Anda di halaman 1dari 3

AKULTURASI

Akulturasi merupakan terjadinya proses sosial di masyarakat di mana kedua budaya yang berbeda
berinteraksi hingga membentuk sebuah kebudayaan yang baru.
Kebudayaan yang baru merupakan percampuran dari masing-masing budaya, sehingga untuk
berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus seimbang.

Sebagai contoh akulturasi, kelompok kami mengambil akulturasi:

1) Kebudayaan Hindu dan Muslim pada Masjid Agung Demak


Masjid Agung Demak merupakan masjid yang terletak di Demak, Jawa Tengah. Tepatnya
terletak di Jalan Sultan Patah, Kecamatan Demak. Masjid umumnya memiliki kubah melengkung
di bagian atap. Namun, Masjid Agung Demak tidak memiliki bentuk kubah pada masjid
umumnya. Masjid ini dibangun tanpa kubah. Dengan atap berupa tajug tumpang tiga yang
berbentuk segi empat, masjid ini justru lebih mirip sebagai adaptasi bangunan suci umat Hindu.
Ini merupakan upaya toleransi dan akulturasi penyebaran agama Islam di tengah masyarakat
yang ketika itu masih memeluk Hindu. Banyak yang mengartikan bahwa limas segitiga tersebut
melambangkan iman, Islam, dan ihsan yang menjadi akidah umat Islam. Menurut info, ada
serambi masjid seluas 31 x 15 meter yang disebut Serambi Majapahit. Bangunan yang dibangun
pada masa Adipati Unus tersebut memiliki delapan pilar penyangga dengan ukiran khas Kerajaan
Majapahit. Konon, penyangga itu memang berasal dari Majapahit tersebut.
Keberagaman ini menunjukkan bahwa para ulama mempunyai kemampuan untuk
mengedepankan harmonisasi di tengah masyarakat plural.

2) Kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan di Indonesia pada Candi Borobudur


Candi Borobudur merupakan candi yang terletak di Magelang. Akulturasi antara kedua budaya
ini terdapat pada seni bangunan serta seni rupa dan seni ukir. Bentuk-bentuk bangunan candi di
Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-
Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan
dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk
candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur
Indonesia asli. Sedangkan, seni rupa dan seni ukirnya terdapat pada relief yang dipahatkan pada
dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha.
Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung
merpati. Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal
semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Menurut kepercayaan, binatang-
binatang itu dipandang suci, sehingga sering diabadikan dengan cara di lukis.
ASIMILASI
Asimilasi adalah suatu kondisi di mana terjadi pembauran dan kebudayaan yang sertai dengan
hilangnya ciri khas dari kebudayaan asli serta menghasilkan kebudayaan yang baru.

Contoh yang pertama adalah Budaya Hindu di Bali. Hal ini merupakan hasil asimilasi
dikarenakan adanya percampuran antara kepercayaan animisme tradisional Bali dengan agama
Hindu yang dibawa dari pulau Jawa yang berasal dari India. Hasilnya menjadi agama Hindu
Dharma yang sangat berbeda dengan praktik Hindu di India dan kepercayaan masa lalu rakyat
Bali. Hindu Dharma adalah aliran agama Hindu yang umumnya dianut oleh suku Bali di
Indonesia. Hindu Dharma merupakan sinkretisme Hindu Saiwa, Waisnawa, dan Brahma dengan
kepercayaan lokal suku Bali. Hindu Dharma berasal dari aliran Saiwa Sidhanta, yang berasal dari
Madhya Pradesh, India. Dapat dikatakan asimilasi karena kepercayaan Hindu Dharma
merupakan kepercayaan yang baru dan tidak berkaitan / meninggalkan kepercayaan kedua
kepercayaan tersebut. 

Contoh yang kedua adalah kenduri dan selamatan yang mana berasal dari pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha. Setelah datang Islam, maka ritual sesajen dari Hindu Budha melebur
dengan syariat Islam berupa sedekah. Mantera-manteranya pun diganti dengan dzikir kepada
Allah SWT. Kenduri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan
untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Dapat dikatakan bentuk
asimilasi karena kenduri tidak lagi berasal dari kebudayaan Hindu-Budha, melainkan menjadi
budaya Islam. Hal ini berarti bahwa budaya kenduri melepas kaitan dari Hindu-Buddha dan
menjadi Islam.
INKULTURASI

1. Gereja Katolik Ganjuran

Dari segi bangunan terdiri dari satu buah candi yang menampilkan salah satu ciri khas candi
Hindu yang memiliki atap yang lancip didalam candi itu sendiri terdapat patung batu dari Yesus
Kristus.Patung Yesus sendiri memiliki corak pakaian ala ala agama Hindu dengan tahtanya.
Dalam Gereja Ini memiliki konsep bangunan Jawa Hindu tetapi fungsi tempat ini adalah tempat
beribadah agama katolik. Ini menunjukan jika suatu agama atau kepercayaan fleksibel atau bisa
melebur dengan budaya setempat

2. Jubah, Arsitektur, Altar, Patung Budha


Ritual dan tradisidan makanan agama Buddha di Indonesia berbeda di India,Thailand,
Jepang, Malaysia dan lain lain. Asal usul agama Budhha yang berasal dari India telah menyebar,
terjadi inkulturasi dan merubah bentuk agamanya di suatu tempat itu Jubah dan bangunanya.
Cara berdoanya ada banyak pula. Cara makananya ada yang vegetarian dan ada pula yang tidak.
Tetapi semuanya unik dan punya dampak baik.

Anda mungkin juga menyukai