CHROMATOGRAPHY
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Pressure Liquid Chromatography
(HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. KCKT termasuk metode analisis
terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
(Snyder dan Kirkland, 1979).
Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap
campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram.
Dimana jumlah peak menyatakan jumlah komponen, sedangkan luas peak menyatakan
konsentrasi komponen dalam campuran. (Hendayana, Sumar. 2006). Instrumentasi HPLC pada
dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak (Reservoir) , pompa, alat untuk memasukkan sampel
(tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer
atau integrator atau perekam. (Ahmad, M., dan Suherman 1995).
HPLC dapat menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Pada proses kualitatif cara
yang paling umum untuk mengidentifikasi adalah dengan melihat Retention time (RT). Peak
yang mempunyai RT yang sama dengan standard umumnya adalah sebagai peak milik analat.
Selain melihat RT hal lain yang perlu dilihat adalah spektrum 3D dari signal kromatogram. Zat
yang sama akan mempunyai spektrum 3D yang juga sama. Sehingga jika spektrum 3D antara
dua zat berbeda, maka kedua zat tersebut juga dipastikan adalah zat yang berlainan, meskipun
memiliki RT yang sama. (Day, R.A dan Underwood, A.L., 2002)
Kemudian melalui analisa kuantitatif dapat diketahui kadar komponen yang dianalisis di
dalam sampel. Yang berperan dalam proses separasi pada system HPLC adalah kolom. Ada
kolom yang digunakan untuk beberapa jenis analisa, misalnya kolom C18 yang dapat digunakan
untuk analisa carotenoid, protein, lovastatin, dan sebagainya. (Bahti. 1998).
Waktu retensi atau waktu tambat (Retention Time ; TR) Selang waktu yang diperlukan
oleh analit mulai saat injeksi sampai keluar dari kolom dan sinyalnya secara maksimal ditangkap
oleh detektor disebut sebagai waktu retensi (retention time) atau waktu tambat. Waktu retensi
analit yang tertahan pada fase diam dinyatakan dengan tR, sedangkan waktu retensi analit yang
tidak tertahan pada fase diam atau sering disebut sebagai waktu retensi pelarut pengelusi
dinyatakan sebagai to atau tM. Waktu retensi analit dikurangi dengan waktu retensi pelarut
pengelusi atau pelarut pengelusi campur disebut sebagai waktu retensi terkoreksi yang
dinyatakan sebagai tR’.
Tipe-tipe kromatografi cair kinerja tinggi, dintaranya ada kromatografi partisi merupakan
prinsip kromatografi yang paling luas pemanfaatannya dalam KCKT dibanding empat tipe
lainnya. Kromatografi ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori; kromatografi partisi cair-cair
dan kromatografi fase terikat. Perbedaan ke dua teknik ini terletak pada metoda pengikatan fase
diam pada partikel penyangga kemasan kolom. Selanjutnya, Kromatografi Pasangan-ion adalah
suatu tipe kromatografi partisi fase terbalik yang digunakan untuk pemisahan dan penentuan
senyawa-senyawa ionic. Fase gerak terdiri dari larutan buffer yang mengandung pelarut organic
seperti methanol atau asetonitril, Analit akan bergabung dengan pasangan ion dalam fase gerak
membentuk pasangan ion yang netral.
REFERENSI
Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern.
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Snyder, L. R and Kirkland J.J 1979. Introduktion to modern liquid chromatography. second
edition.John Wiley & Sons.Inc NewYork, Chihester, Briebane, Toronto, Singapore
Meri susanti, Dachriyanusus. 2017. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Universitas Andalas :
Sumatera Barat.
Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung