Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MEKANISME REAKSI ORGANIK

TUGAS 1

NAMA : DINDA AYU LEONITA


NIM: 22010118130116
KELAS :B
1. HYDROXYL
 REAKSI DEHIDRASI
Dalam kimia, reaksi dehidrasi biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang
melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan
subset dari reaksi eliminasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas
yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi
gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2 +.
Konversi alkohol menjadi eter:

2 R-OH → R-O-R + H2O


Reaksi dehidrasi alkohol primer menjadi eter dan air terjadi jika alkohol primer
dipanaskan pada suhu 140°C dengan katalis berupa asam sulfat (H2SO4).
Mekanisme reaksi dehidrasi alkohol menjadi eter adalah sebagai berikut
(Fessenden and Fessenden, 1989)

 METABOLISME ETANOL
Proses metabolisme awal, alkohol diubah menjadi asetaldehid melalui jalur
Acetaldehyde Dehidrogenase (ADH)). ADH merupakan suatu enzim sistolik yang
mengkatalisis perubahan alkohol menjadi asetaldehid, dimana asetaldehid sendiri
merupakan produk yang sangat reaktif dan beracun yang dapat menyebabkan
kerusakan jaringan. Asetaldehid yang terbentuk kemudian dioksidasi di hati
dalam suatu reaksi yang selanjutnya dikatalisis oleh aldehid dehidrogenase
(ALDH) yang bergantung pada NAD dalam mitokondria. Produk dari reaksi ini
adalah asetat yang dimetabolisme lebih lanjut menjadi CO2 dan air. Saat
perubahan etanol menjadi asetaldehid, ion hidrogen dipindahkan dari alkohol ke
faktor Nicotinamide Adenine Dinucleotida (NAD) untuk membentuk NADH.
Sebagai hasil akhir, oksidasi alkohol menghasilkan zat yang bersifat mereduksi di
hati dalam jumlah yang berlebihan, terutama NADH. Jumlah NADH yang
berlebihan berperan pada banyaknya gangguan metabolik.
CH3 CH2 OH

Etanol

NAD+

NADH + H+

CH3 CH

Asetaldehida

NAD+

NADH + H+

CH3 C OH

Asetat

2. ALDEHYD
 SINTESIS ALKOHOL

Litium aluminium hidrida adalah egen pereduksi yang kuat yang bisa
mereduksi banyak gugus fungsional seperti aldehid.

 ADISI NUKLEOFILIK ALKOHOL (PEMBENTUKAN ASETAL)


Pada kimia gula (yang mengandung gugus aldehida dan keton)
alkohol dapat berinteraksi dengan gugus karbonil aldehida dari gula
membentuk senyawa hemiasetal. Selanjutnya hemiasetal ini bereaksi
dengan alkohol sekunder membentuk senyawa asetal.Begitu pula
dengan gugus keton dapat mengalami reaksi yang sama membentuk
hemiketal dan ketal.
3. KETONE
 MEKANISME KETOGENESIS

O

CH3 C CH3

CO2

CH3 C CH2 COO-

NADH + H+

NAD+ OH

CH3 CH CH2 COO-

Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton


di mana proses ini terjadi akibat pemecahan lemak dan karbohidrat
tidak seimbang. Proses ketogenesis sering terjadi pada keadaan
kelaparan dan DM yang tak terkontrol.Asetil KoA yang terbentuk pada
oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat hanya jika
pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena
masuknya asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada
tersedianya oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi
oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak tersedia atau
penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam
keadaan normal dibentuk dari piruvat.Pada puasa atau diabetes,
oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur
glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan
asetil KoA. Pada keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan
asetoasetat dan D-3hidroksibutirat. Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat
dan Aseton disebut dengan zat keton.
4. CARBOXYL
 ESTERIFIKASI ASPIRIN
Asirin adalah senyawa turunan asam salisilat yang dapat disintesis
melalui reaksi esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari
suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan
menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga sering disebut esterifikasi
Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR
dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.Dalam hal ini asam
salisilat berperan sebagai alkohol karena mempunyai gugus –OH ,
sedangkan anhidrida asam asetat tentu saja sebagai anhidrida asam.
Ester yang terbentuk adalah asam asetil salisilat (aspirin). Gugus asetil
(CH3CO-) berasal dari anhidrida asam asetat, sedangkan gugus R-nya
berasal dari asam salisilat. Esterifikasi asam karboksilat berlangsung
melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen
karbonil diprotonasi dengan katalis H2SO4 pekat. H2SO4 dalam larutan
akan terurai menjadi H+ dan SO4-. Proton H2SO4 akan diikat oleh asam
salisilat pada gugus –OH nya. Sehingga asam salisilat bermuatan
positif dalam keadaan ini ikatan H+ lebih kuat dibanding ikatan H pada
OH sehingga dengan adanya gugus asetil dari asam asetat anhidrat
akan tersubtitusi. Selanjutnya alkohol nukleofilik menyerang karbon
positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud.

5. AMINE
 PEMBENTUKAN GARAM OLEH AMINA
Reaksi substitusi suatu amina dengan alkil halida adalah suatu contoh dari amina yang
bertindak sebagai suatu nukleofil. Amina dapat juga digunakan sebagai nukleofil dalam
reaksi substitusi asil nukleofilik. Jika derivat asam karboksilat merupakan reagensia
karbonilnya, maka diperoleh amida sebagai produk. Jika reaksi karbonil berupa aldehid
atau keton, produknya dalah imina (dari amina primer, RNH2) atau suatu enamina (dari
suatu amina sekunder, R2NH).
6. PHOSPHATE
 GLIKOLISIS
Glikolisis menghasilkan sejumlah besar laktat di otot, sel darah merah
dan sel-sel lain yang kekurangan mitokondria atau yang memiliki
konsentrasi oksigen yang rendah. laktat dilepaskan otot rangka
selama bekerja. Setelah dibawa ke hati, laktat diubah menjadi piruvat
oleh laktat dehidrogenase dan kemudian menjadi glukosa oleh
glukoneogenesis. Glukosa yang dihasilkan oleh hati memasuki aliran
darah dan di bawa ke jaringan. Siklus ini dikenal sebagai siklus
Cori.Perubahan laktat menjadi glukosa membutuhkan energi, sebagian
besarmerupakan energy yang berasal dari oksidasi asam lemak di hati.
Dengan demikian, siklus Cori mentransfer energi potensial kimia
dalam bentuk glukosa dari hati ke jaringan perifer .

                                 OTOT RANGKA                                           HATI           

7. SUFIDRYL
Terjadi di membrane sel, NADPH mereduksi glutation disulfida (GSSG) membentuk glutation
tereduksi (GHS).

DAFTAR PUSTAKA
1. Marks, Dawn B. 1996. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC
2. Rodwell, Victor W. 2017. Biokimia Harper edisi 30. Jakarta : EGC
3. Riswiyanto, 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai