Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Abstrak..............................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................5
2.1 Penelaahan perpustakaan..............................................................................5
2.1.1 citra................................................................................................................5
2.1.2 Arsitektur Tradisional..................................................................................5
2.1.3 Hotel dan Resort.........................................................................................5
2.1.4 IDENTIFIKASI Dan Klasifikasi....................................................................6
2.1.5 Hubungan Jalur dan ruang........................................................................7
2.1.6 Aktivitas dalam bangunan...............................................................................8
2.1.7 Variabel..........................................................................................................9
2.1.8 HIPOTESIS.................................................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
METODE PENELITIAN...................................................................................................11
3.1 Tempat dan waktu penelitian.......................................................................11
3.2 jenis dan variabel penelitian.........................................................................11
3.3 variabel penelitian..........................................................................................11
3.4 sampel............................................................................................................11
3.5 Desain Dan Rancangan penelitian...............................................................12
3.6 Defenisi Operasional Variabel......................................................................12
3.6 teknik pengumpulan data.............................................................................13
3.7 Analisis uji coba instrumen penelitian........................................................13
BAB IV.............................................................................................................................14
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................................14
BAB V...............................................................................................................................15
KESIMPULAN..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

1
“Citra Arsitektur Tradisional Pada Hotel Resort di Kota Batu”

Abstrak
Berlibur,Tamasya dan piknik berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat kota dalam
menyeimbangkan irama hidup. Kebutuhan ini menjadi latarbelakang marak nya usaha-
usaha sarana hunian wisata,salah satunya hotel resort. Hotel resort tampil dengan daya
jual menonjol potensi-potensi lokasi setempat,seperti budaya dan alam. Salah satunya
usaha menonjolkan potensi budaya dan alam ini dengan membentuk citra arsitektur
tradisional pada bangunan hotel resort.
Kota batu selain sebagai daerah tujuan wisata favorit,juga terkenal dengan Arsitektur
tradisonal yang unik dan eksotis,bangunan-bangunan tradisional batu memiliki ciri khas
tersendiri, sehingga penerapan konsep-konsep pedoman ini pada pendekatan
perancangan bangunan diyakini dapat menciptakan citra arsitektur tradisional di batu,
salah satunya terjadi pada di desain hotel-hotel resort di kota batu.
Oleh karena itu, melakukan observasi secara langsung ke beberapa hotel resort di batu
untuk menelusuri bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional kota batu untuk
masuk ke dalam tuntutan standar-standar bangunan sebuah resort, sejauh apa
penerapan kaidah ini dite apkan pada desain hotel, dan konsep-konsep arsitektur
tradisional kota batu apa saja r yang diterapkan serta di elemen hotel resort apa konsep
tersebut di terapkan ?

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 IDENTIFIKASI
Daerah wisata belakang ini menjadi tempat sasaran bagi para masyarakat
kota yang mengiginkan jeda pada padatnya rutinitas sehari-hari.
Berlibur,tamasya,piknik, berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat
kota dalam menyeimbangkan irama hidup.kebutuhan ini berimbas kepada
maraknya usaha-usaha sarana hunian wisata yang menawarkan banyak
fasilitas-fasilitas rekreasi dan relaksasi sebagai daya jual.salah saunya
adalah hotel resort.jenis hotel ini menawarkan keindahan alam dan
budaya tempat wisata sebagai daya jual usaha yang ditawarkan kepada
para wisatawan.
Pemanfaatan keindahan alam dan budaya setempat sebagai daya jual
utama hotel resort,menuntut hotel resort menciptakan sense of place
yang selaras dengan lingkungan pada bangunan. ditambah lagi dengan
adanya perkembangan teknologi dan informasi.informasi mengenai daerah
tujuan wisata dapat dengan mudah didapatkan, sehinggacitra mengenai
daerah tujuan wisata yang ditampilkan menjadi ekspektasi para
pengunjung wisata.hal ini menjadi titiktolak banyaknya lahirnya hotel
resort bercitra arsitektur tradisional di daerah-daerah tujuan wisata,
dimana terjadii integrasi anatara standar-standar ruang hotel resort
terhadap konsep-konsep arsitektur tradisional local di dalam desain
bangunan dengan tujuan mewujudkan citra daerah tersebut pada desain
bangunan.Kondisi seperti ini juga terjadi di kota batu.selain daerah tujuan
wisata favorit,kota batu terkenal dengan keindahan alam,iklim tropis
lembab serta wisata alam yang sangat banyak dan terjaga sampai
sekarang .keeksotisan alam ini menjadi daya Tarik kota batu bagi
wisatawan untuk berkunjung menghabiskan masa liburan mereka. Oleh
karena itu, bisnis perhotelan juga semakin marak dan mulai berjamur di
kota batu, para pengusaha hotel untuk berlomba-lomba menunjukkan
kelebihan dari hotel resort mereka utuk menarik para wisatawan, salah
satunya dengan menampilkan ciri khas kota batu yaitu sebagai kota
wisata dengan iklim yang boleh dikatakan dingin serta menampilkan citra
arsitektur tradisional kota batu dalam konsep bangunan hotel resort guna
menyelaraskan bangunan dengan lingkungan sekitar
The Singhasari Resort menjadi lokasi studi banding,karena selain
singhasari resort terkenal hotel-hotel resort yang menampilkan arsitektur
tradisional kota batu dalam arsitektur bangunannya. Fasititas yang ada di
singhasari resort yaitu memiliki total 193 kamar yang terbagi dalam
beberapa tipe: Deluxe Room, Premiere Room, Premiere Pool Access,
Family Room serta Suite Room. Masing-masing kamar di The Singhasari
Resort memiliki balkon pribadi yang menghadap view menakjubkan
Gunung Arjuno ataupun Panderman

3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional untuk masuk ke
dalam tuntutan standar-0standar bangunan sebuah resort ?
sejauh apa penerapan kaidah ini di terapkan pada desain hotel ?
konsep-konsep arsitektur tradisional apa saja di tetapkan,serta di elemen
hotel resort apa konsep diterapkan?

1.3 Tujuan penelitian


Mengetahui bagaimana citra arsitektur tradisional diciptakan dalam desain
hotel resort sehingga menjadi kesatuan yang selaras.

1.4 Manfaat Penelitian


Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ruang lingkup
pembahasan dalam penelitian ini di batasi oleh elemen-elemen
pembentukan citra arsitektur tradisional terhadap standar-standar
bangunan hotel resort.teori yang di gunakan adalah teori pembentukan
citra, teori arsitektur tradisional, dan teori hotel resort
Metode yang dilakukan adalah studi pustaka mengenai apa sebenarnya
pengertian dari hotel resort dan apa saja standar-standar sebuah hotel
resort, begitu pula dengan konsep-konsep arsitektur tradisional,kemudian
dilakukan observasi secara langsung ke sebuah hotel resort di Kawasan
kota batu dengan melakukan pengamatan, melakukan pendokumentasian,
dan mealkuakan wawancara dengan pihak pengelola.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelaahan perpustakaan


2.1.1 citra

citra/cit·ra/ kl n 1 rupa; gambar; gambaran; 2 Man gambaran yang


dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau
produk; 3 Sas kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh
sebuah kata (menurut kkbi)
2.1.2 Arsitektur Tradisional
Arsitektur rumah tradisional adalah ungkapan bentuk rumah karya
manusia, merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan suatu masyarakat, suku atau bangsa yang unsur-unsur
dasarnya tetap bertahan untuk kurun waktu yang lama dan tetap sesuai
dengan perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu masyarakat,
suku atau bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu, arsitektur
tradisional akan merupakan salah satu identitas sebagai pendukung
kebudayaan masyarakat, suku atau bangsa tersebut .(menurut Yoseph
Prijotomo (1997)
saat ini masyarakat tradisional sudah mengalami proses globalisasi akibat
dari adanya perkembangan teknologi, proses akulturasi budaya tidak
dapat dihindari dan tidak perlu defensif karena setiap kebudayaan
mempunyai selalu mempunyai tirai untuk menyeleksi nilainilai/ norma-
norma mana yang dapat diserap dan mana yang harus ditolak .( Menurut
J. Lukito Kartono (1999)
2.1.3 Hotel dan Resort
Mengatakan bahwa Hotel adalah  Salah satu jenis akomodasi yang
mengunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan
penginapan, penyedia makanan dan minuman, refleksi serta jasa lainnya
bagi masyarakat umum yang diolah dengan cara komersil. (Keputusan
Menteri parpostel No Km 94/HK103/MPPT 1987)
Hotel ialah Sarana tempat tinggal untuk wisatawan umum dengan
memberikan pelayanan jasa kamar, menyediakan  makanan, minuman
dan akomodasi dengan syarat pembayaran.(lawson (1996)
Hotel adalah suatu tempat yang sengaja dibuat dengan tujuan pelayanan
pengianapan, makan, minum, dan pelayanan lainnya (American Hotel Dan
Assosiation)

5
Hotel merupakan suatu perusahaan yang olah pemiliknya dengan cara
menyediakan makanan, minuman dan kamar tidur dan fasilitas lainnya
kepada pengunjung dan mampu membayar dengan jumlah yang sesuai
dengan pelayanan yang digunakan (Hotel oroprietors et all dalam
sulastiyono 2001 hal 1-6)
2.1.4 IDENTIFIKASI Dan Klasifikasi
Fasilitas Utama Dan Penunjang
Berdasarkan keputusan dirjen pariwisata No.14/U/11/88 tentang
pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan hotel resort. Dapat
dijelaskan pada klasifikasi standar di bawah ini :
1) Hotel Resort Bintang Satu : Minimal 20 Kamar
2) Hotel Resort Bintang Dua : Minimal 20 Kamar
3) Hotel Resort Bintang Tiga : Minimal 30 Kamar
4) Hotel Resort Bintang empat : Minimal 50 Kamar
5) Hotel Resort Bintang lima : Minimal 100 kamar
Dibawah ini merupakan berbagai fasilitas yang ada dalam sebuah resort
berbintang empat dengan 62 kamar
1. Area parkir yang berlokasi di depan pintu masuk lobby hotel resort
area ini harus menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan. Para
pengunjung yang dating ke tempat rekreasi pada umumnya
mengguanakan beberapa macam jenis kendaraan di antaranya
kendaraan umum maupun pribadi,standar ukuran yang di
gunakanakan di jelaskan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 jenis kendaraan penunjang


JENIS PANJANG LEBAR TINGGI RADIUS
KENDARAAN (M) (M) (M) PUTARAN
BERBENTUK
LINGKARAN
SEPEDA 2,20 0,70 1,00 1,00
MOTOR
MOBIL 4,70 1,75 1,50 5,75
PRIBADI
MOBIL 3,00 1,80 2,00 6,00
PRIBADI
UKURAN
BESAR
BUS 11.00 2,50 3,95 10,25

2. Lobby resort, merupakan sebuah area dimana tamu yang dating


akan melakukan registrasi dimana tamu hotel resort bertemu satu
dengan tamu dengan lainnya dan dimana tamu melakukan proses

6
keberangkatan(checkout) dari bawah ini merupakan penjelasan dari
standar ruang pada fasilitas lobby sebagai ruang utama pada tabel
2.2
Tabel 2.2 standar ruang lobby
Ruang Sumber Standar
Main lobby BPDS 0,65-0,9 M/ORANG
Lougnge area NAD 2,5 M/ORANG
receptionist BPDS 10M / UNIT
Ruang kasir NAD 2,75M/ORANG
Costumer service NMH 12 M/UNIT
Toilet umum NAD 3,6 M/ORANG

3. Kamar resort merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan


penyewaan kamar. Berbagai tipe kamar dan fasilitas yang terdapat
di dalamnya.jenis jenis kamar hotel contoh – contoh kamar sesuai
klasifikasi menurut Agustinus Darsono(2011:52) sebagai berikut
1. Single room
Single room atau single studio room adalah jenis kamar hotel yang umum
dimiliki setiap hotel. Single room biasanya hanya terdiri dari satu ruangan
yang berisi hanya satu tempat tidur, sofa, dan kamar mandi
2. Twin room
Jenis kamar hotel twin room memiliki dua buah tempat tidur yang
biasanya terpisah dan masing-masing berukuran single. Namun dua
tempat tidur ini dapat disatukan dan diletakan berdampingan sesuai
dengan keinginan pemesan kamar hotel.
3.Double room 
Kamar hotel jenis double room memiliki tempat tidur berukuran besar
yang muat untuk dua orang. Double room lebih cocok digunakan untuk
pasangan suami istri yang sedang berbulan madu atau pasangan suami
istri yang belum memiliki anak
4.Triple room/ family room
Jenis kamar hotel berdasarkan tempat tidurnya yang terakhir adalah triple
room atau family room. Seperti namanya, kamar hotel ini cocok untuk
keluarga dengan satu tempat tidur berukuran besar untuk dua orang dan
satu tempat tidur berukuran kecil atau single.

2.1.5 Hubungan Jalur dan ruang


Hubungan jalur dan ruang yang salaing berkaitandiamana, ruang sebagai
objek yang membutuhkan jalur sebagai subjek yang yang

7
menghubungkan ruang satu dengan yang lain adapun ada beberapa pola
hubungan jalur dan ruang
PRIVAT
PUBLIK
SEMI PUBLIK
SEMI PRIVAT
SERVICE

2.1.6 Aktivitas dalam bangunan hotel


Aktivitas dalam hotel dibedakan menjadi dua aktivitas :
a. Aktivitas pengunjung Aktivitas
pengunjung hotel dibedakan menjadi dua kelompok pengunjung
yaitu :
1) Pengunjung menginap biasa
a). Menginap di kamar hotel selama waktu yang diinginkan.
b). Mempergunakan fasilitas yang disediakan hotel seperti olah
raga, restaurant, bar dan fasilitas hiburan yang lainnya.
c). Keluar hotel untuk kepentingan pribadinya seperti mengunjungi
tempat wisata, keluarga, teman dan keperluan bisnis dan lain-lain.
2) Pengunjung umum Pengunjung umum tidak menggunakan
fasilitas umum pada hotel tetapi mengunjungi hotel untuk
keperluan tertentu. Pengunjung umum dapat dibedakan menjadi :
a). Pengunjung hotel harian, mengunjungi hotel untuk
mempergunakan fasilitas hotel seperti : restoran, bar, sarana
olahraga dan sarana lainnya.
b). Mengunjungi kegiatan konvensi, mengunjungi kegiatan
konvensi
seperti exhibition hall

8
2.1.7 Variabel

CITRA
ARSITEKTUR
TRADISIONAL

WARNA BENTUK

Dari variabel di atas dapat di lihat bahwa warna dan wujud akan
mempengaruhi gaya atau konsep banggunan yang akan di terapkan di
citra arsitektur terhadap hotel resort .
Citra arsitektur adalah proses perolehan citra suatu objek didapat
melalui alat indera yang ada pada manusia. Kemudian alat indera tersebut
yang membantu manusia memperoleh rekaman-rekaman objek yang
dapat berupa warna,bau,bentuk dan sebagainya.rekaman-rekaman
tersebut masuk kedalam pikiran manusia berupa suatu kesan atau
gambaran,suatu kesan atau gambaran itu yang pada akhirnya membawa
seseorang pada suatu pemahaman tentang suatu objek sehingga
pengertian dari ciitra merupakan suatu “gambaran”(image) dan kesan
diperoleh dari pemahaman seseorang
Warna dalam arsitektur yaitu sebagai informasi atau pesan kesan secara
penglihatan pada bangunan secara panca indra atau perasaan seseorang
dalam melihat suatu wana dan bisa merasakan warna juga bisa dikatan
sebuah symbol yang membedakan suatu objek
Warna kesan
Krem atu putih Lembut atau elegan
Merah violet atau pink gembira
Hijau dan biru Bersih dan dingin

Bentuk adalah suatu unsur yang tertuju langsung pada mata manusia.
Sehingga dapat menyampaikan pesan untuk di komunikasikan secara
visual, dari arsitek kepada masyarakat

9
2.1.8 HIPOTESIS

Berdasarkan data di atas maka akan terlihat penelitian ini akan


menghasilkan konsep citra tradisional yang benar-benar nantinya bisa di
terapkan yaitu berpengaruh terhadap warna dan wujud seperti dengan
penggertian citra yaitu warna dan wujud menjadi inti pokok dalam
pengertian. warna merupakan salah satu pengetahuan umum yang sangat
bermanfaat jika dipahami dalam bidang apapun. Karena warna adalah
salah satu unsur benda yang sangat diapresiasi dengan baik oleh publik. 
Salah satu emphasis dan point of interest alami dari semua elemen benda
yang akan langsung dirasakan keberadaannya. Dengan begitu manfaat
dan fungsi dari mempelajarinya sendiri sudah tidak perlu dipertanyakan
lagi. Mempelajarinya akan membuka pelbagai ruang gerak baru dalam
proses kreasi. Yang dapat mempengaruhi suasana ruang sedangkan
wujud adalah bukti fisik yang akan mempengaruhi pengelihatan dan bisa
dikatakan arsitektur wujud atau benda pada hipotesis ini warna dan wujud
dapat mempengaruhi identitas bangunan

10
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota batu pada semester ganjil V
3.2 jenis dan variabel penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental.
Penelitian ini melibatkan experiment dan kontrol pegertian keduanya sama
dalam segala aspek hanya berbeda pada pemberian perlakuan.pada
kelompok experimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
berbasis maslah sedangkan kontrol di beri perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional.
3.3 variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah citra arsitektur (A) yang terdiri
atas dua tingkatan yaitu: berbasis permasalahan (A1) dan konvensional
(A2)
3.4 sampel
Sampel penelitian ini di ambil dari data batu dalam angka dimana di
dalamnya di jelaskan jumlah bangunan serta jumlah penduduk kota batu
yang menjadi acuan dalam penelitian ini serta dengan tugas perancangan
arsitektur IV pada semester ini yang dimana di dalamnya terdapat studi
banding dan literatur yang menjadi salah satu data dalam penelitian ini

Studi banding yang di dapat yaitu pada hotel The Singhasari Resort
menjadi lokasi studi banding,karena selain singhasari resort terkenal hotel-
hotel resort yang menampilkan arsitektur tradisional kota batu dalam
arsitektur bangunannya. Fasititas yang ada di singhasari resort yaitu
memiliki total 193 kamar yang terbagi dalam beberapa tipe: Deluxe Room,
Premiere Room, Premiere Pool Access, Family Room serta Suite Room.
Masing-masing kamar di The Singhasari Resort memiliki balkon pribadi
yang menghadap view menakjubkan Gunung Arjuno ataupun Panderman

3.5 Desain Dan Rancangan penelitian

11
1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan factorial design. Desain yang digunakan
pada penalitian ini adalah sebagai berikut.
R X Y1 O1
R - Y1 O2
R X Y2 O3
R - Y2 O4

(Sugiyono, 2012)
Keterangan:
R : Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
secara langsung untuk penentuan citra arsitektur tradisional di kota batu
X : Merupakan perlakuan yaitu berupa citra arsitektur di kota batu
Y1 : masyarakat yang masih kurang dalam menjaga arsitektur tradisional
O1, O2,O3,O4 adalah hasil kajian dari penelitian ini
3.6 Defenisi Operasional Variabel

Variabel pada penelitian terdiri dari variabel bebas sebagai berikut.


Variabel bebas
a) Pada segi arsitektur tradisional, kota batu memiliki budaya,makanan
dan ciri khas yang unik. Sebagai pedoman dalam membangun arsitektur
nya yang menjadikan bentuk arsitektur tradisonal kota batu tipikal.dalam
penciptaan citra arsitektur tradisional kota batu, adanya pedoman ini
dapat membantu hotel resort dalam mendesain bangunan mereka, akan
tetapi, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengadaptasi
budaya arsitektur tradisional di kota batu tanpa mengabaikan kebutuhan
ruang sebagai hotel resort
masalah yang dihadapi pada saat ini :
(1) memberikan orientasi tentang permasalahan pada masyarakat
(2) mengorganisasikan masyarakat dan mahasiswa untuk meneliti
(3) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan
(5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

12
3.6 teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data di dapat dari batu dalam angka dan
survey lapangan , serta kajian literatur berdasarakan judul yang di teliti
yaitu citra arsitektur tradisional pada hotel resort di kota batu serta
memanfaatkan media sebagai alat penelitian ini. Teknik non lapanagan
yaitu dengan refrensi kajian penelitian sebelumnya.
Teknik Analis Data
3.7 Analisis uji coba instrumen penelitian
Mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang telah disusun oleh
peneliti maka dilakukan analisis terhadap kelayakan instrumen sebagai
berikut.
A. Analisis instrumen secara teoretis
Analisis instrumen secara teoretis dilakukan oleh orang ahli pada
bidangnya. Pakar/ahli memeriksa bahasa, keteraturan dan kesesuaian tiap
item
dengan kisi-kisi insrumen secara kualitatif. Analisis instrumen secara
teoretis
bertujuan untuk menunjukkan bahwa instrumen yang disusun benar-
benar
mewakili aspek yang diukur sehingga layak untuk digunakan sebelum diuji
cobakan.
Analisis instrumen secara teoretis yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan analisis Gregory berupa model kesepakatan antar penilai
untuk
validitas isi instrumen (Ruslan, 2009). Langkah-langkah yang dilakukan
dalam
proses analisis Gregory untuk kesahihan instrumen adalah sebagai berikut.
Penilaian Pakar 1
Relevansi Lemah Relevansi Kuat
(Butir bernilai 1 atau 2) (Butir bernilai 1 atau 2)
A B Relevansi Lemah (Butir bernilai 1 atau 2)
Penilai pakar 2 C D Relevansi Kuat
(Butir bernilai 1 atau 2)

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian
a. Konsep “open air”
Konsep ini diterapkan pada area-area yang bersifat publik untuk
menampilkan kesan tradisional batu. Area-area brsifat privat
seperti pada guest room semaksimal mungkin dibuat terbuka
tetapi demi mendapatkan vista juga yang maksimal
b.Kejelasan struktur
Sebagian besar struktur di tampilkan seperti pada arsitektur
tradisional,terutama pada bagian atap.
c. Kejujuran material
Konsep ini sangat terlihat pada dinding-dinding batu berukir
pada daerah hotel. Sifat batu-batu ini yang sangat mudah
berlumut di biarkan dan justru di manfaatkan untuk
membangun suasana dan kesan istana kerajaan yang sudah
berumur ratusan tahun.

INTERIOR DESAIN & WARISAN BUDAYA

Keragaman kekayaan Nusantara dikombinasikan dengan karakter tropis


Indonesia menjadi inspirasi desainer interior ternama Rudi Dodo dalam
menggarap The Apurva. Bekerja sama dengan kumpulan pengrajin terbaik
Indonesia, desain interior dari resor ini merupakan bentuk penghormatan
terhadap warisan budaya Indonesia yang terbina dari zaman kerajaaan
Majapahit, tanpa melupakan sentuhan mewah dan modern ciri khas hotel
bintang lima.

Mengusung konsep pendopo dengan ruang terbuka yang lebar dan langit
– langit yang menjulang tinggi, lobi yang dinamakan dengan Pendopo ini
didominasi dengan penggunaan elemen kayu dan ukiran partisi khas Jawa
atau yang lebih dikenal dengan gebyok. Disisi kanan Pendopo Lobi ini,
terdapat Selasar Deli dimana tamu dapat menikmati jajanan tradisional
yang disajikan di gerobak angkringan. Ukiran kayu dan ornamen –
ornamen Bali menghiasi desain interior kamar, suite dan villa. Tak luput
pun dengan pengaplikasian warna – warna natural yang memunculkan
kesan hangat, dengan latar belakang pemandangan laut dan taman tropis
yang menyejukkan.

14
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap citra arsitektur tradisional


pada hotel resort di kota batu yang terdiri dari beberapa sumber serta
pengamatan tentang citra,arsitektur tradisional,hotel,resort dan arsitektur
kota batu maka dapat dibuat kesimpulan bahwa :
1. Dari hasil penelitian mengenai citra arsitektur tradisional bahwa
konsep Pada segi arsitektur tradisional, kota batu memiliki
budaya,makanan dan ciri khas yang unik. Sebagai pedoman dalam
membangun arsitektur nya yang menjadikan bentuk arsitektur
tradisonal kota batu tipikal.dalam penciptaan citra arsitektur
tradisional kota batu, adanya pedoman ini dapat membantu hotel
resort dalam mendesain bangunan mereka, akan tetapi, hal ini juga
menjadi tantangan tersendiri untuk mengadaptasi budaya arsitektur
tradisional di kota batu tanpa mengabaikan kebutuhan ruang
sebagai hotel resort
2. Dan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kaidah
penerapan konsep arsitektur tradisional di kota batu dapat di
terpakan beberapa elemen-elemen dan komponen-komponen
berikut:
a. Konsep “open air”
Konsep ini diterapkan pada area-area yang bersifat publik untuk
menampilkan kesan tradisional batu. Area-area brsifat privat
seperti pada guest room semaksimal mungkin dibuat terbuka
tetapi demi mendapatkan vista juga yang maksimal
b.Kejelasan struktur
Sebagian besar struktur di tampilkan seperti pada arsitektur
tradisional,terutama pada bagian atap.
c. Kejujuran material
Konsep ini sangat terlihat pada dinding-dinding batu berukir pada
daerah hotel. Sifat batu-batu ini yang sangat mudah berlumut di
biarkan dan justru di manfaatkan untuk membangun suasana dan
kesan istana kerajaan yang sudah berumur ratusan tahun

15
DAFTAR PUSTAKA

 Haryanto ,2011,penerapan konsep arsitektur tradisional pada hotel


grand hyatt bali
 PH, Rahadhian ,2008, kajian perkembangan desain arsitektur
bangunan sakral hindu-budha di jawa transformasi dan adaptasi
dalam arsitektur pada masa islam di jawa (tradisional jawa)
 Syopiansyah jaya, dkk, 2008 , karakteristik citra
 Tamesala, dkk ,2012, Hotel Resort dan kawasan objek wisata Gua
Totombu di talaud
 Ramadhan, 2011, kawasan hotel resort dan homestay
 Lawson ,1996, hotel dan pelayanan jasa
 Sulastiyo ,2001, Hotel oroprietors at all

16

Anda mungkin juga menyukai