0076)
2. Vinna Marlita S (18.1.02.01.0097)
3. Mellina F (18.1.02.01.0099)
Kelas : 2B-Akuntansi
Mata kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 2
BAB 13
Modal Disetor
1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dapat dibedakan menjadi:
1. Perusahaan Perseorangan
adalah suatu perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan
pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan. Individu dapat
membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Contohnya seperti
Usaha Dagang (UD), Salon, Bengkel, dl.
2. Perusahaan Persekutuan
adalah Perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih seperi Firma dan CV
3. Perusahaan Perseroan Terbatas
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Contoh :
PT. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), PT. Pertamina, PT. Djarum, PT. Gudang
Garam, PT. Indofood Surya Makmur
Karakteristik PT
Ada dua macam PT yaitu:
A. PT Tertutup adalah perseroan yang tidak menerbitkan saha untuk publik.
B. PT Terbuka adalah perseroan yang menerbitkan saham di pasar modal sehingga Publik
dapat membelinya.
Perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan bersifat tidak terbatas artinya
apabila terjadi kerugian maka pemilik perusahaan bisa diminta bertanggung jawab hingga
dana dan kekayaan pribadina.Sementara itu tanggung jawab pemilik perusahaan dengan
bentuk perseroan terbatas dinyatakan terbatas hingga kekayaan ditanamkan dalam
perusahaan.
Selain sifat tanggung jawab pemiliki perusahaan yang terbatas, Keunggulan PT lainnya
adalah sebagai berikut :
a. Bebentuk badan hukum terpisah dari pemilik
b. Dilindungi oleh undang-undang dan negara
c. Keberlangsungan usaha tidak dipengaruhi oleh kondisi pemilik seperti meninggal
dunia
d. Reputasi yang lebih kuat dan diakui oleh sejumlah pihak penyedia fasilitas pendanaan
seperti perbankan atau pasar modal
e. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik
Badan usaha yang besar berbentuk PT Terdapat kerugian sebagai berikut :
a. Kerumitan dalam proses pendirian
b. Biaya pendirian yang relatif mahal
Proses Pembentukan PT
Berdasarkan UU no 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas syarat formal pembentukan
PT yaitu:
a. Pendiri minimal dua orang atau lebih
b. Akta notaris yang berbahsa indonesia
c. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham
d. Akta pendirian harus disahkan oleh Mentri Hukum dan HAM dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia(BNRI)
e. Modal dasar minimal Rp50.000.000 dan modal disetor minimal 25%dari modal
dasar
f. Minimal harus memiliki satu orang direktur dan satu orang komisaris
g. Pemegang saham harus WNI atau Badan hukum yang didirikan menurut hukum
indonesia
Adapun tahap tahap yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan ketentuan diatas
adalah
h. Pengajuan nama PT melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) dalam
kementrian hukum dan HAM
i. Pembuatan akta pendirian yang disahkan di depan Notaris
j. Pengajuan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) di kantor kelurahan
setempat
k. Permohonan NPWP ke kantor pelayanan pajak setempat
l. Pengajuan pengesahan anggaran Dasar (AD) perusahaan di Kementrian Hukum
dan HAM
m. Pengajuan pengesahan Anggaran Dasar (AD) perusahaan di Kementrian Hukum
dan HAM
n. Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di kantor Dinas Perindustrian dan
perdagangan setempat
o. Pengajuan pengumuman di Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)
2. Ekuitas PT
Untuk perseroan terbatas ,komponen ekuitas terdiri dari:
1. Modal disetor
Secara umum pemilik setiap lembar saham memiliki hak sebagai berikut:
a.Pembagian keuntungan dan kerugian perusahaan secara proposianal sesuai dengan
persentase kepemilikkan
b. Partisipasi dalam manajemen,menunjuk direksi dan komisaris secara proposional
sesuain dengan persentase kepemilikkan
c.Pembagian aset perusahaan pada saat likuidasi secara proposional sesuai dengan
persentase kepemilikkan
d. Hak prioritas untuk membeli saham yang baru diterbitkan secara proposional
sesuai dengan persentase kepemilikkan
2. Saldo laba
Saldo laba atau retained earnings merupakan bagian dari ekuitas pemegang saham
yang berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dikembalikan atau
dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham.
3. Penghasilan Komprehensif lain
Penghasilan komprehensif adalah akun akun yang mempengaruhi nilai ekuitas
perusahaan yang tidak terkait langsung dengan pemegang saham.
3. Saham Biasa
Terdapat dua jenis saham yang bisa diterbitkan oleh PT yaitu sebagai berikut:
1. Saham biasa merupakan kepemilikan perusahaan residual .setiap saham yang diterbitkan
merupakan representasi dari modal yang disetor dan ditempatkan.jumlah modal disetor
tidak sama dengan modal dasar.Terdapat dua jenis saham biasa yang dapat diterbikan
perusahaan:
Penerbitan dengan nilai nominal
Saham dapat diterbitkan dengan nilai nominal tertentu untuk setiap lembarnya.umumnya
lebih rendah pada daripada harga saham perdana agar menghindari liabilitas kontijensi
lebih lanjut
Contoh :
PT. Ardi Bakrie menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa bernilai nominal Rp. 100,
dengan harga Rp. 500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang
membelinya. Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai
berikut :
Kas Rp. 500.000,-
Modal Saham Biasa Rp. 100.000,-
Agio Saham Biasa Rp. 400.000,-
Penerbitan Tanpa Nilai Nominal
di beberapa negara,saham dapat diterbitkan tanpa nilai nominal dengan alasan agar:
1.perusahaan terhindar dari liabilitas kontijensi
2.perusahaan maupun investor terhindar dari kebingungan antara mencatat nilai nominal
atau nilai wajar pasar
Contoh :
PT. Ardi Bakrie menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa, tanpa nilai nominal. Harga
penerbitan saham Rp. 500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang
membelinya. Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai
berikut :
Kas Rp. 500.000,-
Modal Saham Biasa Rp. 500.000,-
2. Metode Inkremental.
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka metode
incremental dapat dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk
kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasi ke
kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui. Sebagai contoh, jika 1.000 lembar saham
biasa dengan nilai ditetapkan $10 memiliki nilai pasar $20 dan 1.000 lembar saham
preferen dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki nilai pasar ditetapkan dan diterbitkan
dengan nilai lump sum sebesar $30.000, maka alokasi adalah sebagai berikut :
Penerimaan lump sum $30.000
Dialokasi ke saham biasa (1.000 x $20) 20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000
Sebaliknya, misalkan Athletic Research Inc. merupakan perusahaan terbuka. Nilai nominal
saham biasa $5 per lembar yang diperdagangkan secara aktif dengan harga pasar $8 per
lembar.Perusahaan menerbitkan 10.000 lembar saham untuk memperoleh tanah yang
ditawarkan dengan harga jual $90.000. Bukti yang cukupkuat menunjukkan bahwa
transaksi nontunai diperkirakan hanya $80.000. Transaksi ini akan dicatat sebagai berikut:
Tanah 80.000
Saham biasa 50.000
Agio saham (nilai nominal) 30.000
(mencatat penerbitan 10.000 saham dengan nilai nominal $5 untuk perolehan tanah)
Sebagaimana diilistrasikan pada contoh tersebut, nilai nominal saham tidak pernah
dijadikan dasar untuk menentukan biaya perolehan dari aset yang diterima. Hal ini juga
berlaku untuk saham tanpanilai nominal engan yang ditetapkan.
D.Saham Preferen
Karakteristik
Saham preferen merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan karakteristik
seperti
1.preferensi saat pembagian dividen
2.preferensi saat pembagian aset dalam likuidasi perusahaan
3.dapat dikonversikan menjadi saham biasa atau sekuritas lainnya
4.dapat ditarik kembali sebagai eksekusi hak opsi bagi perusahaan
5.tidak memiliki hak duara
6.sifat dividen dapat kumulatif artinya dividen yang tidak dibagikan dapat diakumulasi ke
periode berikutnya
7.partisipatif yaitu kemungkinan mendapatkan dividen tambahan setelah pengalokasian dividen
untuk pemegang saham biasa
8.dapat dijual kepada pihak perusahaan yang menerbitkan saham
Penerbitan Saham
Contoh 13.6 Penerbitan Saham Preferen
PT Obat Manjur menerbitkan 100.000 lbr saham preferen dengan nilai nominal Rp 100 per
lembar .Saham ini dibeli tunai para investor dengan harga perdana Rp 150 per lembar.
Keterangan Debit Kredit
Kas Rp15.000.000 -
Saham Biasa - Rp10.000.000
Agio Saham Preferen - Rp 5.000.000
Pembagian deviden
Fitur preferensi pembagian saham preferen bergantung pada jenis dan
karakteristiknya.secara umum ada dua karakteristik umum dividen saham preferen.
1.Dividen Kumulatif adalah pembagian dividen suatu periode mendahulukan dividen
periode sebelumnya yang tidak dibagikan
2.Dividen Partisipatif adalah kebijakan dividen suatu periode yang memberikan tambahan
dividen setelah pemegang saham bisa memperoleh alokasi dividen dalam persentase
yang sama terlebih dahulu.
Dividen yang dibagikan:
Tahun Nominal
2000 2000
2001 0
2002 6000
2003 9000
2004 12000
Keterangan
Saham Preferen 200 lembar @ Rp 100,- 10% kumulatif
Saham Biasa 500 mlembar @ Rp 50,-
Pada awal tahun 2002 diterbitkan lagi:
a. Saham preferen 10 lembar dengan nilai buku @ Rp 100,-
b. Saham biasa 100 lembar dengan nilai buku @ Rp 50,-
Pada awal tahun 2004 dilakukan penarikan saham biasa sebanyak 50 lembar
Saham dibagikan dalam bentuk kas
Soal:
Buatlah perhitungan pembagian saham, laba per lembar saham bila saham preferen mempunyai sifat:
a. Non kumulatif, non partisipasi
b. Kumulatif, non partisipasi
c. Non kumulatif, partisipasi
d. Kumulatif, Partisipasi
Jawab:
Deviden partisipasi
Preferen 21000 X 900 = 370
51000
perhitungan partisipasi
nilai yang tersedia untuk partisipasi 9000 - (2100+3000)= 3900
nilai buku saham:
Preferen 210 X 100 21000
Biasa 600 X 50 30000 +
51000
Deviden partisipasi
Preferen 21000 X 3900 = 1606
51000
perhitungan partisipasi
nilai yang tersedia untuk partisipasi 12000 - (2100+2750)= 7150
nilai buku saham:
preferen 210 X 100 21000
Biasa 550 X 50 27500 +
48500
Deviden partisipasi
Preferen 21000 X 7150 = 3096
48500
perhitungan partisipasi
nilai yang tersedia untuk partisipasi 12000 - (2100+2750)= 7150
nilai buku saham:
preferen 210 X 100 21000
biasa 550 X 50 27500 +
48500
Deviden partisipasi
Preferen 21000 X 7150 = 3096
48500
https://feelinbali.blogspot.com/2013/03/akuntansi-untuk-penerbitan-modal-
saham.html
http://restu-melina.blogspot.com/2014/01/penerbitan-saham-biasa-untuk-jasa-
atau.html
http://viegihpratiwi.blogspot.com/2013/07/diskusi-akuntansi-contoh-soal-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_perseorangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas
http://fransiskusanwar.blogspot.com/2016/03/akuntansi-keuangan-ii-modal-
disetor_25.html