Siswanto, 2007).

B. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Imbangara Data riil ODGJ yang tercatat sampai
tahun 2018 sejumlah 53 orang. Faktor kurangnya dukungan keluarga dan rendahnya partisipasi
masyarakat menjadi salah satu kendala dalam penanganan masalah kesehatan jiwa. Karena itu
diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan jiwa. Sejalan dengan itu peran serta
masyarakat dalam penanganan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan dalam penanganan
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sangatlah penting. Peran masyarakat disina antara lain berupa
deteksi dini terhadap orang yang beresiko mengalami gangguan dan deteksi dini terhadap orang
yang sudah mengalami gangguan jiwa, termasuk berpartisipasi penanggulangan keadaan darurat
psikiatri. Supaya pertisipasi masyarakat tersebut menjadi lebih efektif dan efisien perlu dikoordinir
dalam suatu lembaga, yaitu Kelompok Kerja Kesehatan Kerja ( Pokja Keswa ) dalam suatu Desa Siaga
dengan Kader Kesehatan Jiwa (KKJ).

C. TUJUAN

1.    Tujuan umum

Meningkatankan derajat Kesehatan Jiwa warga masyarakat.

2.    Tujuan khusus

a.       Adanya suatu wadah untuk pemberdayaan masyarakat terkait  kesehatan jiwa.

b.      Ditemukannya masalah kesehatan jiwa secara dini.

c.       Mencegah orang yang beresiko gangguan jiwa tidak menjadi sakit.

d.      Menangani orang yang mengalami ganggauan jiwa menjadi sehat.


e.       Mempertahankan  orang yang sudah sembuh supaya tidak kambuh.

D. MANFAAT

1.    Masyarakat

a.       Membantu masyarakat dalam mengenal permasalahan kesehatan jiwa,


kemudian diharapkan mau dan mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan jiwa secara mandiri.

b.      Sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan jiwa.

2.    Kader Kesehatan Jiwa

Menambah pengalaman dan ketrampilan dalam mengenal masalah kesehatan jiwa dalam
masyarakat serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan dalam pelatihan.

3.    Puskesmas

Diharapkan dapat memberi sumbangsih dalam meningkatkan pencapaian kinerja program


kesehatan jiwa di desa Pagotan khususnya dan wilayah kerja Puskesmas Geger pada umumnya.

4.    Pemerintah

Salah satu upaya pelaksanaan program Indonesia Sehat melalui Program Kesehatan Keluarga dengan
12 indikator Keluarga Sehat

 E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1.     Kegiatan sebelum Pelaksanaan

a.         Melakukan koordinasi lintas program terkait  dan dengan Pemerintah desa satu minggu
sebelumnya

b.         Menentukan waktu, tempat dan topik dengan Pemerintahan Desa, dan Lintas Program
terkait.

c.         Persiapan mencakup persiapan undangan, persiapan tempat, persiapan media, persiapan


materi. daftar hadir, konsumsi

2.      Kegiatan waktu pelaksanaan

a.         Absensi undangan.

d.        Peserta sudah menghadiri undangan.

e.         Hadirin siap melaksanakan musyawarah.

f.          Petugas dapat melaksanakan kegiatan dengan lancar dan sukses.

3.     Selesai pelaksanaan

a.      Terbentuknya Pokja Keswa dan Kader Kesehatan Jiwa


b.      Terbitnya Surat Keputusan Kepala Desa.

F.  CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Waktu Kegiatan Peserta

15 menit Orientasi

1.      Absensi peserta musyawarah -       Peserta sudah datang

2.      Memvalidasi keaadaan hadirin -    Sudah menempati tempat yang  sudah


disediakan

-       Menyetujui musyawarah dimulai


3.      Mengingatkan waktu musyawarah siap
dilaksanakan

90  menit Kerja Sesi I Musyawarah

1.      Pembawa acara menyampakan -       menyimak


susunan acara dan sekaligus membuka
acara.

a)    Sambutan Kepala Desa

b)   Sambutan Ketua BPD

c)    Sambutan dari Puskesmas

d)   Musyawarah pembentukan   POKJA
KESWA dan KKJ

e)    Penetapan  POKJA KESWA dan KKJ oleh -       menanggapi.


Kepala Desa dengan SK Kepala Desa

-       menyetujui

Sesi II Pelatihan KKJ

90 menit 1.    Tim dari Puskesmas menyampaiakan -       menyimak


materi

a.    Sehat jiwa

b.    Ciri – ciri orang yang mengalami


masalah kejiwaan .

c.    Ciri – ciri orang yang mengalami


gangguan jiwa.

d.    Deteksi Status kesehatan jiwa keluarga.

e.    Cara penanganan kepada keluarga yang


mengalami masalah kesehatan jiwa.

120 menit 2.Tim Puskesmas menyampaikan Menyimak dan melakukan latihan

a.       Cara melakukan deteksi status


keluarga dengan masalah kejiwaan

b.      Cara melakukan deteksi status


keluarga dengan gangguan jiwa

c.       Cara menentukan status keluarga


dengan sehat jiwa

d.      Cara mengisi form deteksi

e.       Cara mengisi form rekap deteksi.

f.       Cara rujukan.

g.       Cara pencatatan dan pelaporan.

5 menit Terminasi

1.    Pembacaan Notulen hasil musyawarah. -       Menyimak

2.     Do’a

3.   Penutup -       Mengamini.

G.    SASARAN

1.    Sasaran adalah Pemerintahan desa, tomas, kader dan semua peserta rapat/ musyawarah

2.    Hak sasaran:

a.    Memperoleh kejelasan informasi tentang kegiatan musyawarah

b.    Memperoleh hak bicara dalam bermusyawarah

c.    Memperoleh sosialisasi terkait dengan Pokja Kesehatan jiwa

d.    Memperoleh pelatihan bagi KKJ yang baru terbentuk.

3.    Kewajiban sasaran:

a.    Bersedia mematuhi tata tertib dalam  bermusyawarah.

b.    Bersedia melaksanakan kesepakatan hasil musyawarah

c.    Bersedia mengikuti latihan KKJ pada acara sesi kedua.

H.     JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal kegiatan terlampir

I.       EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

1.      Evaluasi struktur

·        Dilakukannya koordinasi sekitar satu minggu sebelumnya


·         Kontrak waktu, tempat dan topik dengan Pemerintahan Desa, dan Lintas Program terkait.

·      Setting persiapan mencakup persiapan undangan, persiapan tempat, persiapan media, persiapan
materi. Daftar hadir, konsumsi.

2.      Evaluasi proses

·        Pemerintahan Desa, tomas, dan lintas program terkait menghadiri undangan.

·         Sasaran siap melaksanakan musyawarah.

·         Tim dapat melaksanakan kegiatan dengan lancar dan sukses.

3.      Evaluasi hasil

·         Terbentuknya Pokja Keswa dan Kader Kesehatan Jiwa di Desa

J.      PENCATATAN DAN PELAPORAN

Setelah Pelaksanaan kegiatan  dilakukan pencatatan hasil kegiatan  dan dilakuakan pelaporan


kepada kepala Puskesmas.

K.     SUMBER DANA

Dana pelaksanaan kegiatan Pembentukan Pokja Keswa dan pelatihan KKJ berasal dari dana BOK
Puskesmas Imbanagara

Anda mungkin juga menyukai