Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS HUKUM – BANDUNG

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Ilmu Perundang-undangan


Bentuk ujian : Take Home

Ketentuan:

Jawaban diserahkan maksimal pada tanggal 3 April 2020 pukul 14.00 melalui IDE

Soal
Kasus 1

Tahun 2020 ini, Pemerintah mengeluarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta


Lapangan Kerja melalui pendekatan atau konsep Omnibus law, yang merupakan metode
harmonisasi (penyelarasan, penyesuaian, dan penyederhanaan) peraturan perundang-
undangan. Dengan terbitnya RUU Cipta Lapangan Kerja tersebut telah terjadi perbincangan
hangat yang menimbulkan pendapat pro dan kontra di kalangan akademisi maupun di
masyarakat. Ada pihak yang menilai bahwa terbitnya RUU Cipta Lapangan Kerja ini tidak
sesuai atau bertentangan dengan Tata cara Pembentukan Peraturan Perudang-undangan yaitu
UU No. 12 Tahun 2011. Ketidaksesuaian tersebut berkenaan dengan 5 (lima) aspek
pembetukan peraturan perundang-undangan yang baik, yakni 1) baik dalam prosesnya; 2)
baik dalam pembentukan substansi normanya; 3) baik dalam teknik perancangan normanya;
4) dapat dijalankan (implementatif); dan 5) dapat ditegakkan ketika terjadi pelanggaran
terhadap peraturan tersebut.

Pertanyaan:

Uraikan secara jelas dan sistematis bagaimana menurut analisis Saudara mengenai
pembentukan RUU Cipta Lapangan Kerja melalui metode Omnibus Law tersebut
berdasarkan konsep good norms dan good process atau prinsip-prinsip pembentukan
peraturan perundang-undangan yang baik, sebagaimana diuraikan di atas tadi?

Kasus 2

Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga yang dirancang atas inisiatif DPR,
dinilai banyak menimbulkan permasalahan. Lembaga kajian independen International for
Criminal Justice Reform (ICJR) menilai terdapat tiga catatan penting dari permasalahan
RUU Ketahanan Keluarga tersebut. Pertama, ICJR menilai RUU Ketahanan Keluarga
membuat negara mengambil kewenangan agama. Kedua, RUU Ketahanan Keluarga ini
bertentangan dengan semangat kesetaraan gender. Ketiga, RUU Ketahanan Keluarga ini
rentan pelanggaran terhadap kelompok miskin. Pada kesimpulannya, RUU Ketahanan
Keluarga tersebut dinilai melanggar hak asasi manusia dan memundurkan peran perempuan.

Pertanyaan:

Jelaskan menurut analisis Saudara, bagaimana konsep ROCCIPI dapat berperan dan
berkontribusi dalam kasus tersebut?

Anda mungkin juga menyukai