Anda di halaman 1dari 12

Hypothenemus hampei

Prasetya Irfandi H A24150143


TA K S O N O M I

• Kingdom : Animalia

• Filum : Arthropoda

• Kelas : Insekta

• Ordo : Coleoptera

• Famili : Scolytidae

• Genus : Hypothenemus

• Spesies : Hypothenemus hampei


POLA PENYEBARAN
• Berasal dari Afrika kemudian menyebar luas
sampai ke Brazil, Guatemala, Asia, termasuk
India, Indonesia dan beberapa pulau di
kepulauan Pasifik
• Serangga H. hampei diketahui menyukai
tanaman kopi yang rimbun dengan naungan
yang gelap.
• Kondisi pertanaman kopi di daerah Sumatera
yang tergolong daerah basah dan memiliki tipe
iklim B dan A akan sulit memutuskan siklus
hidup hama karena pertanaman kopi berbuah
sepanjang tahun
• Pada daerah dataran tinggi (lebih dari 1000 m
dpl), serangga H.hampei terhambat, sehingga
pada daerah-daerah tersebut biasanya
intensitas serangan H. hampei juga rendah.
FA S E H I D U P
• Perkembangan hama PBKo H. hampei yaitu
metamorfosis sempurna dengan tahapan telur,
larva, pupa, dan imago
• Ukuran kumbang betina lebih besar dari kumbang
jantan. Panjang kumbang betina lebih kurang 1,7
mm dan lebar 0,7 mm, sedangkan panjang
kumbang jantan 1,2 mm, dan lebar 0,6-0,7 mm
• Kumbang betina yang akan bertelur membuat
lubang gerekan dengan diameter lebih kurang 1
mm pada buah kopi dan biasanya pada bagian
ujung.
• Kemudian kumbang tersebut bertelur pada
lubang yang telah dibuatnya. Telur menetas 5-9
hari. Stadium larva 10-21 hari dan stadium pupa
4-8 hari
• Lama hidup serangga betina rata-rata 156 hari,
sedangkan serangga jantan maksimal 103 hari.
PENGARUH
LINGKUNGAN
• Perkembangan H. hampei dipengaruhi
oleh suhu dan ketersediaan buah kopi.
Serangga H. hampei diketahui menyukai
tanaman kopi yang rimbun dengan
naungan yang gelap.
Sanitasi kurang baik
• H. hampei dapat hidup pada suhu 15⁰C-
35⁰C, suhu optimal untuk perkembangan
telur antara 30⁰C-32⁰C dan untuk larva,
pupa dan dewasa antara 27⁰C-30⁰C.
• Serangga betina dapat menggerek buah
kopi antara suhu 20⁰C-33⁰C, pada suhu
15⁰C dan 35⁰C serangga betina gagal
menggerek buah kopi atau mampu
menggerek buah kopi tapi tidak bertelur

Sanitasi baik
GEJALA SERANGAN
• H. hampei menyerang buah dengan
endosperma yang telah mengeras
• Buah kopi yang bijinya masih lunak
umumnya hanya digerek untuk
Buah terkena serangan Penampang melintang dalam biji mendapatkan makanan dan
selanjutnya ditinggalkan
• Buah demikian tidak berkembang,
warnanya berubah menjadi kuning
kemerahan dan akhirnya gugur
• Serangan pada buah yang bijinya
telah mengeras menyebabkan biji
berlubang

Proses penggerekan pada buah kopi


TEKNIK PENGENDALIAN
(KONSEP PHT)
K U LT U R T E K N I S
• PETIK BUBUK: memetik semua buah yang
berlubang pada saat 15-30 hari menjelang panen
raya. Seluruh buah yang terserang dikumpulkan
kemudian disiram dengan air panas untuk
membunuh serangga hama PBKo
• RAMPASAN BUAH: pada akhir panen raya,
Petik bubuk Rampasan buah
semua buah kopi yang tersisa pada ranting dipetik
• LELESAN: semua buah yang jatuh ke tanah
dikumpulkan dan dijadikan bahan baku pembuatan
pupuk (kompos)
• PEMUPUKAN: memupuk tanaman dengan
pupuk yang seimbang menggunakan jenis dan
dosis sesuai anjuran untuk mempercepat
pemulihan tanaman
• PENGATURAN NAUNGAN: memangkas
pohon pelindung yang terlalu rimbun untuk
Pemupukan Pengaturan naungan memperbaiki temperatur dan kelembaban atau
kondisi agroklimat.
BIOLOGI
Aplikasi jamur Beauveria bassiana
dilakukan pada saat buah masih muda.
Kebutuhan untuk 1 Ha kebun kopi yaitu
2,5 kg media biakan jamur B. bassiana
selama 3x aplikasi per musim panen.
Penyemprotan dilakukan pada sore hari
dengan arah semprotan dari bawah
daun.
PERANGKAP
SERANGGA
• Menggunakan perangkap serangga yang
lebih dikenal dengan nama Brocap Trap
• Alat ini dilengkapi dengan senyawa Hypotan
dan hasil di lapangan menunjukkan keragaan
yang baik, efektif, efisien dan ramah
lingkungan
• Menarik serangga secara selektif (PBKo),
sehingga aman bagi musuh alami serangga
lain
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
serangga PBKo yang tertangkap porsinya
lebih dari 95%, sedangkan sisanya
merupakan serangga hama lainnya dan
serangga netral serta sebagian kecil jenis
predator dan parasitoid.
DAFTAR PUSTAKA
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/685-mengenal-lebih-dekat-hama-
penggerek-buah-kopi-pbko-hypothenemus-hampei.
https://www.cabi.org/isc/datasheet/51521
Purba R.P., D. Bakti, S.F. Sitepu. 2015. Hubungan persentase serangan dengan estimasi kehilangan
hasil akibat serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) di Kabupaten
Simalungun. Jurnal Agroteknologi. 3(2): 790-799.
Wiryadiputra, S. 2007. Pengelolaan Hama Terpadu PadaHama Penggerek BuahKopi Hypothenemus
hampei(Ferr.) dengan Komponen Utama padaPenggunaan Perangkap Brocap Trap. Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Jawa
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai