Kelas : XI IIS 3
6. Pertempuran terbuka rakyat Aceh di Cot Plieng melawan pasukan Jepang telah
menewaskan Tengku Abdul Jalil. Bagaimana kronologi pertempuran tersebut,
jelaskan pendapat anda!
=saat itu Jepang menerapkan kebijakan seikeirei.Kebijakan ini diterapkan
dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit sebagai bentuk
penghormatan kepada kaisar Jepang. Kebijakan ini menjadi salah satu pemicu
perlawanan kaum muslim di Aceh terhadap pendudukan Jepang. Perlawanan ini
terjadi pada pertengahan 1942 di Cot Plieng, Bayu, dekat Lhokseumawe yang
dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
Sejak awal Tengku Abdul Jalil menolak kedatangan Jepang di Aceh. Penolakan
tersebut ditunjukkan
dalam kegiatan dakwahnya yang menentang budaya Jepang dan penindasan
Jepang terhadap rakyat
Tengku Abdul Jalil juga menanamkan semangat patriotisme di kalangan pemuda
dan para santri. Beberapa pihak yang tidak setju dengan dakwah Tengku Albdul
Jalil kemudian melaporkan kepada Jepang, Oleh
karena itu, Jepang menyerang wilayah Cot Plieng yang merupakan basis kegiatan
Tengku Abdul Jalil.Pasukan Jepang berhasil menguasai wilayah Cot Plieng
karena menggunakan senjata lebih lengkap&modern.Awalnya Tengku Abdul Jalil
bersama sebagian muridnya berhasil menyingkir ke Balang Gampong
Teungah,namun Jepang melakukan pengejaran kembali terhadap pasukan
Tengku Abdul Jalil,akhirnya,pada13 November beliau wafat dalam pertempuran
melawan Jepang.
Pendapat saya dengan peristiwa ini sangat menyedihkan karena pahlawan kita
yang sudah berjuang dan mengorbankan nyawanya demi negri ini kalah dengan
pasukan Jepang,namun melihat perjuangannya yang sangat gigih,berani dan
tetap dipendiriannya patut dicontoh,salah satu Indonesia bisa merdeka hingga
sekarang karena adanya perjuangan pahlawan seperti beliau.
10. Pada Februari 1945 pasukan Peta di Blitar melakukan perlawanan terhadap
Jepang. Apa penyebab perlawanan tersebut ?
= perlawanan ini disebabkan adanya persoalan pengumpulan padi romusha maupun
Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan.