Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi

Klasifikasi diartikan sebagai cara pengelompokan atau penggolongan makhluk hidup berdasarkan ciri
ciri yang sama. Kegunaan dari klasifikasi ini sendiri untuk menyederhanakan objek studi yang cukup
luas sehingga dapat lebih mudah memahami suatu objek (makhluk hidup).

Dalam pembahasan ini, Klasifikasi pada umumnya didasarkan pada karakteristik yang teramati, baik
itu wujud, habitat, tingkah laku, atau juga dari geografi, atau juga dari stratigrafi asal. Banyak proses
klasifikasi dilakukan berdasarkan habitat atau tempat tinggal, seperti hewan vertebrata yang hidup di air
(ikan) berbeda dengan vertebrata yang hidup di darat. Klasifikasi terbaik sebenarnya berdasarkan
morfologi. Morfologi merupakan bentuk luar makhluk hidup.

Pengklasifikasi Pre-Darwin sebagian besar mengasumsikan bahwa spesies yang mereka buat secara
spontan dan mandiri. Namun demikian, beberapa klasifikasi awal, terutama pada tingkat yang lebih
tinggi telah berubah sedikit karena pemahaman evolusi telah meluas. Klasifikasi juga dapat berubah dari
waktu ke waktu karena semakin banyak teori evolusi yang muncul. klasifikasi oleh ilmuwan yang
berbeda tetapi sama-sama berkualitas umumnya berbeda pada satu waktu hanya karena interpretasi
evolusi berbeda.

Taksonomi

Gambar 1. Urutan taksonomi dari tingkat


tertinggi sampai terendah
Menurut kbbi, cabang biologi yang menelaah penamaan, perincian, dan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan pembedaan sifatnya. Taksonomi dapat diartikan sebagai
klasifikasi dalam dunia binatang atau hewan

Menurut Linnaeus 1759 terdapat 6 taksonomi : kingdom, class order, genus,species, dan variety
(diklasifikasikan dari kategori yang lebih tinggi) Dari pembagian ini, kingdom, klas, order, dan genus
memenuhi syarat sebagai kategori yang lebih tinggi dalam konteks ini. karena kingdom sebagai kategori
taksonomi hanya digunakan oleh linnaeus untuk memisahkan tanaman dari hewan, dalam karyanya
sebagai ahli zoologi ia menggunakan hanya tiga kategori yang lebih tinggi; class, order, dan genus.

Peningkatan luar biasa dalam jumlah spesies yang dikenal telah menuntut penambahan adalah filum
dan family,secara hierarki yang paling umum digunakan adalah, kingdom, phylum, class, order, family,
dan genus. Untuk beberapa pengelompokan, ditambahkan beberapa kategori dalam
pengelompokannya, diantaranya subphylum, subclass, superorder, suborder, superfamily, subfamily, dan
subgenus.

kode internasional nomenklatur zoologi mencakup banyak prosedur yang digunakan dalam menangani
kategori taksonomi yang lebih tinggi hingga tingkat superfamily. Salah satu aturan yang diketahui yaitu
penulisan spesies baru harus didahului kategori yang lebih tinggi yaitu, genus.

Gambar 2. Contoh penamaan berdasarkan bonomial nomenclatur pada Jagung (Zea Mays)

Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode Binomial Nomenclature. Metode


binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam
pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata yaitu
nama genus dan spesies (Martinus dan Hartono, 2008).
Aturan pemberian nama dalam Binomial Nomenclature adalah sebagai berikut :
1. Nama spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis. Contoh: Zingiber officinale
adalah nama latin dari jahe, genus: Zingiber dan spesies: Officinale.
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil. Contoh: tanaman jahe dengan genus:
Zingiber dan spesies: Officinale, maka ditulis Zingiber officinale.
3. Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring
atau garis bawah). Contoh: Zingiber officinale, Zingiber officinale
4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. Contoh: Hibiscus
rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama
spesies, melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
spesies. disebut Trinomial nomenklatur. Contoh: Felix maniculata domestica
(kucing rumah/piaraan).
6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut. Contoh:
jagung (Zea Mays L.) huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

Daftar Pustaka

Raup, David M. dan Steven M. Stanley. 1970. Principles of Paleontology. San Fransisco:

W. H FREEMAN AND COMPANY

Ebach, Malte C. ,dkk. 2008. Journal of biogeography : International Code of Area Nomenclature. Arizona

State University

Martinus, Surawan dan Hartono, R. Sapto. 2008. KAMUS NOMENKLATUR: Mudah Mencari Padanan
Kata

Latin-Indonesia & Indonesia Latin. Andi Offset: Yogyakarta. 178 hlm.

Anda mungkin juga menyukai