Analisis Korupsi Ratu Atut Chosiyah PDF
Analisis Korupsi Ratu Atut Chosiyah PDF
Tugas Individu
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah yang dikaruniakanNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas ini yang berjudul “Analisis Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah”. Sesuai
dengan namanya, sebuah tugas memang tidak dimaksudkan sebagai buku materi
atau buku panduan, melainkan didalamnya terdapat pembahasan dan rincian-
rincian mengenai hasil dari beberapa sumber yang telah penulis dapatkan.
Penyusunan tugas ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan, baik dalam
penyusunan, pengumpulan data dan dalam hal yang lainnya. Akan tetapi, berkat
pertolonganNyalah akhirnya tugas ini dapat penulis selesaikan sesuai yang
diharapkan. Adapun penyusunan tugas ini berdasarkan pada rincian-rincian data
yang telah penulis dapatkan dari berbagai sumber.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Hj. Tien S. Hulukati, S. H., M. Hum. / Tia Ludiana, S. H., M. H. sebagai
dosen mata kuliah Sosiologi Hukum yang telah memberikan tugas ini
kepada penulis.
2. Orangtua penulis yang telah memberikan dukungan, dorongan, bantuan,
serta memberikan doa restunya sehingga terselesaikannya tugas ini.
3. Saudara-saudara dan rekan-rekan penulis, yang senantiasa memberikan
support semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini.
Penulis memahami dan menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna.
Namun, penulis telah berusaha menyusun tugas dengan usaha terbaik yang penulis
miliki. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada segenap yang telah
mendukung terselesaikannya tugas ini. Mudah-mudahan tugas ini sesuai dengan
yang diharapkan. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin Ya Mujibas Sailin.
Bandung, 07 Mei 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
D. Sumber ....................................................................................... 4
ii
ANALISIS KASUS KORUPSI RATU ATUT CHOSIYAH
1
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Pasal 3:
“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”
2. Berdasarkan Konferensi Pers yang diadakan di Gedung KPK Kuningan,
ketua KPK Abraham Samad mengumumkan bahwa Ratu Atut terlibat dalam
kasus dugaan suap terkait penanganan sengketa pilkada Lebak dan
ditetapkan sebagai tersangka. Atut dijerat dengan Pasal 6 ayat (1) Huruf a
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi
juncto Pasal 55 ayat (1) nomor 1 KUHP. Ratu Atut dinyatakan secara
bersama-sama atau turut serta dengan tersangka yang sudah ditetapkan
terlebih dulu yaitu adiknya Tubagus Chaeri Wardana dalam kasus
penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor)
Pasal 6
(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili;
2
b. Pasal 55 ayat (1) KUHP Dipidana sebagai pembuat (dader) sesuatu
perbuatan pidana:
ke-1 mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang
turut serta melakukan perbuatan
ke-2 mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu,
dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan
kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi
kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan
orang lain supaya melakukan perbuatan.
3
D. Sumber
1. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131216_ratuatutt
sk. Diakses pada tanggal 17 Desember 2013.
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi
juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).