Makalah Sistem Pernapasan Kel 10
Makalah Sistem Pernapasan Kel 10
SISTEM PERNAPASAN
DISUSUN OLEH:
UNIVIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbon dioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi
di dalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.Pernapasan Dalam yang merupakan
pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas.Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk
saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalamparu-paru di mana terjadi
pertukaran gas.Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya.Berbagai
variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
1. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot
interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
2. Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea.
3. Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa
terbuka.
4. Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan
keparu-paru.
5. Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung
bronkiol.
B. Rumusan masalah
1 Apa pengertian sistem pernafasan ?
2 Apa saja jenis – jenis sistem pernafasan ?
3 Apa saja alat – alat sistem pernafasan pada manusia ?
4 Apa saja Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia ?
5 Bagaimana sistem pernafasan pada hewan vertebrata ?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian sistem pernafasan
2 Untuk mengetahui jenis – jenis sistem pernafasan
3 Untuk mengetahui alat – alat sistem pernafasan pada manusia
4 Untuk mengetahui Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia
5 Untuk mengetahui sistem pernafasan pada hewan vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN
a) Hidung (nasus)
Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lobang diluar untuk masuk
udara, disebut nores , dan sepasang lobang di belakang untuk menyalurkan udara
yang dihirup masuk ketenggorokan, disebut choanae .
Dinding rongga di tunjang oleh tulang rawan dan tulang.Lantai didepan terdiri atas
tulang langit langit, dibelakang berupa langit langit lunak.Atap juga di tunjang pleh
tulang rawan sebagian dan sebagian lagi oleh tulang.Dari tiap dinding ada 3 tonjolan
tulang ke rongga hidung, disebut conchae.
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Ronggahidung berlapis selaput lendir.Selaput lendir berfungsi menangkap benda
asing yang masuk lewat saluran pernapasan.Selain itu, terdapat juga rambut pendek
dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring
udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan
sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula
(glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi
yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan,
mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain
menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :
· Vestibula
Adalah bagian depan rongga.
· Atrium
Adalah bagian tengah.
· Daerah pembauan berada pada conchae yang atas.
· Daerah pernafasan terletak pada conchae yang bawah.
Rongga hidung dilapisi oleh tunica mucosa. Kecuali di bagian depan vestibula
sampai ke nares. Pada vestibula itu ada bulu yang keras di sebut dengan
vibrissae.Tunica mucosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu
bersilia.Pada lamina propria banyak terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar
lendir.Kelenjar lendir itu disebut kelenjar bowman.Sekeliling rongga hidung ada 4
rongga berisi udara yang berhubungan dengannya, disebut sinus pranasal. Keempat
rongga itu berada pada tulang – tulang berikut:
1. Frontal
2. Maxilla
3. Ethmoid
4. Sphenoid
b) Tekak (pharynx)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring.Faring berbentuk seperti tabung
corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot
rangka.Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan
saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian belakang.
Daerah simpang saluran nafas dan saluran makanan dibedakan atas 3 daerah :
· Daerah hidung (naso – pharynx)
· Daerah mulut (oro – pharynk)
· Daerah jakun (laryngeo – pharynk )
Lamina propian tunica mucosa terdiri dari jaringan ikat rapat yang berisi jala serat
elastis yang halus.Didaerah mulut dan jakun tunica mucosa dilapisi oleh jaringan
epitel berlapis banyak dan mengelupas, sedang atapnya dibina atas jaringan epitel
batang berlapis bersilia dengan banyak sel goblet.
c) Jakun (larynx)
Laring terletak antara faring dan trakea.Laring tersusun atas Sembilan buah
tulang rawan.Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta
membuka glotis.Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea
dengan faring.Laring memiliki katup yang disebut epiglotis.Pada saat menelan
makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi
menuju kerongkongan.Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk
ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Di
dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pitasuara. Masuknya
udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai
suara.
Gerbang trachea ini ditunjang oleh beberapa keping tulang rawan hialin dan elastis,
serat otot lurik dan dilapisi sebelah ke lumen oleh tunica mucosa. Keping tulang
rawan yang menunjang jakun adalah :
· Tiroid
· Krikoid
· Epiglottis
· Aritenoid
· Kornikulat
· Kuneiform
d) Tenggorok (trachea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada.Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.Silia silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.Saluran nafas ini
menghubungkan larynx dengan paru – paru. Histologi dinding tenggorokan dapat
dibedakan atas tiga lapis yaitu, tunica mucosa , tunica muscularis, tunica adventitia.
Tulang rawan dibawah tunica adventitia itu tersusun dalam bentuk cincin –
cincin hialin bentuk huruf c. Cincin inilah yang menunjang tenggorokan pada sebelah
samping dan ventral.Sedangkan dibagian dorsal tenggorok, di tempat itu adalah
bagian terbuka cincin, terdapat serat otot polos yang tersusunnya melintang terhadap
poros tenggorok. Serat otot itu melekat kepada kedua ujung cincin, dan
berfungsiuntuk mengecilkan diameter tenggorok. Jika otot kendur , diameter
tenggorok kembali seperti semula.
f) Paru (pulmo)
Cabang bronchi masuk kedalam paru, paru ada sepasang kiri kanan, terdiri
dari lima lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari jaringan ikat terbagi atas banyak
lobuli (tunggal:lobulus). Masing – masing lobulus dimasuki oleh satu bronchiolus.
Sebelah luar ke arah rongga pleura paru diselaputi oleh penerusan selaput dalam
pleura.
g) Bronchiolus
Bronchus bercabang berkali – kali sampai jadi ranting kecil.Ranting bronchus itu
bercabang halus membentuk bronchiolus.Bronchiolus bercabang lagi membentuk
ranting, disebut bronchiolus ujung, bronchiolus ujung ini berakhir pada bronchiolus
pernafasan.Bronchiolus pernafasan bercabang – cabang secara radial membentuk
saluran alveoli.Saluran alveoli adalah saluran yang tipis dan dindingnya terputus –
putus. Saluran ini bercabang , tiap cabang berujung pada kantung alveoli. Kantung
alveoli berpangkal pada saluran alveoli.Alveolus adalah unit terkecil paru – paru,
berupa gembungan bentuk polihedral, terbuka pada satu sisi yaitu muara pada
kantung alveoli.Antara alveoli bersebelah ada sekat.Sekat itu terdiri dari dua lapis sel
epitel.Diantara kedua sel epitel tersebut terdapat serat elastis, kolagen, kapiler dan
anyaman serat retikulosa dan elastis, kolagen, kapiler dan fibroblast. Membran
pernafaan dibina atas :
Ø Membran sel epitel alveolus
Ø Sitoplasma sel epitel alveolus
Ø Membran sel alveolus
Ø Lamina basalis
Ø Membran sel endotel kapiler
Ø Sitoplasma sel endotel kapiler
Dinding sel alveoli sering ditemukan fagosit atau makrofaga.Sel ini berbentuk
butiran yang biasa disebut sel debu.Sel ini bnyak ditemukan pada orang perokok.
* PNEMONIA BAKTERI
Pnemonia yaitu infeksi akut yang terjadi pada paru / saluran napas bagian bawah.
Ketika bernapas, ikan menggunakan dua fase pernapasan, yakni fase inspirasi
dan fase ekspirasi.Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke dalam rongga mulut
ikan.Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara dalam rongga mulut yang lebih
kecil daripada tekanan udara di air.Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga
mulut ikan tertutup.Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi.Secara bersamaan
operkulum terbuka.Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan menyentuh
lembaran-lembaran insang.Secara otomatis, karbondioksida dilepaskan oleh darah
dan sebaliknya oksigen diikat.
2 Sistem pernafasan pada burung (aves)
· Struktur Alat Pernapasan Burung
Alat-alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan manusia. Struktur
pernapasan pada burung tersebut antara lain seperti berikut :
Ø Lubang Hidung Luar
Ø Paru-paru
Paru-paru burung terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian
dalam.Paru-paru ini berukuran relatif kecil dibandingkan ukuran tubuhnya.
Ø Paru-paru burung tersusun oleh:
a. Bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus.
b. Mesobronkus adalah bronkiolus yang paling besar.
Mesobronkus memiliki cabang yaitu dua set bronkus sekunder anterior
(ventrobronkus) dan bronkus sekunder posterior (porsobronkus). Antara bronkus
sekunder anterior dan posterior dihubungkan oleh parabronkus. Parabronkus pada
burung memiliki ± 1.000 buah dan masing-masing bergaris tengah ± 0,5 mm.
Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura dan berhubungan dengan kantong udara
pada alat dalam.Kantung udara disebut sakus pneumatikus dan terdapat pada pangkal
leher, rongga dada, ketiak, dan antartulang korakoid.
Kantong udara berfungsi antara lain:
* Untuk bernapas pada saat terbang;
* Membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
* Mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
* Mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang;
* Pada saat berenang dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.
Kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
1). 2 buah kantong udara di leher;
2). 1 buah kantong udara di antara tulang selangka;
3). 2 buah kantong udara di dada depan;
4). 2 buah kantong udara di dada belakang;
5). 2 buah kantong udara di perut.
·
Proses Pernapasan Pada Burung
Proses pernapasan pada burung meliputi tahap-tahap berikut.
a. Pernapasan Saat Istirahat
Pada saat istirahat, terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.
1. Proses Inspirasi
* Pengambilan udara adalah dimulai dari adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan
bawah.
* Rongga dada membesar tetapi tekanan udara mengecil.
* Diikuti mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan di dalam rongga paru-
paru.
* Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan antara lain
lewat lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, dan
terakhir udara masuk ke paru-paru.
* Setelah udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke dalam parabronkus.
* Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan CO2 semua udara yang masuk
sebagian udara masuk ke dalam paru-paru dan sebagian udara lainnya masuk ke
kantong udara.
2. Proses Ekspirasi Saat Istirahat
* Tulang rusuk kembali ke posisi semula.
* Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan rongga
dada menjadi besar.
* Ruangan dari paru-paru menjadi tertekan sehingga menjadi sempit sedangkan tekanan
dalam ruang paru-paru menjadi besar.
* Udara ke luar dari kantong udara dan paru-paru.
* Saat udara melewati paru-paru terjadi difusi O2 dan CO2 lagi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , paru-paru ,tulang rusu kotot
interkosta,bronkus,bronkiol,alveolus,dandiafragma.Dalammekanismenya,Udara
disedot ke dalamparu-paru melalui hidung dan trakea,dinding trakea disokong oleh
gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbukatrakea bercabang kepada
bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepadaparu-paru .kedua-dua
bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujungbronkiol .Alveolus
mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas. Sistem
vertebrata pada hewan vertebrata dari sistem pernafasan pada ikan (pisces) dan
pernafasan pada burung (aves) yang kami contohkan.
Penulis menyimpulkan system pernafasan adalah system dalam tubuh yang harus
dijaga dan dipelihara, karena jika salah satu organ pernafasan rusak akan
mengganggu organ system pernafasan yang lain. Dengan nafas kita bisa Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Helendra,2014.Struktur Hewan.Padang: UNP.