PENDAHULUAN
1
berdampak pada jumlah user yang mampu dilayani serta kualitas dari sinyal
informasi yang dikirim serta daya yang digunakan, sehingga dalam paper ini akan
di bahas bagaimana pengaruh dari kenerja DSSS dengan kedua modulasi tersebut
serta kelebihan dan kekurangan dari sistem ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yang akan penulis
bahas antara lain adalah:
1. Apa definisi dari spread spectrum?
2. Bagaimana prinsip kerja dari spread spektrum?
3. Berapa macam klasifikasi dari spread spektrum?
4. Apa keuntungan dan kekurangan yang ada pada spread spektrum?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak membahas diluar dari pembahasan teknik modulasi speard spektrum
2. Tidak mensimulasikan contoh dari spread spektrum
1.4 Tujuan
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui tentang definisi dari sistem spread spektrum
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip dari sistem spread spektum
3. Mengetahui macam dan keuntungan serta kekurangan dari spread spektrum
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi
dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi.
3. Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara
sinyal yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh
suatu generator lokal.
Dalam komunikasi spread spectrum semakin lebar bandwidth akan semakin tahan
terhadap jamming dan akan semakin terjamin tingkat kerahasiaannya. Disamping
itu akan semakin banyak kanal yang bisa dipakai. Seperti yang di terangkan oleh
Shanon , salah seorang ahli statistik telekomunikasi, dalam ilmu komunikasi
dinyatakan bahwa kapasitas kanal akan sebanding dengan bandwidth transmisi
dan logaritmik dari S/N-nya. Jadi agar sistem komunikasi dapat bekerja dengan
kapasitas kanal yang tetap pada level daya noise yang tinggi (S/N yang rendah),
dapat dilakukan dengan jalan memperbesar bandwidth transmisi W. Disamping
itu Shannon juga mengemukakan bahwa sebuah kanal dapat mentransmisikan
informasi dengan probabilitas salah yang kecil apabila terhadap infromasi tersebut
dilakukan pengkodean yang tepat dan rate infromasi yang tidak melebihi kapasitas
kanal meskipun kanal tersebut memuat interferensi acak.
2.2 Konsep Modulasi Spread Spectrum
4
Gambar diatas menyajikan gambaran tentang karakteristik kunci beberapa sistem
spektum penyebaran. Input dimasukkan ke dalam suatau channel enkoder yang
menghasilkan sebuah sinyal analog dengan bandwidth sempit relatif di seputar
beberapa frekuensi pusat. Sinyal ini kemudian dimodulasikan menggunakan
deretan digit-digit tidak beraturan yang disebut pseudorandom sequence. Efek dari
modulasi ini adalah untuk meningkatkan secara signifikan bandwith (yang
menyebarkan spektrum) sinyal yang ditransmisikan. Pada ujung penerima, deretan
digit yang sama di gunakan untuk mendemodulasikan sinyal spektrum
penyebaran. Terakhir sinyal dimasukkan ke dalam sebuah channel dekoder untuk
melindungi data.
2.3 Kelebihan Teknik Spread Spectrum
Sistem komunikasi dengan teknik spread spectrum memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
1. Kerahasiaan Terjamin
Keamanan informasi ada pada sinyal spread spectrum karena format
transmisi berupa kode menyebabkan sinyal spread spectrum tidak dapat
ditangkap oleh penerima yang tidak dikehendaki karena penerima tersebut
tidak mengetahui pola kode yang digunakan pada pengirim. Kemampuan ini
menyebabkan spread spectrum banyak digunakan pada bidang militer.
2. Mampu menekan Interferensi
Kemampuan menekan interferensi mendasari penciptaan dan pengembangan
sistem spread spectrum. Secara garis besar kemampuan penekanan terhadap
interferensi didapatkan karena adanya penebar bandwidth transmisi. Pada
sistem spread spectrum, kemampuan mengurangi atau menekan interferensi
dan jamming terjadi pada proses de-spreading. Proses ini dilakukan dengan
mengkorelasikan sinyal spread spectrum dengan kode PN atau PRG pada
penerima, apabila kode PN atau PRG identik dan sephase dengan kode PN
atau PRG pengirim, maka proses de-spreading terjadi sehingga sinyal
transmisi kembali ke bandwidth semula.
5
Pada sistem frequency hopping spread spectrum menekan sinyal interferensi
dan jamming dengan cara menebarkan pada bandwidth yang lebar
mencupliknya sebagian pada bandwidth yang sempit.
3. Daya yang rendah
Sinyal yang dikirimkan dapat dioperasikan pada daya yang lebih rendah.
Sinyal yang dipancarkan dengan daya yang rendah menguntungkan dalam hal
mengurangi interferensi pada sistem-sistem lain. Pengoperasian pada daya
rendah adalah sifat yang timbul akibat perluasan bandwidth.
2.4 Klasifikasi Teknik Modulasi Spread Spectrum
Berdasarkan sistem modulasinya, teknik modulasi spread spectrum dapat
diklasifikasikan menjadi :
dengan :
xT = [x1 x2 …. x3]
6
yT = [y1 y2 .…y3]
Sandi ortogonal yang digunakan pada komunikasi CDMA spektrum
tersebar runtun langsung memiliki syarat antara lain sebagai berikut :
7
Gambar 2.3. Blok diagram sistem DSSS dengan modulasi BPSK di sisi pengirim
Gambar 2.4 Blok diagram sistem DSSS dengan modulasi BPSK di sisi penerima
Bentuk sinyal secara matematis adalah sebagai berikut: sd(t) = A d(t) cos(2p fct)
dengan :
fc = frekuensi pembawa (carrier)
A = amplitudo sinyal
sd(t) = sinyal hasil modulasi d(t) = fungsi diskret [+1, -1]
kalkulasi dimisalkan nilai c(t) adalah biner [+1, -1], sehingga dalam kalkulasi
digital dapat menggunakan gerbang XOR untuk mengalikan kedua sinyal. Setelah
8
sinyal hasil perkalian diperoleh tampak bahwa bandwidth-nya menjadi lebih lebar
seperti tampak pada gambar 2.5. Lalu pada penerima, sinyal yang datang akan
dikalikan dengan runtun kode pseudonoise c(t) yang dihasilkan oleh pseudo noise
generator (PNG) lokal. Jika runtunnya tidak sama maka penerima hanya
menganggapnya sebagai noise, tetapi jika runtunnya sama maka akan terjadi
proses sinkronisasi yang terdiri dari proses acquisition dan tracking. Pada sistem
penerima yang dituju, proses despreding-nya sama dengan proses spreading yaitu
dengan mengalikan (meng-XOR-kan) sinyal yang diterima dengan runtun kode
runtun pseudonoise pada penerima. Jika runtunnya cocok dengan runtun pengirim
maka akan diperoleh data atau sinyal pesan yang dikirimkan, pada gambar 2.6.
Gambar 2.5 Kawasan frekuensi atau lebih dikenal dengan bandwidth (a) spektrum
sinyal data, (b) spektrum sinyal pseudonoise, dan (c) spektrum sinyal hasil
perkalian antara sinyal data dengan sinyal pseudonoise
9
Gambar 2.6. Contoh Spread Signal yang dihasilkan di sisi pengirim
XOR, spreading code bit 1 tidak mengubah sinyal sementara spreading code 0
akan meng-invert sinyal. Jika spreading code pada pengirim dan penerima sama
Pada gambar 2.7, dapat dilihat bahwa original signal dapat dipulihkan dengan
baik. Apabila spreading code disisi penerima salah, maka informasi yang
diperoleh tidak akan sama.
10
Gambar 2.8. Contoh DSSS menggunakan BPSK
Salah satu faktor yang juga memiliki peran dalam spreading sinyal adalah
Processing Gain atau disebut juga spreading factor. Pengertian processing gain
(PG) atau faktor penyebaran (SF) adalah perbandingan antara waktu satu pulsa
atau bit data (Tb) atau pesan terhadap waktu satu chip (Tc), ditunjukkan pada
PG = SF = Tb / Tc
11
B. Kinerja ketika terjadi interferensi
Pada proses transmisi, dapat terjadi gangguan atau interferensi yang dapat
sebagai berikut :
dengan pnr :
12
b. Karena noise uncorrelated dengan urutan PN maka akan menaikkan
a. Narrowband interference
sinyal data di despread. Hanya 1/Gp power noise asli yang lolos
tersebar : sinyal data yang berguna akan dikalikan dua kali oleh PN
13
b. Wideband interference
14
Gambar 2.13. Ilustrasi Gaussian noise
C. Arsitektur pengirim dan penerima
1. Arsitetur khas dari pengirim Direct Sequence Spread Spectrum(DS-SS).
15
Gambar 2.14. Arsitektur pengirim DSSS
16
2. Lebih sukar dideteksi.
Kekurangan DS-SS :
1. Membutuhkan kanal pita lebar dengan distorsi fasa kecil
2. Waktu akuisisi lama
3. Membutuhkan generator kode dengan rate yang tinggi
4. Ada masalah near-far
2. Frequency Hopping Spread Spectrum (FH-SS)
Pada spektrum tersebar lompatan frekuensi, frekuensi pembawa yang
setelah itu pembawa melompat ke frekuensi lain (atau mungkin juga ke frekuensi
yang sama), pada gambar 17. Misalnya dari frekuensi 1 ke frekuensi 4,kemudian
17
Gambar 2.17. Pemilihan frekuensi
Sebuah set frekuensi yang dapat digunakan pembawa disebut set lompatan
siklus maka frekuensi yang digunakan pun berupa siklus seperti yang
18
lompatan frekuensi disebut bandwith lompatan total. Data dikirim dengan
lompatan frekuensi pembawa yang telah diatur pada pengirim dengan kanal yang
tampak acak yang hanya bisa diketahui oleh penerima yang memiliki kode PN
yang sama dengan pengirim. Pada setiap kanal, kumpulan data dikirim
disebut hop duration atau hopping period dan dilambangkan dengan Th.
19
dikonversi turun ke bidang-dasar. Data dipulihkan setelah demodulasi bidang-
tersebut dikatakan dehopped signal. Jika pola frekuensi yang dihasilkan oleh
frekuensi yang tetap atau sama. Sebelum proses demodulasi, dehopped signal
dimasukkan ke penerima konvensional. Dalam FHSS, ketika ada sinyal yang tidak
diinginkan berada pada kanal lompatan tertentu, noise dan interferensi pada kanal
karena itu, ada kemungkinan terjadi tabrakan pada sistem FHSS dimana user yang
20
tidak diinginkan mengirimkan sinyal pada kanal yang sama di waktu yang sama
Bila pesat lompatan lebih besar dari pesat simbol maka disebut dengan
pembawa berubah beberapa kali selama transmisi satu simbol sehingga satu bit
ditransmisikan pada beberapa frekuensi. Bila pesat lompatan lebih kecil dari pesat
simbol maka disebut lompatan fekuensi lambat (slow frequency hopping). Pada
periode waktu tertentu, yang disimbolkan dengan Tc. Lalu elemen sinyal
disimbolkan Ts. Yang dimaksud dengan Fast FHSS adalah nilai Tc-nya
kurang dari nilai Ts (Tc < Ts). Ini berarti bahwa jumlah kanal frekuensi
dikatakan fast FHSS terjadi jika terdapat lebih dari satu lompatan kanal
teknik Fast FHSS ini adalah mampu menghindari jamming atau noise
21
frekuensi pembawa yang cepat sehingga apabila ada jamming dari sinyal
lain yang terjadi terus-menerus atau noise pada frekuensi yang dipakai saat
itu tidak akan berlangsung lama karena frekuensi pembawa akan segera
synthesizer. Selain itu juga, semakin banyak kanal yang bisa dibuat,
20, berikut terlihat skema dari teknik spektrum tersebar dengan lompatan
22
Gambar 2.19. Teknik Fast FHSS dengan menggunakan
MFSK
Teknik slow FHSS terjadi jika satu atau lebih simbol atau pulsa dikirim
sebagai berikut:
Tc ≥ Ts
frekuensi pada slow FHSS lebih lambat dibandingkan fast FHSS sehingga
dalam satu kanal frekuensi dapat dikirimkan lebih dari satu bit data. Begitu
pula dalam hal jamming dan noise, slow FHSS lebih mudah terkena
jamming atau noise karena jika suatu sinyal asing berada pada kanal
frekuensi yang sama di waktu yang sama dengan sinyal slow FHSS maka
dapat terjadi jamming yang lebih lama dibandingkan dengan fast FHSS
informasi. Berikut ini adalah skema dari teknik spektrum tersebar dengan
23
Gambar 2.20. Teknik Slow FHSS dengan
menggunakan MFSK
burst) pada setiap interval waktu yang ditentukan runtun PN. Bentuk
horisontal dibagi-bagi menjadi interval yang disebut frame dan setiap frame
24
dibagi lagi menjadi M buah slot waktu (time slot). Slot waktu pada suatu frame
dipilih oleh pembangkit runtun PN. Semua pesan dikumpulkan dalam sebuah
frame sebelum dikirimkan dalam derau pada slot waktu yang dipilih. Pada
waktu.
lebar tiap bit pada slot waktu adalah T f/kM (k = jumlah bit pesan dalam suatu
frame), secara sederhana tm/M (Tf = ktm). Ini menunjukkan bahwa lebar bidang
isyarat yang dikirim adalah 2M kali lebar bidang pesan. Oleh karena itu
processing gain sistem lompatan waktu sebesar dua kali slot waktu setiap
frame jika digunakan modulasi biphase dan seperempat bila digunakan modulasi
quadriphase.
25
Gambar 2.22. Bentuk gelombang lompatan waktu
(b)
Perhitungan matematis dari gambar 23, adalah sebagai berikut :
duty cycle = Tw / TI
Sistem ini dibuat karena sistem spektrum tersebar yang ada sebelumnya
namun memiliki kelemahan masalah near far dan tidak sepenuhnya dapat lepas
dari jamming. Sistem FHSS, memiliki keuntungan dapat mengatasi near far
problem namun tidak dapat menghadapi multipath fading sebaik DSSS dan
26
memiliki keuntungan efisien bandwidth namun membutuhkan kode akuisisi yang
rumit.
Near far merupakan kondisi dimana pengguna yang lebih dekat dengan BS
memancarkan daya yang tidak terkendali sehingga sinyal yang lebih kuat akan
menutupi sinyal paling lemah dari pengguna yang jauh dari BS dan BS tidak lebih
menggunakan kombinasi dua atau lebih teknik yang dibahas sebelumnya atau
dasar modulasi spektrum tersebar maka didapat empat macam sistem hybrid
berikut ini.
a. DS/FH
b. DS/TH
c. FH/TH
d. DS/FH/TH
27
Gambar 2.24. Diagram blok pengirim spektrum tersebar DS/FH
detak digunakan untuk menjamin hubungan yang tetap antara kedua runtun
PN.
28
Bss = 2 x N x Rc
Pada TH-SS prinsip kerjanya hampir sama dengan FH-SS namun pada
TH-SS proses pengacakan/perubahan yang terjadi bukan pada frekuensinya tapi
pengacakannya terjadi pada perubahan waktu pengiriman tiap bit datanya.
A. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan TH-SS :
1. Efisiensi dalam penggunaan lebar bidang
2. Implementasi lebih sederhana daripada FH-SS
Kekurangan TH-SS :
1. Waktu akuisisi yang dibutuhkan lama
Dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh beberapa sistem spread
spectrum terlihat bahwa FH-SS memiliki keunggulan dari DS-SS dan TH-SS
yaitu FH-SS memiliki waktu akuisisi yang cepat dan pengaruh masalah near-far
yang tidak terlalu berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modulasi adalah proses dimana parameter gelombang pembawa diubah
sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi
sinyal analog dan modulasi sinyal digital. Teknik spread spektrum dapat diartikan
sebagai teknik pengiriman sinyal informasi yang menggunakan suatu kode untuk
menebarkan spektrum energi sinyal informasi dalam bandwidth yang jauh lebih
lebar dibandingkan bandwidth sinyal informasi. Istilah spektrum tersebar
digunakan karena pada sistem ini sinyal yang ditransmisikan memiliki bandwidth
yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasi (mencapai ribuan kali).
Adapun klasifikasi dari teknik modulasi spread spektrum adalah sebagai berikut:
29
1. Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS)
Prinsip dari metoda direct sequence adalah memancarkan sinyal dalam pita yang
lebar dengan pemakaian pelapisan (multiplex) kode/signature untuk mengurangi
interferensi dan noise.
2. Frequency Hopping Spread Spectrum (FH-SS)
Dalam teknik ini, perubahan frekuensi carrier pada interval waktu yang
teratur. Frekuensi yang dipilih dari kelompok yang telah ditentukan dalam
spektrum yang tersedia dan mereka mengubah dalam urutan ditentukan oleh
pseudo-random sequence, dengan karakteristik yang mirip dengan termal noise,
dengan demikian nama tersebut adalah PN(Pseudo-Noise) sequence.
3. Time Hopping Spread Spectrum (TH-SS)
Pada TH-SS prinsip kerjanya hampir sama dengan FH-SS namun pada
TH-SS proses pengacakan/perubahan yang terjadi bukan pada frekuensinya tapi
pengacakannya terjadi pada perubahan waktu pengiriman tiap bit datanya.
4 Gabungan (hybrid spread spectrum)
Sistem ini menggabungkan keuntungan tertentu dari setiap teknik modulasi.
Sebagai contoh, dikombinasikan sistem DS/FH maka akan didapatkan keuntungan
anti-multipath dari sistem DSSS dan keuntungan near-far dari sistem FHSS
Teknik spreading yang banyak dipilih para produsen dalam desain produk
adalah Direct Sequence Spread Spektrum (DSSS). Sistem ini dipilih karena
adanya kemudahan dalam mengacak data yang akan di-spreading. Dalam DSSS
spreading hanya menggunakan sebuah generator noise yang periodik yang di
sebut Pseudo Noise Generator.
3.2. Saran
Sepenggal pengetahuan ini sepertinya tidak akan kucup untuk mengetahui
rasa keingin tahuan secara detail bagaimana teknik modulasi spread spektrum.
Maka dari itu penulis menyarankan agar terus menggali dan mencari ilmu
pengetahuan dari buku atau internet dengan sumber yang berbeda.
30
DAFTAR PUSTAKA
31