Anda di halaman 1dari 37

Perhitungan Tonisitas dan

Kapasitas Buffer
Tonisitas
Osmosis

• Setiap senyawa yang larut dalam air menghasilkan


tekanan osmotik

• Osmosis adalah gerakan bersih molekul pelarut


melewati membran semipermeabel dari pelarut murni
atau dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat

3
• Jika suatu larutan tekanan osmotik sama besar dengan tekanan osmotik
dalam sel darah merah sehingga tidakterjadi pertukaran cairan di antara
keduanya, maka larutan tersebut dikatakan isotonis (ekivalen dengan 0,9%
NaCl)
• hipotonis : mengembang kemudian pecah, karena air berdifusi kedalam
sel (hemolisis). Keadaan hipotonis kurang dapat ditoleransi, karena
pecahnya sel bersifat irreversibel.
• hipertonis : kehilangan air dan mengkerut (krenasi), keadaan ini cukup
dapat ditoleransi.
Larutan perlu isotonis agar:
• Mengurangi kerusakan jaringan dan iritasi
• Mengurangi hemolisis sel darah
• Mencegah ketidakseimbangan elektrolit
• Mengurangi sakit pada daerah injeksi
Larutan isotonis tidak selalu mungkin karena:
• konsentrasi obat tinggi, tetapi batas volume injeksi kecil
• variasi dosis pemberian
• metode pemberian
• pertimbangan stabilitas produk

HIPERTONIS/HIPEROSMOLE ??
❖ Disuntikkan bersama dengan anestetik lokal
melalui rute im, sc, id spt benzyl alkohol (sbg
eksipien)/ lidokain HCl (disuntikkan bersama-
sama).
❖ Injeksi melalui vena cava
❖ Diinjeksikan perlahan / bersama infus
PERHITUNGAN TONISITAS

Data
Perhitungan Ekivalensi dan
Tonisitas Tf

Menghitung
Ekivalensi Penurunan Pustaka
dengan
NACl titik beku Tf (Buku/jurnal)
metode Liso
Ekivalensi NaCl
Ekivalensi NaCl
Penurunan titik beku (Tf)
Penurunan titik beku (Tf)
/Krioskopik
Liso
KAPASITAS BUFFER
pH Larutan
• pH yang tidak tepat dapat
– Berpengaruh pada tubuh terutama darah
– Berpengaruh pada kestabilan obat saat penyimpanan, karena
terdegradasi
– Berpengaruh pada wadah terutama wadah gelas, plastik, dan
tutup karet
• Pengaturan pH berguna untuk
– Menjamin stabilitas larutan
– Mencegah perubahan warna
– Mendapatkan efek terapi yang optimal
– Menghindari kemungkinan terjadi reaksi lain pada sediaan

26
• Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran
senyawa yang dapat meniadakan perubahan pH
terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
• Peniadaan perubahan pH tersebut dikenal sebagai aksi
dapar. bila ke dalam air atau natrium klorida
ditambahkan sedikit asam atau basa kuat, pH larutan
akan berubah, sistem semacam ini dikatakan tidak
bereaksi dapar.
Kapasitas Buffer (β)

• Kapasitas Buffer : Ukuran kemampuan buffer menahan


perubahan pH ditentukan oleh ukuran molaritas
komponen-komponen yang terlibat
• Kapasitas dapar adalah kemampuan tidak berubahnya
pH dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa.
• Disebut juga koefisien dapar = indeks dapar = nilai dapar
Larutan dapar
• Pemilihan dapar tergantung dari pH dan kapasitas
dapar yang diinginkan

• Dapar harus dapat tercampurkan dengan senyawa


lain dan mempunyai toksisitas rendah

• Dapar yang sering digunakan:


– Karbonat, sitrat, glukonat, laktat, fosfat/tartrat.
– Borat umumnya digunakan untuk penggunaan luar

29
Larutan dapar
• Pembuatan dapar harus memperhatikan:
– Ketercampuran dengan kandungan larutan
– Inert
– Tidak toksik
– Kapasitas dapar
• Dapar dibuat dengan tujuan untuk:
– Menjaga larutan pada pH tertentu
– Meningkatkan stabilitas obat; penguraian minimal
– Mengurangi rasa nyeri, iritasi, nekrosis
– Meningkatkan aktivitas fisiologis obat
– Menghambat pertumbuhan mikroorganisme; dengan pH sangat
asam atau sangat basa mencegah pertumbuhan
mikroorganisme

30
Menurut Van Slyke

DB adalah sedikit penambahan basa kuat ke dalam larutan dapar


hingga menghasilkan perubahan pH = DPh. DB dinyatakan
dalam garam/liter (Martin, 1990).
• β = kapasitas dapar
• B = perubahan konsentrasi asam atau basa
• pH = perubahan pH
• C = konsentrasi molar larutan dapar
• Ka = konstanta disosiasi larutan dapr (antilog (-pKa))
• βmaks = 0,576 C (terjadi pada saat pH = pKa)
• Kapasitas dapar dapat dihitung dengan persamaan Henderson-Hasselbach :
Contoh

• Dalam 1 ml larutan mengandung Zat aktif X, pH


stabilitas = 6,7-7,3 di dapar pada pH = 7 ([H3O+] = 10 -7 )
• Dapar pospat pH = 6 – 8,2
pKa 1 = 2,21 pKa2 = 7,21 pKa3 = 12,67
• Dapar yang baik jika pH = pKa kurang lebih 1, maka
dipilih H2PO4 dan HPO4
pKa2 = 7,21 (Ka = 6,3 . 10-8)
Kapasitas dapar yg digunakan 0,01

Anda mungkin juga menyukai