Disusun oleh :
Kelompok 6
LABORATORIUM AGRIBISNIS
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian – Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Instruktur Asisten
ii
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ....................................................... 11
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ............................................ 12
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 12
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .................................................. 12
Tabel 5. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian .............................. 13
Tabel 6. Identifikasi masalah di Desa Ngabab ...................................................... 18
Tabel 7. Identifikasi Potensi di Desa Ngabab ....................................................... 20
v
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
Gambar 1. Peta Desa Ngabab ............................................................................... 9
Gambar 2. Kalender Musim ................................................................................. 16
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum
Pemberdayaan Masyarakat dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat, sebagai
tugas akhir praktikum.
Laporan akhir praktikum yang ditulis penulis ini berbicara mengenai
masalah dan potensi Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun
dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian laporan akhir praktikum ini. Hingga tersusun laporan
akhir praktikum yang sampai dihadapan pembaca pada saat ini. Penulis juga
menyadari bahwa laporan akhir praktikum yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses
pribadi dan sosial, suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreativitas
dan kebebasan bertindak. Sedangkan Ife (1995) mengemukakan bahwa
pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment” yang berarti memberi daya,
memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Selain itu
menurut Widjaja (2003:169) pemberdayaan masyarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal
untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi,
sosial, agama dan budaya. Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada
hakikatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan
berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan. Empowerment yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia berarti pemberdayaan adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian
dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat utamanya
Eropa. Untuk memahami konsep empowerment secara tepat dan jernih memerlukan
upaya pemahaman latar belakang kontekstual yang melahirkannya.
Kelompok kita melakukan penelitian Pemberdayaan Masyarakat di Desa
Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui potensi-potensi yang terdapat pada Desa Ngabab tersebut. Penelitian
ini dilaksanakan juga untuk mengetahui kendala - kendala yang terdapat di Desa
Ngabab. Hasil penelitian kelompok kami adalah bahwa di Desa Ngabab tersebut
sudah dikatakan desa yang maju. Desa Ngabab juga memiliki banyak potensi -
potensi yang unggul, terutama potensi pada sektor pertanian. Masyarakat di Desa
Ngabab sudah mengetahui cara mengolah hasil panen agar mendapatkan
keuntungan yang lebih dan mendapatkan hasil panen yang melimpah. Desa Ngabab
juga sudah mempunyai alat - alat pengolahan hasil panen dari pemerintah. Kendala
di Desa Ngabab adalah masyarakatnya rata - rata banyak yang tidak menunjang
7
8
1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa
Ngabab adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran penduduk di Desa Ngabab.
2. Untuk mengetahui gambaran sektor pertanian di Desa Ngabab.
3. Untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa
Ngabab.
BAB II
GAMBARAN DAERAH
2.1. Letak Geografis
2.1.1. Peta Daerah
9
10
Desa Ngabab terdiri dari 6 RW dan 24 RT, dari segi topografi, Desa Ngabab
berada di dataran tinggi dan berbukit, dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan
laut dengan kisaran suhu antara 8 – 18oC dan curah hujan 2,3 – 2400 mm/th. Jarak
Desa Ngabab dengan Kecamatan Pujon adalah 5,5 km, sedangkan jarak Desa
Ngabab dengan pemerintahan Kabupaten Malang adalah 29 km. Desa Ngabab
dilewati jalur utama lalu lintas darat yang menghubungkan antara kota Kediri dan
Kota Malang.
Luas wilayah Desa Ngabab adalah 1244,93 Ha, yang digunakan sebagai hutan
lindung, hutan produksi, ladang, pemukiman, perkebunan dan fasilitas umum
lainnya. Potensi yang paling menonjol dari Desa Ngabab adalah dari segi pertanian
dan peternakan. Desa Ngabab merupakan salah satu penghasil sayur terbesar di
Kabupaten Malang. Sayur mayur hasil pertanian dari daerah ini antara lain adalah
wortel, cabe, kacang panjang, kentang, kubis, sawi, tomat, dan lainnya.
hidup yang melintas di atas sumur racun ini akan mati. Bahkan, konon termasuk
burung yang terbang di atasnya pun akan mati. Karena itu tidak ada burung yang
terbang di atas sumur itu.
2.2. Gambaran Penduduk
2.2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Berdasarkan data primer di Badan Pusat Statistik Tahun 2017 Desa Ngabab
Kecamatan Pujon memiliki masyarakat dengan total jiwa yaitu 7114 jiwa, dengan
rincian laki – laki berjumlah 3620 jiwa dan rincian perempuan berjumlah 3494 jiwa
sebagaimana telah tertera dalam data tabel. Berikut ini adalah tabel data penduduk
Desa Ngabab berdasarkan usia :
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Penduduk Rata-Rata
No Dusun Usia 19-60
Laki-laki perempuan Jumlah
tahun
1 Krajan 1033 900 1933 1208
2 Mantung 825 938 1763 2310
3 Terong Rejo 833 919 1752 2280
4 Lembu Rejo 1041 898 1939 1025
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.
Berdasarkan data yang telah di dapat dan hasil dari observasi lapang ke Desa
Ngabab terlihat bahwa petani disana rata- rata telah berusia cukup tua yang masih
muda menuju tua hanya terbilang sedikit.
perdagangan, industri dan lain-lain. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa
Ngabab berdasarkan mata pencaharian :
Tabel 5. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1 Petani 4728 61%
2 Buruh tani 332 4,29%
3 PNS 9 0,1%
4 Pedagang Keliling 5 0,06%
5 Peternak 1062 13,74%
6 Montir 8 0,1%
7 Pembantu rumah tangga 5 0,06%
8 TNI dan Polri 2 0,02%
9 Pengusaha kecil menengah 30 0,38%
10 Karyawan 14 0,18%
11 Sopir 6 0,07%
12 Tukang ojek 68 0,87%
14 Tukang batu dan Tukang kayu 66 0,85%
Sumber : Data Sekunder, BPS Kecamatan Pujon 2017.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bermata
pencaharian sebagai petani lebih banyak yaitu sebesar 4728 orang (61%),
sedangkan penduduk yang bermata pencaharian sebagai TNI dan Polri menempati
jumlah persentase paling sedikit yaitu 0,02%. Hal ini disebabkan Desa Ngabab
terletak di daerah pegunungan yang memiliki potensi pertanian dan peternakan
yang sangat melimpah sehingga mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai
petani dan peternak. Kondisi geografis Desa Ngabab yang terletak di daerah
pegunungan membuat penduduk lebih banyak yang memilih mata pencaharian
sebagai petani dan peternak sehingga diharapkan pendapatan penduduk menjadi
lebih baik.
2.2.6. Kesehatan
Pembangunan sektor kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
yang berlangsung, bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus diimbangi dengan
penyediaan sarana kesehatan sebagai tempat rujukan bilamana masyarakat
mengalami gangguan kesehatan. Sarana kesehatan tersebut berupa penyediaan
sarana Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan lain-lain.
Kemudian sebagai penunjang adalah pengadaan tenaga kesehatan. Dari beberapa
14
fasilitas kesehatan yang ada di Desa Ngabab proporsi terbesar adalah Posyandu
yaitu sebanyak 7 lokasi. Hampir semua RW mempunyai Posyandu yang diharapkan
aktif melakukan kegiatan terutama penanganan/ pemantauan kesehatan ibu dan
balita. Fasilitas yang lain antara puskesmas/pustu sebanyak 1 lokasi. Berikutnya
tempat praktek bidan sebanyak 1 buah, dan tempat praktek bidan sebanyak 1 buah.
Sedangkan untuk tenaga medis di Desa Ngabab terdapat sebanyak 1 bidan, dan 4
dukun bayi terlatih.
6. Waktu-waktu senggang tidak bertani yaitu pada bulan Mei dikarenakan bulan
tersebut banyak masyarakat yang sudah selesai masa panen. Maka
masyarakat mempersiapkan lahan untuk masa tanam lagi yaitu pada bulan
seterusnya. Selain itu, pada bulan Mei merupakan bulan pancaroba dimana
terjadi pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.
7. Masa panen petani kubis dan sawi pada bulan April, sedangkan masa panen
kedua pada tanaman padi dan cabai pada bulan September, tanaman sawi dan
jagung pada bulan Oktober, bawang, tomat pada bulan November dan panen
ke 3 kubis pada bulan Desember.
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1. Gambaran Masalah Desa
Masalah-masalah ini diambil secara keseluruhan Desa Ngabab berdasarkan
pengamatan dari kelompok. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka
diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan
penting. Dibawah ini merupakan masalah yang ada di Desa Ngabab adalah sebagai
berikut :
Masalah yang ada di Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Identifikasi masalah di Desa Ngabab
No Masalah Keterangan
1 Hasil Panen yang Cuaca yang tidak dapat diprediksi oleh petani dan
tidak menentu. terlambatnya penanganan terhadap hama penyakit.
2 Limbah kotoran Kandang yang sempit dan juga kandang yang terlalu
pada ternak yang dekat dengan rumah warga, jika terjadi musim hujan
mengganggu rumah akan menimbulkan penyakit seperti DBD dan
warga sekitar malaria, akibat dari nyamuk bersarang pada kandang
ternak.
3 Sampah di sekitar Dapat menghambat aliran sungai dan terjadi banjir
rumah yang akan karena sampah akan ikut mengalir ke sungai ketika
mengganggu pada hujan.
saat musim hujan.
4 Tingkat Sarana pendidikan memadai di Desa Ngabab namun
perekonomian aspek ekonomi dan kesejahteraan yang rendah
masyarakat dalam menyebabkan banyak anak-anak yang putus sekolah
menempuh dan rata-rata hanya menyelesaikan sekolah sampai
pendidikan lebih tingkat Sekolah Menengah Pertama. Keluarga
tinggi. cenderung mengarahkan anaknya untuk bekerja,
mayoritas berkebun setelah pulang sekolah.
Tingginya tingkat kawin muda juga menyebabkan
rendahnya tingkat pendidikan.
5 Sebagian Perbedaan pengetahuan petani yang masih
masyarakat dalam mempercayai perhitungan jawi dan menganggap hal
bertani masih itu bisa membantu dalam bertani.
menggunakan
perhitungan jawa.
Sumber : Data primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel diatas terdapat beberapa masalah yang ada di Desa
Ngabab diantaranya adalah masalah di bidang pendidikan, kesehatan dan
18
19
lingkungan, sarana dan prasarana desa serta kebiasaan kuno yang masih terjadi pada
sebagian masyarakat. Pada bidang pertanian yaitu hasil Panen yang tidak menentu.
Cuaca yang tidak dapat diprediksi oleh petani dan terlambatnya penanganan
terhadap hama penyakit. Untuk para peternak sapi Limbah kotoran pada ternak
yang mengganggu rumah warga sekitar. Kandang yang sempit dan juga kandang
yang terlalu dekat dengan rumah warga, jika terjadi musim hujan akan
menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria, akibat dari nyamuk
bersarang pada kandang ternak. Masalah sampah sekitar aliran sungai warga akan
mengganggu pada saat musim hujan. Dapat menghambat aliran sungai dan terjadi
banjir karena sampah akan ikut mengalir ke sungai ketika hujan. Pada tingkat
pendidikan berpengaruh pada tingkat perekonomian masyarakat dalam menempuh
pendidikan lebih tinggi. Sarana pendidikan memadai di Desa Ngabab namun aspek
ekonomi dan kesejahteraan yang rendah menyebabkan banyak anak-anak yang
putus sekolah dan rata-rata hanya menyelesaikan sekolah sampai tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Keluarga cenderung mengarahkan anaknya untuk bekerja,
mayoritas berkebun setelah pulang sekolah. Tingginya tingkat kawin muda juga
menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan. Sebagian masyarakat dalam bertani
masih menggunakan perhitungan jawa. Perbedaan pengetahuan petani yang masih
mempercayai perhitungan jawi dan menganggap hal itu bisa membantu dalam
bertani.
3.2. Gambaran Potensi Desa
Desa Ngabab memiliki potensi yang memadai, baik sumber daya alam,
sumber daya manusia maupun kelembagaan. Sampai saat ini, potensi sumber daya
yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan.
20
21
22
4.2. Saran
Sebagai mahasiswa Agribisnis dan penerus bangsa kita wajib mempelajari
apa saja yang harus dilakukan dalam memberdayakan masyarakat khususnya untuk
menjadikan masyarakat yang berkemajuan serta tidak mengalami kekurangan baik
infrastruktur daerah maupun kegiatan sehari-harinya. Hal itu bisa diwujudkan
dengan mempelajari dan turun lapang secara langsung ke daerah-daerah maupun
desa-desa tertinggal dan mampu membantu meringankan sedikit kekurangan
masyarakat nantinya nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. Desa Ngabab. 8 Januari 2015. Desa Ngabab. Diperoleh 5 Desember
2017. Online. http://desangabab.blogspot.co.id. Malang. Diakses pada 8
Januari 2015.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2017. Kecamatan Pujon Dalam Angka
2017. Kabupaten Malang : Badan Pusat Statistik
23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambaran Masalah dan Solusi di Desa Ngabab
Gambar 1. Gambar 2.
Masalah hasil panen yang berkurang Solusi untuk mengatasi masalah hama
akibat hama penyakit. yaitu di kontrol dan di beri pestisida
secara berkala.
Gambar 3. Gambar 4.
Limbah kotoran ternak. Biogas, salah satu pengolahan limbah
ternak.
Gambar 5. Gambar 6.
Sampah menumpuk di sungai. Cara mengolah sampah menjadi pupuk
kompos.
24
Gambar 7. Gambar 8.
Sekolah hanya pada tingkat SD. Sekolah gratis untuk masyarakat
miskin.
25
Lampiran 1. Gambaran Potensi di Desa Ngabab
Gambar 1 Gambar 2
Potensi susu sapi segar Potensi Biogas
Gambar 3 Gambar 4
Potensi Perkebunan Apel Potensi Yougrt
Gambar 5 Gambar 6
Wisata Watu Gilang Pemandian Air Panas
26
Progress Report.
Daftar Masalah
Desa/Kelurahan : Ngabab
Kecamatan : Pujon
Bulan/Tahun : November/2017
27
sekolah kurang peka
sampai tingkat terhadap
Sekolah perubahan
Menengah yang terjadi
Pertama. secara cepat.
Keluarga
cenderung
mengarahkan
anaknya untuk
bekerja,
mayoritas
berkebun
setelah pulang
sekolah.
Tingginya
tingkat kawin
muda juga
menyebabkan
rendahnya
tingkat
pendidikan.
5. Sebagian Perbedaan Jika terjadi Krajan/ Dalam
masyarakat pengetahuan sesuatu yang Ngabab/ Proses
dalam bertani petani yang tidak sesuai RT 01-20 Penanganan
masih masih dengan
menggunakan mempercayai prediksi akan
perhitungan perhitungan merusak hasil
jawa. jawi dan panen.
menganggap
hal itu bisa
membantu
dalam bertani.
28
Daftar Potensi dan Sumber Daya
Desa/Kelurahan : Ngabab
Kecamatan : Pujon
Tahun : 2017
29