NIM : 1850916310001
PPDS : Ilmu Penyakit Dalam
Faktor Penyebab
Sampai sekarang etiologi ET masih belum jelas dan merupakan diagnosis eksklusi,
sehingga harus menyingkirkan penyebab lain trombositosis. Kelainan khas ET adalah
peningkatan jumlah trombosit (trombositosis) pada hitung sel darah. Sebaliknya, temuan pada
polisitemia vera adalah peningkatan hemoglobin dan hematokrit; dalam metaplasia myeloid
dan myelofibrosis itu adalah pansitopenia, dan dalam chronic myeloid leukemia (CML)
adalah peningkatan jumlah darah putih.1,3
Penyelidikan ET dapat dilakukan work-up terhadap faktor risiko yang berperan, yaitu:3
Investigasi Pertanyaan dan/atau penilaian
Riwayat keluarga Kerabat dengan trombositosis atau kelainan hematologis lainnya
yang diketahui
Riwayat kesehatan Penyakit atau kondisi yang terkait dengan trombositosis (mis.,
Keganasan, penyakit radang usus, defisiensi besi, splenektomi,
perdarahan)
Komplikasi vaskular (trombosis atau perdarahan)
Komorbiditas seperti diabetes, hipertensi, atau dislipidemia
Gaya hidup Merokok, aktivitas fisik, kebiasaan diet
Obat-obatan Penggunaan obat rutin dan/atau baru-baru ini
Gejala Sakit kepala, vertigo, pusing, tinnitus, eritromelalgia, parestesia,
atau gejala sistemik (penurunan berat badan, keringat malam,
demam)
Pemeriksaan fisik Adanya splenomegali dan/atau hepatomegali
*
Tes tingkat pertama Hitung darah rutin dan evaluasi apusan darah tepi
Evaluasi status zat besi tubuh (besi serum, TIBC, saturasi
transferin, dan feritin serum)
CRP
Penapisan untuk BCR-ABL1
Tes untuk JAK2 (V617F), CALR exon 9 indels, dan MPL exon
10 mutasi, dilakukan secara berurutan pada DNA granulosit
Tes tingkat kedua Evaluasi sumsum tulang melalui aspirasi dan biopsi sumsum tulang
(pewarnaan H&E atau Giemsa, Gomori dan Perls)
Tes laboratorium lebih lanjut (misalnya, faktor von Willebrand
ketika jumlah trombosit adalah ≥1000×109/L atau ketika terduga
sindrom von Willebrand) dan radiologi/pemeriksaan USG
Patogenesis
Patogenesis ET tidak sepenuhnya
dipahami. ET adalah kelainan sel induk klon dan
peningkatan jumlah trombosit adalah hasil dari
produksi trombosit yang berlebihan dan
kelangsungan hidup trombosit yang tidak
berkepanjangan dalam darah tepi.5
Sekitar 90 persen kasus memiliki mutasi
somatik dalam JAK2, CALR, atau MPL. Mutasi
ini menghasilkan upregulasi gen target JAK-
STAT, menunjukkan pentingnya jalur ini dalam
patogenesis ET. Investigasi yang sedang
berlangsung bertujuan untuk menentukan
signifikansi ini dan mutasi lain dalam genesis ET
dan neoplasma myeloproliferative lainnya serta
peran relatif mereka dalam menentukan fenotipe
penyakit, transformasi leukemia, dan tingkat
keterlibatan stem cell dalam gangguan ini.1,5
Referensi
1. Tefferi A, Vannucchi AM, Barbui T. Essential thrombocythemia treatment algorithm
2018. Blood Cancer J. 2018:4-9. doi:10.1038/s41408-017-0041-8
2. Carobbio A, Thiele J, Passamonti F, et al. Brief report Risk factors for arterial and
venous thrombosis in WHO-defined essential thrombocythemia : an international study
of 891 patients. Blood. 2011;117(22):5857-5860. doi:10.1182/blood-2011-02-339002.
3. Rumi E, Cazzola M. How I treat essential thrombocythemia. Blood.
2016;128(20):2403-2415. doi:10.1182/blood-2016-05-643346.there
4. Beer PA, Green AR. Pathogenesis and management of essential thrombocythemia.
Hematol Am Soc Hematol Educ Program. 2009:621-628. doi:10.1182/asheducation-
2009.1.621
5. Beer PA. The pathogenesis of essential thrombocythemia. Curr Opin Hematol.
2011;18:323-329. doi:10.1097/MOH.0b013e3283497f54
6. Schafer AI. Thrombocytosis. N Engl J Med. 2004;350:1211-1219.