Anda di halaman 1dari 30

PM

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI DESA WONOMULYO, KECAMATAN PONCOKUSUMO,
KABUPATEN MALANG

Disusun oleh :

Muhammad Khairul Anwar 201410210311028


Fadhli Izhhar Sutisna 201410210311063
Rully Fachri R 201410210311082
Fahmi Ramadhan 201410210311086

LABORATORIUM AGRIBISNIS
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum lapang Pemberdayaan Masyarakat disusun berdasarkan


praktikum yang telah dilakukan mulai tanggal 16 Oktober 2016, oleh :

Kelompok : 6 (enam)

Nama/NIM : Muhammad Khairul Anwar 201410210311028


Fadhli Izhhar Sutisna 201410210311063
Rully Fachri R 201410210311082
Fahmi Ramadhan 201410210311086

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian – Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Telah Disahkan dan Disetujui,


Tanggal, 14 November 2016

Instruktur Assisten

(Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP) (Citra Ni’matus Sa’diyah)

Mengetahui,

Kepala Laboratorium Agribisnis

(Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunian-Nya sehingga penulis dapat menyusun
laporan praktikum lapang Sosiologi Pertanian.
Adapun penyusunan laporan ini tidak lepas dari semua pihak, baik secara
moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini :

1. IbuProf. Dr. Indah Prihartini, MP selaku dosen kelas mata kuliah


Pemberdayaan Masyarakat yang telah membimbing dan mengajari kami
dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
2. Ibu Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP, selaku instruktur dosen mata kuliah
praktikum Pemberdayaan Masyarakat yang telah membimbing kami
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Mbak Citra dan mbak Rahmi selaku asisten laboraturium Agribisnis yang
telah memberi saran dan kritik yang membangun kepada kami.
4. Orang tua dan teman-teman Agribisnis 5B yang telah memberikan semangat
dan membantu dalam pelaksanaan tugas ini.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan laporan ini dan laporan berikutnya.

Malang, 15 November 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN DAERAH ......................................................................... 3
2.2 Letak Geografis ................................................................................................. 3
2.1.1 Peta Desa .................................................................................................... 4
2.1.2 Sejarah Desa .............................................................................................. 5
2.2 Gambaran Penduduk ....................................................................................... 6
2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia...................................................... 6
2.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan.......................................... 7
2.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 8
2.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ................................................. 9
2.2.5 Mata Pencaharian Penduduk ................................................................ 10
2.2.6 Kesehatan................................................................................................. 10
2.2.7 Keadaan Ekonomi ................................................................................... 11
2.3 Gambaran Hasil Pertanian ............................................................................ 11
2.3.1 Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo .................... 12
2.3.2 Kalender Musim...................................................................................... 14
BAB III MASALAH DAN POTENSI ............................................................... 16
3.1 Gambaran Masalah Desa ............................................................................... 16
3.2 Potensi Desa ..................................................................................................... 17
BAB IV PROGRAM PEMBERDAYAAN ....................................................... 20
4.1 Program Pemberdayaan masyarakat ........................................................... 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 21
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 21
5.2 Saran ................................................................................................................ 21
LAMPIRAN ......................................................................................................... 22

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia .......................................................... 7
Tabel 2.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................. 8
Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 9
Tabel 4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ..................................................... 9
Tabel 5.Kalender Musim ....................................................................................... 15
Tabel 6.Tabel Program Pemberdayaan Masyarakat.............................................. 20

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Peta Desa Wonomulyo ........................................................................... 4


Gambar 2.Gedung TK ............................................................................................. 8
Gambar 3.Gedung SD ............................................................................................. 8
Gambar 4.Gedung SMP .......................................................................................... 8
Gambar 5.Gedung SMK.......................................................................................... 8
Gambar 8.Puskesmas Desa Wonomulyo .............................................................. 11
Gambar 9.Tanaman Kubis .................................................................................... 13
Gambar 10.Tanaman Jagung ................................................................................. 14

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk memfasilitasi dan
mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan
menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk
mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjag, melalui pengembangan
kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian
masyarakat. Gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan
masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam
hubungan social, ekonomi, budaya dan politik masyarakat. Perubahan struktur
yang sangat diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah dengan
sendirinya, yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati. Proses ini
diarahkan agar setiap upaya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan
kapasitas masyarakat melalu penciptaan akumulasi modal yang bersumber dari
surplus yang dihasilkan sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan
masyarakat yaitu partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan
mulai perencanaan sampai implementasi di lingkungan mereka tinggal.
Keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material, maupun finansial diharapkan
akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil
pembangunan yang dilakukan pada masyarakat tersebut untuk desa nya.
Desa Wonomulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonomulyo
Kabupaten Malang. Desa Wonomulyo memiliki luas wilayah 2,01 km2 yang
diperuntukkan untuk permukiman, persawahan, perkebunan, fasilitas umum,
kegiatan perekonomian dsb. Desa Wonomulyo terbagi menjadi dua dusun, yaitu
Dusun Wates, dan Dusun Robyong. Kedua dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW
dan terdapat 60 RT. Kondisi bidang tapak di Desa Wonomulyo cenderung datar
dengan rata rata ketinggian di Desa Wonomulyo yaitu 605 sampai 685 mdpl. Pada
tahun 2015, Desa Wonomulyo memiliki jumlah penduduk 5198 jiwa.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dari praktikum pemberdayaan masyarakat di
Desa Wonomulyo antara lain :
1. Bagaimana kondisi iklim di Desa Wonomulyo ?
2. Bagaimana gambaran sector pertanian di Desa Wonomulyo ?
3. Apa saja masalah dan potensi yang ada di Desa Wonomulyo ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pemberdayaan masyarakat pada Desa
Wonomulyo antara lain :
1. Untuk mengetahui kondisi iklim di Desa Wonomulyo
2. Untuk mengetahui gambaran sektor pertanian di Desa Wonomulyo
3. Untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan serta potensi yang
ada di Desa Wonomulyo

2
BAB II
GAMBARAN DAERAH
2.2 Letak Geografis
Secara Astronomis, Desa Wonomulyo terletak pada posisi 8° 2' 22.9"
(8.0397°) Lintang Selatan dan 112° 45' 45.4" (112.7626°) Bujur Timur. Topografi
ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 500 - 642 meter di
atas permukaan air laut. Desa Wonomulyo terletak di wilayah Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Belung
b. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Wonomulyo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Karangnongko
d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Wonorejo
Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten Malang adalah sekitar +- 25 km, yang
dapat ditempuh dengan waktu sekitar 50-60 menit.
Desa Wonomulyo terdiri dari lahan terbangun (415 Ha) dan lahan tidak
terbangun (159,5 Ha). Dengan kelengkapan fasilitas sarana yang mencukupi
untuk kebutuhan desa yang terdiri dari Sarana Kesehatan (1 Puskesmas
Poncokusumo), Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMK), Sarana Peribadatan
(musholla dan masjid), Sarana Olahraga, dan Sarana Perdagangan dan Jasa.

3
2.1.1 Peta Desa

Sumber : Data Sekunder

Gambar 1. Peta Desa Wonomulyo


Berdasarkan data diatas Desa Wonomulyo terletak di wilayah Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Belung
b. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Wonomulyo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Karangnongko
d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Wonorejo
Desa Wonomulyo memiliki 14 desa diantaranya yaitu Desa Bakka-Bakka,
Desa Arjorasi, Desa Tumpiling, Desa Gaselo, Desa Banua Baru, Desa
Sugihwares, Desa Napo, Desa Sumberejo, Desa Kel.Sidodadi, Desa Campurejo,
Desa Sidirejo, Desa Bumimulyo, Desa Bumiayu, dan Desa Kebunsari.

4
2.1.2 Sejarah Desa
Desa Wonomulyo terdiri dari dua Dukuh yakni Dukuh Wates dan Dukuh
Robyong. Berdasarkan cerita rakyat pada masa dahulu sebelum bernama Desa
Wonomulyo, dahulu masing-masing Dukuh mempunyai cerita/sejarah sendiri-
sendiri . Dukuh Wates sejarahnya ada kaitannya dengan Desa Belung dan
Kerajaan Singosari yang mana pada jaman dahulu terjadi pertempuran dimana
Desa Belung (yang artinya tulang) merupakan tempat yang sangat menakutkan
dan mengerikan, disana banyak mayat bergelimpangan, tulang belulang korban
peperangan mana berserakan dimana mana, sehingga dinamakan Belung dan
Wates. Dukuh Wates merupakan batas pertanahanan sehingga dinamakan Wates.
Pemberian kedua nama Desa ini Sangat berkaitan keberadaanya dan sekarang
menjadi Desa sendiri-sendiri. Terkait dengan sejarah tersebut di Dukuh Wates
terdapat petilasan Untung Suropati. Sedangkan sejarah pelaku bedah krawangnya
sampai saat ini belum diketahui secara pasti, siapa dan darimana asalnya. Lain
halnya dengan Dukuh Robyong dahulu ceritanya merupakan hutan belantara yang
sangat lebat dan angker sehingga tidak ada yang berani masuk ngembah dan bisa
dikataka dengan pepatah Jawa “Jalmo Moro Jalmo Mati” yang artinya siapapun
yang memasuki hutan tersebut pasti tidak kembali atau mati, sehingga untuk babat
bedah krawang hutan tersebut perlu kesaktian yang luar biasa melebihi kesaktian
penghuni hutannya dan merupakan hutan sisa atau karen-karen. Maka datanglah
seorang pelaku bedah krawang yang pertama bernama Mbah Jumat. Mbah Jumat
melakukan bedah krawang/babat alas tidak sampai selesai karena ditinggal pergi
haji sehingga sekarang orangorang menyebutnya Mbah Haji Jumat, yang
makamnya ada di pemakaman Muslim Dukuh Robyong. Perjuangan Mbah Haji
Jumat dilanjutkan oleh Mbah Irsat sampai selesai. Mbah Irsat diceritakan berasal
dari Mantaram Jawa Tengah dan merupakan punggawa kerajaan (berdarah
biru/ningrat). Karena hutannya dahulu sangat lebat dalam istilah Jawa ketel rob
dan bangsa setan/jin melakukan perlawanan terhadap pelaku babat alas selalu
bersama sama (Byongbyongan/keroyokan dalam istilah Jawa) maka dinamakan
Robyong. Mbah Irsat semasa hidupnya bersama keluarga tinggal dan menetap di
Dukuh Robyong hingga akhir hayatnya dan beliau dimakamkan di pemakaman
Dukuh Robyong persis ditengah-tengah pemakaman. Untuk mudah mengingat

5
dan mencari makam Mbah Irsat tersebut maka makam Mbah Irsat diberi pagar
dan ditanami pohon Beringin/Ipik. Dalam sejarahnya kedua Dukuh Wates dan
Robyong merupakan Desa yang berdiri sendiri-sendiri dan masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Petinggi) namun nama-nama Petingginya
tidak diketahui sehingga tidak tertuang dalam sejarah Desa ini.
Seiring berjalanya waktu maka terjadilah penyatuan Wilayah, dimana
Desa Wates dan Desa Robyong dijadikan satu Pemerintahan atau di jadikan satu
Desa yang bernama Wanomulyo (yang artinya hutan yang makmur), sedangkan
Desa Wates dan Desa Robyong di jadikan nama Pedukuhan. Pemberian Nama
Desa Wonomulyo pun dikaitkan dengan keberadaan sejarah hutan, yang mana
pada jaman dahulu dipercayai bahwa hutan Dukuh Wates dan hutan Dukuh
Robyong merupakan hutan yang membawa berkah atau kemulyaan bagi
masyarakat. Namun sampai saat ini tidak diketahui secara jelas sejak tahun berapa
babat alas dimulai dan sejak tahun berapa Dukuh Wates dan Dukuh Robyong
berdiri begitu pula berdirinya Desa Wonomulyo juga Belum diketahui.
2.2 Gambaran Penduduk
Secara garis besar penduduk desa Wonomulyo dapat diklasifikasikan dalam
hal-hal berikut,yaitu: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan agama. Desa
Wonomulyo terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Wates, dan Dusun Robyong.
Kedua dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW dan terdapat 60 RT. Pada tahun
2015, Desa Wonomulyo memiliki jumlah penduduk 5198 jiwa.
2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Berdasarkan data primer pemerintahan Desa Wonomulyo Kecamatan
Pocokusumo pada tahun 2016 jumlah RW (Rukun Warga) mempunyai 15 RW
yang terdapat di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusmo serta memiliki
masyarakat dengan total jiwa yaitu 5207 jiwa , dengan rincian laki – laki
berjumlah 2578 jiwa dan rincian perempuan berjumlah 2629 jiwa sebagaimana
telah tertera dalam data tabel. Berikut ini adalah table data penduduk menurut
usia:

6
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

NO UMUR LAKI LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1 0-12 bulan 23 36 59
2 13 bulan-4 tahun 123 89 212
3 5-6 tahun 63 62 125
4 7-12 tahun 235 220 455
5 13-15 tahun 143 123 266
6 16-18 tahun 118 106 224
7 19-25 tahun 294 280 574
8 26-35 tahun 356 313 669
9 36-45 tahun 467 345 712
10 46-50 tahun 152 133 285
11 51-60 tahun 152 176 328
12 61-75 tahun 150 122 272
13 76 tahun keatas 94 138 232
JUMLAH 2270 2143 4413
Sumber : Data Primer, 2016.
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa penduduk dengan usia 36-45 tahun
saat ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan umur lainnya yang
terdiri dari 467 laki-laki dan 345 perempuan.

2.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Adapun di desa Wonomulyo terdapat beberapa sarana pendidikan yang
terdiri atas:

TK,SD,SMP dan SMK. Dari beberapa jenis sekolah tersebut terdapat 8


gedung sekolah yang terdiri dari: 4 gedung TK, 2 gedung SD,1 gedung SMP dan
1 gedung SMK.

7
Gambar 2. Gedung TK Gambar 3.Gedung SD

Gambar 4. Gedung SMP Gambar 5. Gedung SMK


Sumber : Data Sekunder

Dilihat dari tingkat pendidikan penduduk desa wonomulyo jumlah


persentase penduduk buta huruf sebesar 0,28%, SD atau di bawahnya sebesar
62,2%, tamatan SLTP sebesar 16,48%,tamatan SLTA sebesar 13,71%, dan
perguruan tinggi sebesar 7,30%.

Berdasarkan data administrasi Desa Wonomulyo tahun 2016 jumlah


penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase


1 Tidak Lulus 597 14,83
2 Lulus SD 2401 59,65
3 Lulus SMP/SLTP 667 16,57
4 Lulus SMA/SLTA 325 8,07
5 S1 32 0,79
6 S2 3 0,07
Jumlah 4025 100
Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016
2.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data administrasi desa Wonomulyo tahun 2016 jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin tertera dalam tabel berikut ini :

8
Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 2.270 51,44
2 Perempuan 2.143 48,56
Jumlah 4.413 100
Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 2.143 orang (49 %)
penduduk desa Wonomulyo berjenis kelamin perempuan sedangkan sisanya
sebesar 2.270 orang (51%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukanbahwa
di Desa Wonomulyo peran perempuan dalam perumusan pembangunan
mempunyai arti yang sangat penting dan strategis.
2.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Berdasarkan data administrasi desa Wonomulyo tahun 2016 jumlah
penduduk berdasarkan agama tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Presentase


1 Islam 4.441 99,9%
2 Kristen 2 0,04%
3 Katolik 1 0,02%%
4 Hindu - -
5 Budha 1 0,02%
Jumlah 4.445 100%
Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

Dari data tabel di atas menunjukan bahwa penduduk desa Wonomulyo


sebanyak 4.441 orang (99%) memeluk agama Islam, keadaan ini ditunjukkan
banyaknya bangunan masjid dan mushalla. Didesa Wonorejo terdapat 27 buah
mushalla dan 4 Masjid, hal tersebut menunjukkan bahwa agama Islam
berkembang secara baik. Kehidupan di desa Wonomulyo juga menunjukkan
bahwa unsur Islam dipegang kuat oleh warga desa, hal itu terbukti dengan
banyaknya kegiatan ke-islaman yang digelar oleh warga desa seperti khataman al-
Qur’an, diba’an, yasinan, istighosa, manakiban, tahlilan dan masih banyak yang
lainnya. Meski demikian, mereka juga memegang teguh warisan nenek moyang
seperti selametan.

9
2.2.5 Mata Pencaharian Penduduk
Secara umum mata pencaharian warga Desa Wonomulyo dapat di
identifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5. Mata Pencaharian Warga Desa Wonomulyo
No. Uraian Jumlah/(org) Prosentase (%)
1. Pengangguran 59 1,34
2. Petani 1130 25,61
3. Pedagang 657 14,89
4. Pegawai Negeri 12 0,27
5. ABRI 7 0,16
6. Peternak 32 0,73
7. Tukang Kayu 15 0,34
8. Tukang Batu 32 0,73
9. Nelayan - -
10. Guru 43 0,97
11. Buruh 1144 25,92
12 Pelajar 1282 29,05
Jumlah 4413 100
Sumber : Data Desa Wonomulyo, 2016

2.2.6 Kesehatan
Terdapat beberapa jenis prasarana kesehatan yang ada di desa Wonomulyo
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yakni berupa PUSKESMAS dan
Rumah Bidan Desa. Dari kedua jenis prasarana kesehatan ini ada 12 orang jumlah
tenaga medis di desa Wonomulyo. Tenaga medis tertinggi yang ada di desa ini
adalah dokter dan perawat.
Penyakit yang paling menonjol di desa Wonomulyo yaitu demam berdarah.
Di desa ini pun masih ada beberapa orang yang menggunakan pengobatan
tradisional dari tanaman obat dan lain sebagainya. Bahan-bahan untuk obat
tradisional ini diambil dari hutan oleh masyarakat yang masih menggunakan obat-
obatan tradisional.
Selain sarana prasarana tempat pengobatan, air minum pun sangat
diperlukan untuk menunjang adanya kesehatan. Salah satunya sumber air minum.
Sumber air minm yang digunakan oleh masyarakat di desa Wonomulyo ini di
peroleh dari sumur terbuka, sumur tertutup/bor, dan sungai. Namun, dalam hal ini
masih terdapat 30% KK di desa Wonomulyo yang masih belum memiliki jamban.

10
Sumber : Data Sekunder

Gambar 6.Puskesmas Desa Wonomulyo


2.2.7 Keadaan Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Wonomulyo adalah sebesar
Rp. 500.000. secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wonomulyo
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian pekerjaan yaitu petani, pedagang,
pegawai negeri, ABRI atau TNI, peternak, Tukang, Guru, dan Buruh. Banyak nya
masyarakat Desa Wonomulyo menjadi seorang petani juga merupakan faktor
penting dalam peningkatan pendapatan per kapita di Desa Wonomulyo. Banyak
nya petani yang menjual hasil panen langsung ke tengkulak dengan harga rendah
menyebabkan petani di Desa Wonomulyo memiliki penghasilan yang rendah
karena tidak bisa berperan sebagai penentu harga. Selain itu tingkat pendidikan
rata-rata warga Desa Wonomulyo yang rendah juga menjadi salah satu faktor
penyebab keadaan ekonomi di Desa Wonomulyo rendah. Banyaknya lulusan SD
dan lulusan SMP menyebabkan sumber daya manusia di Desa Wonomulyo tidak
memadai.

2.3 Gambaran Hasil Pertanian


Desa Wonomulyo secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang
sistem pengelolaanya masih banyak dilaksanakan secara tradisional (pengolahan
lahan, pola tanam mapun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk
pertanian desa Wonomulyo untuk lahan basah (sawah) pada unggulan padi ,
palawija, Jagung, dan sayur mayur, karena Desa Wonomulyo merupakan daerah
dataran rendah Jadi untuk pengairan persawahan mudah sehingga ketika musim
kemarau pengairan di Desa Wonomulyo dapat teratasi. Meskipun demikian perlu

11
langkah- langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan
melakukan berbagai upaya-upaya perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas
alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (dinas
pengairan, dinas pertanian), sedangkan untuk lahan kering (tegal) produk
unggulan masih didominasi oleh tanaman tebu dan Jagung, di samping itu masih
banyak lahan yang belum termanfaatkan secara produktif untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan pemanfaatan lahan, pengadaan bibit-bibit tanaman produktif
dengan melibatkan instasi terkait (dinas kehutanan, dinas pertanian dan
perkebunan.

2.3.1 Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo


Di desa Wonomulyo sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani sayur dan palawija. Rata – rata mereka memulai usaha pada tahun
1984, namun ada juga beberapa yang memulai usaha pada tahun 1978. Para petani
sayur dan palawija mewariskan pekerjaan ini secara turun temurun.
Berbicara masalah pendanaan usaha, sebagian besar pendanaan tersebut
diperoleh dari modal sendiri. Tetapi ada beberapa petani yang meminjam modal
dari beberapa bank seperti BRI, BNI, Danamon dan lain – lain. Namun
prosentasenya sangat kecil karena para petani takut mengambil resiko.
Pengecualian untuk penanaman jagung hibrida, para petani tidak memakai modal
sendiri melainkan mendapatkan pinjaman modal dari para mandor.
Adapun jenis – jenis pertanian yang sebagian besar ditanam di wilayah ini
diantaranya :

a) Sayur Mayur

Kubis, Jagung Manis, Buncis, Tomat, dan Ketimun.

b) Palawija

Cabe (TW dan Keriting)

Disamping itu, padi dan daun prei juga menjadi salah satu hasil pertanian di
daerah ini.Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka perawatan tanaman

12
juga harus diperhatikan. Dilihat dari sejarah zaman Belanda, para petani memakai
pupuk organik atau urine. Karena perkembangan IPTEK, banyak pupuk kimia
yang diproduksi. Sehingga petani banyak yang menggunakan pupuk berbahan
kimia. Namun melihat kondisi saat ini, pupuk yang berbahan dasar kimia bisa
mengganggu kesuburan tanah dan tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia.
Petani mulai beralih menggunakan pupuk organik seperti pupuk kotoran ayam dan
sapi. Pada saat ini, pemakaian pupuk organik sudah mencapai 50%.
Rentang kurun waktu 1 tahun, para petani bisa mendapatkan beberapa kali
hasil panen. Jika petani tersebut menanam sayuran yang umurnya singkat
misalnya : Kubis (3 Bulan), Ketimun (40 hari), Cabe (90 – 95 hari), Tomat (75
hari) mereka bisa memanen hingga 3 – 4 kali.
Tidak ada kendala dalam mendistribusikan hasil panen. Hal ini dikarenakan
banyaknya tengkulak yang membawa hasil panen tersebut ke pasar. Beberapa
wilayah pendistribusian hasil panen adalah Gadang, Porong dan Luar Jawa.
Bahkan bila musim panen kubis, hasilnya bisa sampai dikirim ke luar negeri
(Jepang, Korea dan lain- lain) melalui container.
Dari semua hasil panen, kubis dan cabe menjadi komoditi yang paling
diminati karena harganya yang cukup tinggi dan stabil di pasaran. Hal ini
dibuktikan dengan perbandingan harga jual kubis di pasaran yang bisa mencapai 2
kali lipat dari harga jual jagung. Sedangkan harga jual cabe bisa mencapai 5 kali
lipat dari harga jual jagung.

Sumber : Data Sekunder

Gambar 7. Tanaman Kubis

13
Sumber : Data Sekunder

Gambar 8. Tanaman Jagung


Akan tetapi,ada beberapa kendala yang dihadapi para petani yaitu:

1. Karena terserang layu, bisa menyebabkan kerugian total. Terlebih bila


musim penghujan, sangat rawan bagi tumbuhan tersebut dan biaya yang
dikeluarkan bisa 2 kali lipat.
2. Seringnya tanaman yang terserang hama ulat kawat. Selain itu, pada
tanaman kubis daunnya kering pada saat musim penghujan.
3. Jarang diadakannya pameran agrobisnis.
2.3.2 Kalender Musim
Perubaha cuaca yang tidak menentu dimulai dari sejak akhir tahun membuat
para petani pusing. Dikarenkna masa tanam dan panen harus seiring dengan
perubahan cuaca tersebut. Menerut kalender Tanam Terpadu sasngat diharapkan
menjadi acuan kalendar yang pasti bagi para petani. Kalender musim ialah teknik
yang digunakan untuk mengetahui kegiatan utama,masalah dan kesempatan
dalam siklus tahuanan yang dituangkan dalam bentuk diagram.Hasilnya, yang
digambar dalam suatu ‘kalender’ dengan bentuk yang matriks, merupakan
informasi sangat penting sebagai dasar pengembangan rencana program desa.
Kalender musim dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh suatu desa. Didesa Wonomulyo tidak ada waktu pasti kapan
kegiatan tanam dilakukan oleh petani dikarenakan cuaca yang berubah ubah. Hal
tersebut disebabkan kebanyakan para petani yang ada di Desa Wonomulyo
menanam berbagai macam sayuran, bukan seperti tebu yang waktu tanam dan
panennya hampir bersamaan untuk satu desa. Didesa Wonomulyo, berdasarkan
kalender musimnya kegiatan bercocok tanam dilaksanakan pada bulan Junidi

14
musim kemarau, dan pada musim hujan kegiatan bercocok tanam dilakukan pada
bulan November, Desember, Januari, dan Februari. Pada musim kemarau jenis
komoditas yang ditanam adalah mentimun, kacang panjang wortel, palawija dan
cabai, sedangkan pada musim hujan tanaman yang ditanam adalah padi dan sawi.
Kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air dilakukan pada musim pancaroba
(peralihan musim) yang dilakukan sebanyak 2 kali pada musim hujan yakni bulan
November dan Februari. Wabah penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk muncul
pada bulan Maret hingga April atau pada masa pancaroba yang disebabkan karena
lingkungan dan kondisi yang tidak sehat. Musim paceklik di Desa ini biasanya
terjadi pada bulan September hingga Oktober.

Tabel 5.Kalender Musim


Kalender musim berdasarkan bulan
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Cabai Padi
komoditi
Kubis Cabai
Kubis
Jagung
Cabai
Kubis

Sumber : Data Primer diolah, 2016

15
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1 Gambaran Masalah Desa
Desa Wonomulyo merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Poncokumo,
Desa tersebut masih memiliki beberapa masalah yang harus ditangani, antara lain

1. Buta huruf
Buta huruf merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan
menulis, ketidakmampuan tersebut menempatkan seseorang atau
masyarakat dalam ketertinggalan. Karena membaca dan menulis merupakan
jendela untuk melihat dunia, dimana dengan kemampuan membaca dan
menulislah seseorang bisa melihat dunia dengan segala perkembangannya.
Masih banyaknya masyarakat yang buta aksara di sebabkan oleh masalah
geografis dan ekonomis, kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan dan
pemanfaatan keaksaraan mereka. Masyarakat Desa Wonomulyo kebanyakan
yang mengalami buta huruf adalah lansia. Karena dulu mereka masih belum
terlalu memikirkan pendidikan, mereka hanya memikirkan bagaimana
bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
2. Ibu-ibu menganggur
Sebagian besar masyarakat Desa Wonomulyo memiliki mata pencaharian
sebagai petani. Namun, masih banyak warga yang menganggur terutama
terjadi pada ibu-ibu, Sebagian besar mereka hanya sebagai ibu rumah
tangga. Sehingga perekonomian warga di Desa tersebut masih relatif kurang
stabil untuk memenuhi kebutuhan mereka.
3. Kurangnya subsidi pupuk
Pupuk merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan bagi petani.
Terlebih pupuk dapat memberikan manfaat bagi kesuburan tanah, sehingga
tanaman yang ditanam pun juga akan ikut sehat akibat adanya pemupukan.
Meski demikian, saat ini petani di Desa Wonomulyo masih mengeluhkan
minimnya distribusi pupuk subsidi. Minimnya subsidi pupuk akan
menyebabkan menurunnya mutu dan kualitas hasil produksi pertanian.

16
4. Harga hasil pertanian murah
Masalah hasil pertanian yang murah salah satunya disebabkan oleh petani
menjual hasil pertaniannya ke tengkulak dan hargapun biasanya ditentukan
oleh tengkulak tersebut. Oleh karena itu, tengkulak bebas untuk menentukan
harga dan biasanya harga yang diberikan ke petani sangatlah rendah.

3.2 Potensi Desa


Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana
keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri.Melihat masalah yang sering kali ada
di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo seperti yang sudah dijelaskan
diatas, tidak hanya masalah saja yang dimiliki Desa tersebut melainkan banyak
sekali potensi yang ada disana yang mumpuni untuk mengatasi masalah-masalah
yang ada. Hanya saja masyarakat yang ada di Desa Wonomulyo masih belum
mampu untuk melakukan hal tersebut. Berikut merupakan beberapa potensi yang
dimiliki Desa Wonomulyo antara lain :
1. Adanya lembaga sekolah
Sebenarnya di Desa Wonomulyo juga mempunyai potensi yang mumpuni
untuk mengatasi salah buta huruf yang kerap terjadi di Desa tersebut, hanya
saja masyarakatnya yang masih belum benar-benar berinisiatif untuk
melakukan pendidikan yang lebih tinggi sehingga tingkat buta huruf di Desa
tersebut tinggi. Adanya lembaga sekolah merupakan potensi yang dimiliki
oleh Desa Wonomulyo, generasi penerus harus memanfaatkan lembaga
pendidikan tersebut dengan sebaik mungkin agar meminimalisir tingkat buta
huruf. Selain itu masyarakat Desa Wonomulyo juga memiliki waktu
senggang yang cukup banyak, diharapkan untuk memanfaatkan waktu
tersebut dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti belajar
membaca dan menulis sehingga angka buta huruf di Desa tersebut minim
bahkan juga tidak ada lagi.
2. Menanam sistem tumpangsari
Petani Desa Wonomulyo memiliki potensi atau kemampuan untuk
melakukan penanaman dengan sistem tumpangsari. Tumpangsari
merupakan suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa

17
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam
waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.Tumpang sari ditunjukan untuk
memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya agar diperoleh produksi yang
maksimum. Dengan melakukan sistem tumpangsari, petani akan dapat
meminimalisir kerugian atas masalah-masalah yang dihadapi seperti
busuknya tanaman tomat yang disebabkan oleh hama dan
penyakit.Harapannya adalah petani dapat memaksimalkan sistem
tumpangsari agar hasil yang diperoleh juga maksimal.
3. Adanya PKK
PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) merupakan organisasi
kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi
dalam pembangunan Indonesia. Gerakan PKK bertujuan memberdayakan
keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia
dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Potensi yang
dimiliki Desa Wonomulyo juga disediakan PKK (Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga), akan tetapi belum berjalan dengan maksimal
sehingga masih banyak ibu-ibu yang menganggur di Desa tersebut. Oleh
karena itu, diharapkan anggota PKK untuk lebih berperan aktif lagi dalam
memberantas ibu-ibu menganggur dengan cara melakukan kegiatan
pelatihan seperti membuat kerajinan dari barang bekas, mengolah hasil
produk pertanian dengan agar memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat
meminimalisir ibu-ibu menganggur yang ada di Desa Wonomulyo tersebut.
4. Disediakannya pupuk anorganik
Potensi selanjutnya yang dimiliki Desa Wonomulyo adalah tersedianya atau
disediakannya pupuk anorganik di Desa tersebut sehingga petani dapat
mengatasi masalah kekurangan subsidi pupuk. Dengan disediakannyya
pupuk diharapkan bahwa petani mampu meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk pertanian yang dihasilkan. Seperti data yang didapat dari
Desa tersebut bahwa Desa Wonomulyo sudah mampu mengekspor hasil
pertanian seperti kubis dan kol ke Thailand.

18
5. Adanya koperasi kredit
Koperasi kredit merupakan sebuah lembaga keuangan yang bergerak di
bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang
bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya sendiri. Koperasi kredit yang
tersedia di Desa Wonomulyo memfasilitasi warga yang ada di Desa tersebut
untuk peminjaman modal jika ada yang ingin melakukan usaha dan
kekurangan dalam hal permodalan. Koperasi kredit berperan bagi
peningkatan keseejahteraan masyarakat Desa Wonomulyo. Seperti yang kita
ketahui bahwa masyarakat desa memiliki tingkat kesejahteraan yang masih
kurang disbanding dengan masyarakat kota. Sehingga dengan adanya
koperasi kredit dapat mensejaherakan amsyarakat Desa Wonomulyo.

19
BAB IV
PROGRAM PEMBERDAYAAN
4.1 Program Pemberdayaan masyarakat
Tabel 6. Tabel Program Pemberdayaan Masyarakat
Waktu Sumber Penanggung
NIM Bidang Kegiatan Jenis Lokasi Sifat Volume Sasaran Biaya Keterangan
Pelaksanaan Biaya Jawab
Seluruh Seluruh
APBD dan
PEMBERANTASAN Sosialisasi Desa Masyarakat Masyarakat 1 Desember 2016 Semua pihak
028 Baru Rp. Kerjasama
sampai 31
BUTA AKSARA Program Wonomulyo Desa Desa 5.000.000 yang terlibat
Januari 2017 FKIP UMM
Wonomulyo Wonomulyo
063 Pembangunan Pelatihan Melatih dan Desa Baru masyarakat desa Bapak/ibu Desember 2016 – Rp. Koperasi pembuat
Komputer & Internet program
mengembangkan Wonomulyo Wonomulyo rumah tangga Februari 2017 wanita
Sebagai Dasar pemberdayaan
Kemapuan Potensi kreatifitas pada dan anak putus srikandi
dan ketua PKK
bidang komputer sekolah yang ada di Desa
Wonomulyo
082 Penanaman Komoditi Penyuluhan Desa Baru Seluruh Seluruh Desember 2016 Rp. APBD Pembuat
Pada Saat Musim Hujan kepada petani Wonomulyo Masyarakat Masyarakat 1.000.000. Program dan
Desa Desa
Organisasi Desa
Wonomulyo Wonomulyo
086 Pertanian Berbasis Penyuluhan Desa Baru Seluruh Seluruh Desember 2016 Rp.20.000.0 APBD dan Pembuat
Agribisnis Di Desa kepada petani Wonomulyo Masyarakat masyarakat 00 sponsor PT Program,
Wonomulyo Desa Cheil Jedang
khususnya Perangkat Desa
Wonomulyo Indonesia
petani desa dan Organisasi
Wonomulyo POKTAN
Wonomulyo

20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
 Desa Wonomulyo terdiri dari lahan terbangun (415 Ha) dan lahan tidak
terbangun (159,5 Ha). Dengan kelengkapan fasilitas sarana yang
mencukupi untuk kebutuhan desa yang terdiri dari Sarana Kesehatan (1
Puskesmas Poncokusumo), Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMK), Sarana
Peribadatan (musholla dan masjid), Sarana Olahraga, dan Sarana
Perdagangan dan Jasa.
 Desa Wonomulyo memiliki 14 desa diantaranya yaitu Desa Bakka-
Bakka, Desa Arjorasi, Desa Tumpiling, Desa Gaselo, Desa Banua Baru,
Desa Sugihwares, Desa Napo, Desa Sumberejo, Desa Kel.Sidodadi, Desa
Campurejo, Desa Sidirejo, Desa Bumimulyo, Desa Bumiayu, dan Desa
Kebunsari.
 Desa Wonomulyo terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Wates, dan
Dusun Robyong. Kedua dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW dan
terdapat 60 RT. Pada tahun 2015, Desa Wonomulyo memiliki jumlah
penduduk 5198 jiwa.
 Desa Wonomulyo secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang
sistem pengelolaanya masih banyak dilaksanakan secara tradisional
(pengolahan lahan, pola tanam mapun pemilihan komoditas produk
pertaniannya).
 Di Desa Wonomulyo sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani sayur dan palawija. Rata – rata mereka memulai usaha
pada tahun 1984, namun ada juga beberapa yang memulai usaha pada
tahun 1978. Para petani sayur dan palawija mewariskan pekerjaan ini
secara turun temurun.
5.2 Saran
Saran dari kami agar potensi yang ada dikembangkan oleh pemerintah dan
untuk memberdayakan masyarakat bisa kerjasama dengan mahasiswa di
Universitas yang ada disekitar Malang maupun Jawa Timur.

21
LAMPIRAN

Gedung TK Gedung SD

Gedung SMP Gedung SMK

Puskesmas

Tanaman Kubis

22

Anda mungkin juga menyukai