Anda di halaman 1dari 29

PM

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA NGABAB KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG

Disusun oleh :
Kelompok 6

1. Naimatul Husniah (201510210311111)


2. Prihadi Wisnu S (201510210311130)
3. Winda Septia Rini (201510210311132)
4. Rizky Aditya Putra (201510210311137)
5. Eka Mevi Nanda Riani (201510210311150)

LABORATORIUM AGRIBISNIS
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum lapang Pemberdayaan Masyarakat disusun berdasarkan


praktikum yang telah dilakukan mulai tanggal 23 November 2017, oleh :
Kelompok : 6 (Enam)
Nama/NIM :
1. Naimatul Husniah(201510210311111)
2. Prihadi Wisnu (201510210311130)
3. Winda Septia Rini (201510210311132)
4. Rizky Aditya Putra (201510210311137)
5. Eka Mevi Nanda Riani (201510210311150)

Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian – Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang

Telah Disahkan dan Disetujui,


Malang, Desember 2017

Instruktur Asisten

(Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP) (Septi Ambar I.N.S )

Kepala Laboratorium Agribisnis

(Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP)

ii
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 7
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 8
BAB II GAMBARAN DAERAH ......................................................................... 9
2.1. Letak Geografis ......................................................................................... 9
2.1.1. Peta Daerah ................................................................................... 9
2.1.2. Sejarah Desa ................................................................................ 10
2.2. Gambaran Penduduk ............................................................................... 11
2.2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ........................................... 11
2.2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................ 11
2.2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 12
2.2.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ....................................... 12
2.2.5. Mata Pencaharian ........................................................................ 12
2.2.6. Kesehatan .................................................................................... 13
2.2.7. Keadaan Ekonomi ....................................................................... 14
2.3. Gambaran Hasil ...................................................................................... 15
2.3.1. Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Ngabab .................... 15
2.3.2. Kalender Musim .......................................................................... 15
BAB II MASALAH DAN POTENSI ................................................................. 18
3.1. Gambaran Masalah Desa ........................................................................ 18
3.2. Gambaran Potensi Desa .......................................................................... 19
3.3. Solusi Masalah ........................................................................................ 20
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 21
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 21
4.2. Saran ....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23
LAMPIRAN ......................................................................................................... 24
iv

DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ....................................................... 11
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ............................................ 12
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 12
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .................................................. 12
Tabel 5. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian .............................. 13
Tabel 6. Identifikasi masalah di Desa Ngabab ...................................................... 18
Tabel 7. Identifikasi Potensi di Desa Ngabab ....................................................... 20
v

DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
Gambar 1. Peta Desa Ngabab ............................................................................... 9
Gambar 2. Kalender Musim ................................................................................. 16
vi

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum
Pemberdayaan Masyarakat dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat, sebagai
tugas akhir praktikum.
Laporan akhir praktikum yang ditulis penulis ini berbicara mengenai
masalah dan potensi Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun
dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian laporan akhir praktikum ini. Hingga tersusun laporan
akhir praktikum yang sampai dihadapan pembaca pada saat ini. Penulis juga
menyadari bahwa laporan akhir praktikum yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Malang, 20 Desember 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses
pribadi dan sosial, suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreativitas
dan kebebasan bertindak. Sedangkan Ife (1995) mengemukakan bahwa
pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment” yang berarti memberi daya,
memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Selain itu
menurut Widjaja (2003:169) pemberdayaan masyarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal
untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi,
sosial, agama dan budaya. Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada
hakikatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan
berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan. Empowerment yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia berarti pemberdayaan adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian
dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat utamanya
Eropa. Untuk memahami konsep empowerment secara tepat dan jernih memerlukan
upaya pemahaman latar belakang kontekstual yang melahirkannya.
Kelompok kita melakukan penelitian Pemberdayaan Masyarakat di Desa
Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui potensi-potensi yang terdapat pada Desa Ngabab tersebut. Penelitian
ini dilaksanakan juga untuk mengetahui kendala - kendala yang terdapat di Desa
Ngabab. Hasil penelitian kelompok kami adalah bahwa di Desa Ngabab tersebut
sudah dikatakan desa yang maju. Desa Ngabab juga memiliki banyak potensi -
potensi yang unggul, terutama potensi pada sektor pertanian. Masyarakat di Desa
Ngabab sudah mengetahui cara mengolah hasil panen agar mendapatkan
keuntungan yang lebih dan mendapatkan hasil panen yang melimpah. Desa Ngabab
juga sudah mempunyai alat - alat pengolahan hasil panen dari pemerintah. Kendala
di Desa Ngabab adalah masyarakatnya rata - rata banyak yang tidak menunjang

7
8

pendidikan hingga ke perguruan tinggi, rata - rata masyarakat di Desa Ngabab


lulusan SMP/MTs karena jarak sekolah SMA cukup jauh. Jumlah penduduk yang
ada di Desa Ngabab adalah berjumlah 7412 orang dengan rincian 3677 orang
berjenis kelamin perempuan dan 3735 orang berjenis kelamin laki-laki. Desa
Ngabab terbagi menjadi 3 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Lemburejo, dan
Dusun Torongrejo. Jumlah keseluruhan kepala keluarga yang ada di Desa Ngabab
adalah 2185 KK. Struktur mata pencaharian penduduk Desa Ngabab adalah Petani
(4728 orang), Peternak (1062 orang), dan pekerja sektor industri (14 orang).

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan di Desa Ngabab adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran penduduk di Desa Ngabab?
2. Bagaiman gambaran sektor pertanian di Desa Ngabab?
3. Apa saja permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa Ngabab?

1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa
Ngabab adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran penduduk di Desa Ngabab.
2. Untuk mengetahui gambaran sektor pertanian di Desa Ngabab.
3. Untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa
Ngabab.
BAB II
GAMBARAN DAERAH
2.1. Letak Geografis
2.1.1. Peta Daerah

Gambar 1. Peta Desa Ngabab


Secara geograsfis Desa Ngabab merupakan salah satu Desa yang berada di
Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Luas wilayah Desa
Ngabab adalah 1244,93 Ha yang digunakan sebagai hutan lindung, hutan produksi,
ladang, pemukiman, perkebunan, dan fasilitas umum lainnya, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Tawang Sari
b. Sebelah Timur : Desa Ngroto
c. Sebelah Selatan : Desa Sukomulyo
d. Sebelah Barat : Desa Tulungrejo

9
10

Desa Ngabab terdiri dari 6 RW dan 24 RT, dari segi topografi, Desa Ngabab
berada di dataran tinggi dan berbukit, dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan
laut dengan kisaran suhu antara 8 – 18oC dan curah hujan 2,3 – 2400 mm/th. Jarak
Desa Ngabab dengan Kecamatan Pujon adalah 5,5 km, sedangkan jarak Desa
Ngabab dengan pemerintahan Kabupaten Malang adalah 29 km. Desa Ngabab
dilewati jalur utama lalu lintas darat yang menghubungkan antara kota Kediri dan
Kota Malang.
Luas wilayah Desa Ngabab adalah 1244,93 Ha, yang digunakan sebagai hutan
lindung, hutan produksi, ladang, pemukiman, perkebunan dan fasilitas umum
lainnya. Potensi yang paling menonjol dari Desa Ngabab adalah dari segi pertanian
dan peternakan. Desa Ngabab merupakan salah satu penghasil sayur terbesar di
Kabupaten Malang. Sayur mayur hasil pertanian dari daerah ini antara lain adalah
wortel, cabe, kacang panjang, kentang, kubis, sawi, tomat, dan lainnya.

2.1.2. Sejarah Desa


Menurut informasi yang kami dapatkan dari para sesepuh desa bahwa desa
Ngabab didirikan karena adanya perang antara kerajaan singosari dan kerajaan
majapahit. Desa Ngabab dikenal sebagai desa yang makmur. Nama Ngabab sendiri
diberikan oleh seorang pertapa yang bernama Fauzan. Yang dikenal arif dan
bijaksana serta taat kepada Tuhan. Desa Ngabab merupakan desa yang
menghubungkan antara kota Kediri dan kota Malang, Desa Ngabab langsung
berbatasan dengan desa Tulungrejo, Sukomulyo, Tawang sari dan Ngroto. Salah
satu contoh sejarah Pujon yang di yakini peninggalan dari kerajaan Kediri dan
kerajaan Singasari adalah batu bersusun menyerupai puing-puing sebuah benteng,
masyarakat menyebutnya dengan nama “Watu Gilang”.
Konon situs Watu Gilang merupakan bekas areal pertempuran antara pasukan
Singhasari dan Kerajaan Kediri. Penguasa Gelang-Gelang, Jayakatwang,
menyerang ibukota Singhasari yang diperintah oleh Kertanegara dari arah utara dan
selatan. Pasukan pertama menyerang dari arah utara untuk memancing pasukan
Singhasari meninggalkan ibu kota. Sedangkan pasukan utama bergerak dari arah
selatan ibukota Singhasari. Situs ini merupakan benteng terakhir Kerajaan
Singhasari saat melawan Kerajaan Kediri. Selain itu menurut sesepuh di sana, juga
terdapat sebuah kawasan sumur beracun yang dipercaya bahwa semua makhluk
11

hidup yang melintas di atas sumur racun ini akan mati. Bahkan, konon termasuk
burung yang terbang di atasnya pun akan mati. Karena itu tidak ada burung yang
terbang di atas sumur itu.
2.2. Gambaran Penduduk
2.2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Berdasarkan data primer di Badan Pusat Statistik Tahun 2017 Desa Ngabab
Kecamatan Pujon memiliki masyarakat dengan total jiwa yaitu 7114 jiwa, dengan
rincian laki – laki berjumlah 3620 jiwa dan rincian perempuan berjumlah 3494 jiwa
sebagaimana telah tertera dalam data tabel. Berikut ini adalah tabel data penduduk
Desa Ngabab berdasarkan usia :
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Penduduk Rata-Rata
No Dusun Usia 19-60
Laki-laki perempuan Jumlah
tahun
1 Krajan 1033 900 1933 1208
2 Mantung 825 938 1763 2310
3 Terong Rejo 833 919 1752 2280
4 Lembu Rejo 1041 898 1939 1025
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.
Berdasarkan data yang telah di dapat dan hasil dari observasi lapang ke Desa
Ngabab terlihat bahwa petani disana rata- rata telah berusia cukup tua yang masih
muda menuju tua hanya terbilang sedikit.

2.2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan dianggap sebagai suatu cara yang efektif untuk meningkatkan
pembangunan, karena itulah negara-negara berkembang mencurahkan perhatian
yang cukup besar terhadap perluasan pendidikan. Sejalan dengan permasalahan
tersebut maka peningkatan partisipasi sekolah penduduk harus diimbangi dengan
peningkatan sarana fisik pendidikan dan tenaga guru yang memadai. Gambaran
nyata mengenai jumlah sekolah, murid dan guru pada tahun 2016 untuk jenjang
pendidikan dasar sampai menengah atas. Penduduk Desa Ngabab rata-rata
menempuh pendidikan SD hingga SMA.
12

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah %
1 TK 195 20
2 SD 708 71
3 SMP 84 8
4 SMA 3 1
5 Sarjana/Diploma - 0
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.

2.2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan adalah penduduk perempuan
sebanyak 3494 orang sedangkan laki-laki sebanyak 3620 Orang sehingga total
penduduk sebanyak 7114 Orang.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah %
1 Laki-Laki 3620 51%
2 Perempuan 3494 49%
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.

2.2.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama


Penduduk Desa Ngabab menganut berbagai keyakinan yang hidup
berdampingan secara damai. Seperti halnya agama yang dianut oleh sebagian besar
penduduk Indonesia, penduduk Desa Ngabab sebagian besar memeluk agama Islam
yaitu 7.097 jiwa. Berikutnya agama Kristen 8 jiwa. Sarana yang dimiliki untuk
menunjang kehidupan beragama terlihat dari banyaknya sarana ibadah. Sejalan
dengan banyaknya penganut agama Islam, jumlah sarana ibadah terbanyak adalah
masjid dan surau/ langgar yang dapat dijumpai di Desa Ngabab.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah %
1 Islam 7.097 98
2 Kristen 8 1
3 Katolik 8 1
4 Hindu - 0
5 Budha - 0
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.

2.2.5. Mata Pencaharian


Secara umum mata pencaharian masyarakat Desa Ngabab dapat
teridentifikasikan ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, peternakan, jasa,
13

perdagangan, industri dan lain-lain. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa
Ngabab berdasarkan mata pencaharian :
Tabel 5. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1 Petani 4728 61%
2 Buruh tani 332 4,29%
3 PNS 9 0,1%
4 Pedagang Keliling 5 0,06%
5 Peternak 1062 13,74%
6 Montir 8 0,1%
7 Pembantu rumah tangga 5 0,06%
8 TNI dan Polri 2 0,02%
9 Pengusaha kecil menengah 30 0,38%
10 Karyawan 14 0,18%
11 Sopir 6 0,07%
12 Tukang ojek 68 0,87%
14 Tukang batu dan Tukang kayu 66 0,85%
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bermata
pencaharian sebagai petani lebih banyak yaitu sebesar 4728 orang (61%),
sedangkan penduduk yang bermata pencaharian sebagai TNI dan Polri menempati
jumlah persentase paling sedikit yaitu 0,02%. Hal ini disebabkan Desa Ngabab
terletak di daerah pegunungan yang memiliki potensi pertanian dan peternakan
yang sangat melimpah sehingga mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai
petani dan peternak. Kondisi geografis Desa Ngabab yang terletak di daerah
pegunungan membuat penduduk lebih banyak yang memilih mata pencaharian
sebagai petani dan peternak sehingga diharapkan pendapatan penduduk menjadi
lebih baik.

2.2.6. Kesehatan
Pembangunan sektor kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
yang berlangsung, bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus diimbangi dengan
penyediaan sarana kesehatan sebagai tempat rujukan bilamana masyarakat
mengalami gangguan kesehatan. Sarana kesehatan tersebut berupa penyediaan
sarana Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan lain-lain.
Kemudian sebagai penunjang adalah pengadaan tenaga kesehatan. Dari beberapa
14

fasilitas kesehatan yang ada di Desa Ngabab proporsi terbesar adalah Posyandu
yaitu sebanyak 7 lokasi. Hampir semua RW mempunyai Posyandu yang diharapkan
aktif melakukan kegiatan terutama penanganan/ pemantauan kesehatan ibu dan
balita. Fasilitas yang lain antara puskesmas/pustu sebanyak 1 lokasi. Berikutnya
tempat praktek bidan sebanyak 1 buah, dan tempat praktek bidan sebanyak 1 buah.
Sedangkan untuk tenaga medis di Desa Ngabab terdapat sebanyak 1 bidan, dan 4
dukun bayi terlatih.

2.2.7. Keadaan Ekonomi


Segi ekonomis, daerah ini merupakan salah satu penghasil sayur terbesar di
Kabupaten Malang. Sayur mayur hasil pertanian dari daerah ini antara lain adalah
wortel, cabe, kacang panjang, kentang, kubis, sawi, tomat, dan lainnya. Desa
Ngabab merupakan salah satu Desa yang paling potensial dalam segi pertanian di
Kabupaten Malang. Ditinjau dari segi ekonomis, daerah ini merupakan salah satu
penghasil sayur terbesar di Kabupaten Malang, Sayur hasil pertanian daerah ini
antara lain adalah wortel, kacang panjang, kentang, kubis, sawi, tomat dan lain-lain.
Tidak hanya sayuran, potensi pertanian yang lain dari daerah ini adalah berupa
tanaman buah-buahan (jeruk dan apel), tanaman palawija (jagung), dan tanaman
padi (padi sawah). Pertanian di daerah ini begitu subur karena didukung oleh
potensi irigasi yang dimiliki, yaitu memiliki satu sungai dengan 12 mata air dan
juga lahan pertanian yang sangat luas. Kualitas hasil pertanian dari daerah ini begitu
tinggi dan terjamin karena didukung oleh lahan pertanian yang subur dan sistem
irigasi yang dimiliki.
Desa Ngabab juga merupakan daerah yang sangat potensial dalam segi
peternakan. Desa Ngabab adalah penghasil susu sapi terbesar yang ada di
Kecamatan Pujon. Setiap hari, rata-rata produksi susu yang dihasilkan di Desa
Ngabab adalah sebanyak 10.000 liter. Produksi susus sebanyak itu diperoleh dari
1.900 ekor sapi perah yang dimiliki oleh para warga di Desa Ngabab. Hasil susu
tersebut kemudian disetorkan ke KUD yang ada di Desa Ngabab setiap pagi dan
sore hari. Susu tersebut kemudian dipasok ke produsen susu bertaraf Internasional,
seperti Nestle dan Green field. Hewan ternak lainnya yang dimiliki oleh para warga
di Desa Ngabab adalah sapi potong, kambing, ayam buras, itik dan angsa.
15

2.3. Gambaran Hasil


2.3.1. Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Ngabab
Desa Ngabab merupakan salah satu yang paling potensial dalam segi
pertanian di Kabupaten Malang. Ditinjau dari segi ekonomis, daerah ini merupakan
salah satu penghasil sayur terbesar di Kabupaten Malang. Sayur mayur hasil
pertanian dari daerah ini antara lain adalah wortel, cabe, kacang panjang, kentang,
kubis, sawi, tomat, dan lainnya. Selain sayur mayur, potensi pertanian yang lain
dari daerah ini adalah berupa tanaman buah-buahan (jeruk dan apel), tanaman
palawija (jagung), dan tanaman padi (padi sawah). Pertanian dari daerah ini begitu
subur karena didukung oleh potensi irigasi yang dimiliki, yaitu memiliki satu sungai
dengan 12 mata air dan juga lahan pertanian yang sangat luas (787 Ha). Oleh karena
itu, kualitas hasil pertanian dari daerah ini begitu tinggi dan terjamin. Hasil
pertanian dari daerah Desa Ngabab telah tersebar ke berbagai daerah, seperti
Jakarta, Kalimantan, Surabaya, Tuban, Lamongan, Jombang, Mojokerto, Blitar,
dan lain sebagainya.

2.3.2. Kalender Musim


Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik pra kegiatan yang
memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian yang terjadi
berulang dalam satu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan masyarakat,
dituangkan dalam kalender kegiatan atau keadaan biasanya dalam jarak satu tahun
musim (12 bulan).
Informasi yang diperlukan yaitu penanggalan atau sistem kalender yang biasa
digunakan oleh masyarakat, Iklim, curah hujan, ketersediaan air. Pola tanam/panen,
biaya, hasil dan tingkat produksi. Ketersediaan pangan terutama pada musim
paceklik. Ketersediaan tenaga kerja. Musim bekerja ke kota pada musim paceklik.
Masalah hama penyakit tanaman / ternak. Kesehatan (musim wabah penyakit dan
16

kebersihan lingkungan). Pola pengeluaran (konsumsi, produksi, investasi).


Kegiatan sosial kemasyarakatan, adat, agama dan sebagainya.

Gambar 2. Kalender Musim


1. Penanaman cabai di Desa Ngabab dilakukan 2 kali penanaman dimana
penanaman pertama pada bulan Januari-April dan penanaman kedua
dilakukan pada bulan Mei-September.
2. Penanaman padi di Desa Ngabab dilakukan sekali dalam satu tahun.
Penanaman dilakukan mulai bulan Juni-September karena pada bulan itu
suhu dan cuaca sangat mendukung untuk ditanami padi sehingga hasil panen
melimpah dan petani cenderung untung.
3. Penanaman sawi di Desa Ngabab dilakukan 3 kali penanaman dimana
penanaman pertama pada bulan Januari-April, penanaman kedua dilakukan
pada bulan Juli-Oktober,dan penanaman ketiga pada bulan September –
Desember.
4. Penanaman jagung di Desa Ngabab dilakukan 1 kali penanaman dimana
penanaman pada bulan Juli - Oktober.
5. Penanaman tomat di Ngabab dilakukan sekali dalam satu tahun. Penanaman
dilakukan mulai bulan September-November karena pada bulan itu cocok
ditanami tomat.
17

6. Waktu-waktu senggang tidak bertani yaitu pada bulan Mei dikarenakan bulan
tersebut banyak masyarakat yang sudah selesai masa panen. Maka
masyarakat mempersiapkan lahan untuk masa tanam lagi yaitu pada bulan
seterusnya. Selain itu, pada bulan Mei merupakan bulan pancaroba dimana
terjadi pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.
7. Masa panen petani kubis dan sawi pada bulan April, sedangkan masa panen
kedua pada tanaman padi dan cabai pada bulan September, tanaman sawi dan
jagung pada bulan Oktober, bawang, tomat pada bulan November dan panen
ke 3 kubis pada bulan Desember.
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1. Gambaran Masalah Desa
Masalah-masalah ini diambil secara keseluruhan Desa Ngabab berdasarkan
pengamatan dari kelompok. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka
diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan
penting. Dibawah ini merupakan masalah yang ada di Desa Ngabab adalah sebagai
berikut :
Masalah yang ada di Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Identifikasi masalah di Desa Ngabab
No Masalah Keterangan
1 Hasil Panen yang Cuaca yang tidak dapat diprediksi oleh petani dan
tidak menentu. terlambatnya penanganan terhadap hama penyakit.
2 Limbah kotoran Kandang yang sempit dan juga kandang yang terlalu
pada ternak yang dekat dengan rumah warga, jika terjadi musim hujan
mengganggu rumah akan menimbulkan penyakit seperti DBD dan
warga sekitar malaria, akibat dari nyamuk bersarang pada kandang
ternak.
3 Sampah di sekitar Dapat menghambat aliran sungai dan terjadi banjir
rumah yang akan karena sampah akan ikut mengalir ke sungai ketika
mengganggu pada hujan.
saat musim hujan.
4 Tingkat Sarana pendidikan memadai di Desa Ngabab namun
perekonomian aspek ekonomi dan kesejahteraan yang rendah
masyarakat dalam menyebabkan banyak anak-anak yang putus sekolah
menempuh dan rata-rata hanya menyelesaikan sekolah sampai
pendidikan lebih tingkat Sekolah Menengah Pertama. Keluarga
tinggi. cenderung mengarahkan anaknya untuk bekerja,
mayoritas berkebun setelah pulang sekolah.
Tingginya tingkat kawin muda juga menyebabkan
rendahnya tingkat pendidikan.
5 Sebagian Perbedaan pengetahuan petani yang masih
masyarakat dalam mempercayai perhitungan jawi dan menganggap hal
bertani masih itu bisa membantu dalam bertani.
menggunakan
perhitungan jawa.
Sumber : Data primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel diatas terdapat beberapa masalah yang ada di Desa
Ngabab diantaranya adalah masalah di bidang pendidikan, kesehatan dan

18
19

lingkungan, sarana dan prasarana desa serta kebiasaan kuno yang masih terjadi pada
sebagian masyarakat. Pada bidang pertanian yaitu hasil Panen yang tidak menentu.
Cuaca yang tidak dapat diprediksi oleh petani dan terlambatnya penanganan
terhadap hama penyakit. Untuk para peternak sapi Limbah kotoran pada ternak
yang mengganggu rumah warga sekitar. Kandang yang sempit dan juga kandang
yang terlalu dekat dengan rumah warga, jika terjadi musim hujan akan
menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria, akibat dari nyamuk
bersarang pada kandang ternak. Masalah sampah sekitar aliran sungai warga akan
mengganggu pada saat musim hujan. Dapat menghambat aliran sungai dan terjadi
banjir karena sampah akan ikut mengalir ke sungai ketika hujan. Pada tingkat
pendidikan berpengaruh pada tingkat perekonomian masyarakat dalam menempuh
pendidikan lebih tinggi. Sarana pendidikan memadai di Desa Ngabab namun aspek
ekonomi dan kesejahteraan yang rendah menyebabkan banyak anak-anak yang
putus sekolah dan rata-rata hanya menyelesaikan sekolah sampai tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Keluarga cenderung mengarahkan anaknya untuk bekerja,
mayoritas berkebun setelah pulang sekolah. Tingginya tingkat kawin muda juga
menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan. Sebagian masyarakat dalam bertani
masih menggunakan perhitungan jawa. Perbedaan pengetahuan petani yang masih
mempercayai perhitungan jawi dan menganggap hal itu bisa membantu dalam
bertani.
3.2. Gambaran Potensi Desa
Desa Ngabab memiliki potensi yang memadai, baik sumber daya alam,
sumber daya manusia maupun kelembagaan. Sampai saat ini, potensi sumber daya
yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan.
20

Tabel 7. Identifikasi Potensi di Desa Ngabab


No Masalah Potensi
1 Sumber daya 1. Sikap gotong royong masyarakat masih terus terjaga.
Manusia 2. Kegiatan keagamaan sangat kental dan terus
dilestarikan.
3. Rasa tenggang rasa yang tinggi.
4. Terjalin rasa kekeluargaan sesama warga atau
tetangga.
5. Kegiatan
2 Sumber daya 1. Potensi pertanian yang tinggi seperti kubis, sawi
alam wortel dll
2. Banyaknya masyarakat yang memelihara hewan
ternak
3. Terdapat wisata alam yaitu pemandian air panas.
4. Objek wisata situs Watu Gilang.
3 Kelembagaan 1. Terdapat lembaga pemerintah yang memadai.
2. Mempunyai lembaga kesehatan yaitu posyandu,
poliklinik.
3. Kelembagaan di bidang peternakan juga tersedia yaitu
Kantor Unit Desa.
Sumber : Data primer, diolah 2017
3.3. Solusi Masalah
Adapun solusi dari masalah yang ada adalah dengan cara diadakan
pembangunan sekolah pada tingkat SMP dan SMA agar tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh masyarakat tidak hanya di tingkat SD saja. Pembangunan ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang ada di Desa Ngabab agar dapat
bersaing dengan masyarakat lain di luar Desa Ngabab. Pembangunan Puskesmas
untuk pelayanan kesehatan masyarakat agar kesehatan masyarakat lebih terjamin.
Selama ini, pelayanan kesehatan di Desa Ngabab hanya ada puskesmas bantuan.
Puskesmas tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat secara
optimal, oleh karena itu perlu di bangu rumah sakit agar pelayanan masyarakat
dapat dilayani secara maksimal. Memanfaatkan Sumber daya alam secara optimal
serta dengan membuat kegiatan guna membersihkan lingkungan serta gotong
royong, agar sampah yang sebelumnya menyebabkan banjir dan menjadi sarang
penyakit menjadi bersih dan kesehatan warga sekitar bisa terkendali.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum lapang yang telah dilakukan di Desa Ngabab
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran Desa Ngabab yaitu Desa Ngabab terdiri dari 6 RW dan 24 RT, dari
segi topografi, Desa Ngabab berada di dataran tinggi dan berbukit, dengan
ketinggian 1200 m di atas permukaan laut dengan kisaran suhu antara 8 –
18oC dan curah hujan 2,3 – 2400 mm/th. Jarak Desa Ngabab dengan
Kecamatan Pujon adalah 5,5 km, sedangkan jarak Desa Ngabab dengan
pemerintahan Kabupaten Malang adalah 29 km. Desa Ngabab dilewati jalur
utama lalu lintas darat yang menghubungkan antara kota Kediri dan Kota
Malang
2. Sektor Pertanian Desa Ngabab yaitu dari segi ekonomis, daerah ini
merupakan salah satu penghasil sayur terbesar di Kabupaten Malang. Sayur
mayur hasil pertanian dari daerah ini antara lain adalah wortel, cabe, kacang
panjang, kentang, kubis, sawi, tomat, dan lainnya. Desa Ngabab juga
merupakan daerah yang sangat potensial dalam segi peternakan. Desa Ngabab
adalah penghasil susu sapi terbesar yang ada di Kecamatan Pujon.
3. Masalah dan Potensi Desa Ngabab antara lain masalah untuk para peternak
sapi Limbah kotoran pada ternak yang mengganggu rumah warga sekitar.
Kandang yang sempit dan juga kandang yang terlalu dekat dengan rumah
warga, jika terjadi musim hujan akan menimbulkan penyakit seperti demam
berdarah dan malaria, akibat dari nyamuk bersarang pada kandang ternak.
Masalah sampah sekitar aliran sungai warga akan mengganggu pada saat
musim hujan. Dapat menghambat aliran sungai dan terjadi banjir karena
sampah akan ikut mengalir ke sungai ketika hujan. Potensi yang dimiliki Desa
Ngabab yaitu masyarakat yang rukun dan saling gotong royong, sikap
tenggang rasa masih sangat tinggi. Adanya situs-situs kebudayaan yaitu
patung dan adanya wisata air yaitu pemandian air panas.

21
22

4.2. Saran
Sebagai mahasiswa Agribisnis dan penerus bangsa kita wajib mempelajari
apa saja yang harus dilakukan dalam memberdayakan masyarakat khususnya untuk
menjadikan masyarakat yang berkemajuan serta tidak mengalami kekurangan baik
infrastruktur daerah maupun kegiatan sehari-harinya. Hal itu bisa diwujudkan
dengan mempelajari dan turun lapang secara langsung ke daerah-daerah maupun
desa-desa tertinggal dan mampu membantu meringankan sedikit kekurangan
masyarakat nantinya nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. Desa Ngabab. 8 Januari 2015. Desa Ngabab. Diperoleh 5 Desember
2017. Online. http://desangabab.blogspot.co.id. Malang. Diakses pada 8
Januari 2015.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2017. Kecamatan Pujon Dalam Angka
2017. Kabupaten Malang : Badan Pusat Statistik

23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambaran Masalah dan Solusi di Desa Ngabab

Gambar 1. Gambar 2.
Masalah hasil panen yang berkurang Solusi untuk mengatasi masalah hama
akibat hama penyakit. yaitu di kontrol dan di beri pestisida
secara berkala.

Gambar 3. Gambar 4.
Limbah kotoran ternak. Biogas, salah satu pengolahan limbah
ternak.

Gambar 5. Gambar 6.
Sampah menumpuk di sungai. Cara mengolah sampah menjadi pupuk
kompos.

24
Gambar 7. Gambar 8.
Sekolah hanya pada tingkat SD. Sekolah gratis untuk masyarakat
miskin.

Gambar 9. Gambar 10.


Perhitungan jawa dalam bertani Bercocok tanam sesuai musim yang
terjadi.

25
Lampiran 1. Gambaran Potensi di Desa Ngabab

Gambar 1 Gambar 2
Potensi susu sapi segar Potensi Biogas

Gambar 3 Gambar 4
Potensi Perkebunan Apel Potensi Yougrt

Gambar 5 Gambar 6
Wisata Watu Gilang Pemandian Air Panas

26
Progress Report.
Daftar Masalah
Desa/Kelurahan : Ngabab
Kecamatan : Pujon
Bulan/Tahun : November/2017

No. Masalah Sebabnya Akibatnya Dusun/ Ket.


Kampung/
RW/RT
1. Hasil panen Cuaca yangn Hasil produksi Krajan/ Dalam
yang tidak tidak dapat tidak maksimal Ngabab/ Proses
menentu diprediksi dan Kerugian RT 01-20 Penanganan
akibat mudah oleh petani yang dialami
terserangnya dan petani
hama terlambatnya
penyakit pada penangnanan
tanaman terhadap hama
sayuran. penyakit.
2. Limbah Kandang yang Timbulnya Krajan/ Dalam
kotoran pada sempit dan beberapa Ngabab/ Proses
ternak yang Kandang yang penyakit RT 01-20 Penanganan
mengganggu terlalu dekat seperti demam
rumah warga dengan rumah berdarah,
sekitar warga malaria
3. Sampah Dapat Banjir. Krajan/ Dalam
disekitar menghambat Ngabab/ Proses
rumah yang aliran sungai RT 01-20 Penanganan
akan karena
mengganggu sampah akan
pada saat ikut mengalir
musim hujan. ka sungai
ketika hujan.
4. Pendidikan Sarana Tingkat Krajan/ Dalam
pendidikan pendidikan Ngabab/ Proses
memadai di yang rendah RT 01-20 Penanganan
Desa Ngabab menyebabkan
namun aspek pola pikir dari
ekonomi dan masyarakat
kesejahteraan menjadi
yang rendah sempit,
menyebabkan akhirnya
banyak anak- mereka sulit
anak yang untuk
putus sekolah beradaptasi
dan rata-rata terhadap
hanya kondisi yang
menyelesaikan baru atau

27
sekolah kurang peka
sampai tingkat terhadap
Sekolah perubahan
Menengah yang terjadi
Pertama. secara cepat.
Keluarga
cenderung
mengarahkan
anaknya untuk
bekerja,
mayoritas
berkebun
setelah pulang
sekolah.
Tingginya
tingkat kawin
muda juga
menyebabkan
rendahnya
tingkat
pendidikan.
5. Sebagian Perbedaan Jika terjadi Krajan/ Dalam
masyarakat pengetahuan sesuatu yang Ngabab/ Proses
dalam bertani petani yang tidak sesuai RT 01-20 Penanganan
masih masih dengan
menggunakan mempercayai prediksi akan
perhitungan perhitungan merusak hasil
jawa. jawi dan panen.
menganggap
hal itu bisa
membantu
dalam bertani.

28
Daftar Potensi dan Sumber Daya
Desa/Kelurahan : Ngabab
Kecamatan : Pujon
Tahun : 2017

No. Jenis Jumlah/ Sumber Ket.


Volume Swadaya di Pemerintah Sumber
Lokasi (Desa/Kel, Lain
Kab./
Kota/Prov./P
usat)
1. Buah Wortel 30Ton/Ha Masyarakat Desa Ngabab
2. Susu Pasteurisasi 1000L Masyarakat Desa Ngabab
3. Tomat 40Ton/Ha Masyarakat Desa Ngabab
4. Cabai 30Ton/Ha Masyarakat Desa Ngabab
5. Desa Vokasi (Desa Masyarakat Desa Ngabab
Inovasi dalam
mengolah sampah)
6. Biogas Masyarakat Desa Ngabab
7. Yoghurt 50cup/Hari Masyarakat Desa Ngabab
8. Stik Susu 5Kg/Hari Masyarakat Desa Ngabab
9. Dodol Susu 10Kg/Hai Masyarakat Desa Ngabab
10. Keripik Wortel 5Kg/Hari Masyarakat Desa Ngabab

29

Anda mungkin juga menyukai