KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL
Buku ajar kegawatdaruratan maternal dan neonatal disusun atas bantuan dan
kerja sama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih bagi
semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan
dan kerjasama tersebut dengan kebaikan pula. Amin
Kediri,
Tim Penyusun
A. Visi
B. Misi
A. Visi
B. Misi
D. Tujuan
Tujuan Program studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kadiri yaitu :
2. Menghasilkan lulusan bidan yang mampu memberikan pelayanan
kebidanan pada masyarakat yang efektif dan efisien sesuai dengan
kompetensinya serta bertanggung jawab pada profesi .
3. Menghasilkan penelitian untuk pengembangan ilmu dan teknologi
kebidanan terutama di bidang kesehatan reproduksi (IMS).
4. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat terutama di bidang
kesehatan reproduksi (IMS).
5. Terjalinnya kerjasama kemitraan lintas sektor baik pemerintah
maupun swasta dalam pelayanan kebidanan.
E. Kompetensi
SEMESTER I
BEBAN STUDI :
PENEMPATAN : Semester 4
KOMPETENSI LULUSAN
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan praktik
kebidanan berdasarkan agama, moral, dan filosofi, kode etik profesi, serta
standar kebidanan
MATERI PEMBELAJARAN :
DAFTAR PUSTAKA
1.1.1 Definisi
1.1.2 Tujuan
1. Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada ibu dengan
kegawatdaruratan.
2. Merujuk ibu dengan kegawatdaruratan melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang Iebih memadai.
1.1.3 Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup pada masa Kehamilan
1.1.6 Penatalaksanaan
1.1.7.1 Definisi
1.1.7.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui kegawatdaruratan pada neonatus \
2. Untuk mengetahui kondisi-kondisi yang menyebakan
kegawatdaruratan pada neonatus.
3. Untuk mengetahui penanganan kegawatdaruratan pada neonatus
1.1.7.3 Ruang Lingkup
1. BBLR
Pengertian : BB bayi baru lahir yang kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi.
Penyebab : persalinan kurang bulan/ prematur dan bayi lahir kecil
untuk masa kehamilan.
2. Asfiksia pada Bayi Baru Lahir
1.1.7.4 Klasifikasi/derajat
1.1.7.4 Pencegahan
1.1.7.5 Penatalaksanaan
BAB II
1.2.2.3 Diagnosis
1.2.2.4 Manajemen
1. Mempertahankan kehidupan
2. Mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan selanjutnya
3. Menyembuhkan klien pada kondisi yang berguna bagi kehidupan
1.2.2.5 Prognosis
1.2.3.3 Diagnosis
1.2.3.4 Manajemen
1. Mempertahankan kehidupan
2. Mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan selanjutnya
3. Menyembuhkan klien pada kondisi yang berguna bagi kehidupan
1.2.3.5 Prognosis
BAB III
3.3.2 Bersalin
1. Distosia Bahu : Kegagalan melahirkan bahu secara spontan. penyebab:
deformias panggul dan kegagalan bahu untk melipat ke dalam panggul
2.
2. Perdarahan PP :Perdarahan melebihi 500ml yang terjadi setelah bayi
lahir.
3. Atonia Uteri :Terjadi bila miometrium tidak berkontraksi. penyebab:
polihidramnion, kehamilan kembar, makrosomia, persalinan lama,
persalinan terlalu cepat, persalinan dengan induksi/ akselerasi
oksitosin, infeksi intrapartum, paritas tinggi.
4. Perlukaan Jalan Lahir :Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta
telah lahir lengkap dan kntraksi rahim baik. terdiri dari : robekan
perineum, hematoma vulva, robekan dinding vagina, robekan serviks,
ruptura uteri 5.
5. Retensio Plasenta :Plasenta yang elum lahir dalam setengah jam
setelah janin lahir. Penyebab: plasenta adhesiva, akreta, inkarserata.
3.3.3 Nifas
1. Infeksi melalui fraktus genetalis setelah persalinan, suhu 38˚c atau
lebih yang terjadi antara hari ke 2- 10 PP. Penyebab kurang gizi,
anemia, higiene, kelelahan, proses persalinan bermasalah, partus lama/
macet, korioamniontis, persalinan traumatik, periksa dalam yang
berlebihan
3.3.5.2 Neonatal
1. Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 36 0C atau kedua
kaki dan tangan teraba dingin.Untuk mengukur suhu tubuh pada
hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading
termometer) sampai 250C.Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia
3. Sepsis Puerperium
Sepsis berhubungan dengan 45 kematian ibu, memberikan
kontribusi 10% penyebab langsung obstetri dan 8% dari semua
kematian ibu. MMR karena sepsis adalah 7/100.000. Sebagian besar
ibu dengan sepsis (93%) diperiksa oleh tenaga kesehatan sebelum
meninggal.
Pelayanan di bawah standar yang diberikan oleh dokter spesialis
obstetri merupakan hal penting yang bisa dihindari dan memberikan
kontribusi 38% dari kematian karena sepsis. Pelayanan di bawah
standar yang diberikan oleh paraji juga memainkan peran penting
dalam menyebabkan kematian karena sepsis genitalia. Beberapa paraji
melakukan sejumlah pemeriksaan dalam yang berlebihan dan mungkin
berupaya membuat pembukaan serviks dengan jarinya.
Sepsis puerperium didefinisikan sebagai infeksi saluran genital
yang terjadi setelah pecah ketuban atau mulas persalinan hingga 42
hari setelah persalinan atau aborsi. Selain demam, salah satu dari gejala
berikut ini mungkin terjadi : a. Nyeri panggul dan ngilu b. Cairan per
BAB IV
I. Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
b. Penyakit sekarang
4. Riwayat obstetric
a. Menstruasi
HPHT :
tetap
1. Kehamilan
(Marmi, 2014)
2. Persalinan
3. Nifas
dan mastitis.
Hamil primi/multi
2014)
5. Riwayat perkawinan
6. Riwayat KB
7. Riwayat Psikososial
8. Riwayat budaya
a) Pola nutrisi
b) Pola eliminasi
c) Pola istirahat
siang hari.38
minggu.(Ajeng, 2012)
e) Pola aktivitas
f) Pola seksual
(Hutahhean, 2013)
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Nadi : 60-100x/menit
Suhu : 36,5-37,5 ºC
TB : >145 cm
Lila : >23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
oedem
hidung
jugularis
susu menonjol
gravidarum
episiotomi/heacting
varises
a) Palpasi
½ pst – px ( 40 minggu)
Teraba bokong
Auskultasi
Abdomen :
2. DJJ 120x/menit-160x/menit
b) Perkusi
Boudeloque : 18-20 cm
d) Pemeriksaan penunjang
Kesadaran : Composmentis
Nadi : (60-100x/menit)
RR : (16 – 24 x/menit)
1. Inspeksi
2. Palpasi
½ pst – px ( 40 minggu)
Teraba bokong
persalinan)
DJJ : 120x/menit-160x/menit
4. Perkusi
5. Lila >23,5 cm
6. Pemeriksaan penunjang
Masalah : -
V. Intervensi
Kriteria Hasil :
Kesadaran : Composmentis
Nadi : (60-100x/menit)
RR : (16 – 24 x/menit)
Intervensi:
R: pola makan ibu yang baik dapat meningkatkan status gizi ibu
dan janin
bakteri
- kejang
-perdarahan pervaginam
kooperatif jika ada salah 1 dari tanda bahaya tsb, ibu dapat
VI. Implementasi
Sesuai intervensi
VII. Evaluasi
SOAP
d.1.2 PERSALINAN
I. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Biodata
2. Keluhan utama
(Marmi, 2014)
3. Riwayat Kesehatan
(Marmi, 2014)
b. Penyakit sekarang
2010)
c. Penyakit Keluarga
(Suherni, 2010)
2. Riwayat obstetri
a. Menstruasi
HPHT :
tetap
TM II.(Saleha, 2010)
1) Kehamilan
2) Persalinan
3) Nifas
dan mastitis.
3. Riwayat perkawinan
4. Riwayat KB
5. Riwayat Psikososial
6. Riwayat budaya
a. Pola nutrisi
b. Pola Eliminasi
8. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : >90/60mmHg-<140/90mmHg
Nadi : 60x/menit-100x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
tidak odem
jugularis
susu menonjol
episiotomi/heacting
b. Palpasi
jugularis
susu menonjol
Abdomen :
Leopold II : Puka/puki
PAP(Letkep)
Leopold IV : U
His : adekuat/tidak
b. Periksa dalam
Pembukaan : 1- 10 cm
Ketuban : +/-/merembes
Hodge : I/II/III/IV
DO : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : >90/60mmHg-<140/90mmHg
Nadi : 60x/menit-100x/menit
1. Inspeksi
episiotomi/heacting
2. Palpasi
Abdomen :
Leopold II : Puka/puki
PAP(Letkep)
Leopold IV :U
a. Auskultasi
b. Periksa dalam
Ketuban : +/-/merembes
V. Intervensi
Tujuan :Persalinan berjalan normal tidak ada penyulit pada ibu dan
bayi.
mudah tunus otot baik, Kala III tidak ≥ 30 menit, Plasenta lahir
RR : 16-24x/ menit
Intervensi :
yang baik dan terlindung dari tiupan angin. (APN & IMD,
2010)
IMD, 2010)
penolong persalinan
& IMD,2010)
4. Meja untuk tindakan resusitasi bayi baru lahir (APN & IMD, 2010)
diperlukan.
meningkatkan resiko terjadinya penyulit pada ibu dan bayi batu lahir
IMD,2010)
klinik
partus lama.
VI. Implementasi
Sesuai intervensi
VII. Evaluasi
SOAP
d.1.3 NIFAS
A. Data Subyektif
1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat Kesehatan
lalu
b. Riwayat kesehatan
sekarang
c. Riwayat kesehatan
keluarga
4. Riwayat obstetri
a. Menstruasi
b. Riwayat kehamilan,
1) Kehamilan
kepala dan atau kejang, demam atau panas tinggi, air ketuban
(Kemenkes, 2012)
2) Persalinan
3) Nifas
5. Riwayat perkawinan
6. Riwayat KB
7. Riwayat psikososial
bayinya, respon orang tua terhadap kelahiran anak baik. Perilaku dan
8. Riwayat Budaya
9. Perilaku kesehatan
minum-minuman keras
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
c. Pola Istirahat
d. Personal Hygiene
e. Aktivitas
lainnya dirumah.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran :Composmentis
(Ambarwati,2008)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi:
oedem
jugularis
(Varney, 2008).
albikan
b. Palpasi
sesuai hari
Kesadaran : composmentis
Nadi : (60-90x/menit)
RR : (16-24x/menit)
Suhu : (36,50-37,50 C)
Kontraksi : keras/tidak
Lochea : Rubra/sanguilenta/serosa/alba
6. Intervensi
bayi sehat.
Kriteria hasil :Kontraksi uterus baik, uterus teraba tegang dan keras, tidak
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
RR : 16-24x/menit
Nadi : 80-100x/menit
Intervensi:
(Bobak, 2005)
dan genetalia
2005)
terjadi pada masa nifas salah satunya dengan melakukan senam nifas.
diatasi(Bobak, 2005)
7. Implementasi
Sesuai intervensi
8. Evaluasi
SOAP
d.1.4 NEONATAL
1. Pengkajian
1) Data Subjektif
A. Identitas
B. Riwayat Kesehatan
hiperglikemia
b. Penyakit sekarang
ataupun hiperglikemia
c. Penyakit keluarga
a) Prenatal
b) Natal
c) Post natal
keadaan bayi
a) Pertumbuhan
b) Perkembangan
personal
D. Riwayat psikososial
E. Riwayat imunisasi
Apakah bayi sudah diberikan imunisasi Hb0 dan Vit K dan bagaimana
sudah terpenuhi.
2) Data obyektif
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
TTV :
N : 120 - 160×/menit
S :36,50C – 37,0 0C
RR : 40 – 60 ×/menit
Pemeriksaan antropometri
TB : 45 – 50 cm
Lida : 30 – 36 cm
FO : 35 cm
Lila : > 9 cm
B. Pemeriksaan khusus
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada polib, tidak ada pernafasn
cuping hidung
C. Reflek premitif
Rooting : baik
Sucling : baik
Swalowing: baik
Moro : baik
Grapsping : baik
Babinski : baik
2. Interpretasi datadasar
Melahirkan tanggal..jam...
HPHT
HPL
5. Intervensi
Kriteria hasil :
TTV :
N : 120 - 160×/menit
S :36,50C – 37,0 0C
RR : 40 – 60 ×/menit
Pemeriksaan antropometri
TB : 45 – 50 cm
Intervensi
vitamin K1
6. Implementasi
7. Evaluasi
d.2 Diagnosa, prognosa dan prioritas masalah serta sumber-sumber dan fasilitas
untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut
BAB V
Kelemahan adalah:
Rekam medic menjadi lama sehingga permasalah pasien tidak
muncul
Potensial terjadi implikasi
Ruangan kosong sedikit sehingga tidak cukup untuk mencatat data
yang komrehensif
Contoh flowsheet dalam kebidanan yaitu partograf guna
memantau perkembangan kemajuan persalinan, lembar observasi tana-
tanda vital, lembar observasi his, dll
O:
A:
P :
Sumber:Wildan Moh, Hidayat AAA, 2008. Dokumentasi
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Bidan
Penyelesaiannya,
rencana tindakan dan
pengobatan terbaru.
Dokter
Bidan