Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN BASIC INTRUMENT

KAMAR BEDAH

Disusun Oleh:

1. RIZQO ADITYA UTAMA 1614301045

2. MEGA MEILISA MANARA 1614301046

3. APRILIA CAHYANINGRUM 1614301047

4. ANGGUN KARUNIA PUTRI 1614301048

5. MARHAMAH 1614301049

6. IKHSAN AJI DWI WIBOWO 1614301050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG PRODI DIV
KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan rasa syukur kita kehadirat ALLAH Subhannahu wa ta'ala yang telah
memberikan beragam nikmatnya, diantaranya ada nikmat terbesar yaitu nikmat Islam, nikmat sehat,
sehingga ALLAH azza wa jalla menggerakan hati kami untuk mulai mengerjakan, menyelesaikan Tugas
instrument kamar bedah.
Sholawat teriringi salam semoga tetap tertujukan kepada Nabi ALLAH, Muhammad Sholallahu
'alaihi wassalam. Kepada Keluarga beliau sholallahu 'alaihi wassalam, Para sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in,
dan kepada setiap orang yang kokoh berdiri menjalankan sunnahnya, istiqomah hingga yaumul akhir.
InsyaaALLAH.
Alhamdulillah di minggu kedua perkuliah pada semester tujuh ini, kami mendapat tugas pada
mata kuliah instrument kamar bedah, khususnya pada pokok bahasan pengelolaan basic intrument kamar
bedah. Tujuan dari penulisan ini, yaitu agar si penyusun dan si pembaca kelak dapat memahami
pengelolaan basic instrument, serta mampu untuk menjelaskan dan menerapkan kepada diri sendiri atau
kepada orang lain.
Demikianlah alasan penyusunan dari makalah ini, Atas kekurangan yang nampak pada penulisan
ini, baik itu tersirat ataupun tersurat kami mohon maaf, dan selebihannya semoga mendatangkan manfaat
kepada kita semua, penyusun atau pembaca.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengeritan Instrumen Dasar.................................................. 3


B. Dasar-dasar Instrument Bedah............................................. 3
C. Daftar Instrument Dasar........................................................ 4
D. Prinsip Set Standar & Perawatan Instrument..................... 5
E. Teknik Dan Prinsip Menata Instrument.............................. 9
F. Pengolahan Sterilisasi Alat Dan Bahan Re-Use................... 7
G. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan........................................ 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 13
B. Saran........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa
kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di kamar operasi rumah
sakit, meskipun beberapa prosedur yang lebih sederhana tidak memerlukan hospitalisasi dan
dilakukan di klinik-klinik bedah dan unit bedah ambulatori. Individu dengan masalah kesehatan
yang memerlukan intervensi pembedahan mencakup pula pemberian anastesi atau pembiusan
yang meliputi anastesi lokal regional atau umum.
Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakkan teknik invasive dengan
membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang akan diakhiri
dengan penutupan dan penjahitan luka (Susetyowati et al., 2010).
Pembedahan dilakukan karena beberapa alasan seperti diagnostic (biopsy, laparatomi
eksplorasi), kuratif (eksisi masa tumor,pengangkatan apendiks yang mengalami inflamasi),
reparative (memperbaiki luka multiplek), rekonstruksi dan paliatif (Smeltzer & bare, 2002).
pembedahan menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu bedah mayor dan bedah minor. Bedah
mayor merupakan tindakan bedah yang menggunakkan anestesi umum/general anestesi yang
merupakan salah satu bentuk dari pembedahan yang sering dilakukan. Indikasi yang dilakukan
dengan tindakan bedah mayor antara lain kolesistektomi, nefrektomi,kolostomi, histerektomi,
mastektomi, amputasi dan operasi akibat trauma(Nadeak & Jenita, 2011).
Sebelum pembedahan dilakukan hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan. Sebelum melakukan pembedahan pengetahuan mengenai sarana maupun
prasarana penunjang dalam pembedahan perlu dimiliki sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaan alat tersebut, karena setiap alat memiliki fungsi tertentu. Adapun hal-hal yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini adalah mengetahui tentang alat bedah serta untuk memperluas
pengetahuan tentang alat bedah. Alat bedah merupakan alat medis yang digunakan dalam proses
pembedahan yang biasa digunakanpada hewan, manusia dan sebagainya guna dalam proses
penyembuhan penyakit dan pengangkatan benda-benda asing yang merugikan tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Instrumen Dasar/Basic Kamar Bedah ?
2. Apa Saja Dasar Dasar Instrumen Basic Kamar Bedah ?
3. Apasaja Daftar Instrument Basickamar Bedah ?
1
4. Apa Saja Jenisinstrumen Pada Proses Pembedahan ?

C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami Instrumen Dasar/Basic Kamar Bedah.
2. Mahasiswa Mampu Memahami Dasar Dasar Instrumen Basic Kamar Bedah.
3. Mahasiswa Mampu Memahami Daftar Instrument Basickamar Bedah.
4. Mahasiswa Mampu Memahami Ap Saja Jenisinstrumen Pada Proses Pembedahan.

D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa mengetahui bagaimana pengelolaan basic instrumen kamar bedah, kemudian
mahasiswa mau dan mampu untuk memahami teori dan konsep tersebut dalam penyelesain
masalah-masalah kesehatan yang ditemui ketika dilapangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengeritan Instrumen Dasar / Basic Instrument Kamar Bedah


2
Salah satu bagian tugas Perawat Perioperatif di Kamar Bedah adalah yang berhubungan
dengan pengelolaan Instrumen Pembedahan, mulai dari merencanakan, menyiapkan, menata,
mendistribusikan hingga pemeliharaan. Berikut akan diuraikan konsep dasar pemahaman
mengenai instrumentasi.
Dalam suatu tindakan pembedahan di ruang operasi dikenal dua jenis instrumen atau alat
yang digunakan, yaitu instrumen dasar (basic instrument) dan instrumen tambahan. Instrumen
dasar biasanya digunakan untuk jenis-jenis operasi yang bersifat sederhana, misalnya eksisi atau
eksterpasi tumor, herniotomi, mastektomi, dan lain sebagainya. sedangkan instrumen tambahan
biasanya dipergunakan untuk tindakan pembedahan yang bersifat kompleks dalam macam
pembedahan maupun jenis pembedahannya. contoh jenis-jenis operasi yang memerlukan
instrumen tambahan antara lain: laparatomy, thorakotomy, operasi orthopedi, dan lain sebagainya.

B. Dasar-dasar Instrument Bedah


Instrumen Dasar/Basic Instrument merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat
bedah umum. Instrumen dasar ini pada setiap rumah sakit tidak sama oleh karena ada yang
mempunyai alat-alat lengkap, ada pula yang tidak. Standar instrumen dasar adalah seperti yang
dipergunakan pada operasi Herniotomy/Apendiktomy. Yang dimaksud dengan instrumen adalah
alat yang digunakan untuk pembedahan. Macam - macam instrumen :
1. Instrumen Khusus
Instrument khusus yaitu alat yang khusus dipergunakan untuk operasi tertentu. Alat khusus
pada operasi yang satu dengan yang lain ada yang sama dan ada yang tidak.
2. Instrumentasi Teknik (Instek)
Instrumentasi Teknik (Instek) merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan,
merencanakan, mengatur, melaksanakan dan memantau instrumen atau bahan yang
dipergunakan sesuai dengan jenis operasi. Metode ini berurutan dilakukan mulai sebelum,
selama dan sesudah tindakan pembedahan (Turkanto, 2005).

Tujuan Instrumen Tekhnik (instek) :


a. Menyiapkan instrumen dan bahan kebutuhan lain sesuai jenis operasi yang akan dilakuan
b. Merencanakan dan merngatur instrumen dan bahan yang dibutuhkan secukupnya di meja
mayo.
c. Melaksanakan teknik instrumentasi dan teknik aseptik yang benar sesuai dengan kaidah
yang sudah disepakati.
d. Memantau instrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum, selama, dan sesaat
setelah tindakan pembedahan.
3
e. Merawat dan memelihara instrumen yang digunakan selama dan sesudah tindakan
pembedahan. (Turkanto, 2005).

C. Daftar Instrument Dasar

No Instrument Jumlah
1. Depper Klem / Desinfectan Klem 1 Buah
2. Doek Klem 6 Buah
3. Tangkai Pisau/Scapel 2 Buah (No.3 & 4)
4. Pincet:
 Anatomis 2 Buah
 Chirugis 2 Buah
5. Gunting:
 Preparasi (Bengkok Besar) 1 Buah
 Metzenboum (Bengkok Kecil) 1 Buah

 Benang 2 Buah
6. Klem:
 Pean Lurus 6 Buah
 Peang Bengkok 6 Buah

 Kocher 4 Buah

 Allis 2 Buah
7. Nald Voeder / Pemegang jarum 2 Buah
8. Wound Haag/Pengait Luka:
 Bergigi 4 tajam 1 Pasang
 Bergigi 4 tumpul 1 Pasang

 Langen beck
1 Pasang
9. Tempat jarum & Jarum 1 Set
10. Pipa Penghisap & canule 1 Set
11. Mangkok/Kom/Cucing 2 Buah (Med. & Sml)

Selain beberapa intrumen diatas, untuk kelangsungan suatu tindakan operasi tentu saja masih
memerlukan peralatan dan bahan perlengkapan lainnya. misalnya bahan-bahan seperti linen set
steril, handscoon steril, jarum jahit luka operasi, benang operasi, dan lain sebagainya.

D. Prinsip Set Standar & Perawatan Instrument


4
1. Prinsip Set Standar
a. Memenuhi empat kelompok instrumen
b. Urutan jenis instrumen sesuai penggunaan
c. Biasakan menggunakan bahasa katalog
d. Cantumkan nomer catalog untuk tiap item instrumen
e. Sesuaikan jumlah item dengan kasus
2. Perawatan Instrument
a. Gunakan instrumen sesuai dengan kegunaan
b. Pisahkan alat-alat tajam dan halus dengan alat-alat kasar (buat tempat khusus) dan beri
lapisan saat sterilisasi
c. Selama operasi berlangsung bersihkan segera instrumen dari darah yang menempel pada
permukaan atau celah-celah instrumen sehingga tidak sampai kering
d. Sesudah pelaksanaan operasi ikuti prosedur yang berlaku
e. Rendam semua alat bekas pakai menggunakan larutan natrium hipoklorit 0,5% atau larutan
enzimatik selama 10 menit (dekontaminasi)
f. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan plastik
g. Keluarkan semua peralatan dari larutan perendam
h. Urai/buka pengunci alat-alat agar dapat membersihkan tiap-tiap bagian tersebut dengan
baik
i. Gosok setiap permukaan peralatan dengan sikat lunak menggunakan detergent lunak
j. Bilas peralatan secara sempurna dengan air kran dan keringkan dengan pemanas khusus
atau handuk
k. Beri instrumen dengan minyak pelumas intrumen (parafin)
l. Khusus alat-alat yang tajam dan halus dilindungi dengan kassa pembungkus, baik saat
penyimpanan atau streilisasi.

E. Teknik Dan Prinsip Menata Instrument


1. Prinsip Penataan Instrument Steril
a. Diurutkan sesuai dengan fungsi instrumen selama pembedahan
b. Ditata dalam dua baris untuk mempermudah pengambilan
c. Instrumen yang jarang penggunaannya bisa diletakkan terpisah supaya meja mayo tidak
terkesan penuh, yang penting kita menggingat tempatnya.
d. Jangan sekali-kali meletakkan jarum diatas kassa.
e. Jumlah intrumen yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan

5
f. Siapkan segala instrumen yang kira-kira diperlukan di bawah meja instrumen yang belum
dibuka sehingga mempermudah sirkuLasi nurse.
2. Prinsip Penataan Instrument Non-Steril
Penempatan alat-alat ini pada prinsipnya tidak mengganggu kerja operator, asisten dan
perawat intrumen serta tidak mengganggu mobilisasi tim bedah lainnya (Seperti : Dokter
anastesi dan perawat anastesi).
Contoh Penataan set standar dimeja mayor:

11 10 9 8 7 12

6 5 4 3 2 1

Keterangan :
1. Scapel + mess : 1/1
2. Pinset anatomis/sirurgis : 2/2
3. Gunting benang/ Jaringan : 2/2
4. Klem pean kecil/sedang/besar + klem ovarium : 6/2/2 + 2
5. Kocher : 4
6. Hak sedang/besar : 4 /2
7. Klem usus/elis : 2
8. Duk Klem : 6
9. Nail Foder : 2
10. Jarum benang : Chromik O: fasia, Plain 2/0: sub cutis, Silk/ethilon 3/0: kulit
11. Tumor Klem : 2
12. Kassa : 4 Meter

F. Pengolahan Sterilisasi Alat Dan Bahan Re-Use


1. Penerimaan Alat/Bahan Bersih
a. Penerimaan dilakukan pada loket penerimaan barang bersih.
b. Memeriksa cek list/daftar alat instrumen bersih yang dikirim ruangan.
c. Memeriksa fisik kemasan.
d. Membuka kemasan dan menghitung dari ruangan alat instrumen yang diterima.

6
e. Mencatat alat instrumen bersih yang diterima pada buku penerimaan.
f. Melakukan transaksi antara penerima dan pembawa barang dari ruangan.
g. Mengirim alat instrumen bersih ke bagian packing dengan mengikutsertakan list barang
dari ruangan.
2. Penerimaan Alat Instrumen Kotor
a. Penerimaan dilakukan diruangan Dekontaminasi
b. Memeriksa cek list/daftar alat instrumen kotor yang dikirim ruangan
c. Menghitung alat instrumen yang diterima dari ruangan
d. Mengisi ceklis
e. Mencatat alat instrumen bersih yang diterima pada buku penerimaan
f. Melakukan transaksi antara penerima dan pembawa barang dari ruangan
g. Mengirim alat instrumen kotor ke pencucian dengan mengikutsertakan list barang dari
ruangan
3. Pencucian Alat Instrumen Kotor
a. Siapkan wadah perendaman /ember tertutup dan peralatan dan detergen
b. Membersihkan alat instrument dari kontaminan yang melekat pada instrument
c. Menyiapkan disinfektan alkazyme
d. Membuat larutan disinfectan pada konsentrasi 0,5%
e. Masukkan alat-alat instrument dalam larutan disinfektan yang telah disiapkan, alat harus
terendam semua
f. Tutup wadah perendaman dan didiamkan selam 15 menit
g. Segera angkat alat tersebut dari wadah perendaman
h. Membersihkan sisa-sisa kotoran yang melekat pada instrument
i. Membersihkan karat yang melekat pada instrument dengan menggunakan crème cleanser
j. Bilas alat-alat instrument dengan air bersih
k. Memisahkan instrument yang akan dicuci sesuai dengan jenis peralatan apakah dicuci
dengan washer desinfektor atau ultrasonic washer
l. Pencucian dengan washer disinfector :
 Periksa Power listrik
 Periksa persedian air baku dan mesin RO
 Periksa kelengkapan asesoris mesin
 Periksa persediaan chemical mesin
 Isi dan tempatkan alat instrumen yang akan dicuci pada basket sesuai denga SPO
mesin

7
 Memilih program pencucian sesuai alat instrument yang akan dicuci
 Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung
 Dokementasikan print out proses pencucian
 Matikan mensin dengan menekan tombol power ke posisi OFF jika tidak digunakan
lagi
 Peralatan yang telah digunakan ditempatkan pada posisi semula
m. Pencucian dengan Ultrasonic washer :
 Periksa Power listrik, suplai air baku
 Periksa persedian air baku dan mesin RO
 Isi air mesin secara manual sampai level UP
 Tambahkan cemical secara manual sesuai dengan takaran
 Masukkan Instrumen dalam bak mesin satu persatu
 Menyalakan mesin dengan menekan tombol ON
 Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung
 Proses pencucian selesai sesuai program
 Keluarkan instrument dari mesin
 Mengirim instrument bersih melalui loket ke bagian packaging
 Matikan tombol power ke posisi OFF jika mesin tidak digunakan lagi.
 Peralatan yang telah digunakan ditempatkan pada posisi semula

4. Pengeringan Alat Instrumen


Alat instrumen yang berasal dari ruang dekontaminasi dikeringkan dengan menggunakan
mesing pengeringan (drying) dengan suhu sesuai jenis instrumen (petunjuk kerja lihat SPO
mesin draying)
5. Pengemasan / Packing
a. Siapkan bahan pengemas
b. Siaapkan indicator dalam dan indicator luar
c. Syarat bahan pengemas terbuat dari :
1) Tromol :
 Bahan dari stenllis still
 Dilengkapi dengan filter udara
2) Linen :
 Bahan linen dari katun murni
8
 Mempunyai kerapatan serat yang baik
3) Steri-pouces :
 Bahan terbuat dari kombinasi kertas dan plastic yang tahan panas
 Perekat kemasan dengan menggunakan alat pres khusus untuk steri-pouces
4) Wrapping paper
 Menggunakan bahan kertas yang panas
 Kedap air
d. Pengemasan alat instrumen
1) Memeriksa/mengidentifikasi alat atau bahan yang akan dikemas dari kelayakan
(kebersihan, korosif, retak, perubahan fungsi)secara Visual dan melalui LOOP
2) Instrument yang masih kotor dikembalikan ke bagian pencucian melalui loket
pencucian
3) Instrument yang tidak layak pakai dikembalikan kepada user
4) Instrument yang layak pakai dikemas sesuai standar
5) Memilih bahan pengemas yang sesuai dengan alat/bahan akan dikemas dan metode
sterilisasi yang akan digunakan
6) Menata/menyusun alat instrument yang dilakukan berdasarkan jenis tindakan
pembedahan dan linen sesuai urutan pemakaian atau yang disepakati dengan bagian
bedah
e. Pengemasan set linen
1) Sortir linen dari sobek dan kelayakannya melalui meja sortir linen
2) Linen yang layak dilipat dan disusun sesuai cara pelipatan
3) /susunan yang disepakati dengan bagian bedah
4) Linen yang tidak layak dikembalikan ke bagian laundry melalui loket penerimaan linen
bersih
5) Linen dikemas 2 lapis, pada lapis pertama dilengkapi dengan indikator dalam
6) Pasang perekat atau pengikat pada kemasan
f. Pegemasan kasa :
1) Siapkan kasa lipat sesuai kebutuhan tindakan di ruangan
2) Pilih kemasan yang akan digunakan tromol, steri-pouces, wrapping paper
3) Menyertakan indikator dalam pada bagian dalam kemasan
g. Tempelkan indikator luar pada setiap kemasan
h. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi
6. Sterilisasi

9
a. Metode Sterilisasi
1) Membuat klasifikasi peralatan :
a) Peralatan Kritical antara lain : instrument bedah, kateter intravena, kateter jantung,
dll
b) Peralatan Semi Kritical : Endotracheal cube, endoscopi, nasogastrik tube
c) Peralatan Non Kritical : tensimeter, statescope, bedpan, urinal, linen, apron
2) Menentukan metode sterilisasi
a) Peralatan kritical adalah peralatan yang menyentuh jaringan tubuh steril atau
system pembuluh darah menggunakan metode sterilisasi
 Suhu tinggi (Steam sterilizer)
 Panas kering (Oven)
 Suhu rendah (EtO, Plasma)
b) Peralatan semi kritical adalah peralatan masuk/kontak dengan membran mukosa
tubuh dilakukan dengan DTT dengan cara :
 Merebus dengan air mendidih selama 30 menit
 Merendam dengan larutan kimia (Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida),
selama 15 menit
c) Peralatan Non Kritical adalah peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit
yang utuh dilakukan disinfeksi tingkat rendah
 Menggunakan larutan disinfectan/
b. Penyimpanan Barang Steril
1) Memastikan rak penyimpanan bebas dari debu.
2) Menyusun alat instrumen steril pada rak dengan jarak 19-24 cm dari lantai minimum
43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding.
3) Menyusun alat instrument mulai dari yang besar sampai yang terkecil.
c. Distribusi Barang Steril
1) Mencatat permintaan alat instrumen steril
2) Memeriksa list barang yang akan diserahkan
3) Menandatangani berita acara serah terima alat instrumen steril dengan mencatumkan :
Hari, Tanggal, jam, jumlah dan jenis barang steril yang diserahkan
4) Distribusi barang steril dilakukan dengan menggunakan troly tertutup
7. Produksi Kasa
a. Menyiapkan meja kerja
b. Menyiapkan alat pemotong kasa

10
c. Menyiapkan plat ukuran 20x20 cm dan plat ukuran 30 x 40 cm
d. Menyiapkan kasa roll
e. Memotong kasa sesuai ukuran
1) Memotong kasa roll menjadi empat bagian, selanjutnya setiap satu bagian dipotong
dengan ukuran 20 x 20 cm
2) Memotong kasa satu roll menjadi 3 bagian, selanjutnya setiap bagian dipotong
dengan ukuran 30 x 40 cm
f. Membungkus kasa 10 lembar setiap satu bungkus atau sesuai kebutuhan.
g. Pilih bahan/alat packing yang akan digunakan (Pouces, tromol)
1) Jika menggunakan pouces masukkan kasa dalam pouces kemudian
press.
2) Jika menggunakan tromol masukkan kasa dalam tromol (diisi jangan terlalu padat).
h. Membersihkan ruangan setelah melakukan pekerjaan

G. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan


1. Penataan instrumen dilakukuan oleh srub nurse sebelum dan setelah prosedur srubbing,
gowning dan gloving.
2. Penataan sebelum prosedur srubbing, gowning dan gloving meliputi penataan alat-alat operasi
non steril dan membuka penutup meja alat operasi steril dan membuka lapisan pertama dari
bungkus bak set instrumen steril

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam suatu tindakan pembedahan di ruang operasi dikenal dua jenis instrumen atau alat
yang digunakan, yaitu instrumen dasar (basic instrument) dan instrumen tambahan. Instrumen
dasar biasanya digunakan untuk jenis-jenis operasi yang bersifat sederhana, misalnya eksisi atau
eksterpasi tumor, herniotomi, mastektomi, dan lain sebagainya. sedangkan instrumen tambahan
biasanya dipergunakan untuk tindakan pembedahan yang bersifat kompleks dalam macam
pembedahan maupun jenis pembedahannya. contoh jenis-jenis operasi yang memerlukan
instrumen tambahan antara lain: laparatomy, thorakotomy, operasi orthopedi, dan lain sebagainya.
Instrumen Dasar/Basic Instrument merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat
bedah umum. Instrumen dasar ini pada setiap rumah sakit tidak sama oleh karena ada yang
mempunyai alat-alat lengkap, ada pula yang tidak. Standar instrumen dasar adalah seperti yang
dipergunakan pada operasi Herniotomy/Apendiktomy. Yang dimaksud dengan instrumen adalah
alat yang digunakan untuk pembedahan. Macam - macam instrumen :

B. Saran

12
Makalah mengenai pengelolaan basic instrument dikamar bedah ini telah kami susun
dengan kesadaran penuh. Namun meskipun demikian mungkin di mata pembaca masih terdapat
kekeliruan atau kekurangan yang tampak, oleh karenanya kami senantiasa menerima segala
bentuk kritik atau saran yang membangun yang InsyaaALLAH nantinya akan menjadikan kami
lebih baik lagi.
Sebagaimana perkataan para Salafus Sholih “ Semoga ALLAH merahmati orang yang
menunjukan Aibku/kesalahanku padaku”.

DAFTAR PUSTAKA

Shodiq, Abror, 2004, Teknik Asepsis Dan Anti Sepsis, Intalasi Bedah Sentral RS. Dr.Sardjito
Yogyakarta, Tidak dipublikasikan, Yogyakarta

Sjamsulhidayat, R dan Wim de Jong, 1998, Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C. And Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.1,
EGC, Jakarta

Wibowo, Soetamto, dkk, 2001, Pedoman Teknik Operasi OPTEK, Airlangga University Press,
Surabaya.

13

Anda mungkin juga menyukai