Makalah Kominusi
Makalah Kominusi
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari kominusi.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam proses kominusi serta alat-alat yang
digunakan dalam proses tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kecil dan menimbulkan titik awal peremukan. Alat yang dapat menerapkan
gaya compression ini adalah: jaw crusher, gyratory crusher dan roll crusher.
2. Impact, gaya banting. Peremukan terjadi akibat adany gaya impak yang bekerja
pada bijih. Bijih yang dibanting pada benda keras atau benda keras yang
memukul bijih. Gaya impak adalah gaya compression yang bekerja dengan
kecepatan sangat tinggi. Dengan gaya Impact, energi yang digunakan
berlebihan, berkerja pada seluruh bagian. Terjadi ketika energi yang digunakan
berlebih dari yang dibutuhkan untuk peremukan. Banyak daerah yang
menerima beban berlebih. Alat yang mampu memberikan gaya impak pada
bijih adalah impactor, hummer mill.
3. Attrition atau abrasion. Peremukan atau pengecilan ukuran akibat adanya gaya
abrasi atau gesekan. Peremukan dengan Abrasi , Gaya hanya bekerja pada
daerah yang sempit (dipermukaan) atau terlokalisasi. Terjadi ketika energi
yang digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk memecah/meremuk bijih. Alat
yang dapat memberikan gaya abrasi terhadap bijih adalah ballmill, rod mill.
4. Shear, potong. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan, seperti dengan
gergaji. Cara ini jarang dilakukan untuk bijih.
1. Jaw Crusher
Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat digerakkan (swing jaw) dan
yang lainnya tidak bergerak (fixed jaw). Berdasarkan porosnya jaw crusher
terbagi dalam dua macam :
a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :
4
a. Ukuran produkta pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan
Dodge Jaw yang relatif seragam
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terkecil
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw
lebih besar doibandingkan dengan Blake Jaw
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang
sama
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan
5
2. Gyratory Crusher
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan
dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan bergoyang
sehingga proses penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu.
Berbeda dengan jaw crusher yang proses penghancurannya tidak kontinu, yaitu
pada waktu swing jaw bergerak ke belakang sehingga ada material-material yang
tidak mengalami penggerusan.
Kapasitas gyratory crusher tergantung pada :
a. Sifat alamiah material yang dihancurkan, seperti kekerasan, keliatan dan
kerapuhan
b. Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan akan
mempengaruhi gesekan antara material dengan bagian pemecah (concave
dan head)
c. Kandungan air, seting, putaran dan gape
Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher adalah :
a. Pemasukan umpan pada jaw crusher tidak kontinyu sedangkan pada
gyratory crusher pemasukan umpan dilakukan secara kontinyu
b. Gyratory crusher berukuran lebih besar dan bagian-bagiannya tidak
mudah dilepas
c. Kapasitas gyratory crusher lebih besar daripada jaw crusher, karena
pemasukan umpan dapat kontinyu dan penghancurannya merata
d. Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan, tetapi pada gyratory crusher
gaya geseknya lebih besar walaupun ada gaya tekannya. Pada gyratory
kalau berputarnya cepat, produkta yang dihasilkan relatif kecil.
6
Gambar 2.3. Bagian-bagian Gyratory Crusher
7
Dalam cone crusher, crushing head berbentuk rata dan perbandingan antara
tinggi dengan diameternya 1 : 3. Umpan dari cone crusher harus dalam keadaan
kering karena jika basah akan mengakibatkan choking.
2. Hammer Mill
Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk memperkecil produk
dari primary crushing dengan ukuran umpan yang diperbolehkan adalah kurang
dari satu inch.
Alat ini merupakan satu-satunya alat yang berbeda cara penghancurannya
dibandingkan alat secondary crushing lainnya. Pada hammer mill proses
penghancuran menggunakan shearing stress, sedangkan pada secondary crushing
lainnya menggunakan compressive stress.
8
3. Roll Crusher
Alat ini terdiri dari dua silinder baja dan masing-masing dihubungkan pada
as (poros) sendiri-sendiri. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lainnya
diam, tapi karena adanya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya
maka silinder ini ikut berputar juga. Putaran masing-masing silinder tersebut
berlawanan arah sehingga material yang ada diatas roll akan terjepit dan hancur.
Bentuk dari roll crusher ada dua macam, yaitu :
a. Rigid Roll
Alat ini pada porosnya tidak dilengkapi dengan pegas, sehingga
kemungkinan patah pada poros sangat besar. Roll yang berputar hanya satu
saja, tapi ada juga yang keduanya berputar.
b. Spring Roll
Alat ini dilengkapi dengan pegas sehingga kemungkinan porosnya patah
sangat kecil sekali. Dengan adanya pegas, maka roll dapat mundur dengan
sendirinya bila ada material yang sangat keras, sehingga tidak dapat
dihancurkan dan material itu akan jatuh.
9
c. Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses selanjutnya
Alat yang digunakan :
1. Ball Mill
Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter sama dengan
panjangnya, yang dilapisi dengan suatu plat. Alat ini memiliki suatu silinder yang
terisi dengan bola baja. Cara kerjanya yaitu dengan diputar, sehingga material
yang dimasukkan hancur oleh bola-bola baja. Biasanya diameter ball mill sama
dengan panjang ball mill.
2. Rod Mill
Media grinding dari alat ini berupa batang-batang besi/baja yang
panjangnya sama dengan panjang mill. Cara kerjanya dengan diputar, sehingga
batang baja terangkat lalu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill
sehingga hancur.
10
BAB III
KESIMPULAN
11