Lta Anawati
Lta Anawati
OLEH : ANAWATI
NPM : 11023172004
1
GAMBARAN KEPATUHAN TERAPI PASIEN EPILEPSI
DI PUSKESMAS SUNGAI PINANG
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
OLEH : ANAWATI
NPM : 11023172004
2
i
ii
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
Anawati
11023172004
ABSTRAK
Latar belakang: Pasien epilepsi harus mengonsumsi obat jangka panjang, sehingga
diperlukan kepatuhan dan pola hidup yang sehat agar terapinya berhasil. Dalam
prakteknya, masalah terapi epilepsi antara lain meliputi ketidakpatuhan dalam
meminum obat, penderita bosan dalam meminum obat, serangan yang tidak
kunjung hilang setelah minum obat, harga obat yang mahal, kewajiban pasien
yang selalu kontrol teratur, dan adanya efek samping yang muncul karena
pengobatan. Kepatuhan menjadi masalah utama terapi pada penyakit epilepsi
memerlukan waktu yang tidak sebentar dan kedisiplinan dalam menjalani
pengobatan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 90% pasien epilepsi yang
berobat di Puskesmas Sungai Pinang tidak patuh terhadap pengobatan.
iii
KATA PENGANTAR
iv
5. Bapak Andika,M.Farm.,Apt. selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar
memberikan banyak masukan dan meluangkan waktunya untuk membimbing
penulisan Laporan Tugas Akhir ini
6. Bapak Muhammad Fardiyannor, M.Sc., Apt. selaku Penguji 3 yang bersedia
meluangkan waktunya dalam Laporan Tugas Akhir ini.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen pengajar yang dengan ikhlas membagi
ilmunya serta seluruh staf D3 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
8. Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
9. Rekan, teman seperjuangan mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL) D3 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin , yang telah saling membantu dan telah berjuang bersama dari
awal sampai akhir
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Namun besar harapan kiranya dapat bermanfaat bagi
penulis selanjutnya, khususnya di bidang Farmasi dan semoga bernilai ibadah
disisi Allah SWT, amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Anawati
NPM 11023172004
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................
i
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ...................................
ii
ABSTRAK ...........................................................................
................ iii
KATA
PENGANTAR .........................................................................
iv
DAFTAR
ISI ...............................................................................
......... vi
DAFTAR
TABEL .............................................................................
... vii
DAFTAR
LAMPIRAN ........................................................................
viii
BAB 1
PENDAHULUAN ...................................................................
1
1.1 Latar
Belakang ...................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah ..............................................................
2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir .............................
2
1.4 Manfaat
Penulisan ..............................................................
2
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA .............................................................
3
2.1 Pengertian
Epilepsi .............................................................
3
2.2
Patofisiologi .....................................................................
.. 3
2.3 Klasifikasi Kejang Dan Tipe Epilepsi ................................
4
2.4 Tata Laksana
Terapi ........................................................... 5
2.5 Kajian
Teoritis ....................................................................
9
BAB 3 TINJAUAN
KASUS................................................................
13
3.1 Puskesmas Sungai
Pinang .................................................. 13
3.2 Gambaran
Kasus ................................................................
13
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................
16
4.1
Hasil .............................................................................
...... 16
4.2
Pembahasan ........................................................................
17
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................
20
5.1
Kesimpulan.........................................................................
20
5.2
Saran .............................................................................
...... 20
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................................
22
LAMPIRAN ..........................................................................
............... 23
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penatalaksanaan Terapi Epilepsi Berdasarkan Jenis
Epilepsinya........................................................................
............. 8
Tabel 4.1.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur .....................
16
Tabel 4.1.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ..........................................................................
................ 16
Tabel 4.1.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 17
Tabel 4.1.4. Distribusi Kepatuhan Terapi Pasien
Epilepsi ................................ 17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 : Surat Keterangan Permohonan Bimbingan LTA .........................23
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Pembimbing
1 ..............................................24
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Pembimbing
2 ..............................................25
Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden ....................................27
Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden ....................................28
Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden ....................................29
Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden ....................................30
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden ....................................31
Lampiran 9 : Lembar
Kuesioner .......................................................................32
Lampiran 10 : Lembar
Kuesioner .......................................................................33
Lampiran 11 : Lembar
Kuesioner .......................................................................34
Lampiran 12 : Lembar
Kuesioner .......................................................................35
Lampiran 13 : Lembar
Kuesioner .......................................................................36
Lampiran 14 : Data Pasien dari Wawancara dengan
Kuesioner .........................37
Lampiran 15 : Dokumentasi Wawancara dengan Pasien Epilepsi ......................38
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Epilepsi menurut World Health Organization ( WHO ) merupakan
gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala berupa serangan yang
berulang yang terjadi akibat adanya ketidaknormalan kerja sementara,
sebagian, atau seluruh jaringan otak karena cetusan listrik pada neuron (sel
sarap ) pada rangsangan yang berlebihan, disebabkan tepatnya muatan listrik
abnormal sel-sel otak (Gofir, 2006 )
Obat yang diberikan kepada pasien epilepsi tidak menyembuhkan
terapi hanya mengendalikan, mengurangi bahkan mengendalikan serangan.
Tujuan dari pengobatan epilepsi adalah bebas kejang. Pasien epilepsi harus
mengonsumsi obat jangka panjang, sehingga diperlukan kepatuhan dan pola
hidup yang sehat agar terapinya berhasil. Dalam prakteknya, masalah terapi
epilepsi antara lain meliputi ketidakpatuhan dalam meminum obat, penderita
bosan dalam meminum obat, serangan yang tidak kunjung hilang setelah
minum obat, harga obat yang mahal, kewajiban pasien yang selalu kontrol
teratur, dan adanya efek samping yang muncul karena pengobatan.
Kepatuhan menjadi masalah utama terapi pada penyakit epilepsi
memerlukan waktu yang tidak sebentar dan kedisiplinan dalam menjalani
pengobatan. Hal ini memerlukan strategi dan pendekatan yang kompleks
dan pemberian obat antiepelipsi jangka panjang dengan segala
konsekuensinya, yang menuntut kedisiplinan penderita untuk mematuhi
pengobatan (Andarini, 2007)
Kurangnya tingkat kepatuhan merupakan masalah yang serius.
Kegagalan dalam meminum obat secara teratur sesuai resep dapat berakibat
terjadinya resistensi obat, reaksi obat, peningkatan morbiditas dan
mortilitas, serta mengurangi kualitas hidup. Rendahnya kepatuhan juga
berdampak pada penetapan keputusan terapi obat dokter. Hal tersebut
1
2
1.2.Rumusan Masalah
Dari paparan di atas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu
bagaimana Gambaran Kepatuhan Terapi Pasien Epilepsi di Puskesmas
Sungai Pinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan?
1.4.Manfaat Penulisan
1.4.1. Menambah pengetahuan tentang kepatuhan minum obat pasien
epilepsi
1.4.2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui kepatuhan
pasien dalam meminum obat epilepsi sehingga dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi terhadap pelayanan Farmasi kepada pasien
1.4.3. Dapat digunakan sebagai acuan referensi penulis berikutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
f. Harga Obat
ketidakpatuhan sering terjadi dengan penggunaan obat
yang relatif mahal
g. Pemberian konsumsi Obat
Walau pasien secara penuh bermaksud patuh pada instruksi,
ada kemungkinan ia kurang hati-hati menerima kuantitas
obat yang salah disebabkan pengukuran obat yang tidak
benar atau penggunaan alat ukur yang tidak tepat.
h. Rasa Obat
Masalah kepatuhan berkaitan dengan rasa obat-obatan tidak
terbatas pada anak-anak. Keberatan terhadap rasa pada
sediaan-sediaan obat sering diajukan, sejumlah pasien
menghentikan penggunaan obat karena alasan rasa.
BAB III
TINJAUAN KASUS
13
14
4.1. Hasil
Setelah dilakukan kunjungan rumah terhadap 10 orang pasien epilepsi
dengan menggunakan lembar kuesioner. Partanyaan ditujukan kepada
keluarga dan pasien sendiri. Maka dapat dijelaskankan sfisifikasi responden
sebagai berikut:
16
17
4.2. Pembahasan
Puskesmas Sungai Pinang merupakan salah satu dari 21 Puskesmas
yang ada di kabupaten Hulu Sungai selatan. Setelah dilakukan kunjungan
kerumah pasien dan melakukan tanya jawab dengan pasien dan keluarga
dengan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan
data-data yang diinginkan penulis, untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan
Terapi Pasien Epilepsi di Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Hulu Sungai
selatan.
Menurut Niven (2012 ) kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti
disiplin dan taat. kepatuhan pasien adalah sejauh mana Perilaku pasien sesuai
dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan . setiap individu
pasti menginginkan kondisi badan yang sehat, disamping itu manusia juga
tidak bisa menolak jika harus mengalami sakit. Manusia ketika sakit akan
berusaha untuk mengatasi sakit yang diderita dengan berbagai macam cara
kepatuhan pasien berpengaruh terhadap kesembuhan individu atau pasien.
18
terlalu banyak intruksi yang harus diingat oleh pasien. Karena kepatuhan
merupakan faktor terpenting dalam mencapai keberhasilan terapi kepatuhan
perlu dinilai dengan teliti. Tingkat kepatuhan yang rendah meningkatkan
resiko kegagalan terapi dan progesivitas penyakit, serta ikut berperan dalam
timbulnya resistensi (dep kes, 2004).
Lebih dari 70% penyandang epilepsi dapat mencapai bebas kejang
dengan terapi Obat Anti Epilepsi optimal namun ketidakpatuhan terhadap
pengobatan dapat menyebabkan kejang tidak terkontrol, timbulnya efek
samping obat, serta munculnya morbiditas psikis dan fisik (Packham, 2009).
Selain dari mempengaruhi kejang, ketidakpatuhan pengobatan juga
mempengaruhi sudden enexpected death in epilepsy (SUDEP),
kecenderungan perawatan di rumah sakit dan meningkatkan perawatan di
rumah sakit dan biaya kesehatan (Davis et al, 2008).
Ketidak patuhan dalam terapi epilepsi menyebabkan serangan
berulang yang ditandai dengat mengompol, pandangan kosong, tangan yang
bergerak-gerak sendiri, sesak napas, terlihat bingung, pingsan, yang pada
akhirnya memperparah penyakit epilepsi. Serangan berulang akibat
ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan dapat berakibat fatal, bisa
menyebabkan jaringan otak rusak sehingga menyulitkan terapi, bahkan
memperparah kondisi sehingga berisiko membahayakan pasien. Ketidak
patuhan pengobatan akan menurunkan plastisitas otak dan bagi anak
penderita epilepsi akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan mental.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil kunjungan rumah ke-10 pasien epilepsi di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Pinang dapat ditarik kesimpulan,
persentasi
ketidakpatuhan pasien dalam terapi sebesar 90 %.
5.2. Saran
5.2.1. Pasien
a. Meningkatkan kepatuhan minum obat sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh dokter.
b. Meningkatkan kepatuhan jadwal kontrol rutin minimal 6 bulan
berturut-turut untuk memantau keefektifan terapi dan adanya
kemungkinan efek samping obat.
20
21
Davis KL, Candrilli SD, Edin HM. 2008. Prevalence and cost of nonadherence
with antiepileptic drugs in adult managed care population. Epilepsia, 49
(3): 446-454.
Dimatteo, dkk (2002). The Psychology Of Health Ilness and Medical. Universita
Sumatera Utara
Gofir. (2006). Obat Anti Epilepsi. Yogyakarta Penerbit Pustaka Cendikia Press
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Siregar. (2006). Farmasi Klinik Teori dan Penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
22
LAMPIRAN
22
23