Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok :

1. Ni Kadek Diantari Pratiwi 110116215

2. I Wayan Agus Budiawan 110116232

3. Meinanda Grabilia 110116237

Kelas : B

1. Jelaskan bagaimanakah prinsip kerja dan protokol dari metode Fenol-Asam Sulfat dalam
penentuan total karbohidrat.

Jawab :

Pengukuran kadar karbohidrat

Prosedur untuk analisis karbohidrat merujuk seperti yang telah dilakukan oleh (Apriantono,
1988), yaitu: Membuat larutan glukosa standar dengan konsentrasi (0, 20, 40 dan 60, 80 dan
90 ppm). Mengambil 1 ml dari masing-masing larutan. Menambahkan 1 ml larutan fenol 5%
dan mengocoknya. Menambahkan dengan cepat 5 ml larutan asam sulfat pekat dan
merendamnya di dalam air, kemudian mendiamkan selama 10 menit. Mengukur
absorbansinya pada panjang gelombang 490 nm. Membuat kurva standar. Mengulangi
perlakuan yang sama dengan mengganti larutan standar glukosa menjadi sampel. Melakukan
perlakuan sebanyak 2 kali.

Kadar karbohidrat dinyatakan dalam persen glukosa (%) = (G)/W x 100

dimana G = Konsentrasi glukosa (g) dan W = Berat sampel (g) (Desyanti, 2013).

2. Sebagai Apoteker, anda mendapat sampel Whipping Cream merk ”Firmino” yang diminta


untuk ditentukan kadar sakarosanya dengan metode Luff Schoorl. Sebelum memulai titrasi,
dilakukan preparasi sediaan dengan cara menimbang 5,6754 g Cream ditambahkan 10 ml
aqua demineralisata lalu kandungan lemaknya dihilangkan terlebih dahulu melalui ekstrasksi
dengan petroleum eter, filtrat hasil ekstraksi lalu ditambahkan 10 ml HCl 30% dipanaskan di
tangas air 67 -70oC selama 10 menit. Setelah dipanaskan selama 10 menit dan dipastikan
sampel telah larut, larutan tersebut didinginkan dan ditambahkan dengan NaOH 45 % hingga
netral, dipindahkan ke labu ukur dan selanjutnya ditambahkan aquadem ad 50,0 ml. Dari 50,0
ml larutan tersebut, dipipet ke erlenmeyer sebanyak 25,0 ml dan ditambahkan 25,0 ml larutan
Luff-Schoorl, larutan tersebut lalu dipanaskan selama 10 menit. Setelah dipanaskan, larutan
tersebut ditambahkan H2SO4 26,5% sebanyak 25,0 ml dan 15 ml larutan KI 20% . Larutan
tersebut lalu segera dititrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0,10125 N dengan indikator amilum
dimana pada titrasi tersebut membutuhkan Na-thiosulfat sebanyak 15,25 ml. Selanjutnya
dilakukan titrasi blanko dan diperoleh data bahwa untuk blanko diperlukan larutan Na-
thiosulfat sebanyak 22,80 ml.

a. Berapa % kadar gula setelah diinversi dalam cream tersebut?

Sampel = 5,6754 g/ 50,0ml x 1000

= 5675,4 mg/ 50,0ml x 20

= 113508 bpj (mg/L)

Larutan 5675,4 mg/ 50,0ml dipipet 25ml + 25ml Luff-Schoorl, dipanaskan selama 10 menit
+ H2SO4 26,5% 25ml + 15ml KI 20%, dititrasi dengan Na2S2O3 0,10125N 15,25ml

Volume Na2S2O3 (blanko) = 22,80ml

VNa2S2O3 = Vb – Vt

= 22,80ml – 15,25ml

= 7,55ml dengan N Na2S2O3 0,10125N

Na2S2O3 ~ Na2S2O3 pd tabel

V1 . N1 = V2 . N2

7,55ml . 0,10125 = V Na2S2O3 tabel . 0,1 N

7,55 ml .0,10125
V Na2S2O3 tabel = = 7.644375ml
0,1

7ml ~ 17,2 mg

7.644375ml ~ x

8ml ~ 19,8ml

7,664375−7 x−17,2
~
8−7 19,8−17,2

0,644375 x−17,2
~
1 2,6

1,675375 = x – 17,2
1,675375 + 17,2 = x

18,875375 mg = x

X = 18,875375 mg / 25ml x 40

755,015bpj
= x 100%
113508 bpj

Kadar = 0,6651645699 %

b. Jelaskan dan Narasikan dengan bahasa anda sendiri tentang proses reaksi selama titrasi
tersebut

1. ambil 50 filtrat bebas Pb dari larutan ( penentuan gula reduksi metpoda  metode Luff
Schoorl. ), masun kan kedalam elenmeyer, kemudian diatambahakan 20ml aquadest
dan 10 ml HCL 10% ( berat jenis 1,15 ). Panaskan diatas penangas air pada suhu 67-
70˚C selama 10 menit. Kemudian di dinginkan cepatcepat sampai suhu 20˚C. netral
dengan Noah 45%, kemudian di encerkan sampai volume tertentu sehingga 25 ml
laarutan menggandung 15-60 mg gula reduksi.
2. diambil 25 ml larutan dan dimasukan ke dalam elenmeyer, ditambahkan 25 ml larutan
Luff Schoorl. Dibuat pula percobaan blangko yaitu 25 ml larutan Luff Schoorl
ditambahkan 25 ml aquadest.
3. setelah ditambahkan beberapa butir batu didih, erlemeyer di hubungakan dengan
pengdingin balik, kemudian dididihkan. Diusahakan 2 menit sudah mendidih.
Pendidihkan larutan di pertahankan 10 menit.
4. kemudian cepat-cepat didinginkan. Tamabahkan KI 15 ml 20% dan dengan hati-hati
tambahkan 25ml H2SO4 26,5%.
5. iodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan NA-tiosulfat 0,1 N memakai
indicator pati sebanyak 2-3ml. untuk mempejelas perubahan warna pada akhir titrasi
sebanyak pati ditambahkan pada saat titrasi hampir berakhir.

Perhitungan :

Dengan mengetahui selisih antara titrasi blanko dan tirtasi sampel.

selisihkadar gula reduksi sesudah inversi


x 0,95 kadar gula sakaros
selisih kadar gula reduksi sebelum inversi

Anda mungkin juga menyukai