Anda di halaman 1dari 9

POLIVINIL ASETAT

POLYVINYL ACETATE

1. N a m a
Golongan
Polimer (1)

Sinonim / Nama Dagang (1,3,6)


Acetic acid ethenyl ester, homopolymer; Ethenyl acetate, homopolymer; Acetic
acid vinyl ester, polimers; Poly(vinyl acetate); Vinyl acetate homopolymer; Vinyl
acetate polymer; Viniyl acetate resin; Gelva; Lemac; PVAC; Vinac B7; Acetic
acid, ethenyl ester, homopolymer; Acetic acid vinyl ester polymers; Movinyl;
Cemstick.

Nomor Identifikasi (1,2,3,5)


Nomor CAS : 9003-20-7
Nomor EINECS : 203-545-4
RTEC : AK0920000

2. Sifat Fisika Kimia


Nama bahan
Polivinil asetat

Deskripsi (1,3,5,6)
Zat semi-padat tidak berwarna dan jernih, tidak berbau, tidak berasa; Rumus
molekul C4H6O2; Berat molekul dapat bervariasi (86,09 AMU); Berat jenis (air
=1): 1,17–1,19; Titik dekomposisi 220–250oC (428–482 F); Titik lembek 35–
50oC (95–122 F);.Titik lebur 60oC; Titik didih 72,5oC; Indeks bias 1,467.
Kerapatan 1,191 g/cm3; Larut dalam pelarut aromatik dan pelarut terklorinasi,
keton, karbon tetraklorida; Tidak larut dalam bensin, minyak, lemak, alkohol
derivat tinggi, dan pelarut alifatik.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya


Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1):
Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 1 = Dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
(2,5)
Klasifikasi EC
R 45 = Dapat menyebabkan kanker
R 46 = Dapat menyebabkan kerusakan genetik
S 24/25 = Hindari / cegah persinggungan / kontak dengan kulit
dan mata

3. Penggunaan
Polivinil asetat digunakan sebagai bahan antistatik, bahan pengikat, penstabil
(7)
emulsi, pembentuk film ; sebagai bahan perekat dan pengikat pada cat
berbahan dasar air atau emulsi, sebagai pengikat pada kertas, kayu, kaca,
logam, porselen, dan perekat pada resin (8).

4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata,
(2)
saluran napas, dan saluran cerna .
Bahaya fisik: campuran debu/udara dapat terbakar atau meledak(1).

Rute paparan
Paparan jangka pendek(2)
Terhirup
(3)
Berbahaya jika terhirup . Dapat menyebabkan iritasi membran mukosa dan
(2,3)
saluran napas bagian atas , tetapi informasi toksikologi zat ini belum
(2)
diketahui sepenuhnya .

Kontak dengan kulit


Dapat menyebabkan iritasi kulit (2). Berbahaya jika terabsorbsi melalui kulit (3).

Kontak dengan mata


(2)
Dapat menyebabkan iritasi mata .

Tertelan
(3)
Berbahaya jika tertelan . Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, tetapi
(2)
informasi toksikologi zat ini belum diketahui sepenuhnya .

Paparan jangka panjang


Terhirup
Tidak tersedia informasi (2)

Kontak dengan kulit


Tidak tersedia informasi (2).

Kontak dengan mata


Tidak tersedia informasi (2).

Tertelan
Tidak tersedia informasi (2).

5. Stabilitas dan Reaktivitas


Reaktivitas : Stabil pada temperatur dan tekanan normal (1,2).
Kondisi yang harus : Hindarkan dari panas, nyala, percikan, sumber
(1) (2)
dihindarkan nyala lain dan basa kuat . Hindarkan
(2)
pembentukan debu dan kontak dengan bahan
tak tercampurkan (1,2).
Bahan tak tercampurkan : Asam, basa, bahan pengoksidasi (1).
Polivinil asetat dengan
Asam (pekat) : Dapat terdekomposisi (1).
Alkali (pekat) : Dapat terdekomposisi (1).
(1)
Oksidator (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan .
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : oksida karbon (1).
Produk dekomposisi yang : Karbon monoksida, karbon dioksida (2)
berbahaya
Polimerisasi : Tidak berpolimerisasi (1,2,3).

6. Penyimpanan
 Simpan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku (1)
.
 Simpan terpisah dari bahan tak tercampurkan (1).
 Jaga wadah tetap tertutup saat tidak digunakan (2).
 Simpan pada ruang yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (2).

7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada hewan (1)
LD oral-tikus > 25 gram/kg; LD oral-mencit >25 gram /kg.

Data Karsinogenik
(1,3)
IARC : Grup 3 – Bukti pada hewan yang tidak memadai; bukti
menunjukkan kurang karsinogenik.
(2)
Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NTP, atau CA Prop 65 .

Data Mutagenik
Tidak tersedia informasi (2).

Data Reproduksi
Tidak tersedia informasi (2).

Informasi Ekologi
Tidak tersedia informasi (1,2).

8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Polivinil asetat: Aspirasi atau inhalasi bahan dapat menyebabkan pneumonitis
kimia (1).

Kontak dengan kulit


Polivinil asetat: Tidak ada bukti ditemukannya iritasi primer atau sensitisasi
kulit pada 210 subyek manusia yang terpapar film yang terbuat dari dua emulsi
polivinil aseton berbeda atau kain katun yang dicelupkan pada resin polivinil
asetat 40%. Polivinil asetat yang diformulasikan menjadi emulsi material
pengontrol debu dapat menyebabkan iritasi sedang hingga berat pada kulit
yang utuh dan kulit yang terabrasi saat diujikan pada kelinci (1).

Kontak dengan mata


Polivinil asetat: Tidak tersedia tersedia informasi (1).

Tertelan
Polivinil asetat: Dilaporkan dosis letal yang diberikan sebagai formulasi emulsi
pengontrol debu adalah >9,7 gram/kg. Dosis tunggal 25 gram/kg yang
diberikan pada tikus dan mencit menyebabkan infiltrasi limfoid di hati, distrofi
(1)
epitel di ginjal, dan sedikit peningkatan jumlah sel polinukleasi di limpa .

Keracunan Kronik
Terhirup
Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1).

Kontak dengan kulit


Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1).

Kontak dengan mata


Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1).

Tertelan
Polivinil asetat: Pemberian 250 mg/kg pada mencit dan tikus selama 12 bulan
menyebabkan fluktuasi berat badan, perubahan komposisi darah, perubahan
rasio hati terhadap berat badan, perubahan aktivitas katalase dan
kolinesterase. Hewan yang diberikan variasi dosis polivinil asetat yang
dimodifikasi menunjukkan adanya perubahan efek dari peningkatan kapasitas
kerja ke nekrosis hepatosit (1).

9. Pertolongan Pertama
Terhirup (1,2)
Segera pindahkan korban dari area paparan ke tempat berudara segar. Bila
diperlukan gunakan kantong masker berkatup atau peralatan sejenisnya untuk
memberikan pernapasan buatan. Bila mengalami kesulitan bernapas, berikan
oksigen. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit (1,2)


Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah banyak sampai
dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20
menit). Bila diperlukan, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.

Kontak dengan mata (1,2)


Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal
dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-
20 menit). Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (1,2)
Jangan berikan apapun melalui mulut pada pasien yang tidak sadarkan diri.
Jangan lakukan rangsang muntah. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih
rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila pasien dalam
keadaan sadar, bersihkan mulut dan berikan minum 2-4 cangkir susu atau air
minum. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
(2)
Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang .

Antidotum: Tidak ada antidotum (8).

10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan


Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksaan fungsi pernapasan yaitu memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernapasan buatan untu menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
d. Jika ada kejang: beri diazepam dengan dosis:
Dewasa 10 – 20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg / 30 dtk atau 0,5 ml / 30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30 – 60 menit. Mungkin
perlu infus kontinyu sampai maksimal 3 mg / kg BB / 24 jam. Anak-anak:
200 – 300 µg / kg BB.

Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)


- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 15 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah
dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan
sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak
menghirupnya.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri


Batas paparan polivinil asetat:
(1)
Tidak tersedia informasi batas paparan polivinil asetat di tempat kerja .

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Peralatan


ventilasi harus tahan terhadap ledakan jika terdapat bahan dalam konsentrasi
yang dapat meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah
ditentukan (1).

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran
pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan
area kerja (1).

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia (1).


(1)
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia .

Respirator: Pada kondisi paparan berat atau penggunaan yang sering,


kemungkinan diperlukan penggunaan respirator. Proteksi pernapasan
diurutkan mulai dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan sifat
(1)
peringatan sebelum penggunaan .
Setiap respirator debu, kabut, dan uap.
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi penyaring partikel
berefisiensi tinggi.
Setiap respirator pemurni udara, bertenaga, dan dilengkapi penyaring
debu, kabut, dan uap.
Setiap respirator pemmurni udara, bertenaga, dan dilengkapi penyaring
partikel berefisiensi tinggi.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan
dan kesehatan (1):
Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker seluruh wajah
dan dioperasikan dengan tekanan atau tekanan positif lain
berkombinasi dengan pemasok escape yang terpisah.
Setiap perlengkapan pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker
seluruh wajah.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran


Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Serbuk /
(1)
campurannya di udara dapat terbakar dan meledak .

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa
yang sesuai (1,2,3).

Kebakaran besar: Gunakan busa yang sesuai atau basahi menggunakan


semprotan air (1).

Pemadaman kebakaran: Pindahkan kontainer dari area kebakaran jika hal


tersebut dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan tumpahan bahan
menggunakan aliran air bertekanan tinggi. Buatlah tanggul untuk pembuangan
selanjutnya. Gunakan bahan pemadam yang sesuai untuk di sekeliling
kebakaran. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping hasil
pembakaran. Tetap tinggal pada tempat yang arah anginnya berlawanan dan
hindari daerah yang lebih rendah (1). .

13. Manajemen Tumpahan


Tumpahan di tempat kerja: Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam wadah
yang tepat untuk pembuangan. Jauhkan dari tempat penyimpanan air dan
saluran pembuangan air. Hindarkan orang yang tidak berkepentingan
memasuki area tumpahan. Isolasi area berbahaya dan beri tanda larangan
masuk (1).

14. Daftar Pustaka


1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.
2. http://fscimage.fishersci.com/msds/97152.htm
(diunduh Maret 2012)
3. http://terpconnect.umd.edu/~choi/MSDS/SigmaAldrich/POLY%28VINYL%2
0ACETATE%29.pdf
(diunduh Maret 2012)
4. http://www.ehow.com/info_8232986_uses-polyvinyl-acetate.html (diunduh
Maret 2012)
5. http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB3700594_EN.
htm (diunduh November 2012)
6. http://www.lookchem.com/cas-900/9003-20-7.html (diunduh November
2012)
7. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1276731.html# (diunduh
November 2012)
8. http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-
bin/sis/search/a?dbs+hsdb:@term+@DOCNO+1250

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai