Dengan penyelarasan antara kekuatan, kecepatan, dan teknik, olahraga atletik lempar lembing
bertujuan untuk menghantar lembing, tombak meruncing, sejauh mungkin. Lempar lembing
bermuara dari kebiasan manusia purba dalam berburu, diadopsi oleh peradaban Yunani sebagai
salah satu cabang Olimpiadae pada 776 SM. Di masa modern, lempar lembing menjadi yang
dilombakan dalam olimpiade 1908 khusus pria, barulah 24 tahun sesuadahnya nomor wanita
juga mulai dilombakan.
1. Teknik Lempar Lembing
A. Teknik Memegang Lembing
Cara Amerika
Cara Amerika dilakukan dengan melingkarkan jari telunjuk di belakang lilitan; ibu jari
menekan lilitan lembing pada sisi yang lain. Untuk mempermudah pelepasan
lembing saat melempar, sisa jemari menggemgam longgar lembing pada sisi yang
sama dengan jari telunjuk.
Cara Finlandia
Cara Finlandia sebenarnya tidak terlalu berbeda, secara teknis, dengan cara
Amerika. Hanya saja, teknik ini melingkarkan ibu jari dengan jari tengah, alih-alih
dengan jari telunjuk, pada lilitan lembing. Sedang jari telunjuk berada di sepanjang
lembing dengan posisi agak menyeron seperti dalam ilustrasi di atas; jemari sisa
melingkar longgar di area lilitan lembing.
Cara Jepit
Cara ini sudah tak lagi umum digunakan karena lemahnya kekuatan genggaman
yang diberikan terhadap lembing. Praktiknya, lembing diposisikan di antara jari
telunjuk dan jari tengah; sisa jemari yang ada menggenggam longgar di area lilitan
sebagaimana dalam gambar di atas.
Agar lembing terlempar dari atas kepala, pastikan lembing dalam posis lurus;
tangan diputar ke arah dalam, lalu ditarik ke belakang dengan siku sedikit
dibengkokkan.
Dibantu lonjakan kaki ke arah depan, pinggul ikut mendorong lembing sekuat
tenaga, lurus dari belakang melesat ke atas kepala.
Lembing terlepas dengan posis pelemparan 45 derajat bersamaan dengan peluncuran kaki
kanan di tanah. Tangan kiri ditekuk untuk menjaga keseimbangan tabuh sebagaimana dalam
ilustrasi di atas.
Terdapat 3 bagian penting pada lembing: batang yang terbuat dari metal ringan, mata
(ujung) lembing yang terbuat dari logam tajam, dan lilitan dari untuk pegangan. Bagian
lilitan adalah pegangan atlet saat melempar, bisanya tangan pelempar akan dibubuhi
tepung atau bubuk lain agar tidak terlepas karena keringat/licin. Ukurang lembing putra
adalah 2,7-2,8 m dengan berat 800 gram; lembing wanita memilki panjang 2,2-2,3 m dengan
berat 600 gram.
3. Lapangan
Untuk ancang-ancang lari adalah jalur awaaln dengan panjang 30-36,5 m dengan lebar 4 m.
Area lembing adalah yang bersudut 30 derajat dengan panjang 100 m karena belum ada
yang mampu melempar lembing lebih jauh dari 100 m.
4. Aturan
Masing-masing atlet mempunyai 1 giliran melempar.
Untuk perlombaan bertaraf internasional, lembing akan disediakan pihak
penyelenggara. Sedang untuk tingkat dibawahnya, lembing dipersiapkan mandiri
sesuai dengan ketentuan yang termaktub.
Ancang-ancang lemparan harus sesuai dengan yang telah ditentukan.
Tidak dipebolehkan menginjak daerah di luar jalur awalan saat melempar lembing.
Lembing dikatakan sah bilamana mata lembing adalah yang terlebih dahulu
menyentuh tanah.
5. Rekor
98,48 m oleh Jan Zeleny (Pria; Republik Ceko) 25 Mei 1996
72,28 oleh Barbora Spotakova (Putr9: Republik Ceko) 13 September 2008
Daftar Pustaka