E-Pnl-Buku Pa Div Kebidanan
E-Pnl-Buku Pa Div Kebidanan
Bidan adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan pada tiap tatanan pelayanan
kesehatan, baik ditingkat primer, sekunder maupun tertier. Pelayanan kebidanan berfokus kepada
perempuan, bayi baru lahir, balita, serta keluarga dan masyarakat. Kebijakan pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan profesi bidan seperti yang tertuang di dalam Permenkes RI
No.HK.02.02/Menkes/149/I/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan, bahwa; bidan dalam
menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan kebidanan,
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Dalam memberikan pelayanan pada tiap tatanan pelayanan, diperlukan kompetensi, yaitu
kompetensi klinis dan kompetensi non klinis. Kompetensi klinis adalah kompetensi bidan dalam praktik
kebidanan. Sedangkan kompetensi non klinis meliputi: filosofi bidan, cara berfikir, komunikasi,
kepemimpinan serta semua tampilan bidan yang berasal dari hati dan intuisi yang meliputi: kesabaran,
keikhlasan, simpati, empati serta memperhatikan hak-hak yang harus diterima oleh pasien dan mitra kerja
tim.
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak melalui peningkatan kualitas asuhan
kebidanan yang optimal, maka Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan, dengan dikeluarkannya
Kepmenkes RI No. 591 Tahun 2007, yaitu tentang kebutuhan tenaga kesehatan mahir sebagai mitra
pendamping dokter spesialis untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yaitu pada
level pendidikan Diploma IV termasuk D-IV Kebidanan
Program studi D4 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas UBudiyah Indonesia ( UUI )
merupakan ilmu pengetahuan yang berorientasi keahlian praktis guna menunjang pengembangan profesi
bidan. Pada jenjang Diploma 4, mahasiswa akan dibekali dengan kompetensi kebidanan yang lebih mahir
serta dilengkapi kemampuan kependidikan untuk berkarir sebagai tenaga pengajar di bidang kebidanan
(perguruan tinggi) dan juga di bidan pelayanan (rumahsakit).
Berbeda dengan ilmu kebidanan pada jenjang D3, alumni D4 kebidanan UUI dapat melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi , Sarjana Strata Dua (S2) di berbagai disiplin ilmu.
Hal ini dimungkinkan karena program D4 mendapat kesetaraan dengan jenjang S1 . Sementara
institusi penyelenggara program yang bereputasi Universitas terkemuka akan turut meningkatkan
kepercayaan diri para alumni untuk memenangkan persaingan dalam dunia karir, maupun memajukan
usaha klinik secara mandiri.
Ketersediaan alumni D4 kebidanan masih sangat diperlukan masyarakat di dalam negeri. Profesi
bidan merupakan ujung tombak persalinan untuk mencegah angka kematian ibu dan anak. Hal ini
meningkatkan nilai penting peran bidan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (human
development index) melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Mengingat makin kompleksnya masalah persalinan, maka keahlian profesi bidan pada jenjang
D3 perlu terus ditingkatkan. Program D4 kebidanan UUI juga membuka kesempatan bagi alumni SLTA
untuk menempuh program ini dalam waktu relatif cepat minimal 4 tahun ( 8 semester ).
Bidan dengan kualifikasi D-IV kebidanan yang mampu bekerja dan dibutuhkan di rumah sakit,
Puskesmas rawat inap, maupun di layanan klinis kebidanan lain, secara khusus sebagai mitra spesialis
obstetri ginekologi dan mitra spesialis anak sampai saat ini belum tersedia, hal ini juga relevan dengan
Kepmenkes 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan mengenai kualifikasi lulusan
pendidikan Bidan setingkat Diploma IV merupakan bidan profesional yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan, praktik perorangan maupun di instansi pendidikan.
Bidan dapat berperan sebagai pemberi layanan, pengelola, pendidik dan peneliti.
Melalui pendidikan D-IV Kebidanan diharapkan bidan mampu memberikan penanganan awal dan
penapisan awal pada kasus-kasus kegawatdaruratan dan patologi kebidanan. Untuk itu bidan harus
mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang profesional dan berkualitas agar mampu
memberikan asuhan kebidanan yang optimal. Untuk mendukung pencapaian hal tersebut maka diperlukan
lulusan tenaga kesehatan khususnya D-IV Kebidanan dengan jumlah, jenis dan kualitas yang optimal dan
memadai. Untuk menjawab tantangan tuntutan pelayanan kebidanan yang profesional, kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi kebidanan serta perlunya kemampuan partnership bidan dengan mitra kerja
spesialis, maka perlu dikembangkan Program Studi Diploma IV Kebidanan.
1.2 Visi Program Studi
Pada tahun 2025 menjadi program studi D-IV Kebidanan terbaik dalam menghasilkan Bidan
Berkualitas, profesional, berstandar dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional yang
memiliki kompetensi di bidang klinik, dan pendidik serta peka terhadap nilai nilai sosial dan
kemajuan Teknologi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelayanan kebidanan
serta tuntutan kebutuhan masyarakat, adanya era globalisasi serta upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya mendekatkan pelayanan klinis spesialistik untuk akselerasi penurunan angka
kematian ibu dan anak sehingga orientasi pendidikan senantiasa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
kebidanan, evidence based, kebutuhan masyarakat, era globalisasi serta tujuan pembangunan kesehatan.
Kegiatan akademik dan pengembangan institusi diarahkan untuk menghasilkan lulusan bidan mahir
profesional yang mampu melaksanakan peran sebagai klinisi kebidanan dan sebagai pendidik yang
bermitra dengan spesialis kebidanan dan anak. Pendidikan Program Diploma IV Kebidanan
diselenggarakan secara profesional dengan mengikuti kaidah dan ciri pendidikan profesi, yaitu:
1.6 Peran
Dalam upaya pelayanan kebidanan yang berfokus pada Bidan pendidik dan klinis kebidanan, maka
bidan berperan sebagai :
1. Pelaksana
Pemberi pelayanan kebidanan pada wanita sepanjang siklus kehidupannya serta memberikan
asuhan pada bayi bari lahir, neonatus, bayi dan balita.
2. Pengelola
Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan pada setiap tatanan institusi pelayanan kebidanan,
baik di tingkat Puskesmas rawat inap, Rumah Sakit maupun layanan klinis kebidanan yang lain.
3. Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan kebidanan pada setiap tatanan
layanan klinis kebidanan.
4. Peneliti
Melakukan penelitian dalam ruang lingkup penelitian klinis kebidanan.
Merujuk kepada peraturan presiden nomor 8 tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, yang bermaksud membuat sebuah kerangka pengakuan kompetensi dengan
cara menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Pendidikan tinggi tingkat sarjana menduduki kualifikasi jenjang 6, dimana jenjang tersebut harus
memiliki kompetensi sebagai berikut:
Dalam Peraturan Presiden mengenai KKNI tersebut disebutkan bahwa kompetensi lulusan
dilihat melalui capaian pembelajaran setiap sektor atau bidang profesi yang selanjutnya akan
diatur oleh masing-masing lembaga sektor tersebut. Untuk sektor pendidikan tinggi, standar
kompetensinya termuat dalam Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
Kompetensi lulusan Program Studi D-IV Kebidanan adalah memiliki kemampuan praktik
klinik kebidanan dan Bidan Pendidik serta terkini berdasar evidence based kebidanan,
kemampuan bekerjasama dengan mitra spesialis kebidanan dan anak, sesuai lingkup peran klinisi
kebidanan dan pendidik yang berbasis kompetensi bidan terutama kompetensi yang ke-4, 5, 6, 7
dan 9 pada Standar Profesi Bidan sesuai Kepmenkes 369/Menkes/SK/III/2007, serta memiliki
kemampuan identifikasi, dan penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
sesuai dengan kewenangannya.
1. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
berdasar evidence based, meliputi: diagnosis kehamilan, prognosis, penatalaksanaan, deteksi dini
kasus berisiko dan kegawatdaruratan, pengobatan, keputusan klinis dan pertolongan
kegawatdaruratan dalam kehamilan, penggunaan tehnologi diagnostik kehamilan, serta menjalin
kemitraan dengan spesialis kebidanan dalam asuhan kebidanan pada kehamilan yang optimal.
2. Mampu memberikan asuhan yang bermoral serta tanggap terhadap nilai sosial kebidanan
berdasarkan budaya dalam praktik kebidanan
3. Mampu memberikan asuhan yang efektif, aman dan holistik dengan pendokumentasian yang
memperhatikan aspek budaya tehadap ibu hamil, bersalin, nifas, dan menyusui, bayi baru lahir
menggunakan care profider lahir, sesuai standar praktik.
4. Mampu melakukan asuhn prakti kebidanan sesuai kode etik profesi
5. Mampu menerapkan bahasa inggris berbasis kesehatan
6. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan dalam setiap praktik kegawatdaruratan kebidanan
7. Mampu melakukan pengolahan data secara holistik
8. Mampu melakukan upaya promotif , preventif, deteksi dini dan pemberdayaan masyarakat dalam
pelayanan kebidanan
9. Mampu menentukan keputusan klinis yang berkaitan dengan Decision Maker Kegawatdaruratan
10. Mampu melakukan kolaborasi dan rujukan pada kasus yang memerlukan penanganan diluar
kewenangan
11. Mampu mendokumentasikan tindakan kebidanan yang diberikan
12. Mampu mengelola kewirausahaan dalam pelayanan kebidananan
13. Mampu memimpin dan mengelola usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara mandiri
maupun berkesinambungan
14. Mampu melakukan penjaminan mutu layanan kebidanan.
Capaian Pembelajaran :
3. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analis informasi dan data, dan
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
5. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya, dan
mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEK untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
6. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner.
7. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
8.
Gelar yang akan didapatkan setelah menyelesaikan pendidikan di Program Studi D IV Kebidanan
Universitas U’Budiyah Indonesia adalah Sarjana Saint Terapan (SST). Lulusan program studi DIV
Kebidanan dapat berkarir di bidang kesehatan dan lembaga – lembaga pendidikan dan pemerintahan.
Seperti :
Program studi DIV Kebidanan Universitas U’Budiyah Indonesia menyelenggarakan dua jalur
berdasarkan latar belakang studi mahasiswanya, yaitu jalur umum untuk mahasiswa dengan latar
belakang studi lulusan SMU/sederajat dan jalur khusus untukmahasiswa dengan lulusan D III
Kebidanan.
1.10 Kurikulum
Kurikulum yang digunakan mengacu pada Kurikulum Berbasis dan Pedoman Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan Kementerian Kesehatan berdasarkan tujuan dan orientasi pendidikan yang telah
disepakati oleh stakeholder (profesi, kemitraan, praktisi, dan masyarakat).
Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum program studi ditetapkan dan dikembangkan oleh
setiap perguruan tinggi berdasarkan SNPT, yang diwujudkan dalam serangkaian mata kuliah. Menurut
SNPT, jenis mata kuliah dibagi atas tiga:
Mata kuliah wajib umum, untuk capaian pembelajaran aspek sikap dan tata nilai;
Mata kuliah wajib program studi, untuk capaian pembelajaran aspek kemampuan kerja,
penguasaan pengetahuan, dan mengelola kewenangan dan tanggung jawab
Mata kuliah pilihan Minat, yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat
mahasiswa.
b. Beban Studi
Semester I
Semester II
Semester III
Semester IV
Semester V
1 MWF104
Sejarah 2 2 -
2 MWF004
Bahasa Inggris 2 2 0
3 MWF218
Promosi Kesehatan 2 1 1
4 MWF219
Sistem Informasi Kesehatan 2 1 1
Organisasi, Managemen, dan Pengembangan
5 MWF306 2 1 1
Kesehatan
MWF313
6 Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat 2 1 1
MWF222 Patofisiologi Kasus Gawat darurat Kebidanan 2 2 0
7
Maternal & Neonatal
Praktik Kebidanan II (Assuhan Kebidanan 8
Komunitas, Kesehatan reproduksi, keluarga
8 MWF308 8 - -
berencana, dan kegawatdaruratan Maternal
Neonatal)
Jumlah 22
Semester VI
Semester VII
Bobot K
No Kode Mata Kuliah Teori Praktek
SKS
1 MWF101 Bahasa Inggris II 3 1 2
2. MWF311 Bantuan Hidup Dasar 2 1 1
3 MWF312 Psikologi kebidanan 2 2 -
MWF403 Pem. Diagnosis Kegawatdaruratan Kebidanan 2 1 1
4
(MKP) Maternal & Neonatal
MWF405 Pembelajaran mikro 2 2
5 0
(MKP)
6 MWF310 Praktik Kebidanan IV 4 - - 4
Jumlah 15
Semester VIII
1. MWF108 Skripsi 4 - - 4
Jumlah 4
Prodi D IV Bidan Klinik Kegawatdaruratan, kurikulum yang digunakan sedang dalam masa
pengembangan (untuk peningkatan kualitas). Program studi DIV Bidan Kinik mempunya beban SKS 42
SKS.
SEMESTER I
SEMESTER II
5 MWF208 Skripsi 4 0 0 4
Jumlah 22 6 4 12