Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepaada kita. Karena atas ridlo-Nya segala
hambatan yang merintangi proses penulisan karya ilmiah ini dapat teratasi.
Keberhasilan penulisan karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Moh. Kodri, S. Pd. selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Pati, yang telah membantu kelancaran penulis karya ilmiah ini,
2. Ibu Endang Suciningsih, S. Pd. selaku wali kelas XI MIA 4 yang
senantiasa memberikan dukungan,
3. Ibu Jaja Taojatun, S.Pd. selaku pembimbing I yang senantiasa
memberikan bimbingan secara maksimal,
4. Ibu Asih Retno Susanti, S. Pd. selaku pembimbing II yang senantiasa
memberikan bimbingan secara intensif,
5. Bapak dan ibu guru di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati yang
namanya tidak dapat disebutkan satu per satu,
6. Semua pihak yang terkait dan berkenan bantuan baik berupa moral dan
material yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada
nama-nama di atas. Amin.
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat.

Pati, 3 Juni 2018

Penulis

1
MOTTO

  Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu


kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston
Chuchill)
 Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika
orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Kata
Motivasi kehidupan (Francis Bacon)
 Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan
yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi
sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich
Fromm)
 Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya
dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy Quote)
 Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cenderung menetang
perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)
 Harapan adalah tiang yang menyangga dunia.  (Pliny the Elder)

2
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar........................................................................................ i
2. Motto....................................................................................................... ii
3. Daftar Isi................................................................................................. iii
4. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Batasan Masalah......................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
D. Tujuan Penelitian....................................................................................... 1
E. Manfaat Penelitian..................................................................................... 2
5. BAB II LANDASAN TEORI
A. Tanaman Hias Pucuk Merah...................................................................... 3
B. Penyedap Rasa........................................................................................... 3
6. BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tanggal Penelitian................................................................... 4
B. Jenis Penelitian.......................................................................................... 4
C. Variabel Penelitian.................................................................................... 4
D. Alat dan Bahan.......................................................................................... 4
E. Langkah Kerja........................................................................................... 4
7. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Reaksi Penyedap Rasa terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Pucuk
Merah....................................................................................................... 5
B. Pengaruh Penyedap Rasa terhadap Tinggi Batang, Diameter Batang,
dan Warna Daun Tanaman Hias Pucuk Merah...................................... 5
C. Pengaruh Kuantitas Takaran Penyedap Rasa terhadap Pertumbuhan
Tanaman Hias Pucuk Merah................................................................... 9
8. BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 10
B. Saran....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam meningkatkan produksi, tanaman memerlukan pupuk sebagai penunjang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk menjadi sumber zat hara yang sangat
dibutuhkan bagi kelangsungan hidup tanaman. Pupuk sendiri dibagi menjadi dua jenis,
yakni pupuk organik dan anorganik, kedua pupuk tersebut sudah umum diaplikasikan pada
tanaman. Seiring berjalannya waktu, permintaan tanaman hias semakin meningkat,
permintaan di dalam negeri akan meningkat 15 sampai 20 persen. Untuk itu, perlu inovasi
dalam memenuhi permintaan tersebut. Selain menciptakan pupuk alternatif juga murah serta
ramah lingkungan.
Penyedap rasa atau MSG mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Sehingga MSG dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Akan tetapi, penggunaan MSG
sebagai pupuk hanya dapat diaplikasikan pada tanaman tidak berbuah karena dikhawatirkan
dapat memengaruhi rasa dan nutrisi pada buah.
Berdasarkan alasan-alasan di atas kelompok kami akan mengangkat judul karya ilmiah
“Pengaruh Penyedap Rasa terhadap Perkembangan dan Warna Daun pada Tanaman Hias
Pucuk Merah”.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan pemilihan judul karya ilmiah dan alasan yang mendasarinya serta
terbatasnya kemampuan penulis, maka permasalahan yang akan dibahas adalah:
1. Reaksi penyedap rasa terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk merah.
2. Pengaruh penyedap rasa terhadap warna daun tanaman hias pucuk merah.
3. Pengaruh kuantitas takaran terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk merah.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembahasan masalah di atas rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana pengaruh penyedap rasa terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk
merah?
2. Bagaimana perubahan warna daun tanaman hias pucuk merah yang telah diberi
penyedap rasa?
3. Bagaimana pengaruh kuantitas takaran penyedap rasa terhadap pertumbuhan
tanaman hias pucuk merah?
D. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan atas sejumlah masalah yang telah dirumuskan.
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

4
1. Untuk mengetahui pengaruh penyedap rasa terhadap pertumbuhan tanaman hias
pucuk merah.
2. Untuk mengetahui perubahan warna daun tanaman hias pucuk merah yang telah
diberi penyedap rasa.
3. Untuk mengetahui pengaruh kuantitas takaran penyedap rasa terhadap
pertumbuhan tanaman hias pucuk merah.

E. Manfaat Penelitian
Usaha untuk memperdalam pengetahuan tentang pengaruh penyedap rasa terhadap
perkembangan dan warna daun pada tanaman hias pucuk merah yang dilakukan penulis
setidaknya memperoleh manfaat yang dipetik dari usaha tersebut.
1. Mengetahui pengaruh penyedap rasa terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk
merah.
2. Memahami perubahan warna daun tanaman hias pucuk merah yang telah diberi
penyedap rasa.
3. Memperoleh pemahaman mengenai pengaruh kuantitas takaran penyedap rasa
terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk merah.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tanaman Hias Pucuk Merah


Syzygium Oleana atau pucuk merah adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam
famili tanaman perdu. ( http://www.Bps.go.id ) Warna daun muda adalah merah atau orange
dan akan berubah menjadi hijau ketika sudah dewasa. Daun syzygium oleana atau pucuk
merah berupa daun tunggal berbentuk lancet, bertangkai sangat pendek hampir duduk ,
tumbuh berhadapan, permukaan daun bagian atas mengkilat. ukuran dau panjang ± 6 cm dan
lebar ± 2 cm pertulangan daunnya menyirip. Batang Syzygium oleana atau pucuk merah
keras berkayu sebagaimana pohon dari family Syzygium. Jika tidak terus menerus dipangkas
maka tingginya dapat mencapai ± 5 m. Tanaman pucuk merah dapat tumbuh di berbagai jenis
tanah seperti top soil,latosol, dan alluvial. Beberapa hal yang menentukan sifat fisik tanah
adalah tekstur, struktur, konsistensis,kemiringan tanah, fermeabilitas, ketebalan lapisan tanah
dan kedalam permukaan air. Tanaman pucuk merah dapat tumbuh subur pada tanah gembur
dan fermeabilitas sedang.

Sistem taksonomi tanaman pucuk merah


 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Subdivisio : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Ordo : Myrtales
 Famili : Myrtaceae
 Genus : Syzygium
 Spesies : Syzygium oleana
B. Penyedap Rasa
MSG (Monosodium Glutamat) atau penyedap rasa merupakan zat aditif yang digunakan
untuk memberikan rasa sedap pada makanan. Sehingga suatu makanan dapat bertambah
manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak
atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) sehingga
disukai konsumen. MSG memiliki unsur – unsur seperti, C, H, O, N, dan Na yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman adalah unsur N
(Nitrogen) yang berguna untuk merangsang pertumbuhan tanaman khususnya batang, cabang
dan daun. Secara mikroskopis unsur N diperlukan untuk sintesis protein lemak dan berbagai
senyawa organik lainnya. (Indranada, H. K. 1986. Pengelolaan Kesuburan tanah).
MSG tidak mencemari lingkungan sekitar tanaman baik tanah, air, maupun udara.
Kandungan Ph tanah tetap stabil. Kemurnian air tetap dalam ambang batas normal serta
kadar udara residu tetap aman. Hal ini karena MSG terbuat dari tetes tebu (Molasses) yang
berasal dari hasil pengolahan tebu.
6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tanggal Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyedap rasa terhadap
perkembangan dan warna daun pada tanaman hias Pucuk Merah. Sehingga memungkinkan
untuk dijadikan sebagai pupuk tanaman. Alasan dipilihnya tanaman hias Pucuk Merah
sebagai variabel penelitian karena tanaman hias cukup digemari oleh masyarakat. Waktu
penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari sampai 16 Maret 2018.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat dari satu atau lebih terikat dengan melakukan
manipulasi variabel bebas pada suatu keadaan yang terkendali (Variabel kontrol).
Penelitian ini berupaya mengidentifikasi pengaruh penyedap rasa dalam perkembangan
dan warna daun tanaman hias Pucuk Merah. ( https://www.eurekapendidika.com )
C. Variabel Penelitian
1. Objek penelitian : Tanaman hias Pucuk Merah.
2. Variabel Kontrol : Daun dan batang.
3. Variabel bebas : Penyedap rasa.
4. Variabel terikat : Warna daun, tinggi batang, diameter batang.
5. Parameter : Penggaris
D. Alat dan Bahan
1. Tanaman hias Pucuk Merah
2. Penyedap rasa cap Mobil
3. Air
4. Penggaris
5. Kamera
E. Langkah kerja
Menentukan tiga tanaman Pucuk Merah ( Syzygium Oleana ) yang berada di polybag
dengan disirami air, penyedap rasa. Takaran penggunaan penyedap rasa adalah satu sendok
dan dua sendok makan. Menentukan dan menandai warna daun, tinggi batang, dan diameter
batang pada ketiga tanaman hias pucuk merah. Mengamati perubahan warna daun, tinggi
batang, dan diameter batang setiap 7 hari sekali. Selama 30 hari. Mengukur tinggi batang
dan diameter batang dengan menggunakan penggaris.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Reaksi Penyedap Rasa terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Pucuk


Merah
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan baik
berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang
sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana,
atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai
tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan
berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata
bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan
aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan.
Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan
di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
MSG atau monosodium glutamat merupakan garam natrium dari asam glutamat yang
merupakan salah satu asam amino non-esensial yang banyak terapat di alam. Adanya natrium
(Na) dalam MSG bisa digunakan sebagai pupuk. Natrium adalah salah satu unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. (http://mitalom.com)
B. Pengaruh Penyedap Rasa terhadap Diameter Batang, Tinggi Batang, dan
Warna Daun pada Tanaman Hias Pucuk Merah
Berdasarkan eksperimen dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1.1 menyajikan data pengaruh MSG terhadap tinggi batang dan diameter batang.
ASPEK YANG DIAMATI
NO TANAMAN PENGAMATAN KE - Tinggi Diameter
batang batang
1. 13 Februari 2018 72 10
Tanaman 1 2. 20 Februari 2018 72 10
1
(Disiram menggunaka air) 3. 27 Februari 2018 73 11
4. 16 Maret 2018 74 11
 Tanaman 2 1. 13 Februari 2018 51 8
(Disiram menggunakan 1 2. 20 Februari 2018 52 9
2
sendok makan penyedap 3. 27 Februari 2018 54 11
rasa) 4. 16 Maret 2018 57 12
Tanaman 3 1. 13 Februari 2018 42 7
(Disiram menggunakan 2 2. 20 Februari 2018 42,5 8
3
sendok makan penyedap 3. 27 Februari 2018 43 8
rasa) 4. 16 Maret 2018 43 8

8
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa tanaman hias pucuk merah 1,2, dan 3
berbeda-beda terhadap diameter batang dan tinggi batang. Pemberian pupuk MSG dapat
membawa perubahan bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan pada diameter batang dan tinggi batang, tanaman pucuk merah memiliki perbedaan
laju pertumbuhan.

Grafik laju pertumbuhan tinggi batang

Keterangan yang dapat diperoleh dari grafik laju pertumbuhan tinggi batang
menunjukkan bahwa tanaman 1 yang tidak diberi MSG mengalami pertumbuhan yang lambat.
Berbeda dengan tanaman 2 yang tinggi batangnya bertambah secara cepat. Namun pada
tanaman 3 laju pertumbuhan tinggi batang mengalami persamaan pada tanaman satu, yakni
kurang cepat.
Grafik laju pertumbuhan diameter batang

9
Sama halnya dengan grafik pertumbuhan laju tinggi batang, grafik pertumbuhan
diameter batang menunjukkan hasil yang sama. Dapat diketahui secara nyata bahwa tanaman 2
tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang lainnya.

Tabel 2.1 menyajikan data pengaruh MSG terhadap jumlah daun hijau dan merah

ASPEK YANG DIAMATI


NO TANAMAN PENGAMATAN KE -
Jumlah daun Jumlah daun
hijau merah
1. 13 Februari 2018 145 6
Tanaman 1 2. 20 Februari 2018 147 2
1
(Disiram menggunaka air) 3. 27 Februari 2018 148 3
4. 16 Maret 2018 150 5
 Tanaman 2 1. 13 Februari 2018 135 21
(Disiram menggunakan 1 2. 20 Februari 2018 137 23
2
sendok makan penyedap 3. 27 Februari 2018 140 27
rasa) 4. 16 Maret 2018 144 32
Tanaman 3 1. 13 Februari 2018 117 1
(Disiram menggunakan 2 2. 20 Februari 2018 110 0
3
sendok makan penyedap 3. 27 Februari 2018 94 0
rasa) 4. 16 Maret 2018 84 0

Grafik perubahan jumlah daun hijau

Grafik perubahan jumlah daun merah


10
Pada grafik perubahan jumlah warna daun hijau dan merah, tanaman 2 cenderung lebih
banyak memiliki daun yang berwarna merah dibandingkan tanaman 1 dan 3. Daun berwarna
merah pada tanaman pucuk merah menunjukkan daun baru yang mempunyai pigmen karoten
(merah). Kandungan natrium pada MSG terbukti dapat merangsang perubahan pigmen warna
daun dan mempercepat pertumbuhan daun.

C. Pengaruh Kuantitas Takaran terhadap Pertumbuhan Tanaman Pucuk


Merah
11
Takaran menjadi hal pokok dalam setiap kegiatan eksperimen. Takaran yang tepat
menjadi salah satu faktor keberhasilan bereksperimen. Hal tersebut terbukti pada tanaman 2
dan 3. Tanaman 2 diberi MSG satu sendok makan sedangkan tanaman 3 diberi dua sendok
makan.

Setelah pengamatan yang terjadi pada tanaman 2 semakin tumbuh subur, sedangkan
tanaman 3 semakin hari semakin mengering dan akhirnya mati. Kematian tanaman 3 terjadi
karena adanya proses plasmolisis yang merupakan dampak peristiwa osmosis. Jika sel
tumbuhan berada dalam larutan yang berkonsentrasi tinggi termasuk MSG, maka sel
tumbuhan akan kehilangan air dan daya tekanan turgor (tekanan yang mendorong membran
sel terhadap dinding sel pada tumbuhan) menyebabkan sel tumbuhan melemah. Kehilangan
air lebih banyak akan menyebabkan plasmolisis. Tekanan terus berkurang sampai suatu titik
di mana plasma sel terkelupas dari dinding sel. Hal tersebut menyebabkan adanya jarak
antara dinding sel dan membran sel. Sel kemudian akan mati dan tumbuhan mengering.

(Tanaman pucuk merah dengan takaran (Tanaman pucuk merah dengan takaran
2 sendok makan) 1 sendok makan)

BAB V
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan kami tentang tulisan ilmiah yang mencakup pengaruh penggunaan
penyedap rasa terhadap pertumbuhan tanaman hias pucuk merah, ada beberapa kesimpulan
yang dapat ditarik. Di antaranya sebagai berikut.
1. Penyedap rasa atau MSG mengandung zat natrium yang dapat menyuburkan tanah.
2. Pemberian pupuk MSG pada tanaman hias pucuk merah dapat mempercepat laju
pertumbuhan tinggi batang dan diameter batang.
3. Pemberian pupuk MSG pada tanaman hias pucuk merah dapat merangsang
perubahan pigmen karoten (merah) pada daun dan mempercepat pertumbuhan daun.
4. Dengan takaran yang sesuai pemberian MSG pada tanam pucuk merah dapat
meningkatkan kesuburan sehingga MSG dapat menjadi pupuk alternatif.
B. Saran
Karya ilmiah remaja ini kami buat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memotivasi generasi bangsa untuk senantiasa meningkatkan kreativitas untuk
memajukan bangsa.
2. Menggerakkan generasi bangsa untuk memanfaatkan sumber daya secara optimal.
3. Meningkatkan kreativitas dengan cara bereksperimen dan menciptakan sesuatu hal
yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

13
Indranada, H.K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah

www.google.co.id

mitalom.com

www.scribd.com

www.slideshare.net

www.eurekapendidikan.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamat

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10532/EKA
%20WIDYALITA%20K21110273.pdf?sequence=1

http://tryasngudilestari1994.blogspot.com/2015/12/plasmolisis-dan-
deplasmolisis.html

14

Anda mungkin juga menyukai