Abstrak..............................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................5
2.1 Penelaahan perpustakaan..............................................................................5
2.1.1 citra................................................................................................................5
2.1.2 Arsitektur Tradisional..................................................................................5
2.1.3 Hotel dan Resort.........................................................................................5
2.1.4 IDENTIFIKASI Dan Klasifikasi....................................................................6
2.1.5 Hubungan Jalur dan ruang........................................................................7
2.1.6 Aktivitas dalam bangunan...............................................................................8
2.1.7 Variabel..........................................................................................................9
2.1.8 HIPOTESIS.................................................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
METODE PENELITIAN...................................................................................................11
3.1 Tempat dan waktu penelitian.......................................................................11
3.2 jenis dan variabel penelitian.........................................................................11
3.3 variabel penelitian..........................................................................................11
3.4 sampel............................................................................................................11
3.5 Desain Dan Rancangan penelitian...............................................................12
3.6 Defenisi Operasional Variabel......................................................................12
3.6 teknik pengumpulan data.............................................................................13
3.7 Analisis uji coba instrumen penelitian........................................................13
BAB IV.............................................................................................................................14
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................................14
BAB V...............................................................................................................................15
KESIMPULAN..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
1
“Citra Arsitektur Tradisional Pada Hotel Resort di Kota Batu”
Abstrak
Berlibur,Tamasya dan piknik berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat kota dalam
menyeimbangkan irama hidup. Kebutuhan ini menjadi latarbelakang marak nya usaha-
usaha sarana hunian wisata,salah satunya hotel resort. Hotel resort tampil dengan daya
jual menonjol potensi-potensi lokasi setempat,seperti budaya dan alam. Salah satunya
usaha menonjolkan potensi budaya dan alam ini dengan membentuk citra arsitektur
tradisional pada bangunan hotel resort.
Kota batu selain sebagai daerah tujuan wisata favorit,juga terkenal dengan Arsitektur
tradisonal yang unik dan eksotis,bangunan-bangunan tradisional batu memiliki ciri khas
tersendiri, sehingga penerapan konsep-konsep pedoman ini pada pendekatan
perancangan bangunan diyakini dapat menciptakan citra arsitektur tradisional di batu,
salah satunya terjadi pada di desain hotel-hotel resort di kota batu.
Oleh karena itu, melakukan observasi secara langsung ke beberapa hotel resort di batu
untuk menelusuri bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional kota batu untuk
masuk ke dalam tuntutan standar-standar bangunan sebuah resort, sejauh apa
penerapan kaidah ini dite apkan pada desain hotel, dan konsep-konsep arsitektur
tradisional kota batu apa saja r yang diterapkan serta di elemen hotel resort apa konsep
tersebut di terapkan ?
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 IDENTIFIKASI
Daerah wisata belakang ini menjadi tempat sasaran bagi para masyarakat
kota yang mengiginkan jeda pada padatnya rutinitas sehari-hari.
Berlibur,tamasya,piknik, berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat
kota dalam menyeimbangkan irama hidup.kebutuhan ini berimbas kepada
maraknya usaha-usaha sarana hunian wisata yang menawarkan banyak
fasilitas-fasilitas rekreasi dan relaksasi sebagai daya jual.salah saunya
adalah hotel resort.jenis hotel ini menawarkan keindahan alam dan
budaya tempat wisata sebagai daya jual usaha yang ditawarkan kepada
para wisatawan.
Pemanfaatan keindahan alam dan budaya setempat sebagai daya jual
utama hotel resort,menuntut hotel resort menciptakan sense of place
yang selaras dengan lingkungan pada bangunan. ditambah lagi dengan
adanya perkembangan teknologi dan informasi.informasi mengenai daerah
tujuan wisata dapat dengan mudah didapatkan, sehinggacitra mengenai
daerah tujuan wisata yang ditampilkan menjadi ekspektasi para
pengunjung wisata.hal ini menjadi titiktolak banyaknya lahirnya hotel
resort bercitra arsitektur tradisional di daerah-daerah tujuan wisata,
dimana terjadii integrasi anatara standar-standar ruang hotel resort
terhadap konsep-konsep arsitektur tradisional local di dalam desain
bangunan dengan tujuan mewujudkan citra daerah tersebut pada desain
bangunan.Kondisi seperti ini juga terjadi di kota batu.selain daerah tujuan
wisata favorit,kota batu terkenal dengan keindahan alam,iklim tropis
lembab serta wisata alam yang sangat banyak dan terjaga sampai
sekarang .keeksotisan alam ini menjadi daya Tarik kota batu bagi
wisatawan untuk berkunjung menghabiskan masa liburan mereka. Oleh
karena itu, bisnis perhotelan juga semakin marak dan mulai berjamur di
kota batu, para pengusaha hotel untuk berlomba-lomba menunjukkan
kelebihan dari hotel resort mereka utuk menarik para wisatawan, salah
satunya dengan menampilkan ciri khas kota batu yaitu sebagai kota
wisata dengan iklim yang boleh dikatakan dingin serta menampilkan citra
arsitektur tradisional kota batu dalam konsep bangunan hotel resort guna
menyelaraskan bangunan dengan lingkungan sekitar
The Singhasari Resort menjadi lokasi studi banding,karena selain
singhasari resort terkenal hotel-hotel resort yang menampilkan arsitektur
tradisional kota batu dalam arsitektur bangunannya. Fasititas yang ada di
singhasari resort yaitu memiliki total 193 kamar yang terbagi dalam
beberapa tipe: Deluxe Room, Premiere Room, Premiere Pool Access,
Family Room serta Suite Room. Masing-masing kamar di The Singhasari
Resort memiliki balkon pribadi yang menghadap view menakjubkan
Gunung Arjuno ataupun Panderman
3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional untuk masuk ke
dalam tuntutan standar-0standar bangunan sebuah resort ?
sejauh apa penerapan kaidah ini di terapkan pada desain hotel ?
konsep-konsep arsitektur tradisional apa saja di tetapkan,serta di elemen
hotel resort apa konsep diterapkan?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Hotel merupakan suatu perusahaan yang olah pemiliknya dengan cara
menyediakan makanan, minuman dan kamar tidur dan fasilitas lainnya
kepada pengunjung dan mampu membayar dengan jumlah yang sesuai
dengan pelayanan yang digunakan (Hotel oroprietors et all dalam
sulastiyono 2001 hal 1-6)
2.1.4 IDENTIFIKASI Dan Klasifikasi
Fasilitas Utama Dan Penunjang
Berdasarkan keputusan dirjen pariwisata No.14/U/11/88 tentang
pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan hotel resort. Dapat
dijelaskan pada klasifikasi standar di bawah ini :
1) Hotel Resort Bintang Satu : Minimal 20 Kamar
2) Hotel Resort Bintang Dua : Minimal 20 Kamar
3) Hotel Resort Bintang Tiga : Minimal 30 Kamar
4) Hotel Resort Bintang empat : Minimal 50 Kamar
5) Hotel Resort Bintang lima : Minimal 100 kamar
Dibawah ini merupakan berbagai fasilitas yang ada dalam sebuah resort
berbintang empat dengan 62 kamar
1. Area parkir yang berlokasi di depan pintu masuk lobby hotel resort
area ini harus menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan. Para
pengunjung yang dating ke tempat rekreasi pada umumnya
mengguanakan beberapa macam jenis kendaraan di antaranya
kendaraan umum maupun pribadi,standar ukuran yang di
gunakanakan di jelaskan pada tabel 2.1
6
keberangkatan(checkout) dari bawah ini merupakan penjelasan dari
standar ruang pada fasilitas lobby sebagai ruang utama pada tabel
2.2
Tabel 2.2 standar ruang lobby
Ruang Sumber Standar
Main lobby BPDS 0,65-0,9 M/ORANG
Lougnge area NAD 2,5 M/ORANG
receptionist BPDS 10M / UNIT
Ruang kasir NAD 2,75M/ORANG
Costumer service NMH 12 M/UNIT
Toilet umum NAD 3,6 M/ORANG
7
menghubungkan ruang satu dengan yang lain adapun ada beberapa pola
hubungan jalur dan ruang
PRIVAT
PUBLIK
SEMI PUBLIK
SEMI PRIVAT
SERVICE
8
2.1.7 Variabel
CITRA
ARSITEKTUR
TRADISIONAL
WARNA BENTUK
Dari variabel di atas dapat di lihat bahwa warna dan wujud akan
mempengaruhi gaya atau konsep banggunan yang akan di terapkan di
citra arsitektur terhadap hotel resort .
Citra arsitektur adalah proses perolehan citra suatu objek didapat
melalui alat indera yang ada pada manusia. Kemudian alat indera tersebut
yang membantu manusia memperoleh rekaman-rekaman objek yang
dapat berupa warna,bau,bentuk dan sebagainya.rekaman-rekaman
tersebut masuk kedalam pikiran manusia berupa suatu kesan atau
gambaran,suatu kesan atau gambaran itu yang pada akhirnya membawa
seseorang pada suatu pemahaman tentang suatu objek sehingga
pengertian dari ciitra merupakan suatu “gambaran”(image) dan kesan
diperoleh dari pemahaman seseorang
Warna dalam arsitektur yaitu sebagai informasi atau pesan kesan secara
penglihatan pada bangunan secara panca indra atau perasaan seseorang
dalam melihat suatu wana dan bisa merasakan warna juga bisa dikatan
sebuah symbol yang membedakan suatu objek
Warna kesan
Krem atu putih Lembut atau elegan
Merah violet atau pink gembira
Hijau dan biru Bersih dan dingin
Bentuk adalah suatu unsur yang tertuju langsung pada mata manusia.
Sehingga dapat menyampaikan pesan untuk di komunikasikan secara
visual, dari arsitek kepada masyarakat
9
2.1.8 HIPOTESIS
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota batu pada semester ganjil V
3.2 jenis dan variabel penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental.
Penelitian ini melibatkan experiment dan kontrol pegertian keduanya sama
dalam segala aspek hanya berbeda pada pemberian perlakuan.pada
kelompok experimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
berbasis maslah sedangkan kontrol di beri perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional.
3.3 variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah citra arsitektur (A) yang terdiri
atas dua tingkatan yaitu: berbasis permasalahan (A1) dan konvensional
(A2)
3.4 sampel
Sampel penelitian ini di ambil dari data batu dalam angka dimana di
dalamnya di jelaskan jumlah bangunan serta jumlah penduduk kota batu
yang menjadi acuan dalam penelitian ini serta dengan tugas perancangan
arsitektur IV pada semester ini yang dimana di dalamnya terdapat studi
banding dan literatur yang menjadi salah satu data dalam penelitian ini
Studi banding yang di dapat yaitu pada hotel The Singhasari Resort
menjadi lokasi studi banding,karena selain singhasari resort terkenal hotel-
hotel resort yang menampilkan arsitektur tradisional kota batu dalam
arsitektur bangunannya. Fasititas yang ada di singhasari resort yaitu
memiliki total 193 kamar yang terbagi dalam beberapa tipe: Deluxe Room,
Premiere Room, Premiere Pool Access, Family Room serta Suite Room.
Masing-masing kamar di The Singhasari Resort memiliki balkon pribadi
yang menghadap view menakjubkan Gunung Arjuno ataupun Panderman
11
1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan factorial design. Desain yang digunakan
pada penalitian ini adalah sebagai berikut.
R X Y1 O1
R - Y1 O2
R X Y2 O3
R - Y2 O4
(Sugiyono, 2012)
Keterangan:
R : Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
secara langsung untuk penentuan citra arsitektur tradisional di kota batu
X : Merupakan perlakuan yaitu berupa citra arsitektur di kota batu
Y1 : masyarakat yang masih kurang dalam menjaga arsitektur tradisional
O1, O2,O3,O4 adalah hasil kajian dari penelitian ini
3.6 Defenisi Operasional Variabel
12
3.6 teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data di dapat dari batu dalam angka dan
survey lapangan , serta kajian literatur berdasarakan judul yang di teliti
yaitu citra arsitektur tradisional pada hotel resort di kota batu serta
memanfaatkan media sebagai alat penelitian ini. Teknik non lapanagan
yaitu dengan refrensi kajian penelitian sebelumnya.
Teknik Analis Data
3.7 Analisis uji coba instrumen penelitian
Mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang telah disusun oleh
peneliti maka dilakukan analisis terhadap kelayakan instrumen sebagai
berikut.
A. Analisis instrumen secara teoretis
Analisis instrumen secara teoretis dilakukan oleh orang ahli pada
bidangnya. Pakar/ahli memeriksa bahasa, keteraturan dan kesesuaian tiap
item
dengan kisi-kisi insrumen secara kualitatif. Analisis instrumen secara
teoretis
bertujuan untuk menunjukkan bahwa instrumen yang disusun benar-
benar
mewakili aspek yang diukur sehingga layak untuk digunakan sebelum diuji
cobakan.
Analisis instrumen secara teoretis yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan analisis Gregory berupa model kesepakatan antar penilai
untuk
validitas isi instrumen (Ruslan, 2009). Langkah-langkah yang dilakukan
dalam
proses analisis Gregory untuk kesahihan instrumen adalah sebagai berikut.
Penilaian Pakar 1
Relevansi Lemah Relevansi Kuat
(Butir bernilai 1 atau 2) (Butir bernilai 1 atau 2)
A B Relevansi Lemah (Butir bernilai 1 atau 2)
Penilai pakar 2 C D Relevansi Kuat
(Butir bernilai 1 atau 2)
13
BAB IV
1. Hasil penelitian
a. Konsep “open air”
Konsep ini diterapkan pada area-area yang bersifat publik untuk
menampilkan kesan tradisional batu. Area-area brsifat privat
seperti pada guest room semaksimal mungkin dibuat terbuka
tetapi demi mendapatkan vista juga yang maksimal
b.Kejelasan struktur
Sebagian besar struktur di tampilkan seperti pada arsitektur
tradisional,terutama pada bagian atap.
c. Kejujuran material
Konsep ini sangat terlihat pada dinding-dinding batu berukir
pada daerah hotel. Sifat batu-batu ini yang sangat mudah
berlumut di biarkan dan justru di manfaatkan untuk
membangun suasana dan kesan istana kerajaan yang sudah
berumur ratusan tahun.
Mengusung konsep pendopo dengan ruang terbuka yang lebar dan langit
– langit yang menjulang tinggi, lobi yang dinamakan dengan Pendopo ini
didominasi dengan penggunaan elemen kayu dan ukiran partisi khas Jawa
atau yang lebih dikenal dengan gebyok. Disisi kanan Pendopo Lobi ini,
terdapat Selasar Deli dimana tamu dapat menikmati jajanan tradisional
yang disajikan di gerobak angkringan. Ukiran kayu dan ornamen –
ornamen Bali menghiasi desain interior kamar, suite dan villa. Tak luput
pun dengan pengaplikasian warna – warna natural yang memunculkan
kesan hangat, dengan latar belakang pemandangan laut dan taman tropis
yang menyejukkan.
14
BAB V
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16