PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Ashari, 2013) berbentuk perdu semusim dengan tinggi tanaman 50-120 cm dan
berasal dari Amerika (Tengah, Selatan, Peru dan Meksiko). Berdasarkan catatan
termasuk Indonesia. Tomat umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun)
Tomat sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat karena rasa buahnya
yang segar dengan cita rasa manis-manis masam sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai bumbu sayur, lalap, saus tomat, buah segar, minuman (juice) dan
potensi ekspor yang besar. Peningkatan kebutuhan tomat sering tidak diimbangi
mengalami fluktuasi. Produksi tomat pada tahun 2014 mencapai 992.780 ton
dengan luas lahan 59.759 ha, sementara pada tahun 2015 mengalami penurunan
menjadi 915.987 ton dengan luas lahan 59,008 ha (Badan Pusat Statistik, 2015).
1
2
struktur tanah serta menguraikan unsur hara yang terikat dalam tanah (Purwanti
banyak serta lebih kuat karena selain hidup di permukaan akar, koloninya dapat
masuk ke lapisan epidermis akar bahkan dalam lagi yang kemudian menghasilkan
pertahanan tubuh di dalam tanaman sehingga jelas bahwa jamu ini tidak bersifat
bahwa tanaman yang terdapat koloni Tricoderma pada permukaan akarnya hanya
membutuhkan kurang dari 40% pupuk nitrogen dibandingkan dengan akar yang
3
tanaman dan mempunyai guna tertentu. Tanaman tomat membutuhkan unsur hara
makro dan mikro untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Unsur hara makro
yang perlukan terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen
(N), fosfat (P), kalium (K), sulfur (S), magnesium (Mg), dan kalsium (Ca),
sedangkan unsur hara mikro yang diperlukan, antara lain molibdenium (Mo),
tembaga (Cu), boron (B), seng (Zn), besi (Fe), klor (Cl), dan mangan (Mn).
udara, air, mineral-mineral dalam media tanam dan pupuk (Helena, 2012).
digunakan adalah air kelapa, dari kandungan nutrisinya air kelapa memiliki nutrisi
yang cukup baik. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam air kelapa tua lebih
banyak dari pada kelapa muda, sehingga penyiraman media tanaman tomat dalam
penelitian ini menggunakan air kelapa tua. Berdasarkan kandungan nutrisi tomat
dan air kelapa kemungkinan dengan menggunakan air kelapa dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman tomat, karena didalam air kelapa terdapat nutrisi yang
dibutuhkan tomat seperti natrium, kalsium, riboflavin, niasun, tiamin, fospor, dan
vitamin C. Hasil penelitian kandungan gizi yang terdapat didalam tomat juga
terdapat didalam air kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya
4
akan kalium (K) hingga 17%. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung
gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya
antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprun
(Cu), Fosfor (P) dan sulfur (S). Selain mineral, air kelapa juga mengandung
berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal,
asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Air kelapa mengandung hormon
giberelin (0,460 ppm GA3, 0,255 ppm GA5, dan 0,053 ppm GA7), sitokinin
(0,441ppm kinetin dan 0,247 ppm zeatin) dan auksin (0,237 ppm IAA) (Djahuri,
2015: 1). Perbedaan air kelapa muda dan air kelapa tua bahwa air kelapa muda
memiliki Kalori 68,0 kal, Protein 0,20 gr, Karbohidrat 14,0 gr, Fosfor 30,0 mg,
Vitamin B1 0,06 mg, Vitamin C 4,0 mg dan Air 95,5 mg. Sedangkan untuk air
kelapa tua yaitu Kalori 359,0 kal, Protein 3,4 gr, Karbohidrat 14,0 gr, Fosfor 98,0
mg, Vitamin B1 0,1 mg, Vitamin C 4,0 mg dan Air 91,50 mg. Seperti yang sering
kita liat, tunas kelapa mampu tumbuh secara baik dan subur, berkat cadangan
makanan untuk pertumbuhannya yang tersimpan pada air kelapa. Akan tetapi,
kebanyakan masyarakat belum menyadari hal tersebut, bahwa air kelapa dapat
digunakan sebagai pupuk tanaman karena air kelapa mengandung zat pengatur
tumbuh sitokinin yang berperan penting dalam pembelahan sel dan berdiferensiasi
sel.
meningkatkan pertambahan jumlah tunas dan jumlah daun bawang merah dari in
vitro. Selain itu, penggunaan air kelapa dengan intensitas penyiraman 1x4 hari
5