KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DEDY JAYA
NOMOR ……………..
TENTANG PEMBERLAKUAN
PEDOMAN ORGANISASI INSTALASI
PERSALINAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu untuk dapat mengelola menjadi satu kesatuan yang terpadu dan
harmonis menuju pada satu tujuan yaitu menciptakan pelayanan yang bermutu,
unggul, professional dan mengedepankan keselamatan pasien (Patient Safety), perlu
disusun suatu pedoman pengorganisasian yang lengkap.
Rumah Sakit Dedy Jaya merupakan unit kerja di bawah koordinasi dan menjadi
bagian integral dari PT Rumah Sakit Dedy Jaya yang dibentuk berdasarkan Akta
Notaris Heri Subagyo, SH,SpN Nomor 6 tertanggal 5 Pebruari 2005.
Tata kerja organisasi diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PT Rumah Sakit Dedy Jaya yang hingga saat ini sudah mengalami perubahan
beberapakali, yaitu berdasarkan:
1. Anggaran Dasar PT Rumah Sakit Dedy Jaya:
a. Akta Notaris Heri Subagyo, SH, nomor 6 tanggal 5 Pebruari 2005.
b. Akta Notaris Eko Putranto, SH, nomor 4 tanggal 8 Juli 2005.
c. Akta Notaris Deviyanti Rosita, SH nomor 10 tanggal 4 Agustus 2008.
2. Ketentuan yang mengatur hubungan antara PT Rumah Sakit Dedy Jaya sebagai
pemilik Rumah Sakit Dedy Jaya, Direktur Rumah Sakit Dedy Jaya sebagai
pengelola Rumah SAkit Dedy Jaya dan Staf Medis Fungsional Rumah Sakit
Dedy Jaya yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PT Rumah Sakit Dedy Jaya, Hospital ByLaws Rumah Sakit Dedy Jaya dan
Susunan Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit Dedy Jaya.
1
BAB II
B. KEPEMILIKAN
Pemilik Rumah Sakit Dedy Jaya adalah PT. Rumah Sakit Dedy Jaya yang berdiri
dengan akta nomor 6 pada tanggal 5 Pebruari 2005, tentang Pendirian Perseroan
Terbatas ( PT ) yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Heri Subagyo, SH dengan
perubahan akta nomor 4 tanggal 8 Juli 2005, tentang Perubahan Perseroan Terbatas
yang dibuat oleh Notaris Eko Putranto, SH. Akta Pendirian Perseroan Terbatas
tersebut telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor : C – 19605 HT.01.01.TH 2005,
tanggal 14 Juli 2005. Pemegang saham pada awal berdiri terdiri dari 15 orang.
Kemudian pada tahun 2007 dan 2008 ada penambahan sehingga menjadi 18 orang.
Namun seiring perjalanan waktu, jumlah pemegang saham maupun komposisi
kepemilikan saham mengalami perubahan karena adanya pengalihan dan pelepasan
saham sehingga sampai dengan 31 Desember 2015 jumlah pemegang saham
sebanyak 11 orang dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut:
2
No Nama Pemegang Saham % Kepemilikan Saham (per 31 Desember 2015)
1 DR (HC) Muhadi Setiabudi 87.97
2 Dr. Dana Walujati, SpKJ 2.29
3 Dr. Umar Utoyo 2.11
4 Dr. Sigit Erawan Hartono, SpM 1.08
5 Dr. Sri Gunadi Parwoko, MKes 1.08
6 Dr. Rasipin, MKes 1.06
7 Dr. Wowo Nawaksari, SpM 0.54
8 Dr. Ruwihyanto, SpA 1.36
9 Dr. Heru Padmonobo 1.03
10 Dr. Irma Yurita 1.28
11 Eko Ch. Purnomo, SKep.MKes 0.20
100.00
3
No Nama Spesialisasi Status
4
1 Dr. Idham Khalid, SpPD Penyakit Dalam Mitra
2 Dr. Yufro Kelana, SpPD Penyakit Dalam Mitra
3 Dr. Wahyudin, SpB Bedah Umum Mitra
4 Dr. Nurkholikul Anwar, SpB Bedah Umum Mitra
5 Dr. Octaviana Yoseffine, SpOG Obsgyn Mitra
6 Dr. Ruwiyanto, SpA Anak Mitra
7 Dr. Dana Walujati, SpKJ Jiwa Mitra
8 Dr. Wowo Nawaksari, SpM Mata Mitra
9 Dr. Yusfi Rydoka, SpP Paru Mitra
10 Dr. Sinar Mehuli Purba, SpKK Kulit&Kelamin Mitra
11 Dr. Min Athoilah, SpJP Jantung&Pembuluh Darah Mitra
12 Dr. Rini Nur Widiningsih, SpPK Patologi Klinik Mitra
13 Dr. Baehaqi, SpRad Radiologi Mitra
14 Dr. Mulky Yassin, SpOT Orthopedi Mitra
15 Dr. Arif Aziz, SpAN Anestesi Mitra
16 Drg. Archan Kumalasari Dokter Gigi Mitra
17 Dr. Ria Riki Wulandari Dokter Umum Mitra
18 Dr. Inayah Mirzawati Dokter Umum Mitra
19 Dr. Iryani Permata S. Dokter Umum Mitra
20 Dr. Ranangga S. Prabowo Dokter Umum Mitra
21 Dr. Ilmaniar Dokter Umum Mitra
22 Dr. Inggar Okta P. Dokter Umum Mitra
23 Dr. Aditya Alfarisi Dokter Umum Mitra
24 Dr.Muheni Cita Galih Dokter Umum Mitra
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT DEDY JAYA
5
A. VISI
B. MISI
C. FALSAFAH
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam meningkatkan kualitas hidup.
D. NILAI
1. Nilai-nilai adalah sikap yang dijadikan pedoman bagi setiap insan yang terlibat
dalam pengelolaan maupun pelayanan di Rumah Sakit Dedy Jaya, sebagai
berikut:
a. Secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan pelayanan prima sesuai
standar profesionalisme dan memegang teguh etika profesi dan integritasi
moral yang tinggi.
b. Senantiasa bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur yaitu senantiasa
menjunjung tinggi perilaku yang berdasarkan pada nilai-nilai kejujuran,
kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan; inovatif yaitu mendorong
seluruh karyawan untuk menciptakan terobosan dan peluang sebagai
tantangan kemajuan organisasi, serta senantiasa menatap masa depan .
6
d. Insan profesional; maksudnya bahwa, sumber daya manusia rumah sakit
yang profesional adalah kunci utama terciptanya pelayanan rumah sakit
yang prima yaitu pelayanan rumah sakit yang bermutu, efisien
danmemuaskan pasien serta terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
7
2). Lingkaran seperti roda bergulir ke kanan yang berarti manajemen
bertekad untuk selalu mengembangkan diri ke arah yang lebih baik,
efektif, kredibel dan berwawasan ke depan terhadap perubahan
3). Warna Oranye melambangkan kekuatan dan ketangguhan
c. Lingkaran luar warna abu-abu :
Melambangkan keunggulan teknologi.
1). Mengedepankan kecanggihan teknologi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
2). Warna Abu-abu melambangkan ketenangan dan ketentraman.
d. Anak Panah berwarna merah hati berjumlah 15 garis
Melambangkan Pemilik :
1). Selalu memberikan dorongan dan support kepada karyawan,
manajemen dan teknologi yang merupakan suatu kesatuan tak
terpisahkan untuk mewujudkan Visi, Misi Rumah sakit Dedy Jaya.
2). Warna merah melambangkan kekuatan dan keberanian
3). Jumlah 15 merupakan jumlah pemegang saham pada saat awal mulai
pendirian Rumah Sakit.
5. Motto Rumah Sakit Dedy Jaya adalah : “ Langkah pasti menuju sehat “
E. TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit Dedy Jaya adalah :
BAB IV
8
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT DEDY JAYA
PT RS Dedy Jaya
Direktur RSDJ
KASIE
KASUBAG
KJF
BAB V
9
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Kepala Instalasi
Persalinan
Kepala Ruang
Bersalin
PJ PJ PJ PJ
Obat & Alkes Administrasi Alat Elektronik Linen & ATK
PENANGGUNG JAWAB
SHIFT
Bidan Bidan Bidan Bidan
Pelaksana pelaksana Pelaksana Pelaksana
BAB VI
10
URAIAN JABATAN
11
h. Memotivasi para bawahan di lingkukang ruang bersalin dengan member
penghargaan baik secara formal maupun informal untuk meningkatkan
semangat kerja.
i. Memberikan bimbigan langsung kepada bidan pelaksana dan membantu
menyelesaikan permasalahan yang timbul di ruang bersalin tentang
pelaksanaan pelayanan kebidanan sesuai kebijakan bidang pelayanan.
j. Mengadakan pertemuan secara berkala diruang bersalin.
k. Melakukan kunjungan langsung rutin atau sewaktu – waktu untuk menilai
pelayanan askeb/ketertiban/keamanan dan kebersihan rung bersalin.
l. Melakukan koordinasi yang baik dengan institusi pendidikan kebidanan untuk
menjaga kelancaran program pendidikan dan memberikan
bimbingan/memantau dan menilai pendidikan praktek/penelitian mahasiswa di
ruang bersalin dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
m. Meneliti dan mempertimbangkan syarat permohonan status kepegawaian
bidan yang menjadi tanggung jawabnya.
n. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang kebidanan melalui
pertemuan ilmiah dan seminar/symposium.
o. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di ruang bersalin.
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
a. Membimbing dan menilai mutu pelayanan ruang bersalin yang berkaitan
dengan 5 M dan fasilitas agar kegiatan berjalan dengan lancer.
b. Memantau dan menilai mekanisme kerja dan tugas bawahan melalui laporan
atau memeriksa langsung hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya
permasalahan dan member petunjuk cara penyelesaian dan evaluasi.
c. Membuat analisa staf yang berkaitan dengan pelayanan di ruang bersalin
dengan menganalisa data atau permasalahan yang ada dan alternative
pemecahan masalah sebagai bahan masukan dalam pengabilan keputusan
direktur.
Wewenang :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
ruang bersalin.
3. Mengkoordinasikan/mengendalikan dan memantau penggunaan fasilitas dan
kegiatan pelayanan keperawatan rung bersalin.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang kepala
ruang bersalin.
5. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
6. Member sasaran dan pertimbangan kepada atasan.
7. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di ruang merak.
8. Menegur bawahan bila melanggar disiplin kerja.
B. Bidan Pelaksana
Nama Jabatan : Pelaksana
Unit kerja : Ruang Bersalin
Persyaratan jabatan :
1. D III Kebidanan.
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Berkepribadian dan berakhlak baik, jujur, ramah, sigap dan peduli terhadap
lingkungan.
4. Memiliki tanggung jawab, dedikasi dan hubungan intern dan antar personal yang
baik.
5. Memiliki motivasi kerja dan loyalitas yang tinggi terhadap instansi.
6. Memahami peraturan bidang – bidang ketenagakerjaan dan aspek hukumnya.
7. Mempunyai keterampilan menerapkan standar asuhan kebidanan.
12
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai standar.
2. Bertangung jawab terhadap inventarisisr dan pemenuhan linen dan alat rumah
tangga.
Tanggung Jawab :
1. Terselenggaranya layanan di ruang persalinan yang baik, bermutu dan dapat
dipertanggunga jawabkan baik secara etik maupun hukum.
2. Terwujudnya iklim kerja yang sejuk, harmonis dan kondusif serta produktif.
3. Peningkatan peran serta dan partisipasi aktif dari seluruh karyawan menuju
pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeunggulan.
Wewenang :
Menjalankan tugas sesuai perintah kepala ruang.
13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
DIREKTUR
RO Instalasi IGD
IPER
Instalasi Gizi Instalasi IRJA
Instalasi IPRS
Instalasi IRNA
Tata Hubungan Kerja di IPER bersifat garis komunikasi ,koordinasi dan informasi dalam
pelaksanaan kegiatan nya dan di lakukan melalui pertemuan atau surat dinas.
Hubungan di IPER terbagi menjadi 2 hubungan kerja,yaitu hubungan intern dan hubungan
ekstern
hubungan intern adalah hubungan dengan sesama unit kerja yang ada di RSDJ, sedangkan
hubungan ekstern adalah hubungan dengan mitra yang sudah bekerja sama dengan RSDJ [
Dokter IGD maupun Dokter Sp ]
14
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenagaan
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di ruang Persalinan RS Dedy
Jaya Brebes adalah sebagai berikut
N NAMA KUALIFIKASI SERTIFIKAT PENGALAMAN TENAGA
O JABATAN PENDIDIKAN KHUSUS (DIKLAT JABATAN YANG
YANG ADA
MENDUKUNG)
1. Kepala Ruang D3 Kebidanan - Pelatihan Manajemen 1
Kepala Ruang
Bersalin
- Pelatihan APN
- Pelatihan PPGDON
- Pelatihan MU
- Pelatihan CTU
- Pelatihan Resusitasi
neonatus
- Mempunyai STR Aktif
2. Bidan D3 Kebidanan - Pelatihan APN 8
Pelaksana - Pelatihan MU
- Pelatihan CTU
- Pelatihan Resusitasi
Neonatus
- Mempunyai STR Aktif
15
1. Penerimaan karyawan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di Rumah Sakit sesuai
dengan standar pola ketenagaan yang di buat di masing- masing unit kerja dan sesuai
dengan perencanaan dari Rumah Sakit.
2. Penempatan karyawan untuk mengisi dan berdasarkan formasi yang kosong.
3. Kekuatan financial Rumah Sakit.
Prosedur permintaan tenaga kerja di Rumah Sakit Dedy Jaya Brebes adalah sebagai
berikut :
a. Kepala Instalasi / Kasubag / Kasubid mengisi form permintaan tenaga kerja (PTK)
yang disediakan oleh bagian Personalia dan Administrasi.
b. Form permintaan tenaga kerja diisi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
disertai dengan daftar pola ketenagaan dari unit kerja yang bersangkutan.
c. Form permintaan tenaga kerja harus mendapat persetujuan dari kaSubBag
SDM/Diklat .
d. Setelah mendapat persetujuan dari KaSubBag SDM/Diklat maka form tersebut akan
diajukan kepada Direktur oleh KaSubBag SDM/Diklat.
e. Apabila permintaan tenaga kerja tersebut tidak disetujui oleh Direktur maka akan
dibuat surat pemberitahuan kepada unit kerja terkait. Tetapi apabila Direktur
menyetujui permintaan tenaga kerja tersebut, maka proses akan diserahkan ke
bagian KaSubBag/Diklat.
f. Prosedur selanjutnya akan dikelola oleh tim recruitment Rumah Sakit Dedy Jaya
Brebes.
16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke seluruh ruang
perawatan selama 3 bln,untuk Instalasi Persalinan orientasi langsung masuk di ruang
persalinan.
17
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu – waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu di
bahas dan di selesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai Undangan
Peserta : Staf terkait
Materi : Sesuai dengan masalah yang di bahas
Kelengkapan : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan
kepada pimpinan.
18
BAB XI
PELAPORAN
A. LAPORAN HARIAN
1. Jumlah pasien masuk dan keluar melalui sensus harian.
2. Laporan harian keadaan pasien baru atau lama yang ada di ruang bersalin tiap
shift.
3. Register pasien dengan cara bersalin dan cara bayarnya.
4. Register pasien dengan tindakan gymnecology.
5. Laporan operan keadaan pasien kebidanan di ruang bersalin maupun di ruang
perawatan rawat inap tiap shift.
6. Laporan obat - obatan di ruang bersalin tiap shift.
B. LAPORAN BULANAN
1. Jumlah pasien persalinan dengan cara bersalinnya, cara bayarnya untuk di
serahkan ke instalasi rekam medis, tiap tanggal 1.
2. Jumlah pasien tindakan gymnecology dengan cara bayarnya ke instalasi rekam
medis, tiap tanggal 1.
3. Jumlah laporan KB tiap akhir bulan ke BKKBD.
4. Laporan KPPRS (bila ada).
5. Laporan surveilans PPI.
6. Laporan permintaan BHP ke farmasi.
7. Laporan permintaan logistik ke gudang.
C. LAPORAN TAHUNAN
1. Rekapan jumlah pasien persalinan, abortus, KB, rujukan ke instalasi rekam medis
tiap awal tahun (1 Januari).
2. Evaluasi program ruangan tahun sebelumnya.
3. Perencanaan program tahunan instalasi persalinan.
D. LAPORAN INSIDENTIL
Laporan RMM / RMP jika ada kematian maternal.
19