Anda di halaman 1dari 3

1.

Farmakognosi Uji Molisch α-naftol dlm EtOH Kompleks seny furfural dgn α-
naftol
Amylum (Pati) Nama simplisia Tanaman asal Uji Benedict Na-Sitrat + Na2CO3 Redusi Cu2+ → Cu+
Singkong Amylum Manihot Manihot utilissima + CuSO4 + H2O
Jagung Amylum Maydis Zea mays L Uji Barfoed Cu2(OAc)4 dlm Redusi Cu2+ → Cu+
H2O + As laktat
Beras Amylum Oryzae Oryza sativa Uji Seliwanoff Resorsinol dlm Konversi fruktosa→As. Levulinat
Kentang Amylum Solani Solanum tuberosum H2O & Hidroksi metil furfural
Gandum Amylum Tritici Titicum aestivum kemudian kondensasi dgn
resorsinol
Radix (Akar) Uji pati-iodium Pati – KI Kompleksasi pati-iodium
Tapak darah Catharanti Radix Catharanthus roseus
Tapak liman Elephantopi Radix Elephantopus scaber
Kelembak Rhei Officinalis Radix Rheum officinale
Folium (Daun)
Kumis kucing Orthosiphonis Staminei Folium Orthosiphon stamineus
Saga Abri Folium Abrus precatorius
Lipid
Jambu biji Psidii Guajavae Folium Psidium guajava L Klasifikasi
Kejibeling Sericocalycis Crispi Folium Sericocalyx crispus Lipid sederhana Ester dari asam lemak dengan alkohol yang bervariasi
Tempuyung Sonchi Arvensidis Folium Sonchus arvensis Lemak&Minyak Ester dari asam lemak dgn gliserol
Sirih Piperis Betle Folium Piper betle L Lilin Ester dari asam lemak dgn alkohol monohidrik
Jati belanda Guazumae Ulmifoliae Folium Guazuma ulmifolia L Lipid kompleks Ester dari asam lemak dengan gugus tambahan pada
Fructus (Buah) asam lemak dan alkoholnya
Lada hitam Peperis Nigri Fructus Piper nigrum Fosfolipid Lipid dengan penambahan residu asam fosfor pada
Kapulaga Amomim Compacti Amomum compactum asam lemak/alkohol.
Fructus Glikolipid Lipid dengan asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat
Ketumbar Coriandri Sativi Fructus Coiandrum sativum Lainnya Sulfolipid dan aminolipid.
Cabe Capsici Annui Fructus Capsicum annuum Derivat lipid
Cabe jawa Piperis Retrofracti Piper retrofractum As. Lemak Asam karboksilat dengan rantai hidrokarbon
Fructus Jenuh Molekul asam lemak tanpa ikatan ganda pada rantai
Cortex (Kulit) hidrokarbonnya
Kina Chincona Cortex Chinchona succirubra Tak jenuh Molekul asam lemak dengan ikatan ganda pada
Pule Alstoniae Scholaridis Cortex Alstonia scholaris rantai hidrokarbonnya
Pulasari Alyxiae Reinwardtii Cortex Alyxia reinwardtii Gliserida Gabungan antara asam lemak dan gliserol
Kayu manis Cinnamomi Burmannii Cortex Cinnamomum burmannii Steroid Lipid siklik turunan isoprena
Rhizoma (Rimpang) Vit larut lipid, Hormone larut lipid
Temukunci Boesenbergiae Rhizoma Boesenbergia pandurata Identifikasi kualitatif
Kunyit Curcumae Domesticae Rhizoma Curcuma domestica Uji Akrolefin KHSO4 Dehidratasi gliserol o/ KHSO4 anhidrat
Kencur Kaempferiae Galangae Rhizoma Kaempferia galanga membentuk aldehid tak jenuh
Uji Liberman- Kloroform Kolestrol mengalami oksidasi
Lengkuas Alpiniae Galangae Rhizoma Alpinia galanga Burchard (Kolestr) + H2SO4
Jahe Zingiberis Officinalis Rhizoma Zingiber officinale Identifikasi kuantitatif
Pericaprium (Kulit buah) Ekstraksi Solvent
Delima Punicae Granati Pericaprium Punica granatum L Soxhlet Ekstraksi lemak dgn pelarut lemak, ex : Petroleum
Manggis Garciniae Mangostanae Garcinia mangostana L eter, Petroleum benzene, dietil eter, aseton, metanol, dl
Pericaprium Goldfisch
Supercritical Fluid Extraction
2. Jalur biosintesis
Ekstraksi Cair Non-Solven
Asetat Senyawa asam organic, lipid, flavonoid, kuinon, lignin Babcock Penentuan volume lemak dgn pelarutan sempel pd
Shikimat Senyawa aromatic, terutama ; asam amino aromatic, seny fenol, pelarut organic, Ex : H2SO4
senyawa fenil propanoid Gerber
Mevalonat Senyawa terpenoid & steroid Deterjen
Asam amino
3. Metabolit sekunder
Klasifikasi
Sekunder Asam amino non polar (tidak Alanin, lesin, isolesin, valin, prolin,
Terpen, Steroid (Biosintesis o/ asam mevalonat → isopenthyenyl diphosphate mengutub / hidrofob) fenilalanin, triptofan, metionin
(IPP) & o/ methylerythritol phosphate (MEP)→Dimetilalil pirofosfat (DMAPP). Asam amino polar (mengutub) tak Tirosin, glutamate, sistein
Kelasifikasi Hemiterpen, Monoterpen, Sesquiterpen, Diterpen, Triterpen, bermuatan
Tetraterpen, Politerpen Asam amino bermuatan positif Lisin dan arginine
Senyawa fenol, biosintesis ; Asam amino bemuatan negatif Asam aspartat dan asam glutamat
- Jalur sikimat : Fenilpropanoid (derivat : Fenilpropana, As. Benzoat, Identifikasi kualitatif
Kumarin), Lignan, Lignin
- Jalur sikimat – Asetat Malonat : Stilben, Flavonoid, Tannin Uji biuret NaOH + CuSO4 Pembentukan seny komplek dibentuk
Senyawa mengandung nitrogen ; Alkaloid, asam amino, amina, glikosida o/ Cu2+ dgn gugus –CO & -NH pada
sianogen, porifin, purina, pirimidina, sitokinin ikatan peptida dlm suasana basa
Pengendapan HgCl2 / Pb- Pembentukan seny kompleks dgn
4. Metabolit primer dgn logam Asetat Logam
Pengendapan (NH4)2SO4 / Kompetisi antara ion garam
Karbohidrat Berdasarkan gugus fungsi polihidroksi aldehid/keton dgn garam Reagen Millon / (ammonium sulfat) dgn molekul air u/
Klasifikasi Monosakarida Glukosa, Galaktosa, Fruktosa Reagen biuret mengikat air
Pengendapan Baffer asetat pH Mengubah titik isoelektrik protein pada
Disakarida Maltosa, Laktosa, Sukrosa dgn alcohol 4,7 + Etil alcohol suasana asam o/ alcohol
Oligosakarida Desktrin 95%
Polisakarida Amilum (Pati), Selulosa (Agar), Identifikasi kuantitatif
Glikogen Kjeldahl Sampel didestruksi dgn H2SO4 & dikatalis dgn katalisator
Identifikasi kualitatif menghasilkan (NH4)2SO4 dimana NH3(g) didestilasi
Titrasi formol Sampel dinetralisasi dgn basa (NaOH) + Formalin
membentuk Dimethilol dgn indicator pp Fosforescence Pada λ 254 nm,
Lowry Fluorescence Pada λ 366 nm
Jenis adsorben
5. Fitokimia
Silika gel G (Pengikat Gypsum) Silica gel H/N (Tanpa pengikat)
Skrining fitokimia Silica gel S (Pengikat Strach/pati) Silica gel F254 (Tanpa pengikat tapi
Alkaloid Dragendorff (kalium bismuth iodida) : ↓ merah bata mengandung indicator fluoresensi)
Mayer (kalium mirkuri iodida) : ↓ putih Silika gel GF254 (Pengikat Silica gel PF254/366 (U/ preparative
Wagner’s (iodin dlm KI) : ↓ merah bata Gypsum & indicator fluoresensi & indicator fluoresensi)
Bouchardat (iodin dlm KI) : ↓ putih pada λ 254 nm)
Hager’s (As.Pikrat) : ↓ hijau kehitaman
NB : Positif palsu pd kumarin, polifenol, purin, asam Fraksinasi : pemisahan komponen senyawa, u/ FD silica /alumina: P(MeOH,
amino, protein Air), SP(Kloroform, Eter, Etil asetat, Aseton), NP (n-heksan, benzene)
Alkaloid sejati (Pirolidin, Piperidin, Atom N terlekak pada cincin ECC Prinsip : Koefisien partisi
Kuinolin, Isokuinolin, Indol) heterosiklik & Berasal dr asam amino
Protoalkaloid (Efedrin, Meskalin) Atom N tidak terletak pada cincin KCK Prinsip : Adsorpsi, silica gel G
heterosiklik & Berasal dr asam amino KCV Prinsip : Adsorpsi, silica gel H
Pseudoalkaloid Atom N terlekak pada cincin Tipe elusi
1. Alkaloid steroid (tomatidin, heterosiklik & Bukan erasal dr asam
solasodin dll) amino Isokratik Eluen tetap
2. Alkaloid purin (kafein, Gradient Eluen seri dari NP-SP-P
teobromin, teofilin). Pemisahan dan pemurnian
Evaporasi Pemisahan Solvent dgn Solut (Non-Volatil) yg memiliki
Destilasi TD tinggi dibandingkan pelarut/solvent. P = T
Filtrasi Pemisahan berdasarkan ukuran partikel
Seny polifenolat FeCl3 : hijau/biru-hijau/merah ungu, biru-hitam -↓coklat
Kristalisasi Pemisahan solute dgn solven berdasarkan perbedaan
Flavonoid Metode Bate Smith-Metchalf (HCl pekat) : merah tua-ungu kelarutan & TD
Metode Wilstater (HCl + Logam Mg) + amil alkohol : Sentrifugasi Pemisahan solute dengan zat lain, dimana solute akan
- Merah-jingga :Flavon terlarut ke dlm solven yg disebut Supernatan & Zat lain
- Merah tua : Flavonol / Flavonon akan mengendap yg disebut Residue
- Hijau-biru : Aglikon / Glikosida
Sublimasi Pemisahan senyawa yg dpt menyublim dibandingkan seny
Kuinon Uji brontrager (ammonia) : warna merah
lain. Menyublim : perubahan wujud zat dari solid ↔ gas
Tannin FeCl3 : Warna biru tua / hitam kehijauan
Kromaografi Pemisahan senyawa berdasarkan kepolaran
Gelatin : Endapan putih
preparative
Steasny (Formaldehid + HCl pekat) : Endapan merah muda
(Tanin katekat), Filtrat di pipet kemudian dijenuhkan dgn Uji kemurnian
Na-Asetat + FeCl3 : warna biru tinta (Tanin galat) Titik leleh Semangkin dekat dgn TL senyawa pembanding maka
Mono-sesquiterpen Vanilin + HCl pekat : warna semangkin murni suatu isolate
KCKT Pemisahan berdasarkan kepolaran antara komponen
Triterpenoid &Steroid Liebermann-Burchard (Kloroform + HCl pekat) : didalam isolate yg memberikan Rt yg berbeda. Single Pick
Triterpen : merah-ungu. Steroid : hijau-biru
Ekstraksi 6. Standarisasi
ECP : Proses penarikan komponen linarut dari material padat berdasarkan Like
dissolve like antara pelarut dgn komponen senyawa Spesifik
Maserasi (Bertahap) u/ bahan termolabil, mengandung musilago Kebenaran /identitas (Determinasi)
Perkolasi u/ bahan termolabil, cortex, akar Senyawa marker
Refluks(Bertahap) u/ bahan termostbil, bahan & pelarut dlm wadah Parameter Organoleptik, Makroskopik, Mikroskopik
yang sama
Soxhlet (Sinambung) u/ bahan termostbil, bahan & pelarut dlm wadah Senyawa Terlarut dlm Pelarut Tertentu (kadar sari)
yang berbeda Non spesifik
Infusa, 90 oC, 15 Menit Kemurnian dan kontaminan
u/ bahan termostbil, bercampur dgn air
Dekokta, 90 oC, 30 Menit Susut Gravimetric (oven) Penetapan kadar senyawa yg hilang
Destilasi uap u/ bahan termostbil seny volatil/minyak atsiri Pengeringa arau menguap akibat pemanasan atau
n pengeringan
Ekstraksi super kritikal u/ bahan termolabil, bercampur dgn pelarut Bobot jenis Piknometer Viskositas berhubungan dgn
CO2 dgn T=30oC, CO2 (liquit) kontaminasi & kemurnian
P=73 atm → CO2 (l) Kadar air Titrasi karl fisher, Penetapan kadar air yg terkandung
ECC : Proses partisi solute dari rafinat berdasarkan Like dissolve like antara Destilasi azeotrop, dlm bahan
solute dgn solven Gravimetri
Corong pisah (Bertahap) Kadar abu Tanur Gambaran kandungan mineral & zat anorganik
Craig (Sinambung) sisa pemijaran (P, H, Na, K, Mg, Ca, Al,dll)
EPP : Proses adsorbsi senyawa volatile kedlm bahan berlemak/lilin Fisiologis Internal : CaC2O4 & Na2O Kadar abu larut air
Enfleuredge u/ senyawa yg termolabil Non fisiologis Eksternal : Silikat & Pasir Kadar abu tidak larut asam
Pemekatan ekstrak : penguapan pelarut Sisa pelarut Destilasi, KG Penentuan kandungan sisa pelarut
Rotary evaporator Senyawa termostabil Residu peptisida KLT, KG Penentuan kandungan pestisida
Freeze dryer Senyawa termolabil Cmaran logam berat AAS Penentuan kandungan logam berat
Pemantauan ekstrak : mengetahui komponen senyawa yg ada diekstrak melebihi MRL (Hg, Pb, Cd, dll)
KLT Prinsip : adsorpsi Cmaran mikroba ALT, Penetapan kandungkan mikroba
- Normal phase (NP) : Permukaan SiO2 atau alumina (Al2O3) dilapisi MPN pathogen & Non pathogen (MRL)
gugus Hidroksil (OH) Cemaran kapang, khamir AKK Penetapan kandungkan cemaran
- Reversed phase (RP) : Permukaan SiO2 atau alumina (Al2O3)dilapisi kapang & khamir (MRL)
gugus Dichlorodimethylsilane (DDMS) Si(CH3)2Cl2 atau Cemrana aflatoksin KLT Penetapan kandungkan cemaran
Octadecylsilane (ODS) C18H39SiO3 aflatoksin
KKt Prinsip : adsorpsi
- Normal phase (NP) : Permukaan Selulosa 7. Analisis komponen senyawa kimia pada tanaman
- Reversed phase (RP) : Permukaan Selulosa dilapisi seny hidrofobik
seperti minyak lateks dari karet, minyak mineral, minyak silicon Spektrofotometri UV-Vis
Penampak bercak Gugus kromofor
H2SO4 10% Universal : alkaloid, steroid, sapogenin, terpenoid Ikatan rangkap terkonjugasi ( = )
dlm EtOH Gugus karbonil ( C=O)
Dragendorff Spesifik alkaloid
Auksokrom (-OH, -O, -CH3, -NH2)
HPLC
Zat non volatile, termolabil, mempunyai pembanding
Detektor UV Harus mempunyai gugus kromofor
Detektor U/ senyawa yg tidak memiliki kromofor, akan tetapi FG
Evaporative light harus volatil
scattering
GC
Zat volatile, termostabil, mempunyai pembanding
Detektor Thermal conductitivity detector (TCD)
Flame Ionization Detector (FID)
Spektrofotodensitometer
Untuk mengukur kuantitas suatu senyawa pada kromatogram hasil KLT

8. Fitofarmaka

Kadar
Aktivitas Toksisitas Kemurnian Standarisasi
seny. aktif
Kadar air,
logam
Jam
Empiris - - berat, -
u
cemaran
mikroba
Kadar sari,
indeks Pengujian Bahan yang
Akut-sub
OHT Praklinik kepedasan, Bahan baku dipakai sudah
kronis
indeks & ekstrak terstandardisasi
kepahitan
Bahan dan
Khusus Pengujian
Klinik Senyawa produk yg
(Teratogenik, bahan baku,
FF Fase 1 marker dihasilkan
Karsinogenik, ekstrak &
s.d fase 4 akif sudah
Mutagenik, dll) sediaan
terstandarisasi

9. Definisi

OT Bahan/ramuan bahan yg berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan


gelenik / campuran bahan tsb u/ pengobatan berdasarkan empiris
Jamu OT indonesia
OHT Sediaan OBA yg telah terbukti keamanan & khasiat secara ilmiah dgn uji
praklinik & bahan baku telah terstandarisasi
FF Sediaan OBA yg telah terbukti keamanan & khasiat secara ilmiah dgn uji
praklinik & uji klinik , bahan baku & produk telah terstandarisasi
Sediaan gelenik Hasil ekstraksi simplisia
OT dlm negri OT yg dibuat & dikemas o/ industri dlm negri meliputi OT lesensi,
OT tanpa lisensi, OT kontrak
OT lisensi OT yg dibuat di Indonesia atas dasar lisensi
OT kontrak Produk yg pembuatanya dilimpahkan kpd industri OT lain atau
industri farmasi berdasarkan kontrak
OT impor OT yg dibuat oleh industri diluar negri, yg dimasukkan &
diedarkan di wilayah Indonesia

10. Formulasi herbal u/ hipertensi


- Senyawa aktif : Seledri memiliki senyawa flavonoid apigenin dan apiin,
yang berfungsi sebagai vasodilator & digunakan kumis kucing yang
memiliki efek diuretik karena adanya kandungan kalium didalamnya. Karna
hipertensi, selain pembuluh darah yg diperbesar, juga dilakukan pengurangan
retensi cairan dgn mekanisme diuretik
- Bahan komplementer : Biji pala mengandung miristisin yg berefek sbg
psikotropika & Akar valerian mengandung valepotriat yg berefek sedatif.
dikarenakan pada penderita hipertensi biasanya disertai dgn keluhan sulit
tidur & sakit kepala
- Corrigen/bahan pembantu
1. Kayu legi →memperbaiki rasa yang kurang enak
2. Cengkeh→menambah bau harum pada sediaan
3. Kayu secang →memperbaiki warna sediaan
4. Jeruk nipis/asam jawa→ Sebagai penstabilisator terutama berhubungan
dengan pH biasanya digunakan
5. asam jawa / beras (amilum) →agen pensuspensi

Anda mungkin juga menyukai