Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teks Debat”. Laporan ini disusun sebagai salah
satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Yth :
1. Dra. Hj. Lilis Siti Maemunah (Liesda) selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Teman-teman satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
yang membacanya, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
1
Daftar Pusaka
Kata Pengantar.................................................................................................................................1
Daftar Pusaka...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Pengerjaan....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
ISI....................................................................................................................................................4
2.1 Definisi Teks Debat..........................................................................................................4
2.2 Tujuan Teks Debat............................................................................................................4
2.3 Ciri-ciri Teks Debat..........................................................................................................4
2.4 Struktur Teks Debat..........................................................................................................6
2.5 Tata Cara Debat Yang Baik...................................................................................................6
2.6 Jenis-jenis Teks Debat......................................................................................................8
2.7 Unsur-unsur Teks Debat...................................................................................................8
2.8 Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat....................................................................................9
2.9 Perbandingan Teks Eksposisi dengan Cerpen..................................................................9
2.10 Manfaat Teks Hikayat.......................................................................................................10
2.11 Contoh Debat.....................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengerjaan
Debat adalah suatu bentuk kebahasaaan, yang ada disemua bahasa didunia. Fakta itu sendiri
sudah menyatakan betapa pentingnya pengetahuan dalam debat. Dalam setiap aspek kehidupan,
tentunya terdapat perbedaan ide,pendapat, dan pemikiran. Debat sendiri merupakan salah satu
hasil dari perbedaan pikiran manusia yang kompleks. Pengetahuan dan kemampuan dalam
berdepat merupakan keamampuan yang esensial dalam kehidupan di abad ke-21. Semakin
cepatnya penyebaran informasi,telah membuka mata kita terhadapdunia yang lebih luas,
sehingga kita dituntut untuk berpikir lebih kritis,dan debatmerupakan salah satu sarana
untukmelatih pikiran yang kritis.
Debat itu sendiri merupakan perantara untuk menyampaikan pendapat kitake pihak lain,
dengan serta mendengar pendapat dari pihak lawan.namun, berbeda dengan musyawarah dan
negosiasi, yang dimana berfungsi untuk mencapai suatu kesepakatan bersama, dalam debat kita
tidak dituntut untuk mengubah pikiran lawan, atau untuk mengubah pikiran kita. Bahkan,
debatcenderung menuntut kita untuk meperkuat genggaman kita terhadap pendapat kita. Maka
wawasan dalam berdebat akan sangat membantu kitadalam mengembangkan pemikiran yang
terbuka, serta melatih kebijaksanaan kitadalam berpikir.
3
BAB II
ISI
2.1 Definisi Teks Debat
G. Sukadi
Debat pada hakikatnya saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok
manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.
Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah diberikan.
Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif
(pihak yang tidak menyetujui topik)
4
Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator
1. Pengenalan
Tiap tim ( baik tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral) saling memperkenalkan dirinya
2. Penyampaian argumentasi
Tim yang memulai debat akan menyampaikan pendapatnya atau argumentasi nya kepada
tim lawan. Topik diberikan oleh tim afirmasi, kemudian tim oposisi lalu tim netral
(urutan)
3. Debat
4. Simpulan
Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap topik sesuai dengan posisinya.
Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to perceive
and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan
kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk
menyangkal argumen lawan.
Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara
efektif dalam menyangkal argumen lawan.
5
Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang
berhubungan dan mendukung pandangan.
Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai
kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Adapun maksud dan tujuan majelis ini ialah agar dapat memberi dan menambahkan
dukungan bagi sebuah undang-undang tertentu dan seluruh anggota yang ingin
menyatakan pandangan dan juga pendapatnya juga berbicara mendukung atau menentang
usul tersebut setelah mendapatkan izin dari majelis.
Adapun maksud dan tujuan perdebatan tersebut ialah untuk mengajukan serangkaian
pertanyaan yang satu sama lain saling erat berhubungan, yang akan menyebabkan para
individu yang ditanya menunjang posisi yang ingin ditegakkan dan diperkokoh oleh sang
penanya.
Tujuan debat formal ialah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk
mengemukakan kepada para pendengar dengan sejumlah argument yang menunjang
ataupun yang membantah suatu usulan. Setiap pihak diberikan jangka waktu yang sama
bagi pembicara-pembicara konstruktif dan juga bantahan.
Debat kompetitif dalam bidang pendidikan tidak sama seperti debat sebenarnya di
parlemen, debat kompetitif tersebut tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan, tetapi
lebih diarahkan agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di
kalangan pesertanya, contohnya seperti kemampuan dalam mengutarakan pendapat
secara logis, jelas dan terstruktur, kemampuan mendengarkan pendapat yang berbeda,
dan kemampuan dalam berbahasa asing (jika debat dilakukan dalam bahasa asing).
Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi)
6
Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi
Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan
terhadap mosi
7
2.8 Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat
Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa baku,
baik kaidah tata ejaan mapun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan
paragraf).
Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat
(logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran,
runtun dan sistematis. Hal ini tergantung pada ketepatan pemilihan kata (diksi) dan
penyusunan struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif.
Kalimat kompleks: kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan satu kata kerja.
Melatih Komunikasi
Menambah Wawasan
8
Tindak kriminal dan kekerasan yang ditayangkan di televisi, merusak karakter bangsa
A, B, C : Pro
1,2,3 : Kontra
Pengenalan : “ Banyak sekali tayangan kekerasan yang menimbulkan banyak masalah terhadap
prilaku anak bangsa untuk kedepanya dan akan membuat anak bangsa yang menjadi penerus
indonesia nantinya hancur dan selalu membuat masalah untuk negaranya sendiri, tapi
bagaimanakah cara mengatasinya ?? walaupun sudah ada Undang-undang yang menjelaskan
tentang tayangan kekerasan, tapi undang-undang itu masih belum bisa diterapkan, karena
sulitnya menerapkan undang-undang tersebut di indonesia, semakin maraknya filmfilm
mancanegara maupun dalam negeri membuat sulitnya indonesia dalam menerapkan undang-
undang tersebut, lalu bagaimanakah cara mengatasinya , berikut kita simak dalam debat berikut
ini “
A : banyak kekrasan yang ditayangkan di televisi dan jiikalau terus dibiarkan, itu akan sangat
merusak karakter bangsa untuk kedepanya
1 : Merusak karakter ????? Saya pikir tidak
2 : Iya betul. . tayangan kekerasan justru akan membawa seseorang yang menontonnya terbawa
9
kedalam kehidupan nyata , dan itu malah lebih bagus
B : Justru itu yang tidak boleh dibiarkan, jikalau sudah terbawa dalam kehidupan nyata. Cara
menanggulanginyapun sulit bahkan akan lebih parah
C : Dan hal itu akan menimbulkan dampak besar bagi bangsa kita ,
3 : Dampak besar seperti apa maksudnya ??
A : Sekarang banyak sekali tindakan kriminal yang dilakukan di masyaraat , dan saya rasa itu
karena mereka sering menonton hal seperti itu
2 : Saya pikir itu bkan karena tayangan kekerasan , karena walaupun orang tersebut tidak
menonton tayangan tersebut kalau orang yang sudah memiliki jiwa keras pasti di akan
melakukanya
1 : Setiap orang pasti memiliki karakter yang buruk, tapi karakter itu tidak akan selalu datang
ketika orang tersebut tidak memiliki tekanan
B : Dan tayangan itulah yang menyebabkan tekanan sehingga karakter buruk dari seseorang itu
muncul
3 : Saya rasa itu tidak menimbulkan tekanan, justru tayangan yang dia tonton itu yang memang
dia sukai,jadi dia akan mersa lebih senang melihat itu, bukan tertekan
C : tapikan sekarang itu sudah banyak kriminal-kriminal yang menggunakan media tayangan
televisi untuk mengetahui suatu tekhnik dalam melaksanakan tgasnya sebagai seorang kriminal
1 : kalau itu namanya bukan merusak karakter, tapi dia memang karakternya sudah rusak dari
dulu
2 : orang yang melakukan kriminal itu memang dari dulunya sudah memiliki tekanan yang berat
yang mebuat dirinya itu keluar dari diri yang sebenarnya dari orang tersebut
3 : dan di televisi juga saya belum pernah mendengar ada seorang kriminal dengan alasan
dulunya itu sering menonton tayangan kekerasan
A : Ingatya, Karakter yang rusak itu bukanlah hanya orang yang selalu malakukan tindakan
kriminal atau semacamnya , tapi orang yang bolos sekolah,tidak mengerjakan PR itu juga
termasuk karakter yang buruk
B : Dan itu lebih disebabkan karena orang ersebut sering mnonton tayang di TV dan
mempraktekkanya dalam dunia nyata
C : sehingga kali ini di buku-buku LKS juga disebutakan Pendidkan karakter, dan itu tujuanya
untuk mengurangi masalah tersebut yang disebabkan karena alasan yang tadi
1 : Tapi sekrang TV sudah diamana-man bahkan setiap rumah skarang sudah pasti memliki TV
2 : Dan setiap siswa pasti akan menontonya, bahkan tayangan kekerasan , pasti sudah biasa ,
karena jaman sekarang acara tv itu kebanyakan yang seperti itu
3 : Tapi tidak semua siswa yang ada di kelas itu memilik karakter yang buruk
A : karena orang tidak akan berubah sifatnya dengan seketika , setelah orang itu nonton, sifatnya
langsung berubah ,, tidak mungkin
1 : Berarti perusakan watak sesorang bukanlah karena tayangan di Tvdong
B : Orang yang baik akan berubah karakternya tida akan seketika,
2 : lalu bagaimana dengan orang yang memilik watak yang buruk disekolahnya,
C : itu karena orang tersebut memang dari dulunya gitu, dan tayangan tv juga ikut merubahnya
10
3 : berarti intinya karakter buruk itu bukan karena tayangan kekrasan di tv, tapi karena memang
dia it tertekan
1 : Kalau memang tayangan kekerasan itu merusak karakter bangsa, mengapa masih belum ada
penegasan dari pemerintah,misalnya undang-undang atau semacamnya
A : sekarang sudah ada undang-undang yang menjelaskan tayangan kekerasan Yaitu
11
Kesimpulan :“ Jadi kesimpulanya adalah tayangan kekerasan ditelevisi memang akan merusak
dan meracuni otak kalian untuk kedepanya dan ketika kita mengalami tekanan yang berat maka
imajinasi kekerasan akan muncul didalam pikiran kita, karena tidak mungkin ketika kita
mengalami masalah yang ada didalam pikiran kita itu adalah spongebob, masha and the bear dan
lainya tapi yang akan muncul adalah imajinasi yang memang bisa mentutaskan masalah tersebut
ya salah satunya adalah tayangan kekersan tadi. Waktu itu sememntara,tapi pengalaman adalah
untuk selamanya, tayangan itu tidak akan langsung merusak,tapi akan seal ada dalam piiran kita
selamanya. Pendidikan karakter hanyalah sebagian kecil dari pembelajaran yan tidak akan bisa
mentuntaskan masalah tersebut, karena imajinasi itu lebih cerdas dari hanya sekedar pendidikan.
Kami dari kelompok Gol A Gong, terimakasih
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Debat adalah proses pertukaran pendapat dan pemikiran dengan tujuan untuk
mempertahankan argumen masing masing peserta debat. Debat juga bisa digunakan sebagai
sarana untuk memberi gambaran umum pemikiran seseorang kepada publik, sekaligus untuk
mempengaruhi pendapat publik
12
Manfaat Teks Debat
13
Melatih Berpikir Kritis
Melatih Komunikasi
Menambah Wawasan
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan
mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput
dari salah dan lupa.
DAFTAR PUSAKA
http://jaddung.blogspot.com/2018/02/pengertian-unsur-unsur-dan-kaidah-kebahasaan-debat.html
https://blog.ruangguru.com/mengenal-teks-debat
https://jagad.id/pengertian-debat-menurut-para-ahli-unsur-unsur-ciri-struktur-macam-jenis-dan-tata-
cara/
https://www.pelajaran.id/2017/03/pengertian-debat-unsur-tujuan-ciri-jenis-tata-cara-dan-struktur-
debat.html
http://itsherlyz.blogspot.com/2018/02/t-e-k-s-d-e-b-t-http1.html
14
https://www.dosenpendidikan.com/debat-pengertian-menurut-para-ahli-unsur-ciri-macam-tujuan/
https://manfaat.co.id/manfaat-debat
15