CABANG SURABAYA
Segala puji bagi Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga kita
dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Shalawat serta salam selalu terhatur kepada
Nabi dan Rasul kita, Rasul yang menjadi panutan semua ummat, yakni Nabi besar
Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat beliau yang telah membawa kita dari
jurang yang penuh kesesataan menuju sebuah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan
kedamaian.
Suatu rahmat yang besar dari Allah S.W.T yang selanjutnya penulis syukuri,
karna dengan kehendaknya, Taufiq dan Rahmatnya pulalah akhirnya penulis dapat
menyelasaikan makalah ini guna persyaratan untuk mengikuti Intermediate Training (
LK II) tingkat nasional yang dilaksanakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
(HMI) Cabang Surabaya pada tanggal 14 Januari s/d 20 Januarii 2018 di Asrama Haji.
Adapun judul makalah ini adalah “OBJEKTIFITAS ILMU SAINS DAN
TEKNOLOGI”.
Ucapan terimakasih penulis hadiahkan kepada kedua orang tua yang sudah
mensupport penulis untuk mengikuti kegiatan ini¸ juga kanda Nizar dan kanda
Munazar yang sudah membantu dalam segala hal. Terimakasih juga kepada kawan-
kawan seperjuangan kanda Kevin, kanda Amal, kanda Gege, dan kanda Yayan yang
setia berproses bersama penulis. Dan untuk yunda Gia Mamonto yang tanpa henti
selalu membantu,berkorban, dan mendukung penulis selama proses pengerjaan
makalah ini.
Akhirnya, kepada Allah jugalah kita memohon. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita sebagai penambah wawasan dan cakrawala pengetahuan. Dan
dengan memanjatkan Doa dan harapan semoga apa yang kita lakukan ini menjadi
Amal dan mendapat Ridho dan balasan serta ganjaran yang berlipat ganda dari Allah
S.W.T yang maha pengasih lagi maha penyayang. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………..…………………………………………………1
1.2 Perumusan Masalah….………………………………………………….3
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..3
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………3
1.5 Ruang Lingkup..……..………………………………………………….4
1.6 Metode Penulisan..….…………………………………………………...4
1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………….......4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1 Klasifikasi………………………………………………………….9
2.1.2 Ciri-ciri…………………………………………………………….10
2.1.3 Pertumbuhan……………………………………………………...10
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………21
3.2 Saran……………………………………………………………………22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….24
CURICULUM VITAE……………………………………………………………..25
BAB I
PENDAHULUAN
alam, dimana ketika tejadi petir mereka meyakaini bahwa hal itu disebabkan
karena dewa Thor yang sedang marah, ketika terjadi hujan mereka
tersebut mulai terkikis ketika seorang filsuf yang bernama Thales mulai
proses filsafat pertama, maka dari itu Thales sering disebut sebagai filsuf
pertama di dunia. Filsafat merupakan suatu ilmu yang mencakup seluruh ilmu
pengetahuan.
Hal seperti diatas merupakan cikal bakal lahirnya sains dan teknologi.
implikasi dari kedua hal tersebut dapat dirasakan sampai di segala elemen
segala ilmu pengetahuan secara tidak langsung dapat kita temukan dengan
berdiskusi dalam himpunan pun, mulai tergeser ketika Google ( hasil dari pada
ketahui bahwa sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini tidak dapat
dielakkan lagi, Berbagai system yang sudah jadi dan di bangun (dikontruksi)
hormati, segala bentuk penemuan baru muncul tiap harinya. Bahkan secara
tidak langsung dapat merubah karakter seseorang dari yang baik menjadi
memiliki tujuan ( seperti dalam pasal 4 konstitusi HMI ) para pendahulu kita
sering berbicara tentang jenis perkaderan pada masa itu, dimana seorang
senior yang telah masuk lebih dulu, menitipkan beban organisasi kepada adik-
sempurna.
positif bagi penggunanya, akan tetapi dalam makalah ini penulis berupaya
agar pembaca tidak akan termakan tipu daya teknologi yang seakan-akan
teknologi saat ini menjadi hyperreality atau realitas yang diada-adakan. Salah
Adapun rumusan masalah yang menjadi garis besar dalam makalah yang
Wacana Dalam HMI Lewat Objektifitas Filsafat Ilmu Sains Dan Teknologi “,
sebagai berikut :
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini sebagai berikut :
lingkup pada makalah ini. Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini
antara lain :
adalah metode deskriptif yang bersifat studi literatur yang dilakukan untuk
makalah ini. Selain itu studi literatur dilaksanakan guna mendapatkan dasar
teori yang kuat berkaitan dengan makalah ini sehingga dapat menjadi acuan
dan informasi dari buku dan jurnal-jurnal yang mempunyai relevansi dengan
bahasan dalam makalah ini, serta masukan dari senior dan kawan-kawan
seperjuangan di HMI.
sistematika penulisan).
BAB II
PEMBAHASAN
manusia bisa membedakan kondisi riil dan ilusi, sehingga mampu keluar dari
mitologi dan memperoleh dasar pengetahuan ilmiah. Ini adalah titik awal mula
alam raya.
untuk memperoleh kebenaran yang pasti ( manusia harus berpikir rasional untuk
mencapai kebenaran). Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-
yang membentuk semesta pengetahuan ilmiah. Sains juga bisa berarti suatu
metode khusus untuk memecahkan masalah, atau biasa disebut sains sebagai
proses.
kealaman. Sebagai proses, sains merupakan cara kerja yang sistematis dan
menunjukan bahwa sains berasal dari penggabungan dua tradisi tua, yaitu tradisi
pemikiran filsafat yang di mulai oleh bangsa yunani kuno serta tradisi keahlian
atau ketrampilan tangan yang berkembang di awal peradaban manusia yang telah
yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains
dalam hal ini merujuk pada sebuah system untuk mendapatkan pengetahuan yang
penemuan ilmiah sejak zaman dahulu. Atau bisa disebut sains sebagai produk. Produk
alam, dan berbagai teori yang membentuk semesta pengetahuan ilmiah yang biasa
diibaratkan sebagai bangunan dimana berbagai hasil kegiatan sains tersusun dari
Untuk mencapai suatu pengalaman yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap
yang bersifat ilmiah. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal.
2. Selektif
didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis
yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun
terhadap alat indra dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno
techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang
berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya
suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi
teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat,
ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Menurut Jaques Ellul
(1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang
secara umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di
sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana dan
2.1.1 Klasifikasi
dan mempelajari data yang telah dikumpulkan tersebut untuk menarik prinsip
diatas dapat disebut ‘’ilmiah’’ dan pantas untuk diajarkan di sekolah umum
tidak dapat disebut ilmiah,. Karena ruang lingkup pemikiran ilmiah adalah
secara sadar terbatas pada pencarian prinsip ilmiah, sains harus tetap bebas
dari dogma agama dan karenanya pantas untuk di pelajari dan dipahami.
Karakteristik Sains
2. Hasil sains kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena
yang menyeidikinya adalah manusia.
3. Sains bersifat objektif ,artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode
sains tidak tergantung kepada siapa yang menggunakan, tidak tekrgantung
pada pemahaman secara pribadi.
2.1.2 Ciri-ciri
2.1.3 Pertumbuhan
teori adalah suatu konstruksi yang biasanya dibuat secara logis dan
sebagaimana adanya. Suatu teori yang baik harus mempunyai syarat lain
contohnya dengan pertanyaan: Bila saya melakukan hal ini apa yang
terjadi? sebagai contoh, teori kuno yang menyatakan alam ini terdiri dari
empat unsur yaitu tanah, udara, api dan air memenuhi syarat dapat
dari mana semua unsur itu berasal dan bagaimana interaksinya dalam
mahluk hidup. Namun terkadang teori juga tidak bisa berbuat banyak
Untuk mengatasi hal ini para ilmuwan mengembangkan apa yang disebut
dengan model. Model merupakan penyederhanaan dari suatu teori yang
menjelaskan alam semesta misalnya secara lebih mudah akan satu aspek
memberikan kita contoh nyata tentang tentatifnya suatu teori dalam ilmu
pengetahuan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena
dari percobaan sinar katoda saja; model ini direvisi oleh Rutherford
atau lisan.
orientasi baru dalam hal ini, hanya terpaku pada suatu wacana yang di
bawa dari turun temurun, hal ini yang membuat kemerosotan bagi HMI
sendiri, yang dimana dari hari kehari tak mampu memberikan atau
menjelaskan subyek diri sendiri terjebak dalam parodi dan simulasi yang
kader HMI telah mati, mati yang dimaksudkan disini bukanlah mati yang
dimana jantung yang tak lagi berdetak atau nadi yang tak lagi berdenyut,
yang sejati. Perubahan yang begitu cepat diluar HMI malah “berdiam
perubahan itu.
HMI, jawabanya NOL. Ada apa dengan HMI yang pada awal pendirian
begitu gagah dan tanggap untuk selalu tampil paling depan dalam
para kader saat ini ada hanya untuk menhghapus dosa sejarah
peran dan fungsi HMI bukan hanya HMI tselama ini tidak di pandang
eksis, melainkan lebih karena kondisi iklim budaya politik di Tanah Air
ini sudah jauh berubah. Karena itu antisipasi terhadap perubahan iklim
perkaderan dan kajian ilmiah sebagai new social movement. Oleh karena
itu di butuhkan peran sains dan teknologi, karena hari ini ketika seseorang
zaman.
Salah satu daya tarik yang memikat mahasiswa untuk memasuki HMI
otonomi individu,
dengan lebih intens. Sikap-sikap dasar ini ternyata sangat berguna baik
gagasan dan aksi sosial yang sekarang sudah jadi pengetahuan umum
mahasiswa.
Aceh. Boleh dikatakan, tak ada kota yang memiliki perguruan tinggi
stock kader baru, kendati dengan warna akhir yang sangat beragam.
keyakinan.
Dilema inilah yang tidak pernah bisa diatasi oleh HMI. Sikap
HMI tumbuh dengan warna perdebatan tiada lelah, setiap kongres kita
Tidak hanya itu, para pemimpin HMI pun setiap saat slalu
bermakna ganda. Semua ini bisa dibaca sebagai sikap ragu ragu.
eksternal organisasi, melainkan pula oleh para kader HMI yang tesebar
dipertanyakan.
muda HMI.
HMI terninabobokan oleh mitos nama besar dan terlena dalam
dialamatkan pada ayat 104 dari surat Ali Imron. Bahwa out put yang di
lahirkan dari rahim perngkaderan adalah komunitas yang serius secara
yang selama ini masih menjadi “kitab suci” untuk setiap pengkaderan.
Varian yang bisa di amnbil dari NIK adalah iman,ilmu,dan amal yang
pahala.
Rentang waktu dua tahun, yang jadi durasi bagi dialektika nilai
setiap helatan helatan akbar para kader HMI itu, juga harga perubahan
tubuh HMI yang ada di hampir seluruh jajaran HMI. Baginya HMI
jauh bagi gerak dan kehidupan HMI secara keseluruhan. Dan disinilah
integral.
Berangkat dari restropeksi secara intern HMI , timbul suatu
yang terus digerogoti erosi nilai yang begitu akut` ia menimang dua
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dimaksud dengan tahu atau mengetahui suatu hal. Kemudian, tahu dan
filosofis.
3.2 SARAN
harus di kembalikan kepada kader HMI. Mereka yang selama ini telah
kadernya?
demokratis di Indonesia.
***
DAFTAR PUSTAKA
Nafis, Wahyuni M & Mohtar,Rifki (2002) Beban sejarah bagi kadernya. Jakarta : PT
Piliang Yasraf Amir. (1997). Sebuah Dunia Yang Dilipat. Jakarta : Mizan
Pramula, Beni. (2015). Ironi Negeri Kepulauan. Jakarta: Elex Media Komputindo
GOLONGAN DARAH : O
MEDIA SOSIAL
LINE : Ranmer
INSTAGRAM : @rzaskrno_
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SD NEGERI 74
PENGALAMAN ORGANISASI
JENJANG PERKADERAN
REZA SUKIRNO