Anda di halaman 1dari 1

Nama Daud Aditya Senin, 23 Maret 2020

NIM 13018059

RANGKUMAN KULIAH DARING


Metode Pengukuran dan Analisis

Kromatografi adalah sistem kesetimbangan yang dinamik dengan cara menggerakkan


satu fasa secara mekanis (fasa gerak) relatif terhadap fasa lainnya (fasa diam) tetap dalam
keadaan setimbang. Koefisien partisi menandakan konsentrasi analit yang berada pada fasa
diam dan fasa gerak.
Kromatografi memiliki prinsip apabila suatu analit yang memiliki berbagai kandungan
senyawa diujicobakan, maka kita dapat menentukan konsentrasi senyawa-senyawa tersebut
serta menentukan jenis senyawa tersebut. Jenis senyawa dapat ditentukan melalui waktu retensi
yang dimiliki oleh masing-masing analit tersebut. Besar dari waktu retensi dipengaruhi oleh
afinitas dari analit. Lalu, konsentrasi analit ditentukan dari luas puncak hasil bacaan
kromatografi yang harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan larutan standar.
Klasifikasi dari kromatografi dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan jenis medium fasa
gerak dan fasa diam serta metode kromatografi yang dilakukan. Berdasarkan jenis medium fasa
diam dan fasa gerak yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu kromatografi plat dan
kromatografi kolom. Berdasarkan metode kromatografi, dibagi menjadi tiga, yaitu
kromatografi gas, kromatografi cair, dan kromatografi cair superkritik.
Kromatografi gas merupakan kromatografi yang menggunakan fasa gas sebagai fasa
geraknya. Berdasarkan jenis fasa diam yang digunakan, kromatografi gas dibagi menjadi dua,
yaitu gas-solid chromatography dan gas-liquid chromatography.
Komponen-komponen dari kromatografi gas, yaitu tabung yang dilengkapi sebagai
pressure regulator dan flowmeter sebagai pemasok carrier gas, injector sebagai penyuntik
sampel, kolom sebagai pemisah komponen-komponen dalam sampel, detektor sebagai
pendeteksi jenis komponen sampel, rekorder sebagai penyajian dan perhitungan data, serta
termostatb sebagai pengatur suhu kolom, injektor, dan detektor. Berikut adalah diagram
skematik dari gas kromatografi.

Gambar 1. Diagram skematik gas kromatografi


Suhu pada sampel harus lebih tinggi dari titik didih sampel karena sampel harus pada
fasa gas. Pada sampel padat, dapat dilakukan pretreatment terlebih dahulu sepreti pirolisis
untuk mendapatkan fasa gas. Lalu, sampel harus dimasukkan sesingkat mungkin untuk
meningkatkan akurasi dari hasil yang didapatkan. Injektor dibagi menjadi 3, yaitu split less
injection, split injection, dan injeksi otomatis.
Kolom pada kromatografi gas dibagi menjadi dua, yaitu packed column dan capillary
column. Packed column menggunakan padatan tanpa fasa cair atau fasa cair pada penyangga
inert sebagai isian kolom dan memiliki diameter kolom yang lebih besar dibanding capillary
column. Capillary column menggunakan fasa cair dilapiskan pada penyangga inert (dinding
kolom) sebagai isian kolom dan memiliki kolom yang lebih panjang dibandingkan packed
column. Capillary column mampu memisahkan komponen-komponen sampel lebih baik
dibandingkan dengan packed column.
Jenis-jenis dari detektor adalah, Thermal Conductivity Detector (TCD). Flame
Ionization Detector (FID), Electron Chapture Detector (ECD), Nitrogen-Phosphorus Detector
(NPD), Flame Photometric Detector (FPD), Mass Spectrometer (MS), dan Fourier Transform
InfraRed (FTIR). Klasifikasi dari detector didasarkan pada jenis senyawa yang ingin diuji,
batas deteksi optimal, linear range, serta hal apa yang ditinjau pada senyawa.

Anda mungkin juga menyukai