PENDAHULUAN
2.1. Donat
Sebelum mendalami tentang rancang bangun mesin produksi donat, maka
akan dipaparkan mengenai donat dan proses pemmbuatannya secara manual,
agar dalam menalaah tentang mesin produksi donat tersebut dapat
memperoleh hasil yang maksimal.
Donat (doughnuts atau donut) adalah salah satu kue yang digoreng, dibuat
dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Menurut sejarah, donat
pertama kali dibuat pada tahun 1847 oleh Hanson Gregory. Sang kapten
sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering
dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir
ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan
bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat
berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah
dan donat cepat matang. Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang
dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti, dan adonan kental seperti
adonan kue. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar
lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung
kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak-
balik di dalam minyak bersuhu antara 190℃ hingga 198℃. Sedangkan donat
dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu
penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalam minyak bersuhu
182℃ hingga 190℃.
Pada awalnya, sebelum mesin pencetak donat ada, semua orang membuat
donat dengan cara manual. Yaitu dengan cara membentuk donat menjadi
bola-bola, lalu dipilin menyerupai sosis dan ujung-ujungnya saling
dipertemukan. Selanjutnya donat yang telah berbentuk menyerupai cincin,
digoreng dalam minyak yang banyak.
Berdasarkan perkembangannya, pencetak donat tidak lagi manual tetapi
dibuat otomatis. Mesin otomatis ini mencetak donat dengan otomatis dan
melakukan penggorengan hingga pengentasan secara otomatis. Dengan begitu
banyaknya jenis mesin pencetak donat otomatis ini, banyak pula ragam dan
spesifikasi yang dimiliki dalam perkembangannya. Adapun ragam dan
spesifikasi yang dimiliki mesin pencetak donat otomatis adalah:
Keterangan gambar :
Crankshaft berwarna merah
piston berwanra abu-abu dan silinder berwarna biru
flywheel berwarna hitam
Atau dalam dunia permesinan hal ini lebih dikenal dengan poros
eksentrik. Poros eksentrik merupakan suatu benda kerja yang memiliki
lebih dari satu sumbu,satu sumbu utama dan lainnya sumbu yang
diperoleh dari menggeser dari sumbu utamnya. Poros eksentrik memiliki
fungsi merubah gerak putar menjadi gerak lurus.
1. Kontrol Sequensial
Kontrol sequensial beroperasi step by step sesuai dengan
urutan yang telah ditentukan. Kontrol jenis ini biasanya
menggunakan relay, timer, limit switch, kontaktor dan sebagainya.
Aplikasinya banyak ditemui pada system pengaturan seperti lampu
lalu lintas dan proses produksi pada skala industri.
a. Rotor,
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor. Rotor
kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi
hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga
fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak
kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan
ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang
pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
b. Stator,
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri
sebesar 120 derajat .
di mana :
Keterangan:
P= Daya (Joule/sekonatau Watt)
V = Perbedaan potensial sepanjang komponen ( Volt )
I = Arus listrik ( Ampere )
R = Hambatan ( Ohm )
2.1.6. Temperatur
Suhu menyatakan panas atau dinginnya sesuatu. Semakin
panas suatu benda maka semakin tinggi suhunya. Sehingga suhu
menyatakan panas atau dinginnya sesuatu Sears dan Zemansky,
(2010).
3.1. Kesimpulan
Karya ilmiah ini disusun untuk memberikan pemaparan tentang
perlunya dibuat mesin pembuat donat yang memiliki kapasitas kecil dan
harga yang terjangkau oleh kalangan wira usahawan kecil. Dan masalah yang
dibahas adalah :
a. Mekanisme mesin produksi donat secara umum
b. Fungsi komponen dalam membuat mesin produksi donat.
3.1. Saran
Dan berdasarkan pengamatan terhadap mesin yang sudah ada, serta
mempeoajari fungsi dari komponen, maka membuat mesin produksi donat
dengan kapasitas yang lebih kecil dapat dilakukan, dengan catatan adanya
ketersediaan pasokan komponen di pasaran secara eceran, atau dapabila tidak
tersedia, dapat melakukan pemesanan langsung ke pabtik, namun dengan
catatan memesan dengan kwantitas tertentu.