Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ragil Hadi Prasetyo

NRP : 1321720011
Mata Kuliah : Teknologi Fermentasi

Proses pembuatan antibiotik streptomisin dari bakteri Streptomyces griceus


Streptomyces griceus merupakan salah satu bakteri penghasil antibiotik jenis
streptomisin. Media dasar untuk produksi streptomisin yaitu mengandung pati kedelai
sebagai sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon dan NaCl. Temperatur optimum
untuk proses fermentasi ini berkisar pada suhu 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan
aerasi yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal.
Proses fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah steptomisin yang dipanen
sekitar 1g/L. Hasil fermentasi Streptomyces griceus tidak hanya menghasilkan streptomisin,
tetapi juga menghasilkan zat lain seperti manisidostreptomisin (streptomisin B), serta
beberapa enzim ekstraseluler dan inhibitor. Maka dari itu perlu dilakukan proses pemisahan
dan pemurnian.
Proses pemurnian streptomisin banyak menggunakan bantuan karbon aktif sebagai
adsorben, penggunaan karbon aktif akan diikuti dengan proses elusi dan presipitasi untuk
mendapatkan endapan streptomisin. Zat yang digunakan untuk mengendapkan streptomisin
adalah aseton ataupun eter. Adsorpsi dengan karbon aktif dilakukan pada pH 6-8 dengan
penambahan 1-2% (v/v) asam fosfat. Jika pH yang digunakan untuk adsorpsi < 6 maka
efisiensi adsorpsi akan menurun hampir 50% yang menyebabkan produksi streptomisin tidak
maksimal. Elusi oleh suspensi dari karbon aktif yang telah dibilas dalam metanol yang
mengandung 2% HCl (pH 1,5-2,0) dengan pengadukan selama 30 menit. Karbon aktif yang
telah terpakai kemudian dipisahkan dengan filtrasi dan charcoal bed dibilas 3 kali dengan 5
volume acid-metanol. pH eluat dibuat mencapai 6 dengan menambahkan 80% (w/v) soda
kaustik. Kalsium fosfat yang terbentuk kemudian diendapkan. Eluat yang telah difiltrasi dan
dinetralkan kemudian dipekatkan hingga mencapai 1/8 volume awal melalui proses evaporasi
tekanan rendah pada 30 - 40°C yang dilanjutkan dengan proses filtrasi. Material tak aktif
seperti NaCl dibuang pada saat pemekatan, penambhan aseton sebanyak 5 kali volume
konsentrat akan menghasilan endapan putih berupa streptomisin hidroklorida. Kemudian
disaring dan dikeringkan pada tekanan rendah.

Anda mungkin juga menyukai